You are on page 1of 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Nama Mahasiswa: Desti Pramia Setyati NPM: 0706270352 A. PENGKAJIAN INFORMASI UMUM 1. Nama (usia) : Ny. S (48 th) 2. Tanggal lahir : 29 September 1963 3. Suku bangsa : Jawa 4. Tanggal masuk : 29 Maret 2012 5. Sumber informasi : Klien dan perawat (keabsahan 3, dapat dipercaya)

AKTIVITAS /ISTIRAHAT 1. Pekerjaan : pedagang dan ibu rumah tangga

2. Aktivitas waktu luang : mengobrol dengan keluarga dan pasien lainnya yang seruangan dengan klien. 3. Keterbatasan karena kondisi : tidak ada, klien masih mampu melakukan pemenuhan kebutuhan dasarnya (makan, eliminasi, mandi) secara mandiri. 4. Tidur: klien dapat tidur siang setelah jam 1 siang, tidur malam tidak menentu, terkadang jam 8 sudah tidur atau jam 11 baru tidur. Dalam satu hari, klien bisa tidur lebih dari 6jam. Tidak ada kebiasaan khusus yang klien lakukan sebelum tidur, klien mengatakan terkadang gosok gigi dan BAK sebelum tidur. 5. Respon terhadap aktivitas yang terobservasi: Ny.S lebih sering terlihat berbaring di tempat tidur dan mengobrol dengan keluarganya atau pasien lain. Saat nyeri muncul, klien hanya menangis dan meringkuk memegang bagian perutnya. 6. Status mental : sadar/aktif 7. Pengkajian neuromuskular: massa/tonus otot : baik postur: tegap rentang gerak sempurna kekuatan: sama pada 3 ekstramitas yaitu 5, mampu menggerakkan ekstremitasnya dengan leluasa, tanpa bantuan dan menggunakannya dengan baik.
FIK UI/ 1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

INTEGRITAS EGO 1. Laporan tentang faktor-faktor stres: Klien merasa cemas, kapan dirinya akan sembuh dan terus menanyakan kapan dioperasinya karena ia terus merasakan sakitnya. Klien juga mengatakan bosan dan sbanyak pikiran termasuk biaya, dan kebutuhannya di rumah. 2. Cara mengatasi stresnya: klien mengatakan hanya berdoa dan bertanya pada orang lain 3. Masalah finansial : klien mengatakan anaknya yang urus biaya di RSnya. Pada status, klien menggunakan fasilitas jamkesda untuk membiayai perawatan di RS. 4. Status perkawinan : Janda 5. Status emosi : ansietas 6. Respon psikologis yang terobservasi : klien banyak bertanya tentang kondisinya, mengerutkan dahi, menghela napas panjang.

ELIMINASI 1. Pola BAB: setiap pagi hari 2. BAB terakhir 1 hari SMRS, karakteristik padat/coklat, Perdarahan (-) 3. Konstipasi (+): klien mengatakan belum BAB selama di RS (7hari) 4. Penggunaan laksatif: negatif. 5. Pola BAK: 4 kali sehari, karakteristik urine: menurut klien warnanya kuning tapi tidak jernih seperti biasanya, warna urine kuning, bau khas urine 6. Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih: klien mengeluh sakit di bagian abdomen, pada pemeriksaan radiologi ditemukan adanya batu pada ginjal sinistra. 7. Palpasi abdomen: kandung kemih tidak distensi, lembek, tidak teraba massa 8. Bising usus : aktif di keempat kuadran

MAKANAN 1. Diet biasa: rendah garam, biasa. Jumlah makanan per hari yaitu 3 kali sehari, terkadang klien tidak menghabiskan makannanya dengan alasan perutnya begah karena belum BAB lebih dari 1 minggu. Klien makan makanan yang

FIK UI/ 2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

disediakan di RS. Makan terakhir berupa nasi, sayur sop, ayam goreng, dan buah pepaya. Selama di RS klien mengalami kehilangan selera makan dengan alasan perutnya sudah merasa penuh, kalau terlalu banyak makan jadi mual, dan tidak nafsu makan karena memikirkan kondisinya. 2. Berat badan sebelum sakit 50 kg, setelah sakit BB menjadi 42 kg. Klien merasa tubuhnya bertambah kecil. 3. Bentuk tubuh pendek kecil tampak kurus, TB sekitar 152 cm. 4. Turgor kulit elastis, kulit kering, membran mukosa pink utuh. 5. Tidak ada edema ataupun asites 6. Bising usus aktif di keempat kuadran

NYERI/ KETIDAKNYAMANAN 1. Lokasi: seluruh abdomen dan daerah genitalia, intensitas sedang dengan skala 4-5, frekuensi jarang (sering muncul saat malam hari, saat interaksi di siang hari nyeri jarang muncul), kualitas seperti diremas saat batunya jalan, durasi sekitar 1-2 menit, penjalaran abdomen-genitalia. 2. Faktor pencetus: setelah banyak minum. Saat nyeri muncul, klien hanya menangis dan sambil istighfar. Beberapa saat kemudian lama-lama nyeri hilang sendiri. Di RS klien mendapatkan analgetik ketesse, klien mengaku nyerinya sudah lebih jarang dan tidak terlalu lama, analgetik ini membantu meringankan nyeri klien. 3. Tanda yang muncul: mengerutkan muka, mengusap-usap bagian abdomen, cemas dengan kondisinya, selalu bertanya kapan akan dioperasi dan diambil batu ginjalnya

PENYULUHAN/PEMBELAJARAN 1. Bahasa dominan: indonesia, mampu membaca dan menulis. 2. Pendidikan terakhir SD. 3. Keyakinan kesehatan yang dilakukan: Selama sakit biasanya klien hanya pergi ke klinik dokter ataupun puskesmas, baru kali ini klien berobat ke fatmawati. Klien berusaha untuk tenang dan pasrah dengan kondisinya kesehatannya, klien juga berdoa untuk menenangkan kekhawatirannya pada saat sakitnya muncul.

FIK UI/ 3

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

4. Klien mengaku di keluarga tidak ada yang mengalami masalah perkemihan. 5. Obat yang diresepkan No. 1. 2. 3. Obat Ceftriakson Pronalges Ketesse Dosis 1 x 2 gr 1 kali 2x 1amp 2x 1amp Waktu Jam 10.00 Jam 10.00 dan jam 18.00 Jam 10.00 dan jam 18.00 Jam 10.00 dan jam 18.00 Diminum secara teratur Ya (IV) 1 kali (supp) Ya (IV) Tujuan Antibiotik Analgetik Analgetik (indikasi nyeri akut) Ulkus duodenum aktif, ulkus lambung aktif mencegah mual dan muntah yang disebabkan kemoterapi kanker atau setelah operasi.

4.

Rantin

Ya (IV)

5.

Ondancentron 2x 1amp

Ya (IV)

6. Diagnosa saat masuk: batu ureter sinistra 7. Alasan di rawat: klien dirawat dengan keluhan nyeri di bagian abdomen dan pada pemeriksaan radiologi ditemukan batu ureter sinistra. Klien direncanakan akan dioperasi tanggal 10 April 2012. 8. Riwayat keluhan terakhir : klien mengeluh nyeri dibagian abdomen 10 hari SMRS. 9. Harapan pasien terhadap perawatan dan kondisi kesehatannya: klien berharap rasa sakitnya bisa hilang dan dapat kembali beraktivitas.

Pemeriksaan penunjang pada Ny. S 1. Hasil Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Hematologi Hemolobin (g/dL) Hematokrit (%) Leukosit (ribu/uL) Trombosit (ribu/uL) Eritrosit (juta/uL) LED (mm) Hasil (30 Maret 2012) 11,2 34 4,7 348 4,01 92,0 Hasil (02 April 2012) 11,7 35 3,9 235 4,12 Nilai Rujukan 11,7 15,5 33 45 5.0 10.0 150 450 3.80 5.20 0.0 20.0

FIK UI/ 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

Fungsi hati SGOT (U/l) SGPT (U/l) Albumin (g/dl) Globulin (g/dl) Gula darah puasa (mg/dl) Fungsi ginjal Asam urat darah (mg/dl) Ureum darah (mg/dl) Creatinin darah (mg/dl) Lemak Kolesterol HDL (mg/dl) Kolesterol LDL (mg/dl) Urine

36 23 3,00 4,60 82

0 34 0 40 3.40 4,80 2,50 3,00 80 100

5,7 30 0,6

<7 20 40 0,6 1,5 34 87 <130

19 146

6000 Jumlah kuman Kuman (K/ml) Staphylococcus epidermidis catatan: jumlah kuman < 10.000 K/ml tidak dilakukan resistensi test/ uji antibiotika

2. Hasil Pemeriksaan radiologi (tanggal 30 Maret 2012) Telah dilakukan pemeriksaan radiologi rontgen abdomen 3 sisi. dengan hasil: fungsi ginjal kanan baik delayed fungsi ginjal kiri (tidak terlihat jelas hingga 2 jam) hidronefrosis kiri ec batu radioopak multiple di ginjal kiri setinggi paravertebra L4 suspek batu semiradioopak di ginjal kiri setinggi paravertebra L5 vesica urinaria bentuk normal, dinding reguler

FIK UI/ 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

B. ANALISIS DATA

Data pengkajian DS: o Klien mengatakan nyeri pada seluruh abdomen dan daerah genitalia, intensitas sedang dengan skala 4-5, frekuensi jarang (sering muncul saat malam hari, saat interaksi di siang hari nyeri jarang muncul), kualitas seperti diremas saat batunya jalan, durasi sekitar 1-2 menit, penjalaran abdomen-genitalia. o Saat nyeri muncul, klien hanya menangis dan sambil istighfar. DO: o TD 150/90 mmHg, ekspresi wajah tegang o mengerutkan muka, mengusap-usap bagian abdomen, cemas dengan kondisinya, selalu bertanya kapan akan dioperasi dan diambil batu ginjalnya DS: o terkadang klien tidak menghabiskan makanannya dengan alasan perutnya begah karena belum BAB lebih dari 1 minggu. Makan terakhir berupa nasi, sayur sop, ayam goreng, dan buah pepaya. o Selama di RS klien mengalami kehilangan selera makan dengan alasan perutnya sudah merasa penuh, kalau terlalu banyak makan jadi mual, dan tidak nafsu makan karena memikirkan kondisinya. o Berat badan sebelum sakit 50 kg, setelah sakit BB menjadi 42 kg. Klien merasa tubuhnya bertambah kecil. DO: o makan tidak habis o badan kurus dan terlihat lemas o BB saat ini 42 kg

Diagnosa keperawatan Nyeri berhubungan dengan peningkatan frekwensi/ dorongan kontraksi ureteral, trauma jaringan, pembentukan edema, iskemia seluler

Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah, intake tidak adekuat

FIK UI/ 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DS: o klien mengeluh mual saat terlalu banyak minum dan makan. o Klien mengatakan minum hanya 3-5 gelas sehari o Klien mengatakan berat badannya berkurang selama di RS. DO: o perubahan masukan cairan o kurang pengetahuan tentang kebutuhan cairan dan kondisinya. o kulit kering, mukosa bibir kering. o mata cekung. DS: o Klien mengeluh sudah lebih dari 1 minggu belum BAB padahal biasanya tiap hari. o Klien mengatakan belum bisa BAB dan perutnya terasa penuh dan jika makan banyak jadi mual. o Klien mengatakan kegiatannya di RS hanya makan dan tidur, sehingga tidak banyak bergerak. DO: -

Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/ muntah, diuresis pascaobstruksi

Konstipasi berhubungan dengan perubahan lingkungan baru, keterbatasan aktivitas fisik

Prioritas masalah: 1. Nyeri berhubungan dengan peningkatan frekwensi/ dorongan kontraksi ureteral, trauma jaringan, pembentukan edema, iskemia seluler 2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/ muntah, diuresis pascaobstruksi 3. Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah, intake tidak adekuat 4. Konstipasi berhubungan dengan perubahan lingkungan baru, keterbatasan aktivitas fisik.

FIK UI/ 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.S

No. 1.

Diagnosa keperawatan Nyeri berhubungan dengan peningkatan frekwensi/ dorongan kontraksi ureteral, trauma jaringan, pembentukan edema, iskemia seluler Ditandai dengan: DS: o Klien mengatakan nyeri pada seluruh abdomen dan daerah genitalia, intensitas sedang dengan skala 4-5, frekuensi jarang (sering muncul saat malam hari, saat interaksi di siang hari nyeri jarang muncul),

Tujuan Tujuan umum: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 24 jam, nyeri yang dirasakan klien dapat terkontrol, ditandai dengan: Kriteria evaluasi: Klien melaporkan nyeri berkurang dan spasme terkontrol. Klien tampak rileks dan dapat beristirahat dengan tepat. TTV dalam batas normal.

Intervensi Catat lokasi, lamanya insensitas (skala 0-10 ) dan penyebaran. Perhatiakn tanda tanda non verbal

Rasional Membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus. Nyeri panggul sering menyebar kepunggung, lipat paha genitalia sehubungan dengan proksimitis saraf pleksus. Memberikan kesempatan utnuk pemberian analgesi sesuai waktu dan mewaspadai staf akan kemungkinan lewatnya batu/ terjadi komplikasi. Penghentian tiba- tiba nyeri biasanya menunjukan lewatnya batu. Meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot, dan meningkatkan koping. Mengerakan kembali perhatian dan membantu dalam relaksasi otot.

Jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melaporkan kestaf terhadap perubahan kejadian/ karakteristik nyeri

Berikan tindakan nyaman, contoh pijatan punggung, lingkungan istrahat Bantu atau dorong penggunaan nafas dalam berfokus, bimbingan imajinasi, dan aktivitas terapetik Berikan kompres hangat pada

Menghilangkan tegangan otot dan

FIK UI/ 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

kualitas seperti diremas saat batunya jalan, durasi sekitar 1-2 menit, penjalaran abdomen-genitalia. o Saat nyeri muncul, klien hanya menangis dan sambil istighfar. DO: o TD 150/90 mmHg, ekspresi wajah tegang o mengerutkan muka, mengusapusap bagian abdomen, cemas dengan kondisinya, selalu bertanya kapan akan dioperasi dan diambil batu ginjalnya 2. Risiko tinggi Setelah dilakukan

punggung Dorong/ bantu dengan ambulasi sering sesuai indikasi dan tingkatan pemasukan cairan sedikitnya 2-3 liter/ hari dalam tolerasi jantung. Perhatiakan keluhan peningkaan/ menetapnya nyeri abdomen.

dapat menurunkan refleks spasme. Hidrasi kuat meningkatkan lewatnya batu, mencegah statis urine, dan membantu mencegah pembentukan batu selanjutnya. Obstruksi lengkap uteter dapat menyebabkan perforasi dan ekstravasase urune kedalam area perirenal. Ini membutuhkan kedaruratan bedah akut. Mencegah statis/ retensi urine, menurunkan resiko peningkatan tekanan ginjal dan infeksi Biasanya diberikan selama episode akut untuk menurunkan kolik uretral dan meningkatkan relaksasi otot/ mental Menurunkan refleks spasme dapat menurunkan kolik dan nyeri Mungkin digunakan untuk menurunkan edema jaringan untuk membantu gerakan batu.

Pertahankan patensi kateter bila digunakan Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi: Narkotik, contoh meperidin, morfin Antispasmodik, contoh flavoksat, oksibuti Kortikosteroid

Awasi pemasukan dan

Membandingakn keluaran actual


FIK UI/ 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual/ muntah, diuresis pascaobstruksi DS: klien mengeluh mual saat terlalu banyak minum dan makan. Klien mengatakan minum hanya 3-5 gelas sehari Klien mengatakan berat badannya berkurang selama di RS. DO: perubahan masukan cairan kurang pengetahuan tentang kebutuhan cairan dan kondisinya. kulit kering, mukosa bibir kering.

tindakan keperawatan selama 4x 24 jam, klien tidak mengalami kekurangan volume cairan dengan

pengeluaran.

Kriteria evaluasi: klien melaporkan mual dan muntah berkurang/hilang TTV dalam batas normal. membran mukosa lembab turgor kulit baik

Catat insiden muntah, diare. Perhatiakan karakteristik dan frekwensi muntah dan diare, juga kejadian yang menyertai atau mencetuskan.

Tingkatkan pemasukan cairan sampai 3-4 liter/hari dalam toleransi jantung Awasi tanda vital. Evaluasi nadi, pengisisan kapiler, turgor kulit dan membran mukosa. Timbang berat badan tiap hari. Kolaborasi: pemeriksaan laboratorium: hb, ht, elektrolit.

dan antisipasi membantu dalam evaluasi adanya/ derajat statis/ kerusakan ginjal. Mual/ muntah dan diare secara umum berhubungan dengan kolik ginjal karena saraf ganglion seliaka pada kedua ginjal dan lambung. Pencatatan dapat membantu mengesampingkan kejadian abdominal lain yang menyebabkan nyeri atau menyebabkan kalkulus Mempertahankan keseimbangan cairan untuk hemoistasisjuga tindakan mencuci yang dapat membilas batu keluar. Indikator hidrasi/ volume sirkulasi dan kebutuhan intervensi.

Peningkatan berat badan yang cepat mungkin berhubungan dengan retensi. Mengkaji hidrasi dan keefektifan/ kebutuhan intervensi.

FIK UI/ 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

mata cekung.

Berikan cairan intravena Berikan diet tepat, cairan jernih, makanan lembut sesuai toleransi. Berikan obat sesuai indikasi: antiemetik Kaji adanya tanda dan gejala kurang nutrisi seperti nilai abnormal BUN, HB, Ht, perubahan BB, kelemahan, konjungtiva pucat. Auskultasi suara usus, catat adanya penurunan ataupun peningkatan suara usus. Anjurkan klien makan sedikit tapi sering sesuai kebutuhan nutrisi. Berikan lingkungan yang nyaman selama waktu makan seperti makan bersama, makan saat hangat. kolaborasi dengan ahli gizi tentang makanan yang sesuai dengan kondisi klien.

3. Risiko pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah, intake tidak adekuat Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 4 x 24 jam, kebutuhan nutrisi klien dapat terpenuhi. Kriteria evaluasi: klien mampu menghabiskan makanan yang disediakan. klien melaporkan mual berkurang /hilang. klien mampu beraktivitas secara mandiri. klien mampu

Mempertahankan volume sirkulasi meningkatkan fungsi ginjal. Makanan mudah cerna menurunkan aktivitas GI/ iritasi dan membantu mempertahankan cairan dan keseimbangan nutrisi. Menurunkan mual muntah Menentukan kondisi klien untuk dilakukan intervensi yang tepat.

Suara usus membantu menentukan kemampuan tubuh berespon terhadap pemberian makanan. Menurunkan insiden mual muntah dan mempertimbangkan toleransi klien terhadap pemberian makanan. meningkatkan nafu makan klien.

Membantu menentukan kebutuhan nutrisi klien.

FIK UI/ 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN UROLITHIASIS (BATU SALURAN KEMIH) KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

4.

Konstipasi berhubungan dengan perubahan lingkungan baru, keterbatasan aktivitas fisik

mempertahankan nilai BUN, Hb, Ht, berat badan dalam batas normal. Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam klien mampu melakukan eliminasi (BAB) secara spontan Kriteria evaluasi: Klien mampu BAB secara teratur. tidak ada distensi abdomen, perasaan penuh pada rektum, dan mengejan saat defekasi.

Anjurkan klien untuk segera BAB saat rangsangan muncul. Anjurkan klien untuk meningkatkan makanan tinggi serat dan air putih min 2500 ml/hari. Anjurkan klien untuk minum air hangat di pagi hari Anjurkan klien untuk meningkatkan mobilitas fisik. Berikan posisi fowler tinggi saat duduk dan anjurkan klien untuk tidur miring ke kiri Berikan laksatif atau enema jika diperlukan.

Menunda waktu BAB akan mencetuskan konstipasi berlanjut. makanan tinggi serat dan air akan membantu membentuk feces lebih lunak sehingga mudah dikeluarkan. menstimulasi gerakan peristalsis usus. merangsang pergerakan usus. posisi fowler tinggi untuk mendukung gerakan feces dengan gaya gravitasi. membantu memperlancar kebutuhan eliminasi fekal

FIK UI/ 12

You might also like