You are on page 1of 35

FLU BABI

Flu babi atau Swine Flu/Influenza adalah penyakit saluran pernafasan pada babi, yang disebabkan virus influenza jenis A. Virus ini ( type A H1N1) pertama kali di isolasi dari babi pada tahun 1930. Penyakit ini sudah bersifat pandemic. Penyakit ini baru muncul diinformasikan pertama terjadi di meksiko sejak bulan maret 2009. Sekitar 1400 orang terjangkit flu babi dan 130 orang diantaranya meninggal.

Overview

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dari famili Orthomyxoviridae yang terdapat pada populasi babi. Bersifat zoonosis (Hewan-Manusia)

Definisi

Flu babi adalah virus pertama kali yang berhubungan dengan influenza pada manusia yang menyebabkan flu pandemik pada sekitar tahun 1918. ( Saat ditemukan babi menderita flu pada saat yang bersamaan dengan manusia juga mengalaminya). Identifikasi nya barulah pada tahun 1930. Selama 60 tahun virus flu babi dikenal dengan strain H1N1. 1997 dan 2002, Strain baru dengan tiga subtipe dan lima genotipe baru yang menyebabkan inffluenza keluar.

Epidemiologi

Epidemiologi

CDC menerima laporan hanya satu s/d dua kasus flu babi setiap satu s/d dua tahun. Sejak 2005 desember- februari 2009, 12 kasus telah dilaporkan. April 2009 terjadi outbreak.

Epidemiologi

Virus influenza A subtipe H1N1 Cara : - inhalasi - kontak langsung - kontak melalui media yang terkontaminasi Virus influenza subtipe A yang lain: H1N2,H3N2, dan H3N1.

Etiologi

Flu atau Influenza ada 2 type yaitu: Type A: menular pada unggas dan babi. Type B dan Type C: menular pada manusia. Influenza-Italia- Pengaruh. 1980 Subtype diidentifikasi menjadi H1N1,H1N2,H3N1,H2N2.

Etiologi

Famili : Orthomyxoviridae Mati dengan pemanasan 60 C selama 30 menit atau dengan menggunakan disinfektan

Virus H1N1

GAMBAR VIRUS SWINE FLU

Maret-April 2009 flu babi mewabah:


Di Mexico membunuh >150 orang dan ribuan terinfeksi. Di Amerika Serikat siaga Di ASIA waspada

Epidemiologi

11 Juni 2009 dunia dinyatakan pandemi oleh WHO : mendeklarasikan strain baru/swine flu dari origin H1N1 sebagai pandemi.

Di 99 negara dengan 55.867 kasus yang dilaporkan dan 238 kematian Termasuk juga di Indonesia

Epidemiologi

Penularan antar babi :


Kontak binatang terinfeksi-belum terinfeksi Bersentuhnya hidung antar babi Lewat udara melalui aerosol

Penularan babi-manusia :

Orang yang bekerja/ peternak babi/ orang dengan paparan yang intens resiko infeksi zoonotic .

Distribusi penyakit

Jika babi terinfeksi >1 tipe virus dalam 1 waktu virus saling bermutasi antigenic shift muncul strain virus baru.

PATOGENESIS

Babi mixing vessel (tempat percampuran materi genetik virus influenza babi-unggasmanusia) menghasilkan karakter baru tertular kepada manusia sekitar (virus beradaptasi dalam sel-sel saluran pernafasan manusia) menular manusia-manusia

PATOGENESIS

Babi epitel saluran pernafasan atas mempunyai 2 reseptor, yaitu :


Manusia reseptornya :

2,6 sialic acid untuk virus influenza manusia, babi 2,3 sialic acid untuk virus influenza unggas Disinilah kemungkinan besar terjadi percampuran antara ketiga jenis virus. 2,6 sialic acid pada saluran nafas atas (H1N1) 2,3 sialic acid pada saluran nafas bawah (H5N1)

DEFINISI KASUS FLU H1N1 Kasus flu H1N1 dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu (Ditjen Pelayanan Medik, 2009):

Kasus suspek adalah seseorang dengan gejala infeksi pernafasan akut (demam 38C), ringan sampai dengan pneumonia, ditambah salah satu keadaan di bawah ini : Dalam 7 hari sebelum sakit, pernah kontak dengan kasus konfirmasi flu H1N1 Dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkunjung ke area yang terdapat 1 atau lebih kasus konfirmasi flu H1N1

Kasus Probable Sesorang dengan gejala di atas disertai dengan hasil pemeriksaan laboratorium positif terhadap influenza A tetapi tidak dapat diketahui subtypenya dengan menggunakan reagen influenza musiman, atau seseorang yang meninggal karena penyakit infeksi saluran nafas akut yang tidak diketahui penyebabnya dan berhubungan secara epidemiologi ( kontak dalam 7 hari sebelum onset ) dengan kasus suspek dan konfirmasi.

Kasus Konfirmasi Seseorang dengan gejala di atas sudah dikonfirmasi laboratorium Flu H1N1 dengan pemeriksaan satu atau lebih test dibawah ini : a. Pemeriksaan PCR (+) b. Kultur Virus c. Peningkatan 4 kali antibody spesifik Flu H1N1 dengan Netralisasi tes.

FAKTOR RESIKO Faktor resiko seseorang terinfeksi virus H1N1 adalah 1. Kontak langsung ( 2 meter ) seperti merawat, berbicara, bersentuhan dgn pasien suspek, propbable, dan konfirmasi H1N1 2. Orang yang bepergian ke daerah endemis flu H1N1

GEJALA KLINIS Gejala virus H1N1 pada manusia mirip dengan flu musiman,seperti:

Demam tinggi (suhu 37,8 C) Batuk Pilek Nyeri Tenggorokan Nyeri sendi Diare dan Muntah-muntah atau gangguan saluran cerna Tidak nafsu makan, letargi

Babi :

Demam, lesu, bersin-bersin, sulit bernafas, nafsu makan, penurunan berat badan.

Diagnosa

Berdasarkan tanda-tanda klinis H1N1 dibagi menjadi : 1. Kriteria ringan : Tanpa gejala Demam tanpa sesak Batuk pilek, tanpa pneumonia Tidak ada komorbid ( Misalnya : Asma, Diabetes Mellitus, PPOK, Obesitas, Kurang gizi ) Usia Muda -> terapi untuk kriteria ringan adalah rawat jalan dengan pengawasan

2. Kriteria Sedang : Gejala ringan dengan komorbid Sesak nafas Pneumonia Usia Tua dan Bayi Hamil Keluhan mengganggu : Diare, muntah-muntah -> terapi untuk kriteria sedang adalah rawat di ruang isolasi

3. Kriteria berat : Pneumonia berat Gagal Nafas Sepsis Shock Kesadaran Menurun ARDS ( Acute Respiratory Distress Syndrome ) Kegagalan Multi organ -> terapi untuk kriteria berat adalah rawat di ICU

Istirahat Meningkatkan daya tahan tubuh Antiviral Antibiotika Analgesik-antipiretik

Penanganan

PENGOBATAN
Antiviral pada manusia dapat mengurangi gejala yang di derita penderita( 2 hari dalam perjalanan penyakit lebih efektif). - Oseltamivir ( Tamiflu ) - Zanamivir Perawatan supportif ( kontrol demam, nyeri dan memberikan cairan rumatan, serta mencari dan merawat adanya infeksi sekunder)

Terapi bisa dibedakan berdasarkan pembagian klinis yaitu: - Kriteri ringan : terapi simptomatis dan edukasi pasien untuk istirahat di rumah - Kriteria sedang : Rawat isolasi diberi Oseltamivir 2 x 75 mg - Kriteria berat : rawat ICU Oseltamivir 2 x 75 mg Bila ada infeksi sekunder diberi antibiotika spektrum luas Penatalaksanaan sepsis, apabila ditemukan sepsis

Cuci tangan memakai sabun dengan air bersih sesering mungkin. Jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Etika batuk/bersin, tutup hidung dan mulut dengan tissue dan tisu dibuang di tempat sampah. Jaga jarak/ kontak dengan orang lain terutama jika terlihat sakit flu.

Pencegahan

Jangan meludah di sembarang tempat. Bila mengalami gejala flu, segera ke dokter/ puskesmas/ rumah sakit/ klinik terdekat. Hindari kontak dengan orang yang berasal atau baru bepergian dari negara terjangkit.

Pencegahan

TERIMA KASIH

You might also like