You are on page 1of 84

Summary Slide

Summary Slide

Summary Slide
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI

PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI

I. Apakah yang dimaksud dengan standar kompetensi ditinjau dari bahasa?


Standar diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau kecakapan suatu pekerjaan

1.1 Apakah arti kompetensi ditinjau dari sudut pengembangan SDM?.


Beberapa pendapat dan difinisi tentang kompetensi:
A competency

refer to an individuals demonstrated knowledge, skills or abilities (KSAs) perform to a specific standard. Competencies are observable, behavioral acts that require a combination of KSAs to execute. They are demonstrated in a job context and as such, are influenced by an organizations culture and work environment. In other words, competencies consist of a combination of knowledge, skill and abilities that are necessary in order to perform a major task or function in the work setting. (JGN Consulting Denver . USA)
5

Lanjutan.
Competency models that identify the skills, knowledge, and characteristics needed to perform a job.. (A. D. Lucia & R. Lepsinger / Preface xiii)."
Competency comprises knowledge and skills and the consistent application of that knowledge and skills to the standard of performance required in employment. (Competency Standards Body Canberra 1994)
6

Lanjutan..
National Vocational Qualification UK. Competency is combination of knowledge, skills and abilities to perform them in the job context which are expected by related industries

1.2 Apakah yang dimaksud dengan standar kompetensi?


Beberapa pendapat dan difinisi tentang standar kompetensi: Competency Standards are simply worded statements about the performance in workplace that describe in output terms: What the employee is expected to do. How well the employee is expected to perform. How to tell when the employees performance is at the expected level.

(adopted from ANTA Australia)


8

Lanjutan..
Competency Standards define competency as . The necessary knowledge and skills to perform a particular work role to the standard required within industry. (adopted from the Northern Territory Public Sector of Australia)

Lanjutan..
Yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.

10

Lanjutan..
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu: bagaimana bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
11

MENGAPA STANDAR KOMPETENSI DIBUTUHKAN?


STANDAR KEBUTUHAN

INDUSTRI

DIKLAT

SDM
12

1.2 MODEL- MODEL STANDAR KOMPETENSI

1. STANDAR PERUSAHAAN 2. STANDAR JABATAN 3. REGIONAL MODEL OF COMPETENCY STANDARD (RMCS)

13

1.2.1 STANDAR PERUSAHAAN


STANDAR PERUSAHAAN ATAU ENTERPRISE STANDARD ADALAH STANDAR YANG DITETAPKAN OLEH SUATU PERUSAHAAN ATAU INDUSTRI TERTENTU YANG DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN SDM DAN KEBUTUHAN OPERSIONALNYA SENDIRI CONTOH :

PERUSAHAAN MACDONALD
PIZZA HUT TOYOTA BMW DSBNYA

14

1.2.2 STANDAR JABATAN


STANDAR JABATAN ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN MENGACU KEPADA JABATAN-JABATAN YANG ADA PADA INSTITUSI/LEMBAGA/INDUSTRI SEBAGAI PENJABARAN STRUKTUR ORGANISASI LEMBAGA/INSTITUSI/INDUSTRI DALAM RANGKA MENDUKUNG TERCAPAINYA TUJUAN ATAU MISI LEMBAGA/INSTITUSI TERSEBUT

15

1.2.3 REGIONAL MODEL OF COMPETENCY STANDARD (RMCS)

ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA SESUAI DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA

16

2. REGIONAL MODEL OF COMPETENCY STANDARD (RMCS)

ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA SESUAI DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA

17

STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS

1. Standar yang dikembangkan berdasarkan pada kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dari suatu bidang keahlian sesuai dengan jenis dan sektornya.
2. Berbasis luas (multi-skills) yang meliputi : task skill task management skill contingency management skill job/role environment skill transfer skill 3. Berbasis pada sekumpulan unit-unit kompetensi industri
18

STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS (Lanjutan ) 4. Proses pengembangannya : Identifikasi bidang pekerjaannya Identifikasi kemampuan-kemampuan yang dirumuskan kedalam unit-unit kompetensi yg terstruktur . Pemaketan unit-unit kompetensi(Packaging) Penjenjangan kompetensi sesuai KKN(Aligning)

19

2.1 MENGAPA KITA MEMILIH RMCS?


SKK Target Based on job(narrow) Single Skill Task skill particular MOSS Based on job(narrow) Single Skill Task skill particular RMCS Based on industry need (Broader)

Skill

ulMulty skills: 1. Task skill 2. Task management skill 3. Contingency management skill 4. Job/role environment skills Industry based on competency unit

Occupational

Occupational

Source of origin

Derived from KJI MOM. Sponsored World Bank Initiated by MOM

by by

Introduced ILO/APSDEP

by

Introduced by Asia Pacific Country and ILO/APSDEP

Development country

Malaysia has been appointed as a leader

Internationally compatible and has been introduced in some countries such as UK, Australia, New Zealand

(Sumber : Study on Skill Qualification Standard, Qualification schemes, Competency Standards by Ir Saroli Halawa,MA assisted by 20 GTZ/NTVET and Aus Aid/IAPSD)

2.1.1 Dasar-dasar teori apa yang dipakai sebagai landasan pengembangan standar kompetensi (RMCS)?.

Taxonomi Bloomss theory. Membagi kemampuan belajar menjadi 3(tiga) domain: Kognitif Psikomotor Afektif
21

2.1.2 Segi Tiga Taksonomi Bloom


Head

Health

Hand

Hearth
22

2.1.3 Level taksonomi


KNOWLEGDE/PE NGETAHUAN
EVALUASI SINTESIS ANALISIS PENERAPAN KOMPREHENSIF TAHU

PSICHOMOTOR/ SKILL
NATURALISASI ARTIKULASI PERSISI MANUPULASI PENIRUAN

ATTITUDE/SIKAP
INTERNALISASI NILAI
MENGORGANISASIK AN

MENGHARGAI
MEMBERI TANGGAPAN MENERIMA

23

2.1.4 STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI


STANDAR KOMPETENSI Sejumlah unit kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan melakukan pekerjaan tertentu

UNIT KOMPETENSI Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah sub-kompetensi

SUB KOMPETENSI Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.

24

Lanjutan.
KRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan

PERSYARATAN UNJUK KERJA Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut diaplikasikan

ACUAN PENILAIAN Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian

25

lanjutan.
BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN ATAU PEKERJAAN

UNIT-UNIT KOMPETENSI UNIT-UNIT KOMPETENSI

SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA KERJA

A C U A N P E N IL A I A N

KU AL IFI KA SI PE ND IDI KA N

ACUAN PENILAIAN KRITERIA UNJUK KERJA

AT AU LE VE L PE KE RJ AA N

26

3. BAGAIMANA STANDAR DIKEMBANGKAN?


Pendekatan benchmark,

adopt and adapt research

Pendekatan field Pendekatan kombinasi


27

Penyusunan standar dengan mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar akan menghasilkan standar kompetensi:

Fleksibel tetapi tetap terukur Terinci tetapi tetap terbuka terhadap penyesuaian Mampu menjadi alat ukur yang realible

untuk mengukur kompetensi personil dan dapat menjadi acuan yang valid untuk penyusunan program diklat dan kurikulum
28

3.1 TAHAPAN PENGEMBANGAN STANDAR


1. 2. 3. 4. 5. PEMBENTUKAN TIM KERJA PENGUMPULAN REFERENSI PENYUSUNAN DRAF I VALIDASI DRAF I PRA WORKSHOP I DAN PENYEMPURNAAN HASIL 6. VALIDASI DAN FEEDBACK 7. WORKSHOP NASIONAL
29

FORMAT UNIT

KODE UNIT
JUDUL UNIT

URAIAN UNIT
SUB-KOM 1. 2. 3. KUK K S A

KONDISI UNJUK KERJA


KONTEKS, UU/PERATURAN, SOP, ALAT DAN BAHAN

ACUAN PENILAIAN
PEDOMAN PENGUJIAN, KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, LEVEL KOMPETENSI
30

BEBERAPA ISTILAH YANG BERKAITAN DENGAN KOMPETENSI

UNIT KOMPETENSI KOMPETENSI KUNCI LEVEL KOMPETENSI PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI DALAM KUALIFIKASI

31

UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI ADALAH UNIT TERKECIL DARI SUATU STANDAR KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN TERTENTU YANG MERUPAKAN FUNGSI KERJA ATAU TUGAS YANG MENCAKUP KNOWLEDGE, SKILL AND ATTITUDE

32

KOMPETENSI KUNCI
Kunci kompetensi merupakan kemampuan generik yang terkandung dalam setiap unit-unit kompetensi 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengatur kegiatan

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok


5. Menggunakan ide dan teknik matematika 6. Memecahkan persoalan/masalah 7. Menggunakan teknologi
(Sumber : Key Competencies, William Hall & Mark C. Werner)
33

LEVEL/JENJANG KOMPETENSI
Level 1 Mampu melaksanakan tugas / pekerjaan yang bersifat rutin atau predikabel berdasar pada Standing Operation Procedure (SOP) serta di bawah pengawasan atasan. Level 2 Pada level ini yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas atau pekerjaan rutin serta pekerjaan lain yang memerlukan tanggungjawab dan otonomi. Level 3 Pada level ini yang bersangkutan mampu melakukan tugas atau pekerjaan yang menuntut kemampuan analisa dan evaluasi dengan berbagai konteks serta mampu memberikan bimbingan dan supervisi pada bawahannya.

34

HAL LAIN YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MENENTUKAN LEVEL KOMPETENSI 1. Tingkat kesulitan yang harus dilakukan untuk mencapai unit dimaksud. 2. Tanggung jawab yang akan diembannya 3. Tingkat iptek yang terkandung di dalamnya

4. Penggunaan kata kerja yang terkait dengan Level Taksonomi yang menyangkut:
Pengetahuan Psikomotor Afektif
35

UNIT KOMPETENSI
1)

2)
3) 4)

5)
6)

7)

KODE UNIT JUDUL UNIT URAIAN UNIT SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA ACUAN PENILAIAN

36

1.

KODE UNIT

MERUPAKAN KODEFIKASI UNTUK SETIAP UNIT KOMPETENSI YANG MERUPAKAN KESEPAKATAN ANTARA PENGEMBANG DAN PENGGUNA STANDAR, YANG BERTUJUAN UNTUK MEMUDAHKAN DALAM IDENTIFIKASI DAN ADMINISTRASI. TERDIRI ATAS HURUF DAN ANGKA YANG DISEPAKATI

37

3.

URAIAN UNIT
Merupakan penjelasan singkat dari judul unit yang menerangkan secara singkat tentang kompetensi yang dimaksud. Contoh uraian unit untuk judul Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.

Uraian Unit :

Contoh Uraian Unit:

Unit ini berlaku untuk perawatan dan perbaikan sistem rem konvesional yang dipakai pada kendaraan penumpang/niaga hingga beban 750 kg, baik yang dilakukan dalam bengkel perawatan maupun ditempat lain.
38

4.

SUB KOMPETENSI
Merupakan beberapa sub-tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan SEKUENSIS DAN LOGIS untuk mencapai kompetensi yang dimaksud. Sub kompetensi dirumuskan dalam kalimat aktif dan diawali dengan kata kerja aktif. Setiap unit kompetensi terdiri atas 3 s.d 6 sub kompetensi.

.Sub Kompetensi

Katagori sub kompetensi


Kelompok proses Kelompok operasi Kelompok perencanaan

39

5.

KRITERIA UNJUK KERJA


1. Kriteria Unjuk Kerja

merupakan pernyataan sejauhmana setiap uraian dalam sub kompetensi tersebut dapat tercapai dan terukur 2. Batasan keterukuran dimaksud diacu dari persyaratan yang ditetapkan dalam kondisi unjuk kerja 3. Pemilihan kata kerja mengacu kepada level taksonomi (KSA)
40

6.

KONDISI UNJUK KERJA

Kondisi unjuk kerja merupakan pernyataan tentang dimana konteks atau di bidang apa unit tersebut dipergunakan dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi

41

7.

ACUAN PENILAIAN

Acuan penilian merupakan uraian tentang bagaimana unit tersebut diujikan, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya dan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan serta leveling

42

Kode unit diisi dengan sejumlah huruh dan angka sesuai dengan kesepakatan

Judul unit merupakan kalimat aktif yang dimulai dengan kata kerja aktif yang dapat diobservasi dan terukur

Uraian unit merupakan penjelasan lebih lanjut tentang judul unit dan dapat berisi informasi tambahan tentang unit tersebut

Kode Unit Judul Unit


Su Kompetensi merupakan sub pekerjaan/sub tugas yang membentuk rangkaian suatu proses yang menjamin tercapainya judul kompetensi

Uraian Unit Sub Kompetensi 1. 2. 3 4. Kriteria Unjuk Kerja 1.1 K 1.2 S 1.3 A 2.1 2.2 Kriteri Unjuk Kerja berisi uraian setiap sub kompetensi pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diobseravi dan terukur berdasar pada batasan/parameter yang ditetapkan pada Kondisi Unjuk kerja

Kondisi Unjuk Kerja merupakan informasi tentang dimana unit kompetensi tersebut akan diberlakukan serta memuat ketetntuanketentuan lain yang menjadi dasar untuk menetapkan parameter Kriteria Unjuk Kerja. Pada kolom ini berisi: Peraturan perundangundangan, SOP, Kebijakan Perusahaan, Manual, Perlatan dan bahan yang dibutuhkan

Kondisi Unjuk Kerja Acuan Penilaian


Acuan Penilaian berisi tentang panduan pelaksanaan pengujian dan unit kompetensi yang mungkin dipersyaratkan. Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan Keterampilan pendukung yang dibutuhkan Level kompetensi

43

3. PENGUJIAN

Pengujian ?
Pengujian berdasarkan kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis serta pembuatan keputusan tentang perilaku seseorang terhadap standar kompetensi yang telah ditetapkan .

Bukti

Kriteria
44

3.1 Pengujian Berbasis Kompetensi

Didasarkan kepada : Kriteria pengujian sebagaimana ditetapkan dalam Unit Kompetensi . Perilaku di tempat kerja Penekanan pada : Penampakan luaran (output) perilaku . Penilaian bagi masing-masing individu

45

3.1.1 Apa yang diuji ?


Keterampilan melaksanakan pekerjaan (Task Skills) Keterampilan mengelola pekerjaan (Task Management Skills)

Keterampilan mengantisipasi kemungkinan ( Contingency Management Skills )


Keterampilan Mengelola Lingkungan Kerja (Job/Role Environment Skills ) Keterampilan beradaptasi (Transfer Skills )

46

3.1.2 Sifat Pengujian


Criterion-referenced , yaitu luaran perilaku

(output) setiap peserta diukur berdasarkan standar-standar (kriteria pengujian) yang telah ditetapkan .
BUKAN Norm-referenced, yaitu pengujian dilakukan

dengan cara membandingkan hasil yang dicapai peserta yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok yang bersangkutan

47

3.1.3 Metode Uji Kompetensi


Keterampilan Praktis diuji Melalui

Pekerjaan nyata seperti: Observasi Proyek di lapangan/tempat kerja

Simulasi melalui : Observasi Tugas Role play Latihan Off the job

48

Metode Uji Kompetensi (Lanjutan)


Pengetahuan diuji melalui

Tertulis seperti : Pilihan Ganda Jawaban singkat Tugas-tugas Proyek Esai Benar/salah di lapangan/diklat

Lisan seperti : Lisan Pertanyaan lisan Role play Wawancara Presentasi Kelompok Diskusi di lapangan/diklat
49

3.2 APA YANG DIPAKAI SEBAGAI ACUAN DALAM PENGUJIAN KOMPETENSI


Standar kompetensi Ketenagalistrikan Bidang Pembangkitan Pengujian dilakukan berdasar pada:
Single Competency : Satu satuan unit kompetensi Multiple Competency : Sejumlah unit kompetensi yang tersusun atas kebutuhan pekerjaan atau kualifikasi jabatan 50

3.2.1 KARASTERISTIK MASINGMASING METODE PENGUJIAN


No. Metode Kelebihan Kelemahan
1.

Wawancara

Dapat mengungkap aspek keterampilan dan pengetahuan dan sikap secara komperhensif Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal

Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya

2.

Observasi

Dapat mengungkap aspek keterampilan dan sikap secara komperhensif. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal

Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri SOP dan manual serta dokumen lain yang terkait harus tersedia sebagai acuan untuk menilai Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya

51

Lanjutan...
3. Tes tertulis Dapat mengungkap aspek pengetahuan secara komperhensif Dapat dilakukan untuk menguji peserta dalam jumlah yang besar pada saat yang bersamaan. Dapat dilaksanakan oleh orang yang tidak menguasai materi Hasil penilaian objektif Waktu pelaksanaan relatih lebih singkat dari metode yang lain. Kesulitan dalam penyusunan soal dan membutuhkan waktu untuk uji coba dan validasi. Harus disusun oleh orang yang benar-benar menguasai materi secara masteri Ada kecenderungan peserta ujian menjawab secara untung-untungan.

4.

Portfolios

Dapat dipakai sebagai sebagai alat untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang telah dikuasai/dimiliki sebelumnya. Memberikan apresiasi kepada pelatihan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya Menghemat sumber daya yang dipergunakan

Kriteria bukti phisik yang akan diajukan, harus ditetapkan dengan jelas. Memerlukan waktu dan ketelitian dalam menilai bukti khisik yang diajukan Kemunginkan peserta ujian, memalsukan bukti phisik yang diajukan

52

Lanjutan
5. Penugasan /proyek Dapat mengungkap aspek pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif Dapat dilaksanakan sebagai bagian dari pekerjaaan yang selama ini ditekuni Hasil/output dapat dijadikan acuan untuk penetapan penilaian secara objektif Peralatan dan bahan yang dibutuhan sesuai dengan penugasan harus tersedia, agar metode tersebut dapat dilaksanakan. Penguji harus menguasai secara masteri terhadap unit kompetensi/ materi yang diujikan Bila penugasan/proyek tidak dapat dilaksanakan secara simulasi dapat memungkinkan mengganggu proses produksi Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri SOP dan manual serta dokumen lain yang terkait harus tersedia sebagai acuan untuk menilai Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya

6.

Pengujian oleh atasan/ sipervisor

Dapat mengungkap aspek pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal

53

3.2.2 PERUMUSAN KALIMAT PERTANYAAN BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI


DISKRIPSI
Mengetahui terminologi secara umum. Mengetahui fakta yang spesifik Mengetahui konsep dasar. Konsep prinsip

KOGNITIF
1. Mengungkap kembali 2. Komperhensif 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesa 6. Evaluasi

Memahami fakta. Mengintepretasikan chart dan grafik. Menjastifikasi prosedur dan metode. Mengestimasikan kebutuhan. Mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip kedalam situasi yang baru. Memecahkan problem matematika. Menyususn grafik dan chart. Mendemontrasikan penggunaan metode dan prosedur. Mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk menyampaikan suatu alasan. Menevaluasi relevansi data. .

Mengungkap suatu konsepdi yang terorganisasi secara baik. Merumuskan sesuatu konsepsi baru.

Menjastifikasi nilai suatu pekerjaan

54

Lanjutan.
Mendifine, mengenal, mencocokan,mengingat,pengulang, membedakan,mengidentifikasi, menyebut, melabel, memanggil kembali, menghubungkan, mencatat

KOGNITIF
1. Mengungkap kembali 2. Komperhensif 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesa 6. Evaluasi

Menterjemahkan, merubah, mengatur kembali, mengekpresikan, memberi contoh, mengilustrasikan, menggeneralis, menterjemahkan, menyimpulkan, mendiagnosis Mengaplikasikan, mengorganisasikan,merestrukturisasi,memecahkan,m entransfer,menggunakan,mengklasifikasi,memilih, mendramatisasi, membuat sket, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, menangani, mengkakulasi Membedakan, memilahkan, membandingkan, mendiferensialkan, membuat diagram, menjelaskan, menganalisa, mengkatagorikan, memeriksa, mendebat, menguji, melakukan eksperimen Memadukan, mengkomposisi, mengkosntruks, merencanakan, memodifikasi, memformulasi Menyimpulkan, menjastifikasi, meranking, mendukung, mengradasi, menjelaskan. Menilai, menyeleksi, mengapresiasi, membobot merevisi

55

Lanjutan.
DISKRIPSI

Menirukan gerakan yang telah diamati

PSIKOMOTORIK
1. Imitasi 2. Memanipulasi 3. Persisis 4. Artikulasi 5. Naturalisasi

Menggunakan konsep untuk melakukan gerakan Melakukan gerakan dengan benar


Merangkaikan berbagai gerakan secara berkelanjutan dan teriontegrasi .

Melauknan gerakan secara wajat dan efisien serta telah menjadi bagian dari kebiasaannya
56

Lanjutan.
Mengamati, menirukan (gerakan) sederhana

PSIKOMOTORIK
1. Imitasi 2. Memanipulasi 3. Persisis 4. Artikulasi 5. Naturalisasi

Memanipulasi gerakan (sesuai dengan instruksi), melakukan suatu gerakan ( sesuai dengan instruksi) Mengartikulasi, melakukan sesuatu dengan akurat.
Mengkoordinasikan beberapa kemampuan.

Melakukan secara habitual


57

Lanjutan.
DISKRIPSI

AFEKTIF
1. Receive/menerima 2. Responding/merespon 3. Valuing/menilai 4. Organization/mengor ganisasi 5. Characterization

Ingin menerima Ingin menghadiri Sadar akan situasi dan kondis serta fenomena Aktif berpartisipasi Menerima nilai-nilai/norma. Taat kepada nilai/norma Memegang teguh nilai/norma
Menghubungkan nilai/norma yang telah dianutnya. Mengintegarsikan nilai.norma kedalam kebiasaan hidup sehari-hari.

Internailasi nilai/norma menjadi pola hidup


58

Lanjutan.
Menerima, memilih, menanyakan, mendengar, menyeleksi dan menghadiri. Membuktikan, memberitahukan, menolong, melakukan dengan sukarela, mengklaim Memilih, mendukung, sharing mengapresiasi, mengundang, bergabung
Memformulasi, mempertahankan, mengabstak, menghubungkan, melakukan dengan benar dan menetapkan

AFEKTIF
1. Receive/menerima 2. Responding/merespon 3. Valuing/menilai 4. Organization/mengor ganisasi 5. Characterization

Bertingkah laku, melakukan, menyelesaikan, membedakan


59

CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI


1)

Mengungkap kembali

Dimana peserta ujian harus mengatakan apa yang mereka ketahuai, contoh :

1. Nama bagian yang dipakai pada .


2. Sebutkan 3 komponen yang dipakai pada . 3. Tentukan terminologi tentang..
2). Komprehensif

Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka memahami informasi, misal :


1. Dengan menggunakan kalimat anda sendiri jelaskan bagaimana .. 2. Bagaimana anda dapat membedakan antara.. dengan 3. Berikanlah contoh-contoh yang anda maksud dengan

3)Aplikasi
Dimana peserta ujian mengaplikasikan informasi yang dimilkinya dalam suatu situasi, misal : 1. Rencanakan suatu bentuk 2. Transferlah data dan spesifikasi untuk 3. Gunakanlah pengetahuan anda tentang .. Untuk ..
60

CONTOH MERUMUSKAN PERTANYAAN BERDASAR PADA LEVEL TAKSONOMI


4) Analisis
Dimana peserta ujian menunjukan bahwa mereka dapat menguraikan dan menganalisa informasi, contoh : 1. Badingkan dan bedakan antara kedua sistem berikut ini 2. Hitunglah perkiraan biaya untuk . 3. Diskusikan penyebab utama dari

5) Sintesa
Dimana peserta ujian dapat menunjukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan informasi untuk menciptakan atau mensintesa informasi, misal: 1. Apa yang akan terjadi bila nilai kalor bahan bakar lebih rendah dari standar yang ditetapkan. 2. Bila mutu air pengisi boiler banyak mengandung alkalin, maka yang terjadi .

6)

Evaluasi

Dimana peserta ujian menunjukan bahwa meraka dapat menilai dan menguji informasi untuk suatu keperluan yang spesifik, contoh : 1. 2. 3. Sampaikan argumentasi anda tentang Evaluasi dampak dari penggunaan . Untuk Bandingkan antara biaya dan keuntungan yang anda peroleh dari penggunaan . Untuk .. 61

BAGAIMANA MERUMUSKAN UNIT K-UNIT KOMPETENSI KEDALAM SOAL BERDASAR PADA MODEL PENGUJIAN
METODE WAWANCARA

KODE UNIT URAIAN UNIT SUB KOMP. 1.. KUK. KSA

METODE OBSERVASI METODE TES TERTULIS

2. ..
3. ...

KSA
KSA

METODE PORTFOLIOS METODE PENUGASAN METODE PIHAK KETIGA

KONDISI UNJUK KERJA ACUAN PENILAIAN

62

DASAR PENETAPAN KEBERHASILAN PESERTA UJIAN


Keberhasilan peserta ujian ditentukan dengan patokan

acuan penilaian (PAP)

PAP didasarkan pada persyaratan yang tertera pada

kondisi unjuk kerja


yang ditetapkan. dipersyaratkan

Aspek psikomotorik dan afektif, harus memenuhi PAP Aspek pengetahuan ditolelir minimum 70% dari yang Penetapan keberhasilan kompeten atau belum kompeten
63

KRITERIA YANG HARUS DIMILIKI OLEH ASESOR?

Minimal kompeten pada unit kompetensi yang diujikan Memiliki kualifikasi yang memadai Mampu melaksanakan pengujian: persiapan, pelaksanaan dan pelaporan Mampu menjaga integritas sebagai asesor
64

PRINSIP APA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN? Dapat dipercaya taat azas dan prosedural Fleksibel terkait dengan peralatan, tempat dan
waktu

Adil tidak memberikan perlakuan yang berbeda Valid- bukti yang dikumpulkan dapat
dipertanggungjawabkan

65

Sertifikasi

Ujian Akhir sekolah

Penyelenggara Diklat

Asosiasi Ind/Profesi

Uji Kompetensi
Sertifikat Profesi

Sertifikat Diklat & Ijazah

66

4. PEMAKETAN UNIT-UNIT KOMPETENSI DALAM KUALIFIKASI


PEMAKETAN SEJUMLAH UNIT KOMPETENSI BERDASAR PADA KEBUTUHAN JENJANG PEKERJAAN DAN KUALIFIKASI JENJANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FORMAL

67

SKEMA TINGKAT KUALIFIKASI NASIONAL BERDASAR KELUASAN, KEDALAMAN, DAN TINGKAT KERUMITAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN [ WACANA ]
L6

DL M(T6)

KERUMITAN KONTEKS DLM MAKNA PENGETAHUAN & KETERAMPILAN YANG DITERAPKAN

L5

D SIV SIII M(T3) SII M(T2)

KETERANGAN : M(T5)
L = LEVEL KU= KOMPETENSI UMUM M = MAGANG T = TINGKAT S = SERTIFIKAT D = DIPLOMA DL = DIPLOMA LANJUT KKN= KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL

L4

M(T4)
L3

L2

L 1 SI

M(T1)
L1 L2 L3 L4 L5 L6 KELUASAN & KEDALAMAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN

68

PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI BERDASARKAN PADA JENJANG PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN


STANDAR KOMPETENSI Unit Kompetensi yang diambil dari Jenjang Pekerjaan u v w .. .. .. .. .. Teknis Yunior k l m n o p q r Teknis Senior a b c d Supervisor Jenjang Pendidikan

a e i m q u

b f j n r v

c g k o s w

d h l p t x

SLTA, D I

D II D III

69

PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI KEDALAM KUALIFIKASI/JENJANG PEKERJAAN [ WACANA]


Entry level: D4/S1
4 unit umum 12 unit inti 6 unit pilihan Pengalaman kerja minimal 2tahun On side training, seminar Penulisan karya ilmiah praktis Level/jenjang Superintendan cer

Entry level: D3

5 unit umum 9 unit inti 5 unit pilihan

Pengalaman kerja minimal 2 tahun

On side training, seminar Penulisan karya ilmiah praktis

Level/jenjang Supervisor

Entry level: D2

5 unit umum 8 unit inti 5 unit pilihan

Pengalaman kerja minimal 2 tahun

On side training, seminar Penulisan karya ilmiah praktis

Level/jenjang Operator senior

Entry level:
SMK/SLTA/D1

5 unit umum 7 unit inti 3 unit pilihan

Pengalaman kerja minimal 2 tahun

On side training/ seminar

Level/jenjang Operator yunior

Entry level: SMK/SLTA

5 unit umum 3 unit inti 1 unit pilihan

Tanpa pengalaman kerja

Orientasi lapangan On side training

Level/jenjang Asisten Operator

PERSYARATA N PENDIDIKAN AWAL

Minimal unit kompetensi yabg dipersyaratka n

Pengalaman kerja yang terkait yang dipersyaratka n

Kewajiban pemeliharaan kompetensi yang harus dilakukan

Sebutan jenjang atau level

70

WACANA

THE SCHOOL SYSTEM VE

THE ENTERPRISE SYSTEM VT

DIPL LANJUT (D4) DIPLOMA SERTIF- IV (D3) (D2)

MAGANG (TK 6) MAGANG (TK 5) MAGANG (TK 4)

MULTY ENTRY - MULI EXIT

RPL

SERT - III

(D1)

MAGANG (TK 3)
MAGANG (TK 2) + VE KOMP UMUM (VE/VT) MASUK
71

SERTIF- II (SMK) SERTIF- I (SMK)

PENGALAMAN dan atau KUAL INDUSTRI

KUALIFIKASI
S 2-3

AHLI

UTAMA
PEL/UK MADYA MUDA UK SPESIAL

DIKLAT INDUSTRI
TEKNISI UTAMA S1 PEL/UK MADYA MUDA UK DIPL

PELAKSANA UTAMA SMU PEL/UK MADYA MUDA UK SMK

SUMBER PANJA BNSP

72

ALUR PERUMUSAN DAN PENYEPAKATAN PERUMUSAN STANDAR KOMPETENSI

INPUT

Masukan dan referensi


Diskusi dan perumusan kesepakatan

Kesepakatan format dan substansi

1 Unit kompetensi yang disepakati sebagai model

PROSES

Diskusi dan perumusan unit kompetensi 1 Unit kompetensi yang disepakati sebagai model

Diskusi dan perumusan unit kompetensi


Kesepakatan standar kompetensi oleh seluruh peserta workshop

OUT PUT

Kesepakatan format standar dan substansi

73

Pengelompokan unit-unit kompetensi kedalam kualifikasi jenjang pekerjaan Dstnya (wacana)


Teknisi Muda 2 unit umum 5 unit inti 2 unit pilihan 4 unit umum 3 unit inti 1 unit pilihan 2unit umum 5 unit inti 3 unit pilihan 4 unit umum 3 unit inti 1 unit pilihan Pengalaman kerja 3 thn sbg Pel-Ut. Pengalaman kerja 2 thn sbg Pel-Mad Pengalaman kerja 2 thn sbg Pel-Mud Tanpa pengalaman kerja Pemeliharaan kompetensi (karya ilmiah) Pemeliharaan kompetensi (seminar) Pemeliharaan kompetensi (pelatihan) Pemeliharaan kompetensi
74

D1

Pelaksana Utama

Pelaksana Madya

SMK

Pelaksana Muda

CONTOH PEMAKETAN DALAM KUALIFIKASI (PELAKSANA MUDA INSTALATIR)


Pelaksana Muda 4 unit umum 3 unit inti 1 unit pilihan Tanpa pengalaman kerja Pemeliharaan kompetensi

PTL.UMU.001.(1)A

PTL.UMU.001.(1)A Menangani persediaan peralatan dan bahan listrik KIT.INL002.(1)A KIT.INL.003.(1)A

Berkomunikasi dengan pelanggan/klien


PTL.INL.001.(1)A

Memasang instalasi rmh.listrik 1 phasa, 3 ttk lampu 1 sk


KIT.UMU.001.(1)A Bekerja berdasar Keeselamatan dan kesehatan kerja

Memasang instalasi rmh listrik 3 phasa, maks. daya 4,5kva


KIT.UMU.002.(1)A Membuat dan membaca gambar teknik listrik

Memasang ins.listrik sistem pemanas air rumah tinggal


KIT.UMU.003.(1)A Menggunakan peralatan tangan kerja listrik KIT.UMU.004.(1)A Menggunakan peralatan ukur listrik
75

REFERENSI

1. Heri Budi Utomo, Laporan Kegiatan Workshop Improving

2.
3. 4. 5.

Industrial Competence at Polytechnics Indonesia, P5D Bandung,2001 . ANTA, Competency Standards, Part 2 Section 1, Version 2 , April 2001 . ANTA, Development of Qualification Frameworks, Training Package Handbook, Part 2 Section 4 . ANTA, Training Packages Resources for VET in Schools, Curriculum Coorperation IAPSD, Competency Based Training, Materi Pelatihan CBA, P5D Bandung, 2002

76

Lanjutan

Website www.ntis.gov.au Website www.unevoc.de Website www.anta.gov.au Benyamin S. Bloom, Bertram B, Mesia and David R. Krathwohl (1964). Taxonomy of Educational Objectives (two vols: The Affective Domain T The Cogniive Domain) New York. David Mckay. Competensi Based Tarining Toturial- JGN Consulting Denver USA http://home.att.net/-jnimmer/Competency.htm Blooms Taxonomy -Aziz El-Mutwali.Webmaster http://www.hct.ac.ae/gat/sec2/sec2_ab2htm Blooms taxonomy http://www.nwlink.com Green Dennis, The complete ISO 9000 Manual, A Practical Guide to a Quality System Policy Manual, Core Procedures and Forms, 1996. ISO SC2 Website, Http://www.bsi.org.uk/iso-tc176-sc2 ISO TC 176 website, http://www.iso.chttp://wwwisotc176.org Getting grips with Competency Standard, IAPSD.

77

Contoh Kriteria Unjuk Kerja : Memperbaiki

sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.

1.

.Mempersiapkan pekerjaan perbaikan


Prinsip kerja sistem rem konvensional dipelajari /recall berdasar pada manual yang berlaku.(pengetahuan). Kebutuhan peralatan dan bahan diidentifikasi sesuai job order/ laporan kerusakan dan SOP yang berlaku (pengetahuan) Peralatan dan bahan dipersiapkan sesuai dengan SOP yang berlaku.(keterampilan) Tempat kerja dipersiapkan dan dibebaskan dari kemungkinan bahaya kecelakaan kerja(sikap) Penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja serta langkah pengamanan dilakukan sesuai dengan prosedur yang diberlakukan(sikap)

2.

.
78

Contoh Kondisi Unjuk Kerja untuk judul unit : Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.

1. .Unit ini berlaku untuk perbaikan dan perawatan sistem rem konvensional
pada mubil penumpang dan niaga hingga beban 750 kg, baik yang dilakukan di bengkel perawatan maupun di tempat lain.
2.

.Standard Operating Procedure (SOP) untuk perbaikan rem konvensional yang berlaku sesuai dengan merek tipe kendaraan masing-masing.

3.
4. 5.

.Buku manual yang berlaku


.Peraturan K3 No. tahun .Peraturan KLH No. tahun pasal . tentang pembuangan limbah.

6.

.Peralatan yang dipergunakan:


Peralatan umum bengkel meliputi, car lift, dongkrak, kompressor Peralatan perbaikan rem (brake tool kit) Bahan : minyak rem, bensin, sabun lunak
79

Contoh Acuan Penilaian untuk judul unit : Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.

1. .Unit kompetensi dapat diujikan secara langsung kepada peserta uji di


bengkel maupun ditempat lain sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. 2. .Kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya antara lain:
No.xxx xxx(A) Bekerja berdasar K3 di bidang perawatan dan perbaikan otomotif, No .xxx.xxx(A) Menggunakan peralatan tangan, No. xxx.xxx(a) Mengoperasikan komputer..

3. 4.

.Aspek kritikal yang harus dipenuhi Setelah perbaikan kendaraan sistem rem harus mampu berfungsi dan mengerem kendaraan pada kondisi jalan beraspal dari kecepatan x km.jam pada jarak y mm dalam waktu z detik.

80

lanjutan
4.

Pengetahuan pendukung yang dibutuhkan:

Hukum Boile, prinsip kerja pesawat hidrolik, hukum pemindahan tekanan zat cair, instalasi rem hidrolik, pengetahuan bahan minyak rem, mekanika teknik yang terkait.

5.

.Keterampilan pendukung yang dibutuhkan:

Penggunaan peralatan bantu bengkel, penggunaan peralatan tangan, penggunaan peralatan khusus perbaikan rem hidrolik. .Level kunci kompetensi:

81

To be competence and professional Think of what best can be done, then document it and do as per that. And improve on the basis of experience If you say that you are doing it, show the evidence
(disarikan dari naskah Final Draft International Standard (FDIS) 9001:2000)

82

TERIMA KASIH
TERIMA TERIMA KASIH KASIH

83

DOKUMEN STANDAR KOMPETENSI

Judul standar dan versi/tahun peluncuran Penjelasan umum tentang standar kompetensi Daftar unit-unit kompetensi yang tercakup dalam standar Pemaketan/pengkomposisian unit-unit kompetensi berdasar jenjang pekerjaan/kualifikasi pendidikan Pedoman umum untuk pengujian
84

You might also like