You are on page 1of 2

ABSTRAK Pencemaran udara merupakan permasalahan yang sedang berkembang saat ini, khususnya di Kota Bandung.

Salah satu sumber kontribusi yang sangat besar untuk pencemaran udara di Kota Bandung adalah sektor transportasi. Peningkatan penggunaan bahan bakar minyak untuk kendaraan bermotor dapat berakibat meningkatnya beban pencemar yang dibuang ke atmosfer, seperti CO, CO2, NOx, PM10, PM2,5, SO2 dan HC. Pemantauan kualitas udara ambien kota Bandung yang dilakukan di 5 (lima) kawasan yang mewakili kota Bandung yaitu kawasan bersih, pemukiman, pusat kota dan transportasi, transportasi, dan industri dirasa kurang optimal karena keterbatasan biay. Oleh karena itu perlu dilakukan inventori emisi untuk menunjang kurangnya ketersedian data mengenai beban pencemar secara kuantitatif. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi sektor transportasi terhadap pencemaran udara di Kota Bandung. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah perhitungan cepat jumlah kendaraan yang melintasi di 5 (lima) kawasan untuk menghitung jumlah kendaraan yang melintas, menghitung panjang jalan yang dilintasi oleh kendaraan, dan untuk menentukan faktor emisinya. Berdasarkan hasil perhitungan, beban pencemar untuk seluruh parameter di seluruh kawasan dari sektor transportasi terbesar disumbangkan oleh kawasan pemukiman yaitu sebesar 42% untuk parameter CO, 40% untuk parameter HC, 44% untuk parameter CO2, 52% untuk parameter PM10, 58% untuk parameter NOx, dan 44% untuk parameter PM2,5, 51% untuk parameter SO2 dan kontribusi terbesar beban pencemar yang berada di udara Kota Bandung adalah CO2 sebesar 6.250.456,2 ton/tahun. kata kunci : pencemaran udara, inventori emisi, faktor emisi, kota Bandung

ABSTRACT Air pollution is a developing problem today, especially in Bandung city. One of source which have a great contribution to air pollution in Bandung city is from transportation sector. Increase of oil fuel from vehicles can end up with increase of pollutant loads emitted to the atmosphere, such as CO, CO2, NOx, PM10, PM2,5, SO2 and HC. Air monitoring control in Bandung city which conducted in 5 (fve) areas which represent for Bandung city that is clean area, residential, downtown and transportation, transportation, and industry is less than optimaldue to limited funds. Therefore it is necessary to do periodic inventory emission in Bandung city to support availability of data on pollutant loads quantitatively. The objective of this research is to see how much gas emission coming from transportation sector contribute to air pollution in Bandung city. The method that being used is by rapid assessment counting the number of vehicles that pass in 5 (five) areas for determine the types of the vehicles, calculate the length of path tranversed by vehicles, and to determine emission factors. Data process based on the number, type of vehicle and emission factors. Based on calculations the largest concentrations for all parameter were contributed by the residential areas of 42% for CO , 40% for HC, 44% for CO2, 52% for PM10, 58% for NOx, and 44% for PM2,5, 51% for SO2 and the largest contributed of pollutant loads residing in Bandung city that is 6.250.456,2 ton/year for CO2. Key word : air pollution, emission inventory, emission factor, Bandung city

You might also like