Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Penyusunan Karya Tulis ini merupakan hasil studi dari penulis baik
melalui studi literatur maupun wawancara. Adapun tujuan dari penulisan Karya
Tulis ini adalah untuk diajukan dalam Lomba Karya Tulis Asuransi Bumida untuk
Mahasiswa.
Penyusunan Karya Tulis ini tidak mungkin terlaksana dengan baik tanpa
bantuan yang sangat berarti dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Untuk
itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Penulis
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 11
2.1 Membumikan Asuransi ................................................................................ 11
SIMPULAN............................................................................................................ 22
Untuk melakukan kolaborasi itu, diperlukan tools atau perangkat yang membuat
sistem bisa berjalan lebih efisien. Penulis dalam hal ini memaparkan Mobile
Surveyor sebagai aplikasi untuk melakukan pengiriman data lewat ponsel oleh
masyarakat. Saat ini hampir sebagian besar masyarakat kita telah memiliki ponsel.
Suatu lahan yang besar yang perlu kita kaji bagaimana pemangfaatannya.
Pak Tejo merupakan salah satu di antara keluarga yang memiliki penghidupan
pas-pasan dibandingkan dengan keluarga lai, walaupun ada juga keluarga lain
yang tidak beruntung. Keluarganya masih bisa mencukupi kebutuhan primernya
yang membuat dia bisa bertahan untuk hidup di pinggiran kota Jakarta. Keluarga
yang lain sangat mengenaskan keadaannya, mereka hidup serba ketidakcukupan,
dan tinggal di daerah kumuh. Anaknya yang berumur 20-an tahun pun dapat
melanjutkan kuliah D3 nya di sebuah universitas. Suatu prestasi yang
membanggakan baginya karena keluarga lain tidak memiliki kesadaran akan
pendidikan seperti Pak Tejo untuk menyekolahkan anaknya hingga kuliah.
Intelektualitas Pak Tejo inilah yang membuat beliau disegani di kampungnya dan
menjadikannya ketua RT (Rukun Tetangga) di kampung.
Namun apabila kita melihat fakta yang terjadi pada berbagai media cetak,
elektronik atau internet, akan muncul paradigma lain dalam diri kita. Masih
Pak Sura merupakan pendatang baru di Jakarta yang baru saja dipindahtugaskan
dari Kalimantan. Karena tingginya kebutuhan akan transportasi akhirnya dia
memutuskan untuk membeli mobil. Tingkat intelektual yang tinggi membuat dia
sadar akan resiko pencurian akan mobilnya tersebut. Akhirnya Pak Sura
memutuskan untuk mendaftarkan dan membayar premi ke perusahaan asuransi
kendaraan untuk menanggung resiko yang ada dalam mobil tersebut. Dalam
catatan perusahaan asuransi, tempat tinggal pak Sura tercatat jarang terjadi
pencurian mobil. Mereka pun akhirnya menerima premi kendaraan Pak Sura.
Namun satu bulan setelah mendaftarkan preminya, mobil Pak Sura hilang dicuri
oleh oknum tak bertanggung jawab. Belakangan diketahui memang daerah tempat
Untuk menjawab rumusan masalah di atas penulis akan membahas hal-hal berikut
:
- Tren ekonomi kolaborasi (wikinomics)
- Membumikan asuransi lewat kolaborasi masyarakat dan asuransi
dalam pengkoleksian data
- Perangkat Mobile Surveyor pada ponsel sebagai alternatif untuk
memudahkan sistem kolaborasi
Tujuan dan manfaat yang bisa diambil dalam penulisan karya tulis ini
adalah :
- Memberikan alternatif atas penyelesaian di bidang asuransi dalam
hal ini kurang membuminya asuransi dan keakuratan data resiko
asuransi.
- Mengedukasi kalangan mahasiswa tentang asuransi apabila kelak
karya tulis ini dipublikasikan.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah metode
deskriptif analitis. Metode deskriptif analitis adalah mendeskripsikan data yang
diperoleh, baik dari literatur maupun lapangan, kemudian dianalisis.
a. Studi literatur
b. Wawancara ( dengan beberapa pihak di PT Asuransi Bintang
Tbk)
Sudah dipaparkan di bab sebelumnya bahwa masalah klasik dalam asuransi adalah
kurang membuminya kehidupan berasuransi. Apakah kurang membuminya
kehidupan berasuransi merupakan kesalahan masyarakat yang tidak mendaftarkan
diri ke asuransi? Tentu tidak. Bila kita telurusi lebih lanjut, kurang membuminya
asuransi disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang asuransi.
Pentingnya asuransi, apa dampaknya bila tidak melindungi resiko dengan asuransi,
dan sebagainya merupakan beberapa dari ketidaktahuan itu. Fakta di lapangan
membuktikan, sebagian besar premi yang masuk dalam industri asuransi bukan
karena kesadaran pribadi tiap individu untuk berasuransi. Akan tetapi dikarenakan
paksaan dari perusahaan atau instansi tempat mereka bergantung atau bekerja.
Contohnya saja seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), mereka mendapatkan
asuransi kesehatan (ASKES) karena memang sudah ketetapan dari pemerintah
bahwa PNS mendapat tanggungan kesehatan. Bila kita periksa ke daerah-daerah,
akan terdapat fenomena yang lebih menarik lagi. PNS di daerah-daerah tidak tahu-
menahu mengenai asuransi, manfaatnya, resiko yang ditanggung, dan seluk-
beluknya. Yang mereka tahu adalah dengan membawa kartu ASKES mereka bisa
membayar lebih murah. Fenomena ini jelas tidak mencerdaskan masyarakat atau
kasarnya membodohi. Tidak meningkatkan kesadaran masyarakat akan asuransi,
justru menurunkan tingkat partisipasi dan kesadaran akan asuransi. Terutama
untuk produk asuransi seperti asuransi pendidikan, kendaraan, rumah, dan lain-
lain. Paradigma itulah yang harusnya kita rubah. Lebih lanjut, hal ini bertolak
belakang dengan apa yang terjadi di negara-negara maju. Disana kesadaran
Baru-baru ini dunia diguncangkan dengan buku karangan Don Tapscott berjudul
“Wikinomics – How mass collaboration change everything”. Buku tersebut
menggambarkan bagaimana prinsip-prinsip wikinomics diantaranya kolaborasi,
share, dan openness bisa merubah segalanya bahkan hal-hal yang tidak kita
pikirkan. Salah satu fenomena menarik yang digambarkan dalam buku tersebut
adalah tentang perusahaan tambang emas Kanada bernama GoldCorp. Perusahaan
ini merupakan salah satu perusahaan tambang emas terbesar di dunia. Namun
suatu ketika perusahaan ini mengalami kerugian dikarenakan overhead dari dana
riset dan eksplorasi yang bertujuan untuk menemukan tambang emas di suatu
daerah. Memiliki ahli-ahli yang hebat ternyata bukan jaminan bagi Gold Corp
untuk menemukan di mana titik tambang emas baru tersebut. Kerugian terus
terjadi dalam perusahaan karena tambang emas belum juga ditemukan setelah
eksplorasi sekian lama. Akhirnya CEO dari Gold Corp tersebut mengambil
langkah yang radikal dan aneh –masyarakat pada waktu itu menganggap langkah
itu langkah sinting. Beliau meminta semua data temuan hasil eksplorasi yang
dilakukan Gold Corp didistribusikan untuk kalayak umum lewat media internet.
Gold Corp kemudian mengadakan sayembara bagi siapa saja yang bisa
menemukan di mana letak titik tambang emas tersebut berdasarkan data-data yang
sudah didistribusikan di internet. Bagi pihak yang berhasil menemukan dengan
Pada masa lalu kolaborasi hanya bisa dilakukan dalam lingkup kecil. Dalam
keluarga, masyarakat, kantor, dan komunitas. Mungkin pada kasus khusus
kolaborasi global ada, seperti contoh terjadinya gerakan demonstrasi menuntuk
antiglobalisasi di berbagai belahan dunia. Namun sebenernya hal itu tidak
menciptakan produk dan jasa tertentu yang bisa dilihat kasat mata.
Melihat kembali pada kejadian dari Pak Tejo dan Pak Sura di atas, tampaknya
ekonomi kolaborasi bukan suatu hal yang mustahil untuk diterapkan di Indonesia
terutama dalam bidang asuransi. Telah banyak bukti bahwa ekonomi kolaborasi
membawa pengaruh yang sangat besar dalam kemajuan industri.
Impact besar lainnya yang bisa didapat yaitu dengan dilibatkannya masyarakat
dalam industri asuransi secara tidak langsung maka otomatis akan turut
membumikan kehidupan berasuransi. Ini juga turut menjawab tantangan kurang
membuminya kehidupan berasuransi saat ini seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Masyarakat akan sadar bagaimana itu pentingnya manajemen resiko,
apa dampaknya bagi mereka bila banyak resiko di sekelilingnya, dan edukasi-
edukasi lain yang bisa diperolah dengan melibatkan mereka dalam industri
asuransi dalam hal ini turut melakukan survei resiko asuransi. Harapannya
asuransi tidak hanya menjadi milik perusahaan asuransi saja. Akan tetapi industri
asuransi juga menjadi milik semua masyarakat, karena mereka merasa dilibatkan
minimal dalam mensurvei resiko-resiko di lapangan.
Istilah Citizen Survey juga erat dihubungkan beberapa pihak dengan pemerintahan.
Dimana subjek yang dijadikan survei adalah dalam bidang pemerintahan, seperti
survei tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, survei hasil kebijakan, dan lain
sebagainya. Penulis mencoba melihat dari sisi lain. Bagaimana citizen survey ini
tidak hanya dilakukan dalam bidang pemerintahan, melainkan dapat juga dalam
industri asuransi.
Konsep lain untuk mendukung terlaksananya citizen survey dalam asuransi tadi
adalah dengan mengecek kepercayaan pensurvei. Misalkan setiap daerah
ditentukan terdapat dua pensurvei. Dari hasil dua survei ini akan bisa didapatkan
Teknologi wireless mobile merupakan teknologi terbaru yang berkembang saat ini.
Dengan kelebihannya digunakan dimana saja teknologi ini telah sukses digunakan
di berbagai belahan dunia. Hal itu sejalan dengan sifat manusia yang selalu
mobile(bergerak) sesuai dengan aktifitasnya. Berkat sifatnya yang mobile,
teknologi ini lebih banyak digunakan daripada teknologi yang lebih canggih
seperti internet sekalipun.
SMS (Short Message Service), GPRS, 3G, WAP merupakan beberapa layanan dari
teknologi wireless mobile untuk mentransmisikan informasi dari perangkat mobile
ke perangkat mobile lain atau ke komputer server. Berbagai layanan ini umumnya
digunakan untuk entertainment/hiburan berupa game, atau untuk keperluan
komunikasi dengan orang lain.
Karena biayanya yang sangat murah, beberapa layanan ini sering dimanfaatkan
beberapa pihak untuk keperluan bisnis terutama di bidang hiburan. SMS telah
digunakan untuk melakukan poling, undian berhadiah, dan berbagai program
lainnya. Fenomena yang menarik adalah, belum banyak yang menggunakan
perangkat mobile ini untuk keperluan pendukung bisnis atau untuk
memberdayakan masyarakat. Padahal semua layanan yang tersebut di atas telah
dibangun (established).
Berdasarkan data yang dilansir oleh Asosiasi Telepon Selular Indonesia (ATSI)
Maret 2007 kemarin, Pengguna ponsel di Indonesia telah mencapai lebih dari 75
juta. Pasar ini tentunya sangat besar untuk diberdayakan. Beberapa kendala yang
HTTP
Download Result
Perusahaan Asuransi,
Real time bisa memonitor
resiko Asuransi
s
ey
urv
dS
ult
loa
es
wn
dR
GPRS
Do
loa
Up
Dalam industri asuransi, teknologi seperti mobile surveyor ini memang pantas
dicoba. Pasalnya, banyak sekali manfaat dan keuntungan yang diperoleh dengan
menggunakan teknologi ini. Teknologi semacam ini bisa dibuat dengan mudah
oleh tim IT perusahaan. Namun, yang sulit untuk dipikirkan adalah sistemnya.
Bagaimanakah sistem survey bagi masyarakat dengan menggunakan teknologi.
Apakah nantinya setiap masyarakat bisa melakukan survey, atau orang-orang
tertentu yang terpercaya yang telah ditunjuk oleh perusahaan asuransi untuk
kemudian diberikan insentif. Sistem inilah yang kemudian akan menentukan
kesuksesan konsep “asuransi untuk semua”, dimana terjadi kolaborasi antara
masyarakat dan industri asuransi.
Beberapa simpulan yang bisa diperoleh dari pemaparan atas latar belakang
masalah dan pembahasan di atas adalah sebagai berikut :