You are on page 1of 4

Pewarnaan Spora

I. Pendahuluan:
Spora pada bakteri merupakan struktur yang tahan panas dan tahan bahan kimia. Spora dibentuk oleh bakteri tertentu untuk mengadaptasi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi bakteri tersebut. Contoh bakteri pembentuk spora adalah Bacillus circus, Clostridium, Tthermoactinomycetes, Sporosarcina dll. Ada dua tipe spora yang terbentuk, yang pertama terbentuk dalam sel, yang disebut dengan endospora, dan spora yang terbentuk diluar sel disebut eksospora. Pada bakteri hanya terbentuk 1 spora, spora pada bakteri tidak berfungsi untuk perkembangbiakan. Dalam lingkungan yang menguntungkan spora bergeminasi menjadi sel vegetative. Bila lingkungan tidak menguntungkan sel vegetative berubah menjadi spora lagi. Lingkungan yang menguntungkan dapat menstimulasi spora menjadi sel vegetative, proses ini disebut germinasi. Germinasi ditandai dengan kepekaan terhadap suhu panas, bahan bahan toksik, kimia, antibiotika, dan sinar ultraviolet. Lingkungan yang menguntungkan maupun tidak menguntungkan biasanya dikarenakan beberapa hal yaitu : lingkungan bersifat kering (hipotonik), bersifat toksik, suhu yang tidak sesuai, langkanya sumber carbon, fosfat dll. Spora yang tahan terhadap suhu dan bahan kimia mematikan sel vegetative contohnya pada bakteri Clostridium botulinum, spora bakteri ini tahan terhadap suhu yang panas (mendidih) selama beberapa jam. Kekeringan dan kekurangan zat zat hara tidak menyebabkan kematian spora ; karena ada jga spora yang dapat bertahan hidup didalam tanah selama berpuluhan tahun . spora juga ada yang tahan terhadap sinar ultra violet dan antibiotika yang dapat mematikan sel vegetative. Lapisan luar spora merupakan lapisan penahan yang baik yerhadap bahan kimia, sehimgga sulit diwarnai. Spora bakteri dapt diwarnai dengan cara dipanaskan. Pemanasan ini menyebabkan lapisan luar spora mengembang sehingga zat warna bisa masuk.

Tujuan :
Mempelajari bagian bagian pada spora bakteri Melakukan pewarnaan spora pada sel bakteri Dapat mengidentifikasi dan Membedakan letak spora pada bakteri

II.

Prosedur kerja :
Siapkan preparat olesan Bacillus subtillis yang telah difiksasi. Tetesi dengan beberapa tetes larutan malchite-green (SF-1). Panaskan diatas api spiritus hingga timbul uap. Sisihkan dari api hingga uap hilang kemudian panaskan lagi hingga timbul uap lagi dan lakukan lagi sebanyak 2-3 kali (selama 4-5 menit). Jaga jangan sampai larutan pewarna mendidih atau mengering, tambahkan lagi larutan SF-1 selama pemanasan untuk mencegah pengerinagan.

Dinginkan preparat. Bilas dengan air hingga tidak ada pewarna yang terlunturkan. Tetesi dengan larytan fuchsin basa selama 1 menit. Bilas dengan air, kemudian kering-udarakan atau keringkan dengan menyerap kelebihan kelebihan air dengan kertas saring atau tissue. Amati dibawah mikroskop pada perbesaran 400x dan 1000x. gambar bentuk sel dan reaksi pewarnaan tahan asam yang anda amati pada perbesaran 1000x. Lakukan pengamatan juga pada preparat Escherichia coli yang telah disiapkan petugas.

III.

Hasil Praktikum :
Bacillus subtillis(1000x)

Bentuk sel vegetaif : basil Warna sel : merah

Warna spora : hijau Letak spora : terminal, central

Escherichia coli (1000x)

Bentuk sel vegetaif : cocobasil Warna sel : merah

Warna spora : Letak spora :

_ _

IV.

Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum bahwa letak spora pada sel vegetatif itu ada 3 macam (bentuk)

Yaitu: terminal spora (ujung), subterminal spora (dekat ujung), dan central spora (ditengah). Bakteri bacillus circus mempunyai mempunyai spora berwarna hijau dan punya 3 bentuk spora yaitu central spora (spora ditengah), terminal (ujung) dan subterminal (dekat ujung), sedangkan Esherrichia coli tidak mempunyai spora. Pada bacillus circus bentuk sel vegetative nya berbentuk basil dan mempunyai warna sel merah sedangkan pada Esherrichia coli bentuk sel vegetative nya adalah cocobasil dan warna sel nya juga berwarna merah.

V.

Kesimpulan :
Tidak semua bakteri mempunyai spora, salah satunya adalah bakteri Esherrichia coli,

dan bakteri bacillus circus mempunyai spora yang mempunyai 3 macam bentuk yaitu : central spora (spora ditengah), terminal (ujung) dan subterminal (dekat ujung).

VI.

Daftar Pustaka
Teknik dan metode dasar dalam Mikrobiologi

You might also like