Professional Documents
Culture Documents
H DENGAN ABORTUS DAN KURETASE DIRUANG PERAWATAN NIFAS BADAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MUTIA KABUPATEN ACEH UTARA
PERMASALAHAN
WHO memperkirakan di seluruh dunia, dari 46 juta kelahiran pertahun terdapat 20 juta kejadian abortus. Sekitar 13 % dari jumlah total kematian ibu di seluruh dunia diakibatkan oleh komplikasi abortus, 800 wanita diantaranya meninggal karena komplikasi abortus dan sekurangnya 95 % 19 dari setiap 20 tindak abortus) di antaranya terjadi di negara berkembang (Safe Motherhood Newsletter, 2000).
Di Indonesia angka kematian Ibu (AKI) menurut survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI 2002/2003) masih berada pada angka 307 per 100.000 kelahiran hidup. Kejadian abortus di Indonesia setiap tahun terjadi 2 juta kasus. Ini artinya terdapat 43 kasus abortus per 100 kelahiran hidup. Menurut sensus penduduk tahun 2000, terdapat 53.783.717 perempuan usia 1549 tahun, dan dari jumlah tersebut terdapat 23 kasus abortus per 100 kelahiran hidup ( Utomo, 2001 )
Berdasarkan hasil pengumpulan data penulis dapatkan melalui bagian Medical Record Badan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Mutia Lhokseumawe Kabupaten Aceh Utara di dapat hasil jumlah keseluruhan abortus dengan kuretase terhitung dari bulan Januari 2009 s/d Juni 2010 adalah 168 Jiwa, umur 1520 tahun ada 52 jiwa, umur 2544 tahun ada 103 jiwa, umur 4564 ada 11 jiwa, dan > 65 ada 2 jiwa .
TUJUAN
Tujuan Umum Untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman belajar secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien abortus dan kuretase. Tujuan Khusus Untuk melakukan pengkajian keperawatan secara komprehensif, mengidentifikasikan serta mendiagnosa masalah, membuat rencana asuhan keperawatan, melaksanakan asuhan keperawatan, melaksnaakan evaluasi serta mendokumentasi semua kegiatan pada klien abortus dan kuretase.
METODE PENELITIAN
Deskriptif Dengan Teknik Pengumpulan Data Study Keperpustakaan Study Kasus Wawancara Pengamatan Pemeriksaan Fisik Dokumentasi
MANIFESTASI KLINIS
Menurut ( Bobak , Irene, 2004 ) Abortus tergantung pada durasi kehamilan, maka gambaran klinis yang timbul pada Abortus dan Kuretase ini berupa mengalami pendarahan, mengalami menstruasi, menimbulkan rasa nyeri pada minggu ke 6 dan ke 12 serta menimbulkan rasa nyeri berat seperti nyeri bersalin.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adapun pemeriksaan Penunjang Menurut (Chrisdiono, 2002), meliputi : Pemeriksaan ultrasonografi atau doppler, Pemeriksaan kadar fibrinogen pod missed abortus serta tes kehamilan.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang ditimbulkan oleh abortus dan kuretase adalah : 1.Perdarahan 2.Perforasi 3.Infeksi 4.Syok perdarahan dan syok endoseptik (Hanif, W.1996 )
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian Abortus dan Kuretase (Doengoes, 2001) Diagnosa Keperawatan (Mitayani, 2009) Rencana Tindakan Implementasi Evaluasi
PENGKAJIAN
Identitas Klien Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang Riwayat Penyakit keluarga Riwayat Menstruasi Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laoratorium
ANALISA DATA
Data Subjektif Data Objektif
Kesimpulan
Saran-Saran