You are on page 1of 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KALIBRASI OSILOSKOP DAN SINYAL DIGITAL

Nama Asisten : 1. (09650205) Aditya Ramadhan 2. (09650137) Fachry Khusaini

Oleh : Miftakhul Farij C S 10650027 A

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012

Format Laporan : 1. Tujuan 2. Landasan Teori


Osiloskop adalah suatu alat yang digunakan untuk mengamati bentuk gelombang dan pengukurannya. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda. Komponen utama dari sinar katoda (Cathode ray tube) atau CRT adalah 1. Perlengkapan senapan elektron. 2. Perlengkapan pelat defleksi. 3. layar frouorosensi. 4. Tabung gelas dan dasar tabung. Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menyelidiki gejala yang bersifat periodik. Komponen utama osiloskop adalah tabung sinar katoda (CRT), Prinsip kerja tabung sinar katoda adalah sebagai berikut: Elektron dipancarkan dari katoda akan menumbuk bidang gambar yang dilapisi oleh zat yang bersifat flourecent. Bidang gambar ini berfungsi sebagai anoda. Arah gerak elektron ini dapat dipengaruhi oleh medan listrik dan medan magnetik. Umumnya osiloskop sinar katoda mengandung medan gaya listrik untuk mempengaruhi gerak elektron kearah anoda. Medan listrik dihasilkan oleh lempeng kapasitor yang dipasang secara vertikal, maka akan terbentuk garis lurus vertikal dinding gambar. Selanjutnya jika pada lempeng horizontal dipasang tegangan periodik, maka elektron yang pada mulanya bergerak secara vertikal, kini juga bergerak secara horizontal dengan laju tetap. Sehingga pada gambar terbentuk grafik sinusoidal. Sebuah benda bergetar sekaligus secara harmonik, getaran harmonik (Super posisi) yang berfrekuensi dan mempunyai arah getar sama akan menghasilkan satu getaran harmonik baru berfrekuensi sama dengan amplitudo dan fase tergantung pada amplitudo dan frekuensi setiap bagian getaran harmonik tersebut. Hal itu berdasarkan metode penambahan trigonometri atau lebih sederhananya lagi dengan menggunakan

bilangan kompleks. Bila dua getaran harmonik super posisi yang berbeda, frekuensi terjadi getaran yang tidak lagi periodic. Basis waktu secara periodik menggerakkan bintik cahaya dari kiri kekanan melalui permukaan layar. Tegangan yang akan diperiksa dimasukkan ke Y atau masukan vertikal osiloskop, menggerakkan bintik keatas dan kebawah sesuai dengan nilai tegangan yang dimasukkan. Selanjutnya bintik tersebut menghasilkan jejak berkas gambar pada layar yang menunjukkan variasi tegangan masukan sebagai fungsi dari waktu. Bila tegangan masukan berkurang dengan laju yang cukup pesat gambar akan kelihatan sebagai sebuah pola yang diam pada layar. Besaran-besaran yang dapat diukur dengan osiloskop antara lain: 1. Amplitudo (A) : Jarak perpindahan titik maksimum dari titik kesetimbangan dalam arah getarannya. 2. Periode (T) : Waktu yang diperlukan untuk membentuk satu gelombang penuh. 3. Frekuensi (F) : Banyaknya gelombang yang terbentuk dalam satu satuan waktu. 4. Sudut fasa : Simpangan partikel terhadap posisi kesetimbangan dalam radian. Gambar 1. Osiloskop

Gambar 2. Tampilan Panel Osiloskop Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat inspeksi, alat pengukuran dan alat pengujian. Tujuan kalibrasi adalah sebagai berikut: 1. Menentukan deviasi (penyimpangan) kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu instrumen ukur. 2. Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar nasional maupun internasional. Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1. Sinyal digital hanya memiliki dua keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1). Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (21). Kemungkinan nilai untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (22), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2n buah.

3. Alat dan Bahan Osiloskop 4. Langkah-langkah percobaan


1. Masukan Kabel Power pada Socket Input 220 V yang terdapat pada bagian belakang Osiloskop. 2. Masukan Socket Probe Osiloskop pada chanel 1 (X) atau chanel 2 (Y). 3. Masukan Kabel Power (Steker) pada stop kontak. 4. Atur MODE pada chanel 1 (X) atau chanel 2 (Y). 5. Atur COUPLING pada AC / DC & SOURCE pada chanel 1 (X) atau chanel 2 (Y). 6. Hidupkan Osiloskop dengan menekan tombol power & lampu indikatorpun akan menyala. 7. Kalau di layar osiloskop belum ada tampilan garis horisontal maka atur holdoff pada posisi auto dan pada level tombol lock ditekan. 8. Setelah ada tampilan garis horisontal pada layar osiloskop atur focus dan intensitas cahaya agar tampilan gelombang terlihat dengan jelas.

9. Hubungkan Ujung Probe Osiloskop pada Calibrasi (CAL) seperti gambar 3 di bawah ini: Gambar 4. Ujung Probe Osiloskop dihubungkan pada Kalibrasi 10. Pada layar akan tampil gambar gelombang (gelombang kotak) seperti Gambar 5 Gambar 5. Gambar Gelombang (Sinyal Digital) 11. Atur posisi vertikal & horisontal gelombang agar mudah dalam melakukan penghitungan (Periode, Frekuensi, Vpp, Vp dan VRMS) untuk pengkalibrasian osiloskop. 12. Atur Volt / Div pada posisi 1 V & Time / Div pada 0,5 mS ( .5 mS ). 13. Tinggi gelombang harus 2 Div (2 kotak) karena pada kalibrasi tercatat 2 Vpp, kalau tidak sampai 2 Vpp atur variable pada chanel 1 (X) atau chanel 2 (Y) untuk mengatur tinggi gelombang agar mencapai 2 Vpp.

14. Panjang 1 gelombang penuh harus 2 div horisontal (2 kotak horisontal). 15. Untuk menghitung Periode menggunakan rumus : T = Div Horisontal x Time/Div = . S 15. Untuk menghitung Frekuensi menggunakan rumus: F = 1/T = Hz 16. Untuk menghitung Volt Peak to Peak menggunakan rumus: Vpp = Div Vertikal x Volt/Div = ... Vpp 17. Untuk menghitung Volt Peak menggunakan rumus: Vp = Vpp / 2= ... Vp 18. Untuk menghitung Volt RMS (Root Mean Square) menggunakan rumus: VRMS = Vp x 70,7% = Vp x 0,707 = VRMS

5. Pembahasan 6. Kesimpulan 7. Daftar Pustaka

You might also like