You are on page 1of 22

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Transisi fisiologis dan kehamilan menjadi pengantar suatu perubahan besar dalam diri setiap wanita baik secara fisik maupun fisiologis. Inilah saatnya ketika s eluruh sistem dalam tubuhnya terkena pengaruh dan pengalaman tersebut merupakan suatu ritede passage (lembaran baru) dalam wanita tersebut. Sedangkan dalam keadaan hamil unit teto maternal memelihara dan melindungi janin yang sedang tumbuh sedangkan tubuh uterus riliks serviks rahim menjadi tertutup . Ketika masa persalinan sudah dekat kontraksi Broxton Hick non-progresif yang d ialami selama kehamilan akan berubah menjadi bentuk persalinan progresif. Leher rahim yang hingga saat itu masih keras dan tertutup berubah menjadi lembut dan bisa terbuka dan satu kekuatan yang memberikan kehidupan merasuki seluruh t ubuh wanita tersebut. Bersamaan dengan perubahan dalam tubuhnya datang pula pera saan yang amat mengguncang antara antisipasi yang menggembirakan hingga penghara pan yang juga membawa serta rasa takut. Bidan yang bertugas sebagai pemberi asuh an harus memperlihatkan kepekaan yang amat tinggi pada saat ini agar dapat memen uhi kebutuhan wanita itu beserta keluarganya. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengangkat studi kasus pada multigravida d engan persalinan fisiologis 39-40 minggu. 1.2. Tujuan Penulisan 1.2.1. Tujuan Umum Mahasiswa daharapkan dapat mengertidan memahami teori yang didapatkan se lama proses belajar sehingga dapat menerapkan secara nyata sesuai tugas dan wewe nang bidan tentang ANC dan APN sehingga dapat dijadikan bekal dalam memberikan k ebidanan dikemudian hari. 1.2.2. Tujuan Khusus Diharapkan mahasiswa akademi kebidanan STIKES ABI Surabaya dapat melaksa nakan asuhan metode manajemen kebidanan7 langkah (varney) sebagai berikut : 1.2.2.1. Pengkajian 1.2.2.2. Analisa DAta 1.2.2.3. Identifikasi Masalah Potensial 1.2.2.4. Identifikasi Kebutuhan Segera. 1.2.2.5. Intervensi 1.2.2.6. Implementasi 1.2.2.7. Evaluasi 1.3. Batasan Masalah Mengingat waktu dan kemampuan penulis yang terbatas maka penulis membatasi asuha n kebidanan ini pada inpartu fisiologis di RSIA Prima Husada Sidoarjo. 1.4. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Batasan Masalah 1.4. Sistematika Penulisan BAB II : TINJAUAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Pengertian 2.1.2. Faktor-faktor penyebab mulainya persalinan 2.1.3. Tenaga yang mendorong anak keluar 2.1.4. Tanda-tanda persalinan 2.1.5. Fakttor penting dalam persalinan 2.1.6. Berlangsungnya persalinan normal 2.1.7. Partograf 2.1.8. Persiapan persalinan 2.1.9. Tujuan asuhan persalinan

2.1.10. Pemantauan kala IV 2.2. Konsep Asuhan Kebidanan BAB III : TINJAUAN KASUS 3.1. Pengkajian Data 3.2. Identifikasi Masalah 3.3. Antisipasi Masalah Potensial 3.4. Identifikasi Kebutuhan Segera 3.5. Intervensi 3.6. Implementasi 3.7. Evaluasi BAB IV : PENUTUP 4.1. Kesimpulan 4.2. Saran DAFTAR PUSTAKA BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Konsep Dasar 2.1.1. Pengertian Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir den gan pengeluaran bayi yang cukup bulan / hampir cukup bulan. Disusul dengan penge luaran plasenta dan selaput janin dari tubuh itu. ( Obstetri Fisiologi,199 3 : 221 ) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus,melalui vagina kedunia luar. ( Ilmu Kebidanan,2002 : 180 ) Persalinan adalah persalinan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung spontan dalam 24 jam tanpa menimbulkan kerusakan yang be rlebihan pada ibu dan anak. ( Obstetri Patologi,1984 : 154 ) 2.1.2. Faktor-faktor penyebab mulainya persalinan 2.1.2.1. Penurunan Kadar Progesteron Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim,sebaliknya estrogen menimbulka n kerentanan otot rahim.Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar prog esteron dan estrogen didalam darah,tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga menimbulkan HIS. 2.1.2.2. Teori Oksitosin Pada akhir kehamilan kadar oksitosin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi myometrium. 2.1.2.3. Peregangan Otot-otot Seperti halnya kandung kemihdan lambung,bila dindingnya teregang oleh karena isi nya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya. Demikian pula den gan rahim maka dengan terjadinya kehamilan makin teregang otot-otot dn otot-otot rahim makin rentan. 2.1.2.4. Pengaruh Janin Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupanya juga memegang peranan oleh karena itu pada anencepallus dan kehamilan sering lebih lama dari biasa. 2.1.2.5. Teori Prostaglandin Prostaglandin F dan E yang diberikan secara ivintra dan kehamilan,hal ini juga d isokong dengan adanya kadar prostaglandin yang tinggi baik dalam air ketuban mau pun darah perifer pada ibu. ( Obstetric Fisi ologi,1983 : 222 )

2.1.3. Tenaga yang mendorong anak keluar 2.1.3.1. HIS Adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan HIS dalam persalinan ini dibagi 2 : a. His pendahuluan / His palsu Biasanya terjadi pada bulan terakhir kehamilan yang sebetulnya hanya merupakan p eningkatan dan pada kontraksi Broxton Hick. His pendahuluan ini tidak teratur da n menyebabkan nyeri yang menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti hi s persalinan.His pendahuluan tidak bertambah kuat dengan majunya waktu yang pali ng penting adalah His pendahuluan tidak mempunyai pengaruh serviks. b. His Persalinan Menurut faalnya HIS persalinan dapat dibagi dalam : HIS pembukaan adalah his yang menimbulkan pembukaan diserviks. HIS pengeluaran adalah his yang mendorong anak keluar.His pengeluaran biasanya d isertai dengan keinginan mengejan. HIS pelepasan uri yang melepaskan uri. Kontraksi rahim yang bersifat berkala dan yang harus diperhatikan adalah : 1. Lamanya kontraksi : kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik 2. Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intra uterin sampai 35 mmHg. Kekuatan kuat reaksi secara klinis ditentukan dengan mencoba apakah jadi kita d apat menekan dinding rahim kedalam. 3. Interval antara dua kontraksi. Pda permulaan persalinan His timbul sekali dal am 10 menit pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit. 2.1.3.2. Tenaga Mengejan Tenaga ini serupa dengan tenaga mengejan waktu kita buang air besar tapi jauh le bih kuat lagi. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil jika pembukaan sudah len gkap dan paaling efektif sewaktu kontraksi rahim. Pada tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir,misalnya pada penderita yang lum puh otot-otot perutnya,persalinan harus dibantu dengan forsep. Tenaga mengejan i ni juga melahirkan plasenta setelah plasenta lepas dari dinding rahim. (Obstetric Fisiologi,198 3 : 224) 2.1.4. Tanda-Tanda Persalinan 2.1.4.1. HIS Sifat sifat HIS persalinan : Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan Sifatnya teratur,interval makin pendek,kekuatannya makin besar Berpengaruh terhadap perubahan serviks Bertambah kuat bila beraktifitas 2.1.4.2. Pengeluaran lendir bercampur darah. 2.1.4.3. Pengeluaran cairan Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan,se bagian besar ketuban pecah menjelang pembukaan lengkap. 2.1.4.4. Pada VT dapat dijumpai perubahan serviks Kelenturan serviks Pendataran serviks Pembukaan serviks 2.1.5. Faktor Penting Dalam Persalinan 2.1.5.1. Passanger a. Besarnya anak Mengetahui anak bisa melewati jalan lahir tanpa penyulit atau tidak. b. Presentasi Untuk menentukan bagian janin yang ada dibagian bawah. c. Posisi Untuk menetapkan arah bagian terendah janin terhadap sumbu ibu.

2.1.5.2. Passage a. Bentuk dan ukuran panggul. b. Sikap,letak,presentasi janin. 2.1.5.3. Power a. Kontraksi uterus. b. Tenaga meneran. c. Kontraksi muscular levator ani. 2.1.5.4. Faktor psikologi Kecemasan + Ketakutan Hal-hal yang menambah kecemasan : a. Ketakutan karena ketidaktahuan b. Ketakutan terhadap kegagalan beradaptasi dengan baik. c. Ketakutan ditinggal sendirian. d. Trauma/perjalanan masuk RRS/RB. e. Tindakan yang baik menyenangkan (episiotomi). f. Cerita yang menakutkan tentang kehamilan dan persalinan. 2.1.5.5. Penolong a. Sikap. b. Keterampilan. c. Pengambilan keputusan. 2.1.6. Berlangsungnya Persalinan Normal Partus dibagi menjadi 4 kala,pada kala I serviks membuka sampai terjadi pembukaa n 10 cm. Kala I dinamakan pula kala pembukaan. Kala II disebut pula kala pengelu aran oleh karena berkat kekuatan HIS dan kekuatan mengejan janin didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III / kala uri plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya 1 jam. Dalam kala itu diamati a pakah tidak terjadi perdarahan post partum.

2.1.6.1. Kala I Klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul HIS dan wanita tersebut men geluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show) proses pembukaan serviks sebag ai akibat HIS dibagi dalam 2 fase : a. Fase Laten Berlangsung selama 8 jam,pembukaan terjadi sangat lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. b. Fase Aktif Dibagi dalam 3 fase lagi,yaitu : Fase akselerasi,dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi menjadi 4 cm. Fase dilatasi,maksimal dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,dari 4 cm menjadi 9 cm, Fase deselerasi,pembukaan manjadi lambat kembali,dalam waktu 2 jam pembukaan dar i 9 cm menjadi lengkap. Kala I selesai apabila pembukaan serviks telah lengkap. Pada primigravida kala I berlangsung kira-kira 13 jam. Sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam. (Ilmu Kebidanan,2002 : 1 82) 2.1.6.2. Kala II Pada kala II HIS menjadi lebih kuat dan lebih cepat. Kira-kira2-3 menit sekali. Wanita merasa tekanan pada rectum dan hendak buang air besar,kemudian perineum m ulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka,labia mulai membuka dan tida k lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu HIS. Bila dasar pangg ul sudah lebih berakselerasi. Kepala janin tidak masuk lagi diluar HIS dan denga n HIS dan kekuatan mengejan maksimal. Kepala janin dilahirkan dengan sub oksiput bawah sympisis daun dahi. Muka dan da gu melewati perineum.Setelah istirahat sebentar HIS mulai lagi untuk mengeluarka n badan dan anggota bayi. Pada primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 ja

m pada multipara rata-rata jam. 2.1.6.3. Kala III Setelah bayi lahir uterus terasa keras dengan fundus uteri agak diatas pusat, be berapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari di ndingnya. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai de ngan pengeluaran darah. (Ilmu Kebidanan, 2002:19 85) 2.1.6.4 Kala IV Dua jam setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Keduan ya baru saja mengalami perubahan fisik yang luar biasa. Si ibu melahirakn bayi d ari perutnya dan bayi sedang menyeesuaikan diri dalam perut ibu kemudian kedunia luar. Petugas/bidan harap tingal bersama ibu dan bayi untuk memastikan bahwa ke duanya dalam kondisi yang stabil dan mengambil tindakan yang tepat untuk melakuk an stabilitasi. (Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 : 11-21) 2.1.7. Partograf Adalah alat bantu untuk mendeteksi secara dini kemungkinan partus lama. Tujuanny a untuk mencatat hasil obsarvasi persalinan berjalan normal. Bagian partograf : 2.1.7.1. Kemajuan persalinan Pembukaan, turunnya kepala, kontraksi uterus. 2.1.7.2. Kondisi janin DJJ, warna, volume ketuban, moulase. 2.1.7.3. Kondisi ibu TTV, volume urine, obat dan cairan. 2.1.8. Persiapan persalinan Persiapan ruang bersalin Persiapan penolong yaitu mencuci tangan dan perlindungan diri Persiapan alat persalinan yaitu bidan kit (partus set, heating park) Persiapan klien tenun untuk ibu dan bayinya Persiapan ibu dan keluarga (asuhan sayang ibu dan bayi)

2.1.9. 2.1.10.

Tujuan asuhan persalinan Diharapkan persalinan kala I berjalan fisiologis sesuai partograf Menjelang batasan kala I (inpartu) Deteksi kemungkinan kegawat daruratan Asuhan sayang ibu kala I Mengenali kondisi abnormal dan penyulit Pemantauan kala IV Kontraksi rahim Blooding Kandung kencing Lika-luka/laserasi Uri dan selaput ketuban KU ibu : TTV Bayi dalam keadaan baik

2.2. Konsep Asuhan Kebidanan Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu,pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dangan cara bertahap dan sistematis. M elalui suatu proses yang disebut manajemen menurut varney,1997. 2.2.1.Pengertian Proses pemecahan masalah Digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah. Penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis. Untuk pengambilan suatu keputusan Yang berfokus pada klien. 2.2.2. Langkah-langkah I. Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk memulai keadaan klien sec ara keseluruhan. II. Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnosa atau masalah. III. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi pena nganannya. IV. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi de ngan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien. V. Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berd asarkan keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya. VI. Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman. VII. Mengevaluasi keefektifan asuhan yang dilakukan, mengulang kembali manaje men proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif. Langkah 1: Tahap Pengumpulan Data Dasar Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akut dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien yang terdiri dari data subyektif dat a obyektif. Data subyektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil pen gumpulan data klien melalui anamnesa yang termasuk data subyektif antara lain bi odata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan dan nifas, biopsikologiu, spiritual, pengetahuan klien.. Data obyektif adalah yang menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fis ik klien, hasil laboratorium dan test diagnosa lain yang dirumuskan dalam data fokus. Data obyektif terdiri dari pemeriksaan fisik, yang sesuai dengan kebutuha n dan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan khusus (inspeksi, palpasi, ausk ultasi, perkusi), pemeriksaan penunjang (laboratorium, catatan baru dan sebelumn ya). Langkah II : Interpretasi Data Dasar Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasark an interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipas i penanganannya Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap masalah potensial atau diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan dihara pkan dapat waspada dan bersiap-siap diagnosa atau masalah potensial ini benar-be nar terjadi. Langkah IV : Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk melakukan k onsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan untuk diko nsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Langkah V : Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh Pada langkah ini direncanakan usaha yang ditentukan oleh langkah-langkah sebelum nya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa y ang telah diidentifikasi atau diantisipasi. Langkah VI : Pada langkah ngkah kelima n seluruhnya Pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada la dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa dilakuka oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan

lainnya. Walau bidan tidak melakukan sendiri ia tetap memikul tanggung jawab un tuk mengarahkan pelaksanaannya. Langkah VII: Evaluasi Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar tetap terpenuhi se suai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi di dalam diagnosa dan ma salah. Rencana tersebut dianggap efektif jika memang benar dalam pelaksanaannya . BAB III TINJAUAN KASUS 3.1. PENGKAJIAN Tanggal : 18 Oktober 2011 Di RSIA Prima Husada 3.1.1 Data Subjektif 3.1.1.1. Identitas Nama klien : Ny. L Umur : 30 tahun Agama : Islam Suku/bangsa : WNI Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Penghasilan : Alamat :Wisma Tropodo Jam : 00.05 WIB Oleh : Novik Sari Umamah

Nama Suami : Tn. P Umur : 35 tahun Agama : Islam Suku/bangsa : Jawa / Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta Penghasilan : Alamat : Wisma Tropodo

3.1.1.2. Alasan kunjungan / Keluhan Utama Ibu mengatakan merasa kencang-kenceng sejak kemarin (tanggal 17 Oktober 2011) ja m 15.00 WIB menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah disertai pengeluaran le ndir bercampur darah sejak jam 23.00 WIB 3.1.1.3. Riwayat Perkawinan RIWAYAT PERKAWINAN Status : Menikah / Belum Menikah / Pernah Menikah Kawin ke Umur Kawin (th) Lama Kawin (th) Jumlah Anak Sebab Meninggal Tempat Meninggal Cerai Meninggal 1 22 th 8 th 2

Sebab Pisah

3.1.1.4 Riwayat Kebidanan a. Riwayat Menstruasi Siklur Menstruasi : 28 hari Lama : + 7 hari HPHT Warna : merah HPL Teratur/tidak : teratur Flour albus ya/tidak,jumlah : Dysmenorrhoe ya/tidak , sebelum/sesudah HAMIL* PERSALINAN* TEMPAT PERSALINAN* * KEADAAN BBL KEADAAN ANAK SKRG ** LAMA MENETEKI** KB ** KE KOMPLIKASI ABORTUS I/P/S IUFD SC RS PKM BPS Rumah Lain2 Lama Infeksi HPP Dokter Bidan Lain2 ** BBL (gr) ** Sehat

Menarche

: 12 th :15 Januari 2011 : 22 Oktober 2011 Bau : -

Warna : -

KOMPLIKASI PERSALINAN* PENOLONG

Normal Sungsang P. P/L

Alat

* * * (th) I 7 II 2 III I

Sakit Mati Hidup Mati APB

HT 2 tahun KB SUNTIK 3 BULAN 2 tahun H A M I L P 3000 L 3000

b. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu c. Riwayat Kehamilan ini Pemeriksaan Kehamilan Trimester I : 1x1 bulan, di BPS, keluhan : mual, muntah. Tx : Vit Bcom Trimester II : 1x1 bulan, di BPS, tidak ada keluhan. Tx : Fe, Vit Bcom, Calk Trimester III : 1x 2 minggu, di BPS, tidak ada keluhan. Tx : Fe, Vit Bcom, Calk d. Riwayat Pemberian TT TT1 / TT2 / TT3 / TT4 /TT5

e. Penyuluhan yang sudah didapat Ibu mengatakan pernah mendapatkan penyuluhan tentang tanda-tanda persalinan, per awatan payudara, personal hygene. 3.1.1.5. Riwayat Kesehatan a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderit Ibu/Pasien Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menahun seperti jantung. Menurun : DM,Hipertensi.M enular : TBC,Hep.B,AIDS,dll Suami Ibu meengatakan suaminya tidak pernah menderita penyakit menahun seperti: jan tung. Menurun : DM,Hipertensi. Menular : TBC,Hep.B,AIDS,dll Keluarga Ibu mengaatakan dalam anggota keluarganya tidak ada yang menderita penyakit mena hun seperti : jantung. Menurun : DM,Hipertensi. Menular : TBC,Hep.B,AIDS,dll b. Perilaku Kesehatan Ibu mengatakan tiidak pernah merokok, minum-minuman beralkohol, jamujamuan , obat-obatan terlarang. 3.1.1.6. Riwayat psiko-sosial-budaya Ibu mengatakan senagn dengan kehamilannya sekarang. Ibu, suami, dan keluarga san gat menginginkan anaknya lahir dengan selamat dan sehat. Hubungan ibu dengan tet angga dan keluarga baik. Ibu akan melakukan syukuran setelah kelahiran bayinya. 3.1.1.7. Pola Kehidupan sehari-hari a. Pola Nutrisi Selama hamil : ibu mengatakan makan 3x sehari dengan porsi sedang terdiri dar i nasi,lauk,sayur. Minum air putih 7-8 gelas/hari. Selama bersalin : Ibu mengatakan belum makan dan minum b. Pola Eliminasi Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1x/hari dengan konsistensi lembek,warna kun ing. BAK 7-8x/hari warna kuning jernih,bau khas.

Selama bersalin : Ibu mengatakan belum BAK dan BAB c. Pola Aktifitas Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan kegiatan rumah tangga seperti menyapu ,memesak,mencuci,dll Selama bersalin : Ibu mengatakan tidak melakukan kegiatan rumah tangga,h anya dibuat jalan-jalan didalam ruangan. d. Pola Istirahat/tidur Selama hamil : Ibu mengatakan istirahat siang 1 jam dan istirahat malam 6-7 j am. Selama bersalin : ibu mengatakan tidak bisa tidur selama masuk kamar bersalin. e. Personal hygiene Selama hamil : Ibu mengatakan mandi 2x/hari, gosok gigi 2x/hari, keramas 3x/m inggu, ganti baju dan pakaian dalam 2x/hari. Selama bersalin : Ibu mengatakan belum mandi f. Hubungan Seksual Selama hamil : Ibu mengatakan melakukan jarang hubungan seksual dan tidak ada keluhan. Selama bersalin : Ibu mengatakan tidak melakukan hubungan seksual. 3.1.2. Data Obyektif 3.1.2.1. Pemeriksaan Umum a. Kesadaran : composmentis b. KU : baik BB terakhir saat hamil : 53 kg BB saat ini : 58 kg TB : 147 cm Lila : 25 cm b. TD Suhu TTV : :120/80 mmHg :36,7C Nadi : 88x/menit RR : 20X/menit

3.1.2.2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Kepala Keadaan kulit kepala : bersih,tidak ada ketombe,tidak ada benjolan. Warna rambut : hitam. Jumlah : banyak. Rontok/tidak : tidak rontok. Lain-lain : tidak ada. Muka Pucat : tidak pucat. Oedema : tidak oedema. Cloasma gravidarum : Ada Lain-lain : tidak ada. Mata Bentuk : simetris. Conjungtiva : tidak anemis. Sklera : tidak icterus. Palpebra : tidak ada benjolan. Lain-lain : tidak ada Hidung Kebersihan : bersih terjaga. Pernafasan cuping hidung : tidak ada. Polip : tidak ada. Sekret : tidak ada. Lain-lain : tidak ada. Telinga Bentuk : simetris. Ada kelainan/tidak :tidak ada.

Kebersihan : bersih,tidak ada sekret. Mulut Bentuk : simetris Bibir :tidak ada stomatitis,bibir tidak kering. Gigi : tidak caries. Mukosa mulut : lembab. Lidah : bersih. Lain-lain : tidak ada. Leher Pemb. Kel tyroid : tidak ada. Bend. Vena Jugularis : tidak ada. Lain-lain : tidak ada. Aksilla Pemb.Kel limfe :tidak ada. Lain-lain : tidak ada. Dada dan payudara Bentuk : simetris,bulat menggantung. Pembesaran : +/+ Papilla mamae : menonjol. Hiperpigmentasi areola : ada Striae : tidak ada Kebersihaan : bersih. Lain-lain : tidak ada. Abdomen Pembesaran : sesuai UK Linea : Alba Striaae : Albican Bekas luka operasi : tidak ada Lain-lain : tidak ada Punggung Posisi tulang belakang : lordosis Lain-lain : tidak ada Genetalia Kebersihan : bersih,terjaga Warna : merah kebiruan Kelainan : tidak ada Pengeluaran pervaginam : lendir bercampur darah Varices : tidak ada Oedema : tidak oedema Lain-lain : tidak ada Perineum Luka parut : tidak ada Lain-lain : tidak ada Anus Hemmoroid : tidak ada Varices : tidak ada Lain-lain : tidak ada Ekstremitas atas dan bawah Simetris : simetris Oedema : tidak oedema b. Palpasi Leher Pemb.Kel tyroid : tidak ada Pemb.Vena jugularis : tidak ada Dada dan payudara Nyeri tekan : tidak ada Tumor/benjolan : tidak ada Keluaran : colostrum

Abdomen Leopold I : TFU pertengahan pusat - Px (30 cm) di fundus uteri teraba bagi an yang lunak, tidak bundar dan tidak melenting, diperkirakan bokong janin. Leopold II : dibagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang, dan datar se perti papan diperkirakan punggung janin (PUKA) dan dibagian kiri perut ibu terab a bagian terkecil janin. Leopold III : dibagian baah perut ibu teraba bagian yang keras, bundar, mele nting, diperkirakan kepala janin dan sudah tidak dapat digoyangkan, janin sudah masuk PAP Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP 1/5 bagian (divergen) c. Auskultasi DJJ : Punctum maximum Tempat : PUKA Frekuensi : 13-12-12 (148x/menit) Teratur/tidak : teratur d. Perkusi Reflek patela : + / + e. TBJ : (30-11) 155 = 2945 gram

3.1.2.3. Pemeriksaan khusus a. Ukuran panggul luar 1. Distansia spinarum 2. Distansia cristarum 3. Boudeloque 4. Lingkar panggul : 80-90

: 23-26 cm (tidak dilakukan) : 26-29 cm (tidak dilakukan) : 18-20 cm (tidak dilakukan) cm (tidak dilakukan)

b. Pemeriksaan dalam Vagina toucher (tgl 18 Oktober 2011 jam : 00.05 WIB ) Pembukaan 2 cm, efficement 25 %, konsistensi tebal, ketuban utuh (+), presentasi belakang kepala, denominator UUK depan, H I. 3.1.2.4. Pemeriksaan penunjang a. Darah Haemoglobin : tidak dilakukan b. Urine Albumin : tidak dilakukan Reduksi : tidak dilakukan c. Pemeriksaan Laboratorium lain-lain Tidak dilakukan 3.2. IDENTIFIKASI MASALAH Tanggal : 18 Oktober 2011 Jam : 00.15 WIB Diagnosa : Ny. L GIII P20002 UK 39-40 minggu, Tunggal, Hidup, Letkep U, Int ra uteri, Keadaan jalan lahir normal, Keadaan umum ibu dan janin baik. Inpartu K ala I Fase Laten. DS : Ibu mengatakan merasa kencang-kenceng sejak kemarin (tanggal 17 Oktobe r 2011) jam 15.00 WIB menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah disertai peng eluaran lendir bercampur darah sejak jam 23.00 WIB DO : Kesadaran : composmentis KU : baik BB terakhir saat hamil : 53 kg BB saat ini : 58 kg TB : 147 cm Lila : 25 cm TTV : TD :120/80 mmHg Nadi : 88x/menit Suhu :36,7C RR : 20X/menit

Abdomen Leopold I : TFU pertengahan pusat - Px (30 cm) di fundus uteri teraba bagi an yang lunak, tidak bundar dan tidak melenting, diperkirakan bokong janin. Leopold II : dibagian kanan perut ibu teraba keras, memanjang, dan datar se perti papan diperkirakan punggung janin (PUKA) dan dibagian kiri perut ibu terab a bagian terkecil janin. Leopold III : dibagian baah perut ibu teraba bagian yang keras, bundar, mele nting, diperkirakan kepala janin dan sudah tidak dapat digoyangkan, janin sudah masuk PAP Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP 1/5 bagian (divergen) HIS : 30x30 dalam 10 DJJ : 13-12-12 (148 x/menit) TBJ : 2945 gram VT : Pembukaan 2 cm, efficement 25 %, konsistensi tebal, ketuban utuh (+), presentasi belakang kepala, denominator UUK depan, H I. 3.3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL Tidak ada 3.4. ANTISIPASI KEBUTUHAN SEGERA Tidak ada 3.5. INTERVENSI Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat menjalani pers alinan dengan normal. Kriteria : KU ibu baik TTV : TD : 110/70 120/80 mmHg Nadi : 60 100x/menit Suhu : 36,5C 37,5C RR : 16 24x/menit HIS Adekuat : 4X dalam 10 menit,lama > 40 detik, DJJ (+) Partograf tidak melewati garis waspada DJJ normal : 120-160 x/manit Tidak terjadi komplikasi INTERVENSI Tanggal : 18 Oktober 2011 Jam : 00.25 WIB Diagnosa : Ny. L GIII P20002 UK 39-40 minggu, Tunggal, Hidup, Letkep U, Int ra uteri, Keadaan jalan lahir normal, Keadaan umum ibu dan janin baik. Inpartu K ala I Fase Laten. 1. Lakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga R/ menciptakan kerjasama antara klien dan petugas kesehatan 2. Lakukan observasi TTV dan CHPB (Cortonen, HIS, Penurunan kepala, Bendel) dan catat dalam lembar observasi TTV dan CHPB : TD dan Pemeriksaan dalamdilakuk an setiap 4 jam sekali. Nadi, RR, HIS, Cortonen dilakukansetiap 30 menit, sedang kan suhu diperiksa setiap 2 jam sekali R/ kemajuan persalinan serta keadaan ibu dan janin dapat dipantau 3. Lakukan pemantauan kala II dan lahirkan bayi R/ kemajuan persalinan dan lahurkan bayi 4. Lakukan manajemen aktif kala III R/ lahirkan plasenta secara lengkap 3.6. IMPLEMENTASI Tanggal : 18 Oktober 2011 Jam : 00.35 WIB Diagnosa : Ny. L GIII P20002 UK 39-40 minggu, Tunggal, Hidup, Letkep U, Int ra uteri, Keadaan jalan lahir normal, Keadaan umum ibu dan janin baik. Inpartu K ala I Fase Laten. 00.35 WIB Melakukan pendekatan terapeutik pada klien dan keluarga, beri sa lam, bicara dengan sopan dan mendengarkan keluhan pasien 00.37 WIB Melakukan observasi TTV, dan CHPB serta kemajuan persalinan untu

k mendeteksi adanya kelainan 00.40 WIB Melakuakn pemantauan kala II dan melahirkan bayi 00.50 WIB Melakukan manajemen aktif kala III KALA I Tanggal Jam (x/menit)

HIS dlm 10 mnt DJJ S/N/TD Keterangan Berapa kali lamanya 18 Oktober 2011 00.05 00.08 00.12

00.35 00.39 00.42 01.05 01.08 01.12 01.35 01.37 01.41 01.43 02.05 02.07 02.09 02.13 02.35 02.37 02.40 02.43 03.05 03.07 03.10 03.13 03.35 03.37 03.40 03.42 04.05 04.07 04.09 04.11 04.13 04.35 04.37 04.39

04.41 04.43 05.05 05.07 05.09 05.11 05.13 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 30 30

30

30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45 45

45 45 45 45

136

136

136

130

136

130

130

136

140

136

136 S : 36 C N : 88X/mnt TD :120/80 mmHg

N : 80X/mnt

N : 84X/mnt

N : 80X/mnt

S : 36 C N : 80X/mnt

N : 88X/mnt

N : 84X/mnt

N : 84X/mnt

S : 36 C N : 84X/mnt TD :120/80 mmHg

N : 84X/mnt

S : 36 C N : 88X/mnt TD :120/70 mmHg Melakukan pemeriksaan dalam, VT 2 cm, eff 25 %, ket (+), konsistensi teb al, presentasi belakang kepala, denominator UUK depan, tinggi hodge I. Menjaga privasi klien

Pemeriksaan dalam : VT 8 cm, eff 70 %, konsistensi agak tipis, ket (+), presenta si belakang kepala, denominator UUK depan , H II.

Pemeriksaan dalam : VT 10 cm, eff 100 %, konsistensi tipis, ket (-) diamniotomi, presentasi belakang kepala, denominator UUK depan , H III.

KALA II Tgl /jam Keterangan 18 Oktober 2011 Jam : 05.05 WIB

Jam : 00.10 WIB Mengamati tanda gejala kala II (Dor-ran , Tek-nus , Per-jol , Vu l-ka) Menyiapkan alat,mematahkan ampul oksitosin 10 unit dan meletakkan spuit steril d alam partus set. Menyiapkan diri,memakai celemek,mencuci kedua tangan,memakai sa rung tangan DTT sebelah kanan,menghisap oksitosin 10 unit kedalam spuit dan mele takkannya kembali dipartus set Memastikan pembukaan lengkap,setelah melakukan pemeriksaan dalam mencelupkan ked ua tangan dalam larutan clorin 0,5 % melepas sarung tangan secara terbali,lalu m emeriksa DJJ Menyiapkan ibu dan keluarga,memberitahukan ibu bahwa sudah lengkap dan kondisi j anin baik,memberikan posisi yang nyaman untuk ibu Memimpin ibu meneran,saat ada HIS,memimpin dan memuji ibu. Saat tidak ada HIS me nganjurkan ibu beristirahat dan minum sambil terus memantau DJJ Menyiapkan menolong persalinan : tangan kanan melindungi perineum,tangan kiri m enekan lembut kepala bayi,saat kepala bayi crowning meletakkan handuk kering di atas perut ibu,meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu , memb uka partus set, memakai handskoon Menolong persalinan,tangan kanan melindungi perineum, tangan kiri menekan lembut kepala bayi, saat HIS pimpin ibu meneran, saat kepala lahir bersihkan wajah bay i dengan kasa,mengecek adakah lilitan tali pusat,menunggu putar paksi luar, memp osisikan kedua tangan secara biparietal,menarik curam kebawah lalu keatas.tangan kanan berpindah menyangga kepala bayi, tangan kiri menyusuri tubuh sampai mata kaki. lahirlah bayi spontan B, laki-laki, BB : 3000 gr, PB : 46 cm, AS : 7-8, Anus (+) , kelkong (-), molding (-), LK : 34,5 cm, LD : 36 cm, Lila : 9,5 cm. Segera mengeringkan bayi lalu mengecek fundus uteri untuk mengetahui apakah ada bayi lagi (gemely). TFU setinggi pusat dan memberitahukan ibu akan disuntik. Mel akukan injeksi oksitosin 10 UI secara IM. Menjepit tali pusat dan memotong tali pusat. Meletakkan bayi diatas perut ibu dan menutup dengan kain bersih dan kerin g. Melakukan IMD sedini mungkin. PENILAIAN APGAR SKORE Waktu Tanda O 1 2 Jumlah nilai Menit ke I Frek. Jantung Usaha bernafas Tonus otot Reflek Warna ( ) tidak ada ( ) tidak ada ( ) lumpuh ( ) tak bereaksi ( ) biru/pucat ( ) < 100 ( ) lambat tak teratur ( ) Ekstrmts flexy sedikit ( ) gerakan sedikit ( ) tubuh kemerahan Tangan dan kaki ( ) < 100 ( ) menangis kuat ( ) gerakan aktif ( ) aktif melawan ( ) kemerahan

7 Menit ke 5 Frek. Jantung Usaha bernafas Tonus otot Reflek Warna ( ) tidak ada ( ) tidak ada ( ) lumpuh ( ) tak bereaksi ( ) biru/pucat ( ) < 100 ( ) lambat tak teratur ( ) Ekstrmts flexy sedikit ( ) gerakan sedikit ( ) tubuh kemerahan Tangan dan kaki ( ) < 100 ( ) menangis kuat ( ) gerakan aktif ( ) aktif melawan ( ) kemerahan 8 KALA III Tgl / jam Keterangan 18 Oktober 2011 Jam : 05.15 WIB Memindahkan klem 5-10 cm dari vulva,memastikan plasenta sudah le pas dengan cara schultze. Tangan kanan melakukan PTT, tangan kiri ditpi atas sym pisis secara dorso cranial kemudian tarik curam kebawah lalu keatas. Saat plasen ta terlihat di introitus vagina tangkap lalu putar searah jarum jam. Masase fund us 15 detik. Memeriksa kelengkapan plasenta : kotiledon,selaput amnion dan korio n lengkap,berat 500 gr,tebal 3 cm,diameter 20 cm, panjang talpus 50 cm,insersio centralis. Permukaan foetal : talpus berpilin (-) tali pusat bersimpul (-),tali pusat simpul mati (-), panjang talpus 50 cm,insersio centralis. Permukaan matern al: Kotiledon selaput amnion dan korion lengkap, tebal 3 cm, diameter 21 cm. Mem eriksa perinium adakah robekan jalan lahir (tidak ada laserasi). Memeriksa kontraksi (UC : baik, konsistensi keras) membiarkan bayi diatas perut ibu selama kurang lebih satu jam kemudian menimbang bayi (3300 gr), memberikan s alep mata dan Vit. K (0,2 mg) secara IM 1/3 paha bagaian luar. Memberikan imunis asi hepatitis B0 (0,5 mg) secara IM 1/3 paha bagaian luar. Memeriksa kontraksi uterus (UC : baik, konsistensi keras) dan mengajari ibu cara masase. Memeriksa TD 120/70 mmHg, nadi 84 kali/menit, suhu 36,5 C, RR 20 kali/me nit Memasakukan semua peralatan kedalam larutan klorit 0,5 %, membuang semua bahan y ang terkontaminasi. Membersihkan ibu dan memastikan ibu merasa nyaman. Dikontami nasi daerah persalinan dengan klorin 0,5 % setelah itu DTT. Mencelupkan kedua ta ngan keklorin 0,5 % lalu memelepas sarung tangan secara terbalik dan memncuci ta ngan. Kemudian mencatat partograf. Kala IV Tanggal : 18 Oktobe 2011 Jam : 05.15 WIB Mencuci tangan dengan larutan clorin dan membilasnya dengan air DTT, keringkan, mengecek kontraksi uterus dan mengajari ibu cara massase dan membersihkan jalan lahir untuk melihat adanya laserasi, karena tidak ada laserasi maka tidak dilak ukan heating. Melakukan observasi : Jam ke -1 05.15 WIB : TD : 110/80 mmHg Suhu : 36 C Nadi : 84 x/menit TFU : 2 jari dibawah pusat UC : baik (keras)

Kandung kemih : Kosong Perdarahan : + 40 cc Jam ke - 2 06.30 WIB : TD : 120/80 mmHg Suhu : 36 C Nadi : 80 x/menit TFU : 2 jari dibawah pusat UC : baik (keras) Kandung kemih : Kosong Perdarahan : + 30 cc Membersihkan ibu dengan menyeka, memakaikan pembalut, gurita dan mengganti pakai an kotor ibu. Memindahkan ibu ke ruang nifas. Memberikan HE : Personal hygiene : mandi 2x1, mengganti pakaian dan celana dalam Vulva hygiene : membasuh daerah genetalia setiap setelah BAK dan BAB dengan air bersih dan sabun dari arah depan ke belakang, mengganti kotek setiap ibu merasa tidak nyaman Perawatan payudara Memijat payudara dari pangkal ke ujung puting dengan baby oil Membersihkan puting dengan kapas yang diberi baby pil Nutrisi : makan 3x1 dengan porsi sedang dan tidak tarak kecuali ada alergi Cara menyusui yang benar Bayi menghisap pelan tapi kuat dan mulut membuka lebar Puting sampai sebagian areola payudara ibu masuk ke mulut bayi Dada bayi menempel pada payudara / dada ibu Tangan dan telinga bayi dalam posisi lurus Perawatan bayi sehari-hari Mengganti popok bayi ketika basah karena BAB dan BAK Memandikan bayi 2x1 Merawat tali pusat dengan kassa steril kering tanpa alkohol

3.7 EVALUASI Catatan perkembangan masa nifas Tanggal : 18 Oktober 2011 Jam : 07.15 WIB S : ibu mengatakan sangat senang dengan kelahiran bayinya yang sehat dan n ormal, dan perut itu masih terasa mules-mules O : Ku : baik Kesadaran : Composmentis TTV : TD : 120/70/mmHg RR : 20x/menit N : 88x/menit S : 36,5 C Inspeksi : ibu tidak pucat ASI : Colustrum +/+ Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, teraba bulat ke ras, Fluxus uterus sedikit Lochea : rubra Perinium : tidak ada oedema, tidak ada jahitan perinium Anus : Tidak ada hemoroid Kaki : Tidak Oedema, dan tidak ada varices A : Ny L P30003 2 hari post partum fisiologis P : Pasien pindah ke ruang nifas Memberi penjelasan tentang hasil pemeriksaan Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini Anjurkan ibu menyusui bayinya sesering mungkin Jelaskan tentang fisiologi nifas Berikan HE tentang : Personal hygiene : mandi 2x1, mengganti pakaian dan celana dalam Vulva hygiene : membasuh daerah genetalia setiap setelah BAK dan BAB dengan air bersih dan sabun dari arah depan ke belakang, mengganti kotek setiap ibu merasa

tidak nyaman Perawatan tali pusat : bersihkan tali pusat dengan air kemudian dikeringkan deng an handuk bersih dan kering kemudian bungkus dengan kasa steril. ASI Eksklusif : memberikan ASI tanpa PASI selama 6 bulan Imunisasi : jelaskan pada ibu untuk rutin mengimunisasikan anaknya KB : jelaskan pada ibu untuk menggunakan KB setelah melahirkan Tanda-tanda bahaya nifas,seperti : suhu tubuh meningkat > 38C, bengkak pada payud ara, pendarahan yang berbau atau bernanah, uterus nyeri tekan Tana-tanda bahaya BBL, seperti : suhu tubuh meningkat,mudah dan sering kejang, m ulut mencucu seperti ikan. Memberi terapi : Asam Mefenamat 3 X 1 Amoxilin 3 X 1 Tablet Fe 1 X 1 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Selama melakukan asuhan kebidanan pada Ny. L mengacu pada tujuan yang ada, maka ditentukan adanya suatu diagnosa kebidanan. Dan dari diagnosa tersebut dap at dilakukan intervensi dan implementasi sehingga akan cepat dapat dilakukan eva luasai hasil. Dari sini diharapkan teratasi dikarenakan adanya kerja sam yang ba ik dari Ibu dan keluarga sehingga dapat mendukung keberhasilan program asuhan ke bidanan yang direncanakan. 4.2 Saran 4.2.1 Bagi Petugas Meningkatkan peranan tenaga kesehatan dalam fungsinya sebagai pelaksana kesehata n, serta tertib meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. 4.2.2. Bagi Klien Untuk keberhasilan dalam asuhan kebidanan diperlukan kerja sama yang baik dari k lien dalam usaha pemecahan masalah klien. 4.2.3. Bagi Pendidikan Supaya lebih memperhatikan penulis dan kelompok ditempat preaktek. 4.2.4. Bagi Mahasiswa Harus lebih aktif bekerja dalam mencari pengalaman yang positif sebanyak-banyakn ya. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI. 1992. Petunjuk penggunaan dan pemeliharaan peralatan pertolongan pers alinan dirumah (Bidan Kit). Jakarta. Manuaba, IBG. 1992. Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB untuk pendidikan Bi dan. Jakarta : EGC Muchtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologo . Jakarta : EGC Prawirohardjo, sarwono. 2002. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : YBPSP Saifuddin, Abdul Bani dkk. 2002. Buku panduan praktis pelayanan kesehatan matern al dan neonatal. Jakarta : YBPSP Saminem, Hajjah. 2008. Kehamilan Normal : Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC Syahlan,J.H. 1996. Kebidanan Komunitas. Jakarta : YBPSP

You might also like