You are on page 1of 26

FILUM ENTEROPNEUSTA

KELOMPOK 20

Ika wardani

Ija mustika sari

SISTEM KLASIFIKASI
Balanoglossus sp.

Enteropneusta

Saccoglossus sp.

Hemichordata

Pterobranchia

Cephalodiscus sp.

Rhabdopleura sp.

FILUM HEMICHORDATA

Bentuk tubuh seperti cacing kecil, soliter atau koloni, merupakan benthos laut. Terdapat 2 kelompok yaitu kelas Enteropneusta dan kelas Pterobranchia.

Hemichordata berasal dari bahasa (hemi: semu; chorda: penyokong tubuh dari dalam). Hemichordata adalah devisi yang berbentuk cacing laut deuterostome binatang, umumnya dianggap sebagai saudara dari grup echinodermata.

Karakteristik Hemichordata

Bilateral simetris Badan memiliki lebih dari dua lapisan sel, jaringan dan organ. Badan rongga yang benar coelom. Alat pencernaan: usus, lurus atau berbrntuk -U, dan anus. Badan dibagi menjadi tiga bagian, satu belalai, yang leher dan trunk. Sistem saraf biasanya menabur, tetapi variabel. Memiliki system peredaran darah terbuka. Memiliki glomerulus sebagai excretory organ. Reproduksi bersifat seksual Habitat dalam air.

Contoh dari kelas Enteropneusta

Saccoglossus sp.

Balanoglossus clavigerus

Klasifikasi

Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

: : : : : : :

Animalia Hemichordata Enteropneusta Enteropneusta Ptychoderidae Balanoglossus Balanoglossus clavigerus

Contoh dari kelas Pterobranchia

Cephalodiscus gracilis

Rhabdopleura normani

KELAS ENTEROPNEUSTA
Bentuk tubuh seperti cacaing kecil, soliter atau koloni, merupakan benthos laut. Terdapat 2 kelompok yaitu kelas Enteropneusta dan kelas Pterobranchia. Kebanyakan hidup meliang memakan pasir dan lumpur serta bahan organik yang terkandung didalamnya. Berukuran 9-45 cm, kecuali Balanoglossus di Brazilia mencapai 1,5 m. Reproduksi seksual, dioecious, pembuahan di luar. Telur menetas menjadi larva tornaria yang berenang bebas. Reproduksi aseksual terjadi pada Glassobalanus dan Balanoglossus.

STRUKTUR DAN FUNGSI ANGGOTA TUBUH


proboscis Tubuh terbagi atas 3 bagian utama collare truncus

Proboscis berbentuk seperti conus Collare yang berbentuk sebagai leher dan mengelilingi collum dan basis proboscis truncus yang bentuknya panjang agak pipih

Struktur tubuh kelas Enteropneusta

Cellom proboscis dan cellom collare, diduga dapat diisi dengan air laut sehingga mengembang dan mengeras, serta dengan bantuan gerakan otot truncus hewan dapat masuk ke dalam lumpur. Mulut tetap terbuka sehingga air dan lumpur yang mengandung sisa-sisa organis masuk ke dalam mulut. Air kemudian keluar melalui lubang-lubang dan celah insang kemudian sisa-sisa makanan dan tanah dikeluarkan oleh anus.

KELAS ENTEROPNEUSTA
ANATOMI proboscis ANTERIOR collar DORSAL gill pores
longitudinal muscle bundle

trunk

preoral ciliary organ mouth

genital ridge Branchiogenital region VENTRAL Intestinal region of trunk

anus

Gambaran sisi kiri dari tubuh Saccoglossus kowalevskii

Anatomi

Sistem pencernaan melalui saluran usus di akhir saluran anus Di belakang mulut terdapat buccal cavity yang menuju ke faring yang memiliki celah-celah insang Celah-celah insang tersebut diduga memiliki kegunaan utama untuk membantu pertukaran gas atau respirasi Dari faring ke esophagus kemudian akan terus menuju ke usus yang merupakan bagian utama organ pencernaan. Dari usus kemudian akan menuju ke anus

Gambar sistem pemompaan, penyaringan, dan pencernaan Protoglossus graveolens

Dorsal grove

Proboscis

Gill pores Milk Pipette

Collar
Trunk

Mouth

Gambar A dan B menunjukkan mengalirnya cairan susu yang memasuki mulut

Proboscis stalk

Collar

Mouth

(Pre-oral ciliary organ)

Gambar C : Perbesaran buccal cavity Garis putus-putus menggambarkan pusaran di pertengahan bagian preoral ciliary organ Garis tajam dengan anak panah menggambarkan lintasan partikel ke dalam mulut

Milk

Gill pores

(Mucus bound particles)

intestinum

(oesophagus) (Pharynx)

(Secondary or tongue bar) (Primary gill bar)

Gill pores

Gambar D : Cairan susu keluar dari celah insang Gambar E : Cairan mucus yang mengangkut partikel ke bagian ventral phariyx Gambar F : Pembedahan bagian dorsal yang memperlihatkan otot oesophagus

Dorsal groove

Collar Trunk Gill pore


Gill slits
Atrial cavity Branchial

Proboscis

Stalk

pharynx
Parabranchial ridge

Ventral groove

Digestive pharynx

Gambar organisasi penyaringan makanan pada Protoglossus graveolens Air dan partikel (panah bawah) di pompa ke dalam mulut dengan cilia dai pre-oral ciliary organ dan barisan insang pharyngeal lalu melewatkan ke celah insang dan atrial cavities dan keluar melalui lubang insang. Partikel-partikel besar (panah atas) ditangkap dengan cilia pada barisan insang dan diangkut secara ventral menuju parabrancial ridge. Pertama di faring pencernaan, makanan dengan lendir diangkut ke posterior ke arah oesofagus.

SISTEM PEMBULUH DAN SISTEM SARAF



Pertukaran gas terjadi di seluruh tubuh di celah-celah faring. Darahnya hanya mempunyai sedikit pigmen warna. Hewan ini hanya memiliki sedikit pembuluh sehingga hanya memiliki tenaga dengan menggerakkan otot jantung yang melewatkan darah ke sinus sentral. Sinus jantung mengerut tetapi darah tidak sepenuhnya masuk ke jantung, jadi jantung tidak berfungsi dengan sempurna, darah akan melewati dua pembuluh darah longitudinal dan rentetan sinus. Sistem saraf berasal dari jaringan sub epidermal dan menebal di tengah-tengah daerah mid dorsal dari proboscis dan daerah mid ventral dari truncus menuju tali saraf.

Di dalam collarnya terdapat serabut-serabut saraf yang besar, tetapi fungsinya baru sedikit diketahui dan binatang ini dapat bertahan hidup tanpa serabut saraf tersebut.

REPRODUKSI Pada perkembangan langsung terjadi pembelahan secara


holoblastis dan equal sehingga terjadi bentuk blastula

Bentuk blastula berubah menjadi bentuk gastrula dengan cara invaginasi. Gastroporus kemudian menutup dan entoderm memisah dari ectoderm. Embrio memanjang dan suatu sulkus terbentuk melingkar. Mulut terjadi sebagai invaginasi di dalam sulkus. Anus terbentuk pada tempat gastroporus. Sebelum mulut terbentuk, entoderm menonjol ke kanan dan ke kiri, kemudian kedua tonjolan melepaskan diri dan rongga di dalamnya menjadi cellom proboscis, cellom collare, cellom truncus. Satu sulkus melingkar terjadi lagi sehingga tubuh embrio terbagi menjadi 3 yaitu bakal proboscis, bakal collare, dan bakal truncus. Pada bakal truncus, terjadi sepasang aperturae yaitu sepasang pertama pada celah insang. Kemudian di sebelah caudal terbentuk celah-celah.

Pada perkembangan metamorfosis, embrio menjadi larva yang disebut tornaria. Tornaria menyerupai echinopedium yang mempunyai baris-baris cilia yang terkadang muncul tonjolantonjolan.

Gambar larva tornaria

1. Kelas Enteropneusta Dapat dilakukan secara aseksual dan seksual Secara aseksual dengan cara fragmentasi bagian tubuh yang dewasa Secara seksual yaitu dengan melibatkan sel kelamin jantan dan betina Si betina menghasilkan banyak telur ke permukaan substrat yang mereka gali (2000-3000 telur). Si jantan mengeluarkan spermanya ke dalam air, sperma tersebut berenang dan mencari telur yang dengan rangsangan kimia. Fertilisasi terjadi di luar tubuh yang kemudian telur berkembang menjadi larva tornaria dan hidup sebagai plankton (mengapung di air) untuk beberapa minggu hingga menuju ke bawah untuk bermetamorfosis menjadi dewasa yang memilki 3 bagian tubuh dan tenggelam kembali ke dasar laut.

You might also like