Professional Documents
Culture Documents
Acquired : didapat, bukan keturunan. Immune : terkait dengan system kekebalan tubuh kita. Deficiency : kekurangan. Syndrome : penyakit dengan kumpulan gejala, bukan gejala tertentu.
Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir
AIDS
Semua Orang Bisa Terkena AIDS Belum Ada Vaksin Pencegahannya Belum Ada Obatnya Penyebaranya Sangat Cepat
Pengetahuan tentang AIDS adalah langkah pertama untuk pencegahan penyebaran AIDS lebih meluas
Setiap hari kasus bertambah kira-kira 8.500 kasus Bayi yang lahir dengan HIV + lebih dari 400.000 bayi Untuk orang dewasa bertambah kira-kira 7.000 kasus tiap hari
Di Indonesia sampai September 2006 kasus positif mencapai kisaran 4,9 ribu dan penderita AIDS sekitar 6.987 yang tersebar diseluruh propinsi. Diperkirakan Pada tahun 2010,diperkirakan terdapat 1-5 jutaan kasus HIV-AIDS di Indonesia.
Penyebab AIDS
sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama Sel T CD4+ dan makrofag) dan menghancurkan atau merusak fungsinya.
Patofisiologi
HIV Melekat pada CD4+ Terikat dgn Limfosit T4 Helper
Membuat DoubleStranded DNA (DNA utas-ganda) Bersatu dlm nukleus sel T4 sbg Provirus
dgn bantuan enzim, memprogram ulang materi genetik Aktifasi o/ Antigen, Mitogen, Sitokin atau gen virus
Replikasi tunas HIV terjadi, sel T4 dihancurkan HIV baru dilepas ke plasma darah & menginfeksi CD4+
Infeksi opportunis
MASA INKUBASI
Rata rata 5 - 10 tahun Tidak memperlihatkan gejala AIDS Tetapi jika kekebalan sudah menurun
Stage 1 - Primary
Lamanya 1 3 bulan Masa perkembangan virus dalam tubuh Gejala menyerupai flu berlangsung selama
1-2 mgg
Stage 2 - Asymptomatic
lamanya 5 - 10 tahun
Cairan tubuh ODHA yang tampak sehat sudah
dapat menularkan HIV ke ke orang lain Asimtomatik = tidak menunjukkan gejala Mungkin ditemukan pembesaran kelenjar limfe
Jumlah HIV dalam darah turun drastis Antibody HIV dapat dideteksi dalam darah
Stage 3 - Symptomatic
Terjadi pembesaran limfe seluruhnya berlangsung > 1 bulan Sistem imun mulai terganggu /menyimpang
lemah
Mulai muncul
Through Sex
Intercourse (penile penetration into the
Mother-to-Baby
Anonymous Testing
No name is used Unique identifying number Results issued only to test recipient
23659874515
Anonymous
Bahan Pemeriksaan
Tes Laboratorium
Tes yang paling lazim untuk HIV
adalah Tes Darah. Jenis test: CD4 (N=500-1.600 mm3) ELISA(Enzyme-Linked
Immunosorbent
Immunoassay )
Assay/Enzyme
Urine Testing
Urine Western Blot
Sama sensitifnya dengan
pemriksaan darah Cara yang aman untuk skreening HIV Nemun bisa memberi hasil positif palsu pada beberapa orang
PENATALKSANAAN / TERAPI
1. Obat Antiretroviral
Nucleoside Reverse Transcriptase inhibitors
AZT (Zidovudine)
Protease inhibitors
Norvir (Ritonavir)
Abstinence
polyurethane
berulang2)
kontak sosial) Berciuman ( melalui air liur) Batuk, Bersin Berbagi makanan atau atau menggunakaN peralatan makan bersama Gigitan nyamuk atau serangga lain Berenang bersama Memakai toilet bersama
Manifestasi Klinis
Menyebar luas dan dapat mengenai setiap organ. Manifestasi klinis dan akibat infeksi berat yang paling sering ditemukan antara lain:
Respiratorius
Pneumonia Pneumicystis Carinii Kompleks Myobacterium Avium Tuberculosis
Gastrointestina l
Anoreksia Mual, muntah Kandidiasia oral esofhagitis Diare kronis
Kanker
Sarkoma kaposi Karsinoma serviks Karsinoma kulit, lambung, pankreas, rektum & bladder
Herpes zoster Herpes simpleks Folikulitis Dermatitis atopik seperti ekzema atau psoriasis
Gejala klinis
Gejala mayor:
a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis e. Demensia/ HIV ensefalopati
Gejala klinis
Gejala minor: a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan b. Dermatitis generalisata c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang d. Kandidias orofaringeal e. Herpes simpleks kronis progresif f. Limfadenopati generalisata g. Retinitis virus Sitomegalo
Pengkajian
Pengkajian keperawatan mencakup pengenalan faktor resiko yang potensial, termasuk perilaku seksual, dan penggunaan
Gejala : Mudah lelah, toleransi terhadap aktivitas berkurang, Tanda: Kelemahan otot, menurunnya massa otot, respon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan tekanan darah, frekuensi progresi kelelahan/malaise,
Aktifitas/Istirahat
Gejala : Penyembuhan luka lambat (bila anemia), perdarahan lama pd cedera (jarang terjadi)
Sirkulasi
Tanda:
Takikardia,
volume
nadi
Gejala : Faktor stress brhubungan dgn kehilangan, mis. dukungan keluarga/orang lain,
Integritas Ego
bersalah,
depresi
kehilangan
kontrol
diri,
dan
Integritas Ego
Eliminasi
Gejala : Anoreksia, mual muntah, disfagia, nyeri retrosternal saat menelan & pnurunan BB
Makanan/Cairan
Hygiene
Tanda:
Gejala : Pusing, mental, sakit kepala, perubahan status diri berkurangnya dan kemampuan
Neurosensori
Tanda: Perubahan status mental kacau mental sampai dimensia, lupa, konsentrasi buruk,
Neurosensori
kesadaran
menurun,
apatis,
respon
melambat, ide paranoid, ansietas, harapan yang tidak realistis, timbul reflek tidak normal, menurunnya kekuatan otot, gaya berjalan ataksia, tremor, hemoragi retina
Gejala :
Nyeri/Kenyamanan
Nyeri umum/lokal, rasa terbakar pada kaki, sakit kepala (keterlibatan SSP), nyeri dada
pleuritis
Tanda:
Pernapasan
Gejala : Riwayat jatuh, terbakar, pingsan, riwayat transfusi berulang, riwayat penyakit
Keamanan
defisiensi
imun
(kanker
tahap
lanjut),
Gejala : Riwayat perilaku seks beresiko tinggi. Menurunnya libido, sakit saat hubungan
Seksualitas
Interaksi Sosial
Penyuluhan/Pembelajaran
Gejala : Kegagalan mengikuti prawatn, prilaku seks beresiko tinggi, penyalahgunaan obat-
Diagnosa Keperawatan
Risiko infeksi (progresi menjadi sepsis/ awitan
infeksi oportunistik)
Diagnosa Keperawatan
Perubahan membran mukosa mulut
Kelelahan
Prioritas Keperawatan
1. Mencegah/memperkecil infeksi 2. Mempertahankan homeostatis 3. Menusahakan kenyamanan 4. Memberikan penyesuaian psikososial 5. Memberikan informasi mengenai proses penyakit/prognosis & kebutuhan perawatan
Tujuan Pemulangan
1. Infeksi dapat dicegah 2. Komplikasi dapat dihindari/dikurangi 3. Rasa sakit/tidak nyaman dikurangi 4. Klien dapat berhadapan dengan situasi sekarang secara realiatis 5. Diagnosis, prognosis dan pengobatan dapat
dipahami
tengkyiu