Professional Documents
Culture Documents
Selamat Pagi
Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Novia Yenita
Yuliana
7/28/12
1 2 3
7/28/12
7/28/12
Pembahasan
Konsep Dasar Medis Glomerulo Nefritis Akut (GNA) Click to edit Master subtitle style Konsep Dasar Medis Glomerulo Nefritis Kronik (GNK)
7/28/12
7/28/12
Pengertian
Glomerulo Nefritis Akut (GNA) adalah inflamasi glomeruli yang terjadi ketika kompleks antigenantibodi terjebak dalam membran kapiler glomerular.
Glomerulo nefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadapbakteri atau virus tertentu
Glomerulonefritis merupakan penyebab utama terjadinya gagal ginjal tahap akhirdan tingginya angka morbiditas baik pada anak maupun pada dewasa.
7/28/12
Etiologi
Penyebab Utama Glomerulo nefritis ialah bakteri Sterptokokus
Bakteri ini hidup pada manusia di tenggorokan dan juga kulit. Penyakit yang sering disebabkan diantaranya adalah faringitis, demam rematik dan glomerulonefritis.
7/28/12
Etiologi
Glomerulo nefritis akut didahului oleh infeksi ekstra renal terutama di traktusrespiratorius oleh bagian atas dan kulit kuman streptococcus beta hemoliticus golongan A tipe 12,4,16,25,dan 29. timbulnya glomerulo nefritis akut setelah infeksi skarlatina, diisolasinya kuman streptococcus betahemoliticus golongan A, dan meningkatnya titer antistreptolisin pada serum penderita
7/28/12
Etiologi
Glomerulonefritis akut juga dapat disebabkan:
Bakteri : streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans, Mycoplasma Pneumoniae, albus, Salmonella typhi dll Gonococcus, Leptospira, Staphylococcus
Virus
parvovirus, influenza,
Parasit : malaria dan toksoplasma Lainya : sifilis, keracunan timah hitam tridion,
7/28/12 penyakit amiloid,
trombosis vena
Faktor predisposisi
7/28/12
Patofisiologi
Sebenarnya bukan sterptokokus yang menyebabkan kerusakan pada ginjal. Diduga terdapat suatu antibodi yang ditujukan terhadap suatu antigen khusus yang merupakan unsur membran plasma sterptokokal spesifik. Terbentuk kompleks antigen-antibodi didalam darah dan bersirkulasi kedalam glomerulus tempat kompleks tersebut secara mekanis terperangkap dalam membran basalis.selanjutnya komplomen akan terfiksasi mengakibatkan lesi dan peradangan yang menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan trombosit menuju tempat lesi. Fagositosis dan pelepasan enzim 7/28/12
Patofisiologi
7/28/12
Patofisiologi
7/28/12
Patofisiologi
7/28/12
Prevalensi
Glomerulo nefritis akut dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada golongan umur 515 tahun, dan jarang terjadi pada bayi. Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan perempuan, Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Diduga ada faktor resiko yang berhubungan dengan umur dan jenis kelamin. Suku atau ras tidak berhubungan dengan prevelansi penyakit ini, tapi kemungkinan prevalensi meningkat pada orang yang sosial ekonominya rendah, sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat.
7/28/12
Hematuria albuminuria. Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau seperti kopi, kadang-kadang disertai edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh. Umumnya edema berat terdapat pada oliguria dan bila ada gagal jantung. Di pagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama edem periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggotaGFR Suhu badan tidak beberapa tinggi, tetapi dapat tinggi sekali pada hari pertama. Kadang-kadang gejala panas tetap ada, walaupun tidak ada gejala infeksi lain yang mendahuluinya 7/28/12
Pemeriksaan Diagnostik
Gambaran Laboratorium Urinalisis : Hematuria (mikroskopis atau makroskopis) Proteinuria Positif 3 (+3) sampai Positif 4 (+4) Sedimen: silinder sel merah, Sel Darah Putih, sel epitel ginjal Berat Jenis: peningkatan sedang Pemeriksaan darah: Komplemen serum dan C3 menurun BUN dan kreatinin meningkat Titer DNA ase antigen B meningkat
7/28/12
Pemeriksaan Diagnostik
Gambaran Patologi Makroskopis ginjal tampak agak membesar, pucat dan terdapat titik-titik perdarahan pada korteks. Mikroskopis tampak hampir semua glomerulus terkena, sehingga dapat disebut glomerulonefritis difusa. Tampak proliferasi sel endotel glomerulus yang keras sehingga mengakibatkan lumen kapiler dan ruang simpai Bowman menutup. Di samping itu terdapat pula infiltrasi sel epitel kapsul, infiltrasi sel polimorfonukleus dan monosit. Pada pemeriksaan mikroskop elektron akan tampak membrana basalis menebal tidak teratur. Terdapat gumpalan humps di subepitelium yang mungkin dibentuk oleh globulin-gama, komplemen dan antigen Streptococcus.
7/28/12 gambaran starry sky appearence
Pemeriksaan Diagnostik
7/28/12
Komplikasi
Oliguri sampai anuria sebagai akibat berkurangnya filtrasi glomerulus. Esefalopati hipertensi yang merupakan gejala serebrum karena hipertensi. Terdapat gejala berupa gangguan pada penglihatan, pusing, muntah, dan kejang-kejang. Hal ini disebabkan spasme pembuluh darah local dengan anoksia dan edema otak. Gangguan sirkulasi berupa dispneu, orthopneu, terdapat ronchi basah, pembesaran jantung dan meningkatnya TD yang bukan saja disebabkan spasme pembuluh darah, tetapi juga disebabkan oleh bertambahnya volume plasma. Jantung dapat membesar dan terjadi Gagal Jantung akibat HT yang menetap dan kelainan di miocardium. 7/28/12
Penatalaksanaan Medik
7/28/12
Prognosis
7/28/12
7/28/12
Pengertian
Glomerulonefritis kronis merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan penyakit pada glomerulus ginjal dan penurunan progresif fungsi ginjal untuk waktu yang lama atau dapat dikatakan suatu kelainan dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran fungsi ginjal selama bertahun-tahun. Merupakan glomerulonefritis tingkat akhir (end stage) dengan kerusakan jaringan ginjal akibat proses nefrotik dan hipertensi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang irreversible.
7/28/12
Pengertian
Glomerulonefritis kronis merupakan sindrom klinis yang ditandai dengan penyakit pada glomerulus ginjal dan penurunan progresif fungsi ginjal untuk waktu yang lama atau dapat dikatakan suatu kelainan dimana terjadi kerusakan glomeruli dan kemunduran fungsi ginjal selama bertahun-tahun. Merupakan glomerulonefritis tingkat akhir (end stage) dengan kerusakan jaringan ginjal akibat proses nefrotik dan hipertensi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang irreversible.
7/28/12
7/28/12
Pengkajian
Aktivitas/istirahat
Genitourinaria
Tanda dan gejala : urine keruh, proteinuria, penurunan urine output, hematuri
Kardiovaskuler
Neurologis
Gastrointestinal
Hematologi
Integumen
7/28/12
Pengkajian
Pemeriksaan diagnostik Glomerulo nefritis akut (GNA)
Urinalisis : Hematuria (mikroskopis atau makroskopis) Proteinuria Positif 3 (+3) sampai Positif 4 (+4) Sedimen: silinder sel merah, Sel Darah Putih, sel epitel ginjal Berat Jenis: peningkatan sedang Pemeriksaan darah: Komplemen serum dan C3 menurun BUN dan kreatinin meningkat Titer DNA ase antigen B meningkat LED meningkat Albumin menurun Titer anti streptolisin O (ASO) meningkat Biopsi ginjal menunjukkan obstruksi kapiler glomerular
7/28/12
Lanjutan - Pengkajian
Pemeriksaan diagnostik Glomerulo nefritis kronik (GNK)
Albumin (+) Silinder Eritrosit Lekosit hilang timbul BJ urine 1,008 1,012 (menetap) LED tetap meninggi Ureum meningkat serum meningkat
7/28/12 Fosfor
Ketidakefektifan perfusi jaringan renal berhubungan dengan hipervolemia Kelebihan volume cairan berhubungan dengan disfungsi ginjal Perubahan status nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan hilangnya nafsu makan Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum Gangguan pola tidur
7/28/12
Diagnosa : Ketidakefektifan perfusi jaringan renal berhubungan dengan hipervolemia Tujuan : Menunjukkan keseimbangan cairan Kriteria hasil :
Tidak ada distensi vena leher, Tidak ada bunyi nafas tambahan, Asupan dan haluaran dalam 24 jam seimbang Intervensi :
7/28/12
Pengkajian
Observasi status hidrasi (misalnya : membran mukosa lembab, keadekuatakan nadi dan tekanan darah ortostatik) Pantau hasil laboratorium yang berhubungan dengan keseimbangan cairan dan retensi cairan (misalnya : hematokrit, BUN, albumin, protein total, osmolalitas serum, dan berat jenis urine) Observasi adanya tanda tanda retensi/kelebihan cairan (misalnya : ronki basah kasar, peningkatan CVP atau tekanan baji kapiler paru, edema, distensi vena leher dan asites) Pantau tanda vital
7/28/12
Menunjukkan keseimbangan cairan Menunjukankelebihan volume cairan yang berkurang/teratasi Menunjukan status gizi (asupan makanan, cairan, dan gizi) yang adekuat Mentoleransi akrivitas yang biasa dilakukan Menunjukkan tidak ada gangguan tidur
7/28/12
7/28/12
Aditya@Akpr