You are on page 1of 6

MAKALAH

TEGANGAN PERMUKAAN
Metode Lempengan Wilhelmy

Hukmi Iza Eka Hesti Safitri Sri Handayani Eris Rahayu S. Pratiwi Nurbaiti Rindang Utami

E1M010008 E1M010010 E1M010012 E1M010018 E1M010019

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM 2012

Tegangan permukaan Mari kita amati sebatang jarum yang kita buat terapung di permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan. Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain di bagian atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih yang menarik molekul apabila molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan. Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dengan memasukkan jarum ke dalamnya, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum tetap di permukaan air tanpa tenggelam.

Tegangan

permukaan

dilihat dari interaksi molekul benda dan zat cair Gaya ke atas untuk menopang jarum agar tidak tenggelam merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum disini adalah permukaan yang

bersentuhan dengan zat cair. Gaya yang diperlukan untuk mengangkat jarum adalah gaya ke atas dijumlah gaya berat jarum (mg).

Besarnya tegangan permukaan cairan bergantung pada gaya tarik antara molekul- molekulnya. Ketika gaya tarik besar, seperti dengan H2O, tegangan permukaan besar. Sebaliknya, cairan seperti bensin yang tersusun atas molekul- molekul non polar mempunyai tegangan permukaan yang kecil karena tarikan antarmolekul lebih lemah. Zat yang tegangan permukaannya rendah sangat mudah membasahi permukaan bagaimanapun keadaan permukaannya. Pelarut hidrokarbon, misalnya nafta atau bensin, menyebar pada kaca maupun permukaan berminyak dengan mudahnya, sebab tarikan sesama molekul hidrokarbon sangat lemah. Hampir tidak ada usaha untuk memperluas permukaan cairan, akibatnya mereka mudah menyebar pada permukaan apapun Untuk mendefinisikan tegangan permukaan, digambarkan suatu rangka kawat yang disusun seperti piston. Di dalam rangka kawat tersebut terdapat film permukaan yang luasnya dapat berubah bila tangkai piston ditarik.

Rangka kawat piston dengan film permukaan

Gaya (F) yang diperlukan untuk meregang film permukaan berbanding lurus dengan panjang piston (l). Karena terdapat dua permukaan (depan dan belakang) pada film, maka
F (2l )

..............................................

(1) (2)

Atau

F 2l

...................................................

Dimana adalah tegangan permukaan. Satuan tegangan permukaan adalah kerja (energi) per satuan luas. Satuan SI untuk adalah adalah J/m2 atau N/m, sedangkan satuan cgs untuk adalah Erg/cm2 atau Dyn/cm. 1 Erg/cm2 = 1 Dyn/cm = 10-3 J/m2 = 10-3 N/m = 1 MN/m = 1 MJ/m2 A adalah luas daerah antar muka antara fasa dan , maka dengan memberi kerja mekanik pada piston akan mengakibatkan perubahan luas area sebesar dA. Jika p adalah tekanan sistem dan V adalah volume total sistem, maka total kerja reversibel yang terjadi pada sistem dan adalah
dwrev PdV dA

...........................................

(3)

Persamaan (3) berlaku untuk daerah antar muka / permukaan planar, dimana sudut kontak adalah nol. Tegangan permukaan dapat ditentukan dengan berbagai macam metoda.

A. Faktor- faktor yang mempengaruhi tegangan permukaan 1. Jenis cairan Pada umumnya cairan yang memiliki gaya tarik antara molekulnya besar, seperti air, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya pada cairan seperti bensin karena gaya tarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaannya juga kecil. 2. Suhu Tegangan permukaan cairan turun bila suhu naik, karena dengan bertambahnya suhu molekul- molekul cairan bergerak lebih cepat dan pengaruh interaksi antara molekul berkurang sehingga

tegangan permukaannya menurun. 3. Adanya zat terlarut Adanya zat terlarut pada cairan dapat menaikkan atau

menurunkan tegangan permukaan. Untuk air adanya elektrolit anorganik dan non elektrolit tertentu seperti sabun, detergen, dan alkohol adalah efektif dalam menurunkan tegangan

permukaan.

B. Metode penentuan tegangan permukaan Metode Lempengan Wilhelmy Metode ini didasarkan pada gaya yang diperlukan untuk menarik pelat tipis dari permukaan cairan. Pelat digantung pada salah satu lengan neraca dan dimasukkan kedalam cairan yang akan diselidiki. Besarnya gaya tarik pada neraca yang digunakan untuk melepas pelat

dari permukaan cairan dicatat. Pada saat pelat terlepas berlaku hubungan : F=W+21 Sehingga tegangan permukaan dapat dihitung sebagai : = Dimana : = tegangan permukaan F = gaya tarik yang dicatat W = berat lempeng ( pelat ) 1 = lebar lempeng 2 = faktor karena ada dua permukaan pada lempeng Dalam metode ini diandaikan sudut kontak = 00, dan pengaruh dari ujung- ujung lempeng dapat diabaikan . Pada metode ini, digunakan lempengan mika tipis atau kaca slide mikrosip yang digantung pada neraca. Pengukuran dapat dilakukan dengan cara statistik ataupun dengan detasment yang secara akurat diberikan pada persamaan ideal. Jika pengukurannya dilakukan dengan metode detasmen, prosedurnya hampir sama dengan metode cincin du nouy, tetapi faktor koreksi hanya 0,1 %.

You might also like