You are on page 1of 5

3.

8 PELUAPAN
3.8.1 Definisi Peluapan adalah proses mengalirnya zat cair di atas suatu konstruksi bangunan peluap atau konstruksi lain dimana bagian atasnya mempunyai permukaan bebas tidak menumbuk konstruksi lain.

Berfungsi sebagai lubang peluap

Berfungsi sebagai

3.8.2 Macam-macam Peluapan 1. Berdasar ada atau tidaknya kontraksi samping a. Peluapan dengan kontraksi samping tanpa kontraksi samping b. Peluapan

arus membelok tidak membelok

arus

Gambar 2. Gambar Tampak atas peluapan dengan dan tanpa kontraksi samping 2. Berdasar elevasi muka air di hilir bangunan a. Peluapan sempurna Peluapan sempurna adalah suatu proses peluapan dimana muka air sebelah hilir adalah lebih rendah dibanding bangunan peluapnya. b. Peluapan tidak sempurna Peluapan tidak sempurna adalah suatu proses peluapan dimana muka air sebelah hilir adalah lebih tinggi dibanding bangunan peluapnya.

3. Berdasar tebal tipisnya ambang bangunan peluap a. Peluapan ambang tipis (tajam) : jika t 0,5 H , H adalah tinggi peluapan, dan t tebal ambang. b. Peluapan ambang lebar : c. Peluapan transisi : jika t 0,6667 H jika 0,5 H t 0,6667 H

3.8.3 Peluapan Sempurna Ambang Tajam segiempat Peluap ambang tajam merupakan salah satu konstruksi pengukur debit air pada saluran. Dasar teori aliran yang terjadi pada ambang tajam adalah sebagai berikut : (lihat Gambar 3) Persamaan Bernoulli :

z1 +
(1)

P1 V12 P V2 + = z2 + 2 + 2 2g 2g

Untuk kecepatan awal diabaikan :

Atm Atm V22 H+ + 0 = ( H h) + + 2g


(2)

V22 =h 2g

V = 2 gh
(3)
Q = V .dA
H

Q=

2 gh .b.dh
H

Q = b. 2 g h1 / 2 dh
0

Q=

H 2 b 2 g .h 3 / 2 0 3

2 Q = .C d .b. 2 g .H 2 3
(4) Dengan : Cd b H = Koefisien debit = Lebar ambang = Tinggi peluapan

Gambar 3. Aliran di atas ambang Tajam

3.8.4 Peluapan Sempurna Ambang Lebar Peluap disebut ambang lebar apabila t > 0.66 H, dengan t adalah lebar peluap dan H adalah tiggi peluapan. Dasar teori aliran yang terjadi pada bendung ambang lebar adalah sebagai berikut : (lihat Gambar 4) Persamaan Bernoulli :

P1 V12 P2 V22 z1 + + = z2 + + 2g 2g
Untuk kecepatan awal diabaikan :

(5.1)

a1 + h1 + 0 = a 2 + h2 +
H

V22 2g
2 H 3

(5.2)

menurut penelitian

V22 1 = H 2g 3 1 V2 = 2 g . H 3
(5.3)

Gambar 5.1. Aliran di atas ambang lebar


Q = A..V

(4) g = 9,81 m/s2

2 1 = b. H . 2 g. H 3 3
3

Secara Teori : Secara Nyata :

Q = 1.705 .b.H 2
3

Q = 1.705 .C d .b.H 2

(5)

Dengan :

Cd b H

= Koefisien debit = Lebar ambang = Tinggi peluapan di atas ambang

You might also like