You are on page 1of 4

2. PENGEREMAN MOTOR Suatu motor listrik dapat berhenti dengan adanya geseran yang terjadi.

Tetapi hal ini membutuhkan waktu yang lama. Untuk dapat menghentikan motor dalam waktu yang singkat, maka dilakukan pengereman. Ada tiga jenis pengereman : - Pengereman dinamik Pada pengereman dinamik, penghentian motor dapat terjadi jika tegangan terminal Vt dihilangkan dan diganti oleh tahanan R1. Dalam keadaan ini energi putaran diberikan pada tahanan R1 , yang menyebabkan kecepatan menjadi turun, demikian pula tegangan Ea pun akan menurun. Sekarang motor berfungsi sebagai generatotr tanpa penggerak mula. Untuk menjaga penurunan kopel yang konstan, R1 harus pula diturunkan.garga R1 dipilih sedemikian rupa, sehingga arus jangkar tidak terlalu besar (umumnya diambil dua kali harga arus jangkar pada beban penuh. - Pengereman regeneratif Pada pengereman regerenatif, energi yang tersimpan pada putaran dikembalikan kepada system jala-jala. Cara ini biasanya dipakai pada kereta api listrik. Ketika kereta api berjalan menurun, kecepatan motor laju sekali karenanya Ea > Vt , yang mengakibatkan daya dikembalikkan kepada system jala-jala untuk keperluan lain. Pada saat daya dikembalikkkan ke jala-jala, kecepatan menurun dan proses pengereman berlangsung seperti pengereman dinamik. - Pengereman mendadak Pengereman mendadak adalah pengereman suatu motor dalam waktu yang sangat singkat dan tiba-tiba, yaitu dengan cara membalik polaritas motor. Tahanan R2 disisipkan antara x dan y (gambar rangkaian). Karena tegangan jangkar telah terbalik polaritasnya, sehingga arahnya sama dengan tegangan terminal. Harga R2 dipilih sedemikian rupa sehinggga arus jangkar yang mengalir pada saat pengereman tidak terlampau besar ( umumnya dua kali harga arus pada beban penuh ). Selama pengereman turun Ea turun, sehingga R2 harus diperkecil untuk menjaga penurunan kopel yang konstan.

Gambar rangkaian

MOTOR LISTRIK Start dan pengereman 1. Star


Persoalan- persoalan menstar sebuah motor pada umumnya berkisar pada dua masalah yakni pertama ialah arus awal yang terlalu besar dan yang kedua ialah momen awal yang sering terlampau kecil. Untuk kebanyakan motor arus awal adalah empat sampai tujuh kali besarnya arus nominal, dan untuk motor-motor yang agak besar, hal ini tidak dapat diizinkan, karena mengganggu jaringan, dan dapat merusak motor itu sendiri. Maka hal yang harus dilakukan untuk menurunkan tegangan tersebut yakni : 1. SAKLAR BINTANG DELTA Cara pertama untuk menurunkan tegangan apit tersebut dapat digunakan saklar bintang delta. Dalam hal ini mesin dipasang terlebih dahulu dalam hubungan bintang, setelah arus agak menurun, dilanjutkan dengan hubungan segitiga. Persoalan yang timbul adalah bahwa momen juga turut turun, sehingga cara ini perlu diketahui apakah masih ada cukup momen untuk mengatasi beban awal sehingga dapat menstar motor. Persoalan lain yang timbul adalah bahwa pada perpindahan bintang kesegitiga ada suatu diskontinius, karena hubungan kontak sebentar terbuka. Hal ini juga akan mengurangi daya dorong daripada kopel. Akibat lain dari terlepasnya sebentar apitan dari jaringan ialah bahwa ada kemungkinan setelah jaringan masuk lagi, gaya gerak listrik yang masih ada dalam stator, sebab rotor masih berputar, kebetulan berlawanan fasa dengan tegangan jaringan sehingga antara apitan terdapat tegangan. Bila hal ini terjadi, malahan tegangan awalnya bukannya lebih kecil melainkan jauh lebih besar dari tegangan apit. Bentuk konstruksi dari saklar-saklar bintang segitiga adalah : saklar tangan, saklar otomatis, dan kontroler. Pada saklar tangan bintang segitiga, semua kegiatan diatur secara manual, dimana operator melihat pada pengukur amper, guna menentukan kapan ia harus pindah ke posisi segitiga. Pada saklar otomatis bintang segitiga, hal ini dilakukan secara otomatis sedangkan pada kontroler bintang segitiga masih dilengkapi dengan posisiposisi dimana dipergunakan tahanan R sebagai posisi perantara sehingga tingkatan-tingkatan arus lebih halus pengaurannya. 2. Transformator start Suatu cara lain untuk memberi tegangan kepada stator mesin secra berangsur-angsur, adalah dengan mempergunakan sebuah transformator start Transformator yang dipakai untuk tujuan ini biasanya dalah transformator hemat.

Transformator start mempunyai lebih banyak tahapan-tahapan yang lebih halus, sehingga meyerupai transformaor pengatur. Sehingga jelas bahwa pada penggunaan sebuah transformator untuk start akan mengurangi kerugiankerugian panas yang timbul bilamana dibandingkan dengan mempergunakan hambatan. Namun juga jelas bahwa harga transformator start lebih tinggi disbanding sebuah hambatan. 3. Start elektronis Penggunaan elektronika daya dalam teknik mesin-mesin listrik kini banyak dilakukan, karena memberi banyak keuntungan. Menjalakan sebuah motor seperti motor tak serempak, dapat dilakukan dengan memanfaatkan elektronika daya, yaitu dengan memakai thyristor. Keuntungan dari thyristor ialah kerugian-kerugian energi pada thyristor tidak seberapa besarnya, bila dibandingkan dengan pemakaian hambatan maupun transformator hemat. 4. Hambatan R dalam rangkaian rotor Suatu cara lain untuk menurunkan arus awal motor ialah dengan menggunakan hambtan R dalam rangkaian rotor. Cara ini hanya dapat dipakai utuk motor tak serempak yang mempunyai rotor lilitan. Gambar rangkaian memperlihatkan secara sistematis sebuah motor tak serempaktiga fasa. Stator disambung pada jaringan tiga fasa U, V, W. pada rotor yang dibelitannya dalam rangkaian bintang, tersambung dibelakang cincin geser dengan hambatan-hambatan Ra dan Rb dalamseri yang terangkai dalam hubungan bintang. Rangkaian hambatan Ra dapat dihubung singkat oleh saklar Sa, sedangkan rangkaian Rb dapat dihubung singkat oleh saklar Sb.

Gambar rangkaian Pada waktu start seluruh hambatan Ra dan Rb terpasang pada rangkaian rotor, sehingga impedansi rotor diliha dari jaringan menjadi tinggi, menyebabkan arus stator menjadi rendah. Beberapa saat setelah start, yaitu setelah arus awal agak menurun, saklar Sa ditutup, sehingga arus awal naik lagi. Kemudian saklar Sb ditutup . dengan sendirinya pentahaan rangkaian dapat dilakukan dengan lebih dari dua tingkat yakni empat atau lima. Pelaksanaan penutupan saklar-saklar tahapan dapt dilakukan secara manual ataupun secara otomatis.

Pada alat start otomatis biasanya dipergunakan peralatan, yang menutup saklar tahapan setelah suatu putaran tertentu tercapai. Dan biasanya setelah dicapai putaran nominal, dan semua hambatan R dihubung singkat, maka sikat-sikjat pada cincin geser dihubung singkat, kemudian diangkat. Hal ini adalah untuk mengurangi kerugisn-kerugian yang disebabkan oleh geserangeseran sikat.

You might also like