You are on page 1of 2

Sesak Napas Sesak napas atau dyspnea merupakan suatu ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi

yang berbeda intensitinya. Sebagai hasil interaksi berbagai faktor fisiologi, psikologi, social dan lingkungan dan dapat menginduksi respon fisiologis dan prilaku sekunder. a. Bentuk-bentuk sesak napas 1) Dyspnea deffort Terjadi sebagai akibat dari peningkatan tekanan kapiler paru yang dapat disebabkan oleh penurunan compliance ventrikulus cordis sinistrum dan stenosis mitral. Kenaikan tekana hidrostatik pada pulmonary vascular bed mengganggu keseimbangan starling sehingga terjadi transudasi cairan kedalam rongga intertistial, mengurangi compliance paru dan merangsang reseptor J (Jukstakapilaris) dalam rongga intertisial alveoli. 2) Paroxysmal nocturnal dyspnea Dikenal dengan asma kardiak, ditandai dengan serangan sesak napas yang berat yang umumnya terjadi pada malam hari dan membangunkan pasien dari tidur. Serangan tersebut dicetuskan oleh stimulus yang memperburuk kongesti paru yang telah ada sebelumnya. Volume total darah menjadi lebih besar pada malam hari karena reabsorbsi edema dari ekstremitas ketika pasien berbaring. 3) Orthopnea Orthopnea adalah dyspnea yang muncul pada saat berbaring dan disebabkan oleh peningkatan volume darah sentral. 4) Platypnea Platypnea adalah dyspnea yang terjadi pada posisi tegak. 5) Trepopnea Trepopnea merupakan dyspnea yang terjadi hanya pada posisi lateral decubitus, yang sering terjadi pada pasien dengan penyakit jantung.

b. Organ dan system organ yang terkait dengan sesak napas. 1) 2) 3) 4) Sistem respirasi Sitem neuromuscular Sistem kardiovaskular Sistem hematologi

5) 6) 7) 8) 9)

Sistem ginjal/metabolik Sistem endokrin Intoksikasi Psikogenik obesiti

c. Mekanisme sesak napas Sesak napas pada sistem paru biasa muncul karena saluran napas (bronkus) mengalami peradangan atau menyempit. Gejalanya berupa sesak napas yang disertai bunyi napas tambahan yang tidak normal seperti suara bersiul yang kasar, biasa disebut mengi (wheezing). Gejala lainnya adalah batuk dan nyeri dada. Kelainan jantung yang disertai sesak napas biasanya terjadi pada gagal jantung. Hal ini disebabkan karena gangguan fungsi pompa jantung dalam mengisi dan memompa darah dari paru, akibatnya terjadi penumpukan darah di paru (edem paru) dan menyebabkan peningkatan tekan pada pembuluh darah paru. Maka fungsi paru pun terganggu dan terjadilah sesak napas. Keluhan sesak napas ini muncul saat beraktivitas, misalnya naik tangga, yang akan membaik setelah beristirahat. Jika tidak segera diatasi, keluhan tersebut dapat terus berlanjut walau pada saat beristirahat, yaitu pada saat pasien tidur terlentang. Oleh karena itu pasien harus tidur dengan banyak bantal menyangga kepala bahkan baru lega pada posisi setengah duduk. Keluhan lainnya yaitu, kaki yang yang membengkak. Pada saluran pencernaan bagian atas, yaitu Gastro-Eshopageal Reflux Disease (GERD) dan dyspepsia, dapat bterjadi keluhan sesak napas. Peningkatan asam lambung yang kemudian naik dan masuk ke esophagus (kerongkongan), menimbulkan rasa nyeri terutama pada saat bernapas pada pasien GERD. Sesak napas pada dyspepsia timbul karena perut yang terisi penuh oleh gas dan angin menyebabkan rasa kembung dan begah sehingga diafragma terdesak ke arah rongga dada. Pada kelainan ginjal, sesak napas terjadi karena adanya gangguan keseimbangan asambasa yang menyebabkan darah menjadi lebih asam (asidosi). Darah menjadi asam sehingga tubuh mengkompensasi dengan cara napas yang dalam dan cepat untuk mengeluarkan asam di dalam darah. pernapasan ini disebut dengan pernapasan kussmaul. Semua sesak napas akibat gangguan metabolisme dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu pasien harus segera dibawa ke dokter.

You might also like