Professional Documents
Culture Documents
Summary Slide
Summary Slide
PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
refer to an individuals demonstrated knowledge, skills or abilities (KSAs) perform to a specific standard. Competencies are observable, behavioral acts that require a combination of KSAs to execute. They are demonstrated in a job context and as such, are influenced by an organizations culture and work environment. In other words, competencies consist of a combination of knowledge, skill and abilities that are necessary in order to perform a major task or function in the work setting. (JGN Consulting Denver . USA)
5
Lanjutan.
Competency models that identify the skills, knowledge, and characteristics needed to perform a job.. (A. D. Lucia & R. Lepsinger / Preface xiii)."
Competency comprises knowledge and skills and the consistent application of that knowledge and skills to the standard of performance required in employment. (Competency Standards Body Canberra 1994)
6
Lanjutan..
National Vocational Qualification UK. Competency is combination of knowledge, skills and abilities to perform them in the job context which are expected by related industries
Lanjutan..
Competency Standards define competency as . The necessary knowledge and skills to perform a particular work role to the standard required within industry. (adopted from the Northern Territory Public Sector of Australia)
Lanjutan..
Yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.
10
Lanjutan..
Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu: bagaimana bagaimana mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.
11
INDUSTRI
DIKLAT
SDM
12
13
PERUSAHAAN MACDONALD
PIZZA HUT TOYOTA BMW DSBNYA
14
15
ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA SESUAI DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA
16
ADALAH STANDAR YANG DIKEMBANGKAN BERDASAR PADA KOMPETENSIKOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DARI SUATU BIDANG KEAHLIAN PADA SESUAI DENGAN JENIS DAN SEKTORNYA
17
1. Standar yang dikembangkan berdasarkan pada kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan dari suatu bidang keahlian sesuai dengan jenis dan sektornya.
2. Berbasis luas (multi-skills) yang meliputi : task skill task management skill contingency management skill job/role environment skill transfer skill 3. Berbasis pada sekumpulan unit-unit kompetensi industri
18
STANDAR KOMPETENSI MODEL RMCS (Lanjutan ) 4. Proses pengembangannya : Identifikasi bidang pekerjaannya Identifikasi kemampuan-kemampuan yang dirumuskan kedalam unit-unit kompetensi yg terstruktur . Pemaketan unit-unit kompetensi(Packaging) Penjenjangan kompetensi sesuai KKN(Aligning)
19
Skill
ulMulty skills: 1. Task skill 2. Task management skill 3. Contingency management skill 4. Job/role environment skills Industry based on competency unit
Occupational
Occupational
Source of origin
by by
Introduced ILO/APSDEP
by
Development country
Internationally compatible and has been introduced in some countries such as UK, Australia, New Zealand
(Sumber : Study on Skill Qualification Standard, Qualification schemes, Competency Standards by Ir Saroli Halawa,MA assisted by 20 GTZ/NTVET and Aus Aid/IAPSD)
2.1.1 Dasar-dasar teori apa yang dipakai sebagai landasan pengembangan standar kompetensi (RMCS)?.
Taxonomi Bloomss theory. Membagi kemampuan belajar menjadi 3(tiga) domain: Kognitif Psikomotor Afektif
21
Health
Hand
Hearth
22
PSICHOMOTOR/ SKILL
NATURALISASI ARTIKULASI PERSISI MANUPULASI PENIRUAN
ATTITUDE/SIKAP
INTERNALISASI NILAI
MENGORGANISASIK AN
MENGHARGAI
MEMBERI TANGGAPAN MENERIMA
23
UNIT KOMPETENSI Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya standar kompetensi, setiap unit kompetensi memiliki sejumlah sub-kompetensi
SUB KOMPETENSI Merupakan sejumlah fungsi tugas atau pekerjaan yang mendukung ketercapaian unit kompetensi dan merupakan aktivitas yang dapat diamati.
24
Lanjutan.
KRITERIA UNJUK KERJA Merupakan pernyataan sejauh mana subkompetensi yang dipersyaratkan tersebut terukur berdasarkan pada tingkat yang diinginkan
PERSYARATAN UNJUK KERJA Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks dimana kriteria unjuk kerja tersebut diaplikasikan
ACUAN PENILAIAN Pernyataan-pernyataan kondisi atau konteks sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian
25
lanjutan.
BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN ATAU PEKERJAAN
A C U A N P E N IL A I A N
KU AL IFI KA SI PE ND IDI KA N
AT AU LE VE L PE KE RJ AA N
26
Penyusunan standar dengan mengikuti prosedur dan mekanisme yang benar akan menghasilkan standar kompetensi:
Fleksibel tetapi tetap terukur Terinci tetapi tetap terbuka terhadap penyesuaian Mampu menjadi alat ukur yang realible
untuk mengukur kompetensi personil dan dapat menjadi acuan yang valid untuk penyusunan program diklat dan kurikulum
28
FORMAT UNIT
KODE UNIT
JUDUL UNIT
URAIAN UNIT
SUB-KOM 1. 2. 3. KUK K S A
ACUAN PENILAIAN
PEDOMAN PENGUJIAN, KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN, LEVEL KOMPETENSI
30
UNIT KOMPETENSI KOMPETENSI KUNCI LEVEL KOMPETENSI PEMAKETAN UNIT KOMPETENSI DALAM KUALIFIKASI
31
UNIT KOMPETENSI
UNIT KOMPETENSI ADALAH UNIT TERKECIL DARI SUATU STANDAR KOMPETENSI BIDANG KEAHLIAN TERTENTU YANG MERUPAKAN FUNGSI KERJA ATAU TUGAS YANG MENCAKUP KNOWLEDGE, SKILL AND ATTITUDE
32
KOMPETENSI KUNCI
Kunci kompetensi merupakan kemampuan generik yang terkandung dalam setiap unit-unit kompetensi 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2. Mengkomunikasikan ide dan informasi 3. Merencanakan dan mengatur kegiatan
LEVEL/JENJANG KOMPETENSI
Level 1 Mampu melaksanakan tugas / pekerjaan yang bersifat rutin atau predikabel berdasar pada Standing Operation Procedure (SOP) serta di bawah pengawasan atasan. Level 2 Pada level ini yang bersangkutan mampu melaksanakan tugas atau pekerjaan rutin serta pekerjaan lain yang memerlukan tanggungjawab dan otonomi. Level 3 Pada level ini yang bersangkutan mampu melakukan tugas atau pekerjaan yang menuntut kemampuan analisa dan evaluasi dengan berbagai konteks serta mampu memberikan bimbingan dan supervisi pada bawahannya.
34
HAL LAIN YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MENENTUKAN LEVEL KOMPETENSI 1. Tingkat kesulitan yang harus dilakukan untuk mencapai unit dimaksud. 2. Tanggung jawab yang akan diembannya 3. Tingkat iptek yang terkandung di dalamnya
4. Penggunaan kata kerja yang terkait dengan Level Taksonomi yang menyangkut:
Pengetahuan Psikomotor Afektif
35
UNIT KOMPETENSI
1)
2)
3) 4)
5)
6)
7)
KODE UNIT JUDUL UNIT URAIAN UNIT SUB KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA PERSYARATAN/KONDISI UNJUK KERJA ACUAN PENILAIAN
36
1.
KODE UNIT
MERUPAKAN KODEFIKASI UNTUK SETIAP UNIT KOMPETENSI YANG MERUPAKAN KESEPAKATAN ANTARA PENGEMBANG DAN PENGGUNA STANDAR, YANG BERTUJUAN UNTUK MEMUDAHKAN DALAM IDENTIFIKASI DAN ADMINISTRASI. TERDIRI ATAS HURUF DAN ANGKA YANG DISEPAKATI
37
3.
URAIAN UNIT
Merupakan penjelasan singkat dari judul unit yang menerangkan secara singkat tentang kompetensi yang dimaksud. Contoh uraian unit untuk judul Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.
Uraian Unit :
Unit ini berlaku untuk perawatan dan perbaikan sistem rem konvesional yang dipakai pada kendaraan penumpang/niaga hingga beban 750 kg, baik yang dilakukan dalam bengkel perawatan maupun ditempat lain.
38
4.
SUB KOMPETENSI
Merupakan beberapa sub-tugas atau pekerjaan yang harus dilakukan SEKUENSIS DAN LOGIS untuk mencapai kompetensi yang dimaksud. Sub kompetensi dirumuskan dalam kalimat aktif dan diawali dengan kata kerja aktif. Setiap unit kompetensi terdiri atas 3 s.d 6 sub kompetensi.
.Sub Kompetensi
39
5.
merupakan pernyataan sejauhmana setiap uraian dalam sub kompetensi tersebut dapat tercapai dan terukur 2. Batasan keterukuran dimaksud diacu dari persyaratan yang ditetapkan dalam kondisi unjuk kerja 3. Pemilihan kata kerja mengacu kepada level taksonomi (KSA)
40
6.
Kondisi unjuk kerja merupakan pernyataan tentang dimana konteks atau di bidang apa unit tersebut dipergunakan dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi
41
7.
ACUAN PENILAIAN
Acuan penilian merupakan uraian tentang bagaimana unit tersebut diujikan, persyaratan kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya dan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan serta leveling
42
Kode unit diisi dengan sejumlah huruh dan angka sesuai dengan kesepakatan
Judul unit merupakan kalimat aktif yang dimulai dengan kata kerja aktif yang dapat diobservasi dan terukur
Uraian unit merupakan penjelasan lebih lanjut tentang judul unit dan dapat berisi informasi tambahan tentang unit tersebut
Uraian Unit Sub Kompetensi 1. 2. 3 4. Kriteria Unjuk Kerja 1.1 K 1.2 S 1.3 A 2.1 2.2 Kriteri Unjuk Kerja berisi uraian setiap sub kompetensi pada aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat diobseravi dan terukur berdasar pada batasan/parameter yang ditetapkan pada Kondisi Unjuk kerja
Kondisi Unjuk Kerja merupakan informasi tentang dimana unit kompetensi tersebut akan diberlakukan serta memuat ketetntuanketentuan lain yang menjadi dasar untuk menetapkan parameter Kriteria Unjuk Kerja. Pada kolom ini berisi: Peraturan perundangundangan, SOP, Kebijakan Perusahaan, Manual, Perlatan dan bahan yang dibutuhkan
43
3. PENGUJIAN
Pengujian ?
Pengujian berdasarkan kompetensi merupakan suatu proses pengumpulan bukti secara sistematis serta pembuatan keputusan tentang perilaku seseorang terhadap standar kompetensi yang telah ditetapkan .
Bukti
Kriteria
44
Didasarkan kepada : Kriteria pengujian sebagaimana ditetapkan dalam Unit Kompetensi . Perilaku di tempat kerja Penekanan pada : Penampakan luaran (output) perilaku . Penilaian bagi masing-masing individu
45
46
(output) setiap peserta diukur berdasarkan standar-standar (kriteria pengujian) yang telah ditetapkan .
BUKAN Norm-referenced, yaitu pengujian dilakukan
dengan cara membandingkan hasil yang dicapai peserta yang satu dengan yang lainnya dalam kelompok yang bersangkutan
47
Simulasi melalui : Observasi Tugas Role play Latihan Off the job
48
Tertulis seperti : Pilihan Ganda Jawaban singkat Tugas-tugas Proyek Esai Benar/salah di lapangan/diklat
Lisan seperti : Lisan Pertanyaan lisan Role play Wawancara Presentasi Kelompok Diskusi di lapangan/diklat
49
Wawancara
Dapat mengungkap aspek keterampilan dan pengetahuan dan sikap secara komperhensif Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal
Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya
2.
Observasi
Dapat mengungkap aspek keterampilan dan sikap secara komperhensif. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal
Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri SOP dan manual serta dokumen lain yang terkait harus tersedia sebagai acuan untuk menilai Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya
51
Lanjutan...
3. Tes tertulis Dapat mengungkap aspek pengetahuan secara komperhensif Dapat dilakukan untuk menguji peserta dalam jumlah yang besar pada saat yang bersamaan. Dapat dilaksanakan oleh orang yang tidak menguasai materi Hasil penilaian objektif Waktu pelaksanaan relatih lebih singkat dari metode yang lain. Kesulitan dalam penyusunan soal dan membutuhkan waktu untuk uji coba dan validasi. Harus disusun oleh orang yang benar-benar menguasai materi secara masteri Ada kecenderungan peserta ujian menjawab secara untung-untungan.
4.
Portfolios
Dapat dipakai sebagai sebagai alat untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang telah dikuasai/dimiliki sebelumnya. Memberikan apresiasi kepada pelatihan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya Menghemat sumber daya yang dipergunakan
Kriteria bukti phisik yang akan diajukan, harus ditetapkan dengan jelas. Memerlukan waktu dan ketelitian dalam menilai bukti khisik yang diajukan Kemunginkan peserta ujian, memalsukan bukti phisik yang diajukan
52
Lanjutan
5. Penugasan /proyek Dapat mengungkap aspek pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif Dapat dilaksanakan sebagai bagian dari pekerjaaan yang selama ini ditekuni Hasil/output dapat dijadikan acuan untuk penetapan penilaian secara objektif Peralatan dan bahan yang dibutuhan sesuai dengan penugasan harus tersedia, agar metode tersebut dapat dilaksanakan. Penguji harus menguasai secara masteri terhadap unit kompetensi/ materi yang diujikan Bila penugasan/proyek tidak dapat dilaksanakan secara simulasi dapat memungkinkan mengganggu proses produksi Dapat terjadi subjektifitas dari penguji atas hasil yang diperoleh. Penguji harus memiliki penguasaan terhadap materi yang diujikan secara masteri SOP dan manual serta dokumen lain yang terkait harus tersedia sebagai acuan untuk menilai Membutuhkan waktu dalam pelaksanaannya
6.
Dapat mengungkap aspek pengetahuan, ketera,mpilan dan sikap secara komperhensif. Waktu pelaksanaan dapat dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan. Dapat dilakukan pada saat yang bersangkutan bekerja.pada kondisi normal
53
KOGNITIF
1. Mengungkap kembali 2. Komperhensif 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesa 6. Evaluasi
Memahami fakta. Mengintepretasikan chart dan grafik. Menjastifikasi prosedur dan metode. Mengestimasikan kebutuhan. Mengaplikasikan konsep dan prinsip-prinsip kedalam situasi yang baru. Memecahkan problem matematika. Menyususn grafik dan chart. Mendemontrasikan penggunaan metode dan prosedur. Mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk menyampaikan suatu alasan. Menevaluasi relevansi data. .
Mengungkap suatu konsepdi yang terorganisasi secara baik. Merumuskan sesuatu konsepsi baru.
54
Lanjutan.
Mendifine, mengenal, mencocokan,mengingat,pengulang, membedakan,mengidentifikasi, menyebut, melabel, memanggil kembali, menghubungkan, mencatat
KOGNITIF
1. Mengungkap kembali 2. Komperhensif 3. Aplikasi 4. Analisis 5. Sintesa 6. Evaluasi
Menterjemahkan, merubah, mengatur kembali, mengekpresikan, memberi contoh, mengilustrasikan, menggeneralis, menterjemahkan, menyimpulkan, mendiagnosis Mengaplikasikan, mengorganisasikan,merestrukturisasi,memecahkan,m entransfer,menggunakan,mengklasifikasi,memilih, mendramatisasi, membuat sket, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, menangani, mengkakulasi Membedakan, memilahkan, membandingkan, mendiferensialkan, membuat diagram, menjelaskan, menganalisa, mengkatagorikan, memeriksa, mendebat, menguji, melakukan eksperimen Memadukan, mengkomposisi, mengkosntruks, merencanakan, memodifikasi, memformulasi Menyimpulkan, menjastifikasi, meranking, mendukung, mengradasi, menjelaskan. Menilai, menyeleksi, mengapresiasi, membobot merevisi
55
Lanjutan.
DISKRIPSI
PSIKOMOTORIK
1. Imitasi 2. Memanipulasi 3. Persisis 4. Artikulasi 5. Naturalisasi
Melauknan gerakan secara wajat dan efisien serta telah menjadi bagian dari kebiasaannya
56
Lanjutan.
Mengamati, menirukan (gerakan) sederhana
PSIKOMOTORIK
1. Imitasi 2. Memanipulasi 3. Persisis 4. Artikulasi 5. Naturalisasi
Memanipulasi gerakan (sesuai dengan instruksi), melakukan suatu gerakan ( sesuai dengan instruksi) Mengartikulasi, melakukan sesuatu dengan akurat.
Mengkoordinasikan beberapa kemampuan.
Lanjutan.
DISKRIPSI
AFEKTIF
1. Receive/menerima 2. Responding/merespon 3. Valuing/menilai 4. Organization/mengor ganisasi 5. Characterization
Ingin menerima Ingin menghadiri Sadar akan situasi dan kondis serta fenomena Aktif berpartisipasi Menerima nilai-nilai/norma. Taat kepada nilai/norma Memegang teguh nilai/norma
Menghubungkan nilai/norma yang telah dianutnya. Mengintegarsikan nilai.norma kedalam kebiasaan hidup sehari-hari.
Lanjutan.
Menerima, memilih, menanyakan, mendengar, menyeleksi dan menghadiri. Membuktikan, memberitahukan, menolong, melakukan dengan sukarela, mengklaim Memilih, mendukung, sharing mengapresiasi, mengundang, bergabung
Memformulasi, mempertahankan, mengabstak, menghubungkan, melakukan dengan benar dan menetapkan
AFEKTIF
1. Receive/menerima 2. Responding/merespon 3. Valuing/menilai 4. Organization/mengor ganisasi 5. Characterization
Mengungkap kembali
Dimana peserta ujian harus mengatakan apa yang mereka ketahuai, contoh :
3)Aplikasi
Dimana peserta ujian mengaplikasikan informasi yang dimilkinya dalam suatu situasi, misal : 1. Rencanakan suatu bentuk 2. Transferlah data dan spesifikasi untuk 3. Gunakanlah pengetahuan anda tentang .. Untuk ..
60
5) Sintesa
Dimana peserta ujian dapat menunjukan bahwa mereka dapat mengintegrasikan informasi untuk menciptakan atau mensintesa informasi, misal: 1. Apa yang akan terjadi bila nilai kalor bahan bakar lebih rendah dari standar yang ditetapkan. 2. Bila mutu air pengisi boiler banyak mengandung alkalin, maka yang terjadi .
6)
Evaluasi
Dimana peserta ujian menunjukan bahwa meraka dapat menilai dan menguji informasi untuk suatu keperluan yang spesifik, contoh : 1. 2. 3. Sampaikan argumentasi anda tentang Evaluasi dampak dari penggunaan . Untuk Bandingkan antara biaya dan keuntungan yang anda peroleh dari penggunaan . Untuk .. 61
BAGAIMANA MERUMUSKAN UNIT K-UNIT KOMPETENSI KEDALAM SOAL BERDASAR PADA MODEL PENGUJIAN
METODE WAWANCARA
2. ..
3. ...
KSA
KSA
62
Aspek psikomotorik dan afektif, harus memenuhi PAP Aspek pengetahuan ditolelir minimum 70% dari yang Penetapan keberhasilan kompeten atau belum kompeten
63
Minimal kompeten pada unit kompetensi yang diujikan Memiliki kualifikasi yang memadai Mampu melaksanakan pengujian: persiapan, pelaksanaan dan pelaporan Mampu menjaga integritas sebagai asesor
64
PRINSIP APA YANG HARUS DIPERTIMBANGKAN? Dapat dipercaya taat azas dan prosedural Fleksibel terkait dengan peralatan, tempat dan
waktu
Adil tidak memberikan perlakuan yang berbeda Valid- bukti yang dikumpulkan dapat
dipertanggungjawabkan
65
Sertifikasi
Penyelenggara Diklat
Asosiasi Ind/Profesi
Uji Kompetensi
Sertifikat Profesi
66
67
SKEMA TINGKAT KUALIFIKASI NASIONAL BERDASAR KELUASAN, KEDALAMAN, DAN TINGKAT KERUMITAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN [ WACANA ]
L6
DL M(T6)
L5
KETERANGAN : M(T5)
L = LEVEL KU= KOMPETENSI UMUM M = MAGANG T = TINGKAT S = SERTIFIKAT D = DIPLOMA DL = DIPLOMA LANJUT KKN= KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL
L4
M(T4)
L3
L2
L 1 SI
M(T1)
L1 L2 L3 L4 L5 L6 KELUASAN & KEDALAMAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN
68
a e i m q u
b f j n r v
c g k o s w
d h l p t x
SLTA, D I
D II D III
69
Entry level: D3
Level/jenjang Supervisor
Entry level: D2
Entry level:
SMK/SLTA/D1
70
WACANA
RPL
SERT - III
(D1)
MAGANG (TK 3)
MAGANG (TK 2) + VE KOMP UMUM (VE/VT) MASUK
71
KUALIFIKASI
S 2-3
AHLI
UTAMA
PEL/UK MADYA MUDA UK SPESIAL
DIKLAT INDUSTRI
TEKNISI UTAMA S1 PEL/UK MADYA MUDA UK DIPL
72
INPUT
PROSES
Diskusi dan perumusan unit kompetensi 1 Unit kompetensi yang disepakati sebagai model
OUT PUT
73
D1
Pelaksana Utama
Pelaksana Madya
SMK
Pelaksana Muda
PTL.UMU.001.(1)A
REFERENSI
2.
3. 4. 5.
Industrial Competence at Polytechnics Indonesia, P5D Bandung,2001 . ANTA, Competency Standards, Part 2 Section 1, Version 2 , April 2001 . ANTA, Development of Qualification Frameworks, Training Package Handbook, Part 2 Section 4 . ANTA, Training Packages Resources for VET in Schools, Curriculum Coorperation IAPSD, Competency Based Training, Materi Pelatihan CBA, P5D Bandung, 2002
76
Lanjutan
Website www.ntis.gov.au Website www.unevoc.de Website www.anta.gov.au Benyamin S. Bloom, Bertram B, Mesia and David R. Krathwohl (1964). Taxonomy of Educational Objectives (two vols: The Affective Domain T The Cogniive Domain) New York. David Mckay. Competensi Based Tarining Toturial- JGN Consulting Denver USA http://home.att.net/-jnimmer/Competency.htm Blooms Taxonomy -Aziz El-Mutwali.Webmaster http://www.hct.ac.ae/gat/sec2/sec2_ab2htm Blooms taxonomy http://www.nwlink.com Green Dennis, The complete ISO 9000 Manual, A Practical Guide to a Quality System Policy Manual, Core Procedures and Forms, 1996. ISO SC2 Website, Http://www.bsi.org.uk/iso-tc176-sc2 ISO TC 176 website, http://www.iso.chttp://wwwisotc176.org Getting grips with Competency Standard, IAPSD.
77
1.
2.
.
78
Contoh Kondisi Unjuk Kerja untuk judul unit : Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.
1. .Unit ini berlaku untuk perbaikan dan perawatan sistem rem konvensional
pada mubil penumpang dan niaga hingga beban 750 kg, baik yang dilakukan di bengkel perawatan maupun di tempat lain.
2.
.Standard Operating Procedure (SOP) untuk perbaikan rem konvensional yang berlaku sesuai dengan merek tipe kendaraan masing-masing.
3.
4. 5.
6.
Contoh Acuan Penilaian untuk judul unit : Memperbaiki sistem rem konvensional kendaraan penumpang hingga ukuran 750 kg.
3. 4.
.Aspek kritikal yang harus dipenuhi Setelah perbaikan kendaraan sistem rem harus mampu berfungsi dan mengerem kendaraan pada kondisi jalan beraspal dari kecepatan x km.jam pada jarak y mm dalam waktu z detik.
80
lanjutan
4.
Hukum Boile, prinsip kerja pesawat hidrolik, hukum pemindahan tekanan zat cair, instalasi rem hidrolik, pengetahuan bahan minyak rem, mekanika teknik yang terkait.
5.
Penggunaan peralatan bantu bengkel, penggunaan peralatan tangan, penggunaan peralatan khusus perbaikan rem hidrolik. .Level kunci kompetensi:
81
To be competence and professional Think of what best can be done, then document it and do as per that. And improve on the basis of experience If you say that you are doing it, show the evidence
(disarikan dari naskah Final Draft International Standard (FDIS) 9001:2000)
82
TERIMA KASIH
TERIMA TERIMA KASIH KASIH
83
Judul standar dan versi/tahun peluncuran Penjelasan umum tentang standar kompetensi Daftar unit-unit kompetensi yang tercakup dalam standar Pemaketan/pengkomposisian unit-unit kompetensi berdasar jenjang pekerjaan/kualifikasi pendidikan Pedoman umum untuk pengujian
84