You are on page 1of 2

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Bu Rukmini 45 tahun mengeluh gigi tiruannya telah pecah dan ingin menggantinya dengan yang baru. Pasien tidak mengingat penyebab pecahnya gigi tiruan. Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis pada retainer gigi 25 menunjukkan lapisan porcelain bagian oklusalnya telah hilang. Pada gigi abutment 27 menunjukkan resesi gingiva dan karies pada akar palatal. Secara klinis gigi 25 dan 27 merupakan retainer dengan desain extracoronal retainer berupa porcelain fused to metal dan pontic pada gigi 26 dengan tipe ridge lap pontic. Retainer dan pontic dihubungkan dengan connector tipe fixed-fixed bridge. Pasien juga ingin mengganti gig tiruan mahkota (crown) pada gigi 11 dengan konstruksi mahkota akrilik yang sudah berubah warna. Dokter gigi akan membongkar gigi tiruan tetap dan mahkota akrilik dengan menggunakn crown remover. Crown remover merupakan alat yang digunakan untuk melepaskan gigi tiruan cekat baik sementara maupun permanen. Bentuknya dapat berupa tang, handpiece, dan wire. Penggunaanya dengan cara mengukit dan merusak bagian mahkota. Selain itu, juga dapat dengan cara merusak ikatan semen.

1.2 Rumusan Masalah 1 2 Apa saja macam-macam kegagalan GTC serta penyebabnya? Bagaimana penatalaksanaan dari kegagalan perawatan GTC, meliputi : a. Perawatan bahan b. Perawatan pendahuluan c. Pemilihan desain

1.3 Tujuan 1 2 Mengetahui macam-macam kegagalan GTC serta penyebabnya. Mengetahui penatalaksanaan dari kegagalan perawatan GTC, meliputi :

a. Perawatan bahan b. Perawatan pendahuluan c. Pemilihan desain.

1.4 Mapping

Kegagalan perawatan Gigi tiruan Cekat

Pemeriksaan Klinis dan Penunjang

Evaluasi Kegagalan

Diagnosa dan Rencana Perawatan

Penatalaksanaan

You might also like