Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Epidemiologi : ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian dan faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan dan kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi kecelakaan kerja : ilmu yang memepelajari tentang distribusi suatu prnyakit masyarakat(populasi) dan faktor2 yg memepengarui distribusi tersebut dalam konteks lingkungan kerja
PENYEBARAN PENYAKIT
1. Siapa (Who), siapakah yang menjadi sasaran penyebaran penyakit itu atau orang yang terkena penyakit. 2. Dimana (where),dimana penyebaran atau terjadinya penyakit. 3. Kapan (when), kapan penyebaran atau terjadinya penyakit tersebut.
Berdasarkan pendekatan faktor epidemiologi, faktor yang mempengarui kecelakaan akibat kerja:
EPIDEMIOLOGI PENYEBAB PENYAKIT
1. Host : pekerja yang melakukan pekerjaan 2. Agent : pekerjaan 3. Environment : lingkungan kerja
TUJUAN
1. Mengidentifikas bahaya baru yang dapat timbul dilingkungan kerja 2. Adanya tindak pengendalian bahaya yang sudah dikenal 3. Sebagai standart penyusunan higiene untuk mengendalikan atau menghilangkan bahaya akibat kerja
MANFAAT STATISTIK KESEHATAN 1. Mengukur derajat kesehatan masyarakat 2. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah 3. Mengevaluasi program kerja 4. Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah 5. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan) untuk menyelesaikan masalah kesehatan 6. Menentukan prioritas masalah kesehatan
PENGGUNAAN STATISTIK DLM PENILAIAN KINERJA PROGRAM K3 Dapat memberikan masukan ke manajemen mengenai tingkat kecelakaan kerja serta berbagai faktor yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mencegah menurunnya kinerja K3. Konkritnya statistik dapat digunakan untuk : mengidentifikasi naik turunnya (trend) dari suatu timbulnya kecelakaan kerja mengetahui peningkatan atau berbagai hal yang memperburuk kinerja k3
Membandingkan kinerja antara tempat kerja dan industri yang serupa (T-Safe Score) Memberikan informasi mengenai prioritas pengalokasian dana K3 Memonitor kinerja organisasi, khususnya mengenai persyaratan untuk penyediaan sistim/tempat kerja yang aman
Data penting yang harus ada untuk menghitung frekwensi rate, yaitu jumlah jam kerja hilang akibat kecelakaan kerja (Lost Time Injury /LTI) dan jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan (man hours). Angka LTI diperoleh dari catatan lama mangkirnya tenaga kerja akibat kecelakaan kerja.
Contoh soal
Suatu perusahaan dengan tenaga kerja 600 orang, jumlah jam kerja 1.200.000 juta jam kerja orang. Pada saat yang sama cidera menyebabkan hilangnya waktu kerja 46. Berapa frekuensi ratenya?
Jawab :
Frekuensi rate 46 X 1.000.000=38,34 1.200.000 -Artinya bahwa periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 38 1/3 jam persejuta oarang kerja
Rumus :
SR= hilangnya hari kerjax 1.000.000) Total jam kerja orang
Contoh soal
Sebuah tempat kerja telah bekerja 400.000 jam orang, selama setahun telah terjadi 10 kasus kecelakan yang menyebabkan 210 hari kerja hilang. Tentukan rate waktu kerja hilang akibat kecelakaan kerja tersebut Jawab : Saverity Rate = (210 X 1.000.000) = 525 400.000 -Nilai saverity rate 525 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut telah terjadi hilangnya waktu sebesar 525 hari per sejuta jam kerja orang.
INCIDENCE RATE
Incidence rate digunakan u/ menginformasikan kita mengenai prosentase jumlah kecelakaan yang terjadi ditempat kerja
Rumus:
SAFE-T SCORE
Nilai indikator u/ menilai tingkat perbedaan antara dua kelompok yang dibandingkan. Apakah perbedaannya bermakna atau tidak. Disebut sebagai t-test. Perbedaan ini dinilai untuk membandingkan kinerja suatu kelompok dengan kinerja sebelumnya. Hasil perbedaan ini dapat dijadikan apakah terjadi perbedaan yang mencolok atau tidak dipakai u/ menilai kinerja yang telah kita lakukan. Rumus:
(FR sekarang-FR sebelum) FR Sebelum Safe-T Score = 1.000.000 jam kerja orang sekarang
Safe-T Score
Score + dari Safe T Score = jeleknya record kejadian score - = peningkatan record terdahulu STS = +2.00 s.d -2.00 ( tidak signifikan ) STS 2.00 ( Keadaan memburuk ) STS -2.00 (keadaan membaik
Keterangan: N = Jumlah keseluruhan pengamatan yang dibutuhkan P = Prosentase dari unsafe observation Y = derajat akurasi yang diinginkan (biasanya 10% atau 5%)
N = 4 (1 P) Y2 (P)