You are on page 1of 28

SIMPLE VIBRATION APPARATUS BAB 3. VIBRATION APPARATUS 3.1 Dasar Teori 3.1.

1 Getaran Definisi Getaran : Getaran adalah gerak bolak bolik secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda itu bergerak bolak bolik secara berkala melalui titik keseimbangan. Macam macam getaran : a. Getaran Bebas Getaran bebas terjadi bila sistem mekanis dimulai dengan gaya awal, lalu dibiarkan bergetar secara bebas. Contoh getaran seperti ini adalah memukul garpu tala dan membiarkannya bergetar, atau bandul yang ditarik dari keadaan setimbang lalu dilepaskan. b. Getaran paksa Getaran paksa terjadi pada sistem mekanis. bila gaya bolak-balik atau gerakan diterapkan

Contohnya adalah getaran gedung pada saat gempa bumi

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS Getaran adalah gerak bolak balik di sekitar titik setimbang; Beberapa Contoh Getaran Beberapa contoh getaran yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari hari antara lain : - sinar gitar yang dipetik. - bandul jam dinding yang sedang bergoyang.

- ayunan anak-anak yang sedang dimainkan - mistar plastik yang dijepit pada salah satu ujungnya, lalu ujung lain diberi simpangan dengan cara menariknya, kemudian dilepaskan tarikannya.

- Pegas yang diberi beban.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

3.1.2 Degree of Freedom Derajat kebebasan merupakan deskripsi formal dari parameter yang berkontribusi untuk keadaan dari sistem. Juga bisa didefinisikan sebagai suatu angka minimum yang diperlukan untuk menentukan koordinat posisi suatu partikel atau sistem partikel Getaran bebasterjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran yang terjadi tanpa rangsangan luar.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

3.1.5 Frekuensi, Periode, dan Amplitudo

titik A merupakan titik keseimbangan simpangan terbesar terjauh bandul ( ditunjuk kan dengan jarak AB = AC ) disebut amplitudo getaran jarak tempuh B A C A B disebut satu getaran penuh.

A. Frekuensi Frekuensi getaran adalah jumlah getaran yang dilakukan oleh sistem dalam satu detik, diberi simbol f. Untuk sistem ayunan bandul di atas, jika dalam waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, A ke C, C ke A, dan kembali ke B sama dengan 0,2 detik, maka : - dalam waktu 0,2 detik bandul menjalani satu getaran penuh - dalam waktu 1 detik bandul menjalani 5 kali getaran penuh Dikatakan bahwa frekuensi getaran sistem bandul tersebut adalah 5 getaran/detik atau LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS f = 5 Hz.

B. Periode Periode getaran adalah waktu yang digunakan dalam satu getaran dan diberi simbol T. Untuk gambar ayunan di atas, jika waktu yang diperlukan oleh bandul untuk bergerak dari B ke A, ke C, ke A, dan kembali ke B adalah 0,2 detik, maka periode getaran bandul tersebut 0,2 detik atau T = 0,2 detik = 0,2 s Periode suatu getaran tidak tergantung pada amplitudo getaran. Hubungan antara Periode dan Frekuensi Dari definisi periode dan frekuensi getaran di atas, diperoleh hubungan :

Keterangan : T = periode, satuannya detik atau sekon f = frekuensi getaran, satuannya 1/detik atau s-1 atau Hz

C. Amplitudo Amplitudo adalah simpangan terbesar dihitung dari kedudukan seimbang. Amplitudo diberi simbol A, dengan satuan meter.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS 3.2 Tujuan Percobaan 1. Untuk memahami hubungan antara massa benda, kekakuan dari pegas dan periode atau frekuensi dari osilasi untuk system pegas massa sederhana yang mempunyai satu deajat kebebasan. 2. Untuk memahami hubungan antara gaya, viskositas dari oli dan kecepatan untuk bermacam-macam keadaan dari dashpot yang dapat diatur. 3. Untuk mengamati efek dari bermacam kuantitas peredaman untuk suatu respon dari orde kedua dari system mekanika untuk suatu input langkah. 3.3 Spesifikasi Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Sanderson Simple Vibration Apparatus. Rangka dapat bergerak secara vertical pada roller guides dengan membawa central stud ke massa yang dapat dipasangkan. Massa frame adalah 1,7 Kg Massa tiap piringan 1,0 Kg Tiga buah pegas masing-masing: Pegas No.1 Pegas No.2 Pegas No.3 k = 3,3 kN/m k = 1,22 kN/m k = 0,47 kN/m

Sebuah pena terdapat pada vibration frame dan kertas yang digerakan motor sinkron menghasilkan amplitude / time recording ( kec. Kertas = 0,02 m/s).

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Gambar 3.11: Sanderson Simple Vibration Apparatus Sumber : Lab.Fenomena Dasar Mesin Teknik Mesin Universitas Brawijaya Alat ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara massa benda kekakuan pegas, dan periode atau frekuensi dari osilasi untuk system pegas massa sederhana yang mempunyai derajat kebebasan. Selain itu untuk mengetahui hubungan antara gaya,viskositas oli, dan kecepatan untuk bermacam-macam kuantitas peredaman untuk suatu respon dari orde kedua dari system mekanika untuk suatu input langkah.

3.4Cara Pengambilan Data Percobaan pertama 1. Aturlah paper strip pada roll sehingga siap digunakan. 2. Pasanglah pena pada penjepit pena 3. Pasang pegas sesuai dengan konstanta yang akan dicobakan 4. Tekan pegas sampai pada dasar, sebelum dilepas pastikan motor dalam posisi on sehingga roler berputar, kemudian lepaskan pegas. 5. Catat hasil osilasi sesuai tabel 6. Tambahkan beban, kemudian ulangi percobaan seperti nomor 4

Percobaan kedua 1. Pasang peralatan damper 2. Aturlah putaran sesuai dengan bukaan yang dikehendaki 3. Ulangi percobaan seperti nomor 4 step I 4 5 Tambahkan beban dan ulangi percobaan Lakukan percobaan dengan teliti dan benar

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS 3.5 Hasil Pengujian 3.5.1 Data Hasil Pengujian

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS 3.5.2 Contoh Perhitungan Contoh Perhitungan : 1. Hubungan antara konstanta pegas dan defleksi akutal
y m.g k

2,7kg.9,8m 2 / s 0,098 470 N / m

2. Hubungan antara massa dengan frekuensi Frekuensi teoritis


f 1 k . 2 m

1 470N / m . 2,1009 2 2,7kg

3. Hubungan antara putaran katup dengan konstanta peredaman


Wn k m 3300N / m 34,9602 2,7kg

Damping ratio

1 x1 1 0,4 . ln . ln 0,2207 2 x2 2 0,15

Konstanta peredaman
C .Wn .m.2
34,9602.0.2267.2,7.2 44,491

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS Contoh perhitungan statistik

Y 0,078 0,026 n 3

Regresi Linear (Y = a + bX)

( Y )( X 2 ) ( X )( XY )

n XY ( X )( y ) n X ( X )
2 2

n X ( X )
2 2

0,982745 0,3142702 0,0518286 37,7979 12,5993

0,18894 0,3892 0,015528 37,7979 12,5993

Y 0,0518286 0,015528X

r2

(Y y) ((Y a bX ) (Y y)
2 2

0,001304 0,0002673 0,7949882 0,001304

Regresi Polinomial ( Y = i + jX + kX) Y = ni + jX + kX 3i +4,99j + 12,5993k XY = iX + jX + kX 4,99i + 12,5993j + 37,856671k XY = + + (i) (ii)

12,5993i + 37,856671j +120,8562314k (iii)

Dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga : i = 0,0829333; j = -0,067812; k = 0,0133007 Y = 0,0829333 -0,067812X 0,0133007X
0,001304 2,77488 x10 20 1 0,001304

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS 3.5.3 Grafik dan Pembahasan

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA KONSTANTA PEGAS DAN DEFLEKSI STATIS PADA MASSA BERBEDA
0.12 0.1 0.08 0.06 0.04 0.02 0 0 -0.02 1 2 KONSTANTA PEGAS 3 4 y = 0.019x2 - 0.095x + 0.117 R = 1 y = 0.013x2 - 0.070x + 0.094 R = 1 y = 0.014x2 - 0.069x + 0.086 R = 1 y = 0.008x2 - 0.046x + 0.065 R = 1 y = 0.024x2 - 0.121x + 0.149 R = 1 y = 0.014x2 - 0.083x + 0.117 R = 1 defleksi statis aktual (m=2,7Kg) defleksi statis teoritis (m=2,7Kg) defleksi statis aktual (m=3,7Kg) defleksi statis teoritis (m=3,7Kg) defleksi statis aktual (m=4,7Kg) defleksi statis teoritis (m=4,7Kg) Poly. (defleksi statis aktual (m=2,7Kg)) Poly. (defleksi statis teoritis (m=2,7Kg))

Gambar 3.12: Grafik hubungan antara konstanta pegas dan defleksi statis pada massa berbeda

Analisa Grafik : Grafik hubungan antara konstanta pegas dan defleksi statis pada massa berbeda memiliki 6 data, perubahan defleksi terjadi karena adanya variasi pada konstanta pegas dan massa yang diberikan. Defleksi statis aktual yang terjadi pada massa 2,7 kg mengalami defleksi mulai dari 0,054 m-0.004 m yang terjadi karena perbedaan konstanta pegas tersebut. Pada defleksi actual yang terjadi pada massa 3,7 kg, jangkauan defleksi yang terjadi adalah 0,076 m-0,006 m, juga pada massa 4,7 kg terjadi defleksi sebesar 0,096 m 0,009 m. Ketiga defleksi actual yang dibahas diatas semuanya tidak melenceng jauh dari defleksi teoritis yang dihitung. Pada saat pegas diberikan beban, maka pegas tersebut akan menghasilkan reaksi untuk mempertahankan bentuk awalnya, reaksi ini berbeda-beda sesuai dengan karakteristik pegas yang digunakan. Menurut hukum Hooke bahwa besar pertambahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya yang diberikan pada pegas asalkan gayanya LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

DEFLEKSI

SIMPLE VIBRATION APPARATUS tidak melebihi batas kemampuan pegas tersebut. Dengan demikian konstanta pegas dapat diartikan sebagai besar gaya yang dibutuhkan untuk menyebabkan pegas tersebut bertambah sepanjang 1 meter. Dari grafik hubungan antara konstanta pegas dan defleksi statis pada massa berbeda dapat dilihat bahwa defleksi tertinggi terjadi pada massa 4,7 kg dengan konstanta pegas 0,47 kN/m, dan defleksi statis terendah terjadi pada massa 2,7 kg pada konstanta 3,3 kN/m. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi konstanta pegas semakin susah untuk pegas tersebut mengalami defleksi, berbanding terbalik dengan massa yang diberikan semakin besar massa dari beban maka semakin mudah untuk sebuah pegas mengalami defleksi statis tersebut. Dapat dilihat menggunakan rumus defleksi: Y= Y;= defleksi teoritis G= grafitasi(m/s) M= massa(kg) K= konstanta pegas(kn/m)

Dimana massa berbanding lurus dengan defleksi(Y)jadi semakin besar massa yang diberikan maka defleksi yang terjadi makin besar dan defleksi berbanding terbalik dengan konstanta jadi massa yang sama dengan konstanta makin besar maka defleksi yang terjadi makin kecil.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Contoh perhitungan statistik :


y Y 5,205128 1,73504 n 3

Regresi Linear (Y = a + bX)

( Y )( X 2 ) ( X )( XY )

n XY ( X )( y ) n X ( X )
2 2

n X ( X )
2 2

(5,205128).(43,07) (11,1).(18,797436) 2,588889 3.(43,07) 11,12

3.(18,797436) (11,1)(5,205128) 0,230769 3.(43,07) 11,12

Y 2,588889 0,230769X

(Y y) ((Y a bX ) (Y y)
2 2

0,11352181 0,070129 1 0,11352181

Regresi Polinomial ( Y = i + jX + kX) Y = ni + jX + kX 3i +11,1j + 43,07k XY = iX + jX + kX 11,1i + 43,07j + 174,159k XY = + + 43,07i + 174,159j +728,5283k (i) (ii) (iii)

Dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga : i = 3,9246154; j = -0,989744; k = 0,1025641 Y = 3,9246154-0,989744X- 0,1025641X
0,11352181 5,64822 x10 24 1 0,11352181

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA MASSA DAN FREKUENSI PADA KONSTANTA PEGAS


2 6 y = 0.138x - 1.696x + 9.14 R = 1

frekuensi aktual (k=0,47) frekuensi teoritis (k=0,47) frekuensi aktual (k=1,22) frekuensi teoritis (k=1,22)

FREKUENSI

5 y = 0.318x2 - 3.036x + 10.87 R = 1 y = 0.083x2 - 1.028x + 5.552 4 R = 1 y = 0.277x2 - 2.610x + 8.357 R = 1 3 y = 0.051x2 - 0.637x + 3.444 2 R = 1 y = 0.011x2 - 0.225x + 2.342 R = 1 1 0 0 1 2 MASSA 3 4 5

frekuensi aktual (k=3,3) frekuensi teoritis (k=3,3) Poly. (frekuensi aktual (k=0,47))

Gambar 3.13: Grafik hubungan antara massa dan frekuensi pada konstanta pegas

Analisa Grafik : Grafik hubungan antara massa dan frekuensi pada konstanta pegas memiliki 6 garis, 3 diantaranya frekuensi actual, dan 3 diantaranya freksuensi teoritis yang saling berhubungan. Frekuensi actual yang terjadi pada k=0.47 kN/m adalah antara 1.53846Hz- 2Hz. Dan pada frekuensi actual yang terjadi pada k=1,22 kN/m adalah antara 2,5Hz-3,3333Hz. Frekuensi actual yang terjadi pada k=3,3 kN/m adalah 3,63636Hz-5Hz. Dimana ketiga frekuensi actual tersebut tidak melenceng jauh dari frekuensi teoritis yang terhitung. Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan hertz (Hz) yaitu nama pakar LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS fisika Jerman Heinrich Rudolf Hertz yang menemukan fenomena ini pertama kali. Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per detik. Dapat dilihat dari grafik hubungan antara massa dan frekuensi pada konstanta pegas bahwa frekuensi aktual yang paling tinggi terjadi pada massa 2,7 kg dengan konstanta pegas 3,3 kN/m, untuk frekuensi actual terendah terjadi pada massa 4,7 kg dengan konstanta pegas 0,47 kN/m. Hal ini terjadi karena semakin besar konstanta pegas makka semakin pegas tersebut ingin kembali ke posisi semulam maka akan semakin cepat kembali ke posisi awalnya, berbanding terbalik dengan massa yang diberikan semakin besar pembebanan, maka semakin susah untuk pegas kembali ke posisi semulanya, maka semakin besar massa semakin kecil rendah frekuensi yang terjadi. Sesuai dengan rumus:

di mana : f m

= frekuensi = massa

k f=v/

= konstanta pegas

dari grafik diatas memiliki kecenderungan bhwa frekuensi teoritis lebih besar dari aktal hal ini karena perhitungan teoritis sesuai dengan rumus dan nilai konstanta yang selalu tetap,padahal actual konstanta pegas yang digunakan cenderung berkurang dari teoritisnya karena pembebana yang terus menerus

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Contoh perhitungan statistik :

Y 705,4145 88,1768 n 8

Regresi Linear (Y = a + bX)

( Y )( X 2 ) ( X )( XY )

n XY ( X )( y ) n X ( X )
2 2

n X ( X )
2 2

(705,4145)(1520) (104)(9720,1928) 45,632412 8.1520 1520

8.(9720,1928) (104)(705,4145) 3,272646 8.1520 1520

Y 45,632412 3,272646X

(Y y) ((Y a bX ) (Y y)
2 2

2352,25376 552,9381912 0,7649326 2352,25376

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS Regresi Polinomial ( Y = i + jX + kX) Y = ni + jX + kX 8i +96j + 1320k XY = iX + jX + kX 96i + 1320j + 19872k XY = + + 1320i + 19872j +317256k (i) (ii) (iii)

Dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga : i = 38,37073; j = 4,5483468; k = 0,049065 Y = 38,37073+4,5483468X-0,049065X = =

2352 ,25376 546 ,4670591 0,7676836 2352 ,25376

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS GRAFIK HUBUNGAN ANTARA PUTARAN KATUP DENGAN KONSTANTA PEREDAMAN K=0,47kN/m DAN DENGAN MASSA BERBEDA
400 350 y = 0.107x2 - 1.594x + 76.27 y = 0.006x2 0.099 R = + 0.462x + 86.07 300 R = 0.125 250 200 150 100 50 0 0 5 10 15 20 25 PUTARAN KATUP (GENAP) y = 0.182x2 - 3.790x + 90.95 R = 0.035

KONSTANTA PEREDAMAN

peredaman pada K=4,7kN/m dan m=2,7kg peredaman pada K=4,7kN/m dan m=3,7kg peredaman pada K=4,7kN/m dan m=4,7Kg Poly. (peredaman pada K=4,7kN/m dan m=2,7kg) Poly. (peredaman pada K=4,7kN/m dan m=3,7kg) Poly. (peredaman pada K=4,7kN/m dan m=4,7Kg)

Gambar 3.14: Grafik hubungan antara putaran katup dengan konstanta peredaman k=0,47Kn/M dan dengan massa berbeda

Analisa Grafik : Grafik hubungan antara putaran katup dengan konstanta peredaman K=3,3 kN/m dan dengan massa yang berbeda menunjukkan 3 garis yang memiliki variasi pada putaran katup dan massa yang diberikan, dan hasilnya pada peredaman yang diberikan massa 2,7kg mengalami peredaman 72.28619-97.15337, dan pada massa 3,7kg mengalami 78.61042-106.0735, dan yang terakhir pada massa 4,7kg peredaman yang terjadi adalah 71.19318-125.872. Secara teoritis apabila suatu pegas dengan perdaman akan dapat diambil 2 pembahasan yaitu putaran katup berbeda namun konstanta sama dan massa yang sama dengan putaran katup yang berbeda .Pada putaran katup yang berbeda namun massanya yang sama dihasilkan konstanta peredaman naik jika putaran katup ditambah,hal ini karena pada saat putaran katup ditambah jarak antar lempengsemakin kecil sehingga aliran oli pada lubang lempeng semakin terhambat sehingga perbandingan x 1 dan x2 yang terbentuk pada gelombang semakin besar dan menyebabkan damping ratio naik

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS sesuai dengan rumus = (1/2).ln(x1/x2) dengan naiknya damping ratio maka konstanta peredaman naik sesuai rumus C = 2.Wn.m. Dimana : C: konstanta peredaman m: massa beban Wn : frekuensi natural : damping ratio

pada putaran katup yang sama tapi massanya berbeda disapatkan konstanta peredaman naik,hal ini karenadengan naiknya massa pegas akan menempuh jarak yang lebih lama untuk membuat 1 panjang gelombang sehingga menyebabkan konstanta peredaman naik sesuai rumus dimana massa pembebanan pegas berbanding lurus dengan konstanta peredaman.

.
Gambar 3.15: Peredam

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012

You might also like