Professional Documents
Culture Documents
Dicoba ukuran kolom, digunakan sengkang ukuran 10mm, diameter tulangan pokok D22 dan tebal selimut beton 40 mm. B=h= 350 mm
Digunakan jumlah tulangan D22, jumlah tulangan tarik = jumlah tulangan tekan,
Propertis penampang: Lebar kolom (b)= 350 mm, tebal kolom (h)=350 mm, d=61 mm dan d= 289 mm, Mutu beton (fc) = 30 Mpa, Mutu tulangan (fy)= 400 Mpa Luas Tulangan As=As=4D22= As total = As+As= Rasio tulangan 1% < =2.481 %<8%, tulangan 8D22 dapat digunakan
a.
Maka koordinat titik A (2256.57 ; 0) b. Tititk B (Mub,Pub), Kondisi Seimbang (belance) Hitung tinggi Garis netral kondisi belance
Cek tegangan tulangan tekan, apakah tulangan tekan sudah leleh atau belum
Hitung Momen nominal kondisi belance (Mnb) ( ( Mnb = 269945988 Nmm Mu = Mnb = 0.65 269945988 =175464892 Nmm = 175.46489 KNm Koordinat titik B (Mub;Pub) = (175.46489 ; ) ( ) ) ( ) ( ) ( )
c. Titik C (Mu,Pu), Kondisi Tekan Tinggi garis netral kondisi tekan adlah lebih besar dari garis netral kondisi belance (C>Cb) Ambil C=200 mm > Cb= 173.4 mm a= Cek tegangan tulangan tarik, apakah tulanagn tarik sudah leleh atau belum
Hitung Gaya tekan tulangan (Cs) Karena keruntuhan tekan, maka tulangan tekan sudah leleh Sehingga tegangan tul.tekan, Fs= Fy = 400 MPa
Hitung Gaya aksial nominal kondisi (Pn) Pn= Hitung Momen nominal kondisi Tekan (Mn) ( ) ( Mn = 252112011 Nmm Mu = Mn = 0.65 252112011 =163872807.1 Nmm = 163. 872807 KNm Koordinat titik B (Mu;Pu) = (163. 872807; ( ) ) ( ( ) ) ( )
d. Titik D (Mu,Pu), Kondisi Tarik Tinggi Garis netral kondisi tarik adalah lebih kecil dari garis netral kondisi belance (C<Cb) Ambil C= 130 mm < Cb=173.4 mm a= Cek tegangan tulangan tekan, apakah tulanagn tekan sudah leleh atau belum
Hitung Gaya aksial nominal kondisi (Pn) Pn= Hitung Momen nominal kondisi Tekan (Mn) ( ) ( Mn = 242574305 Nmm Mu = Mn = 0.65 242574305 =157673298.3 Nmm = 157.6733 KNm Koordinat titik B (Mu;Pu) = (157.6733; ( ) ) ( ) ( ) ( )
e. Titik E (0;Mu), Kondisi Lentur Murni Analisis dilakukan dengan asumsi As=0 (perilaku kolom seperti balok bertulangan tunggal)