Professional Documents
Culture Documents
Parkinson
-> Penyakit neurodegeneratif ke 2 tersering setelah Alzheimer. Dr. James Parkinson (1817) : gejala parkinson Blocg ,Marinesco (1894) dan Tretiakoff (1919) : lesi pada substantia nigra. Bein, Carlsson dan Hornykiewicz (1950) : penurunan kadar dopamin.
Ratio
pria : wanita = 3:2, etiologi tidak diketahui Gejala awal usia 40 tahun, rata-rata 65 tahun Jumlah penderita di Indonesia sekitar 200.000 400.000 penderita. / 210 juta orang. Risiko usia :
0,6 % usia 60 64 tahun 3,5 % usia 85 89 tahun
Penyakit
Parkinson : neurodegeneratif, progresif, usia Tanda patologis : degenerasi neuron di SNc + inklusi sitoplasmik eosinofilik (Lewy Bodies) Sindrom parkinsonisme : tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia, hilangnya refleks postural.
1. Parkinson primer/idiopatik 7 dari 8 kasus parkinson. 2. Parkinson sekunder/simtomatik Pasca ensefalitis virus, ex : TB Toksin, ex : MPTP Obat obatan, ex : fenotiazin,reserpin, tetrabenazin 3. Sindrom parkinson plus ( multiple system
degeneration)
Bisa didapat ada penyakit penyakit lain : Progresive supranuclear palsy Degenerasi kortikobasal ganglionik Kelainan herediter ( Peny. Wilson, Peny. Huntington, dll)
Penurunan
dopamin Kematian neuron di SNc sebesar 40-50% + Lewys bodies Substantia nigra
Pusat kontrol / koordinasi dari seluruh pergerakan Produksi dopamin
Fungsi
dopamin :
Hipotesis
Gejala motorik Tremor pada istirahat Rigiditas, cogwheel phenomenon Akinesia/Bradikinesia Freezing Mikrografia Marche a petit pas Tanda Myerson (+) Gejala non-motorik Disfungsi otonom Gangguan kognitif, tidur, sensasi, dan suasana hati
Stadium 1 : Unilateral, gejala ringan, tidak menimbulkan kecacatan Stadium 2 : Bilateral, terdapat kecacatan minimal, sikap/ cara berjalan terganggu.
Stadium 3 : Gerak tubuh nyata melambat, keseimbangan mulai terganggu, disfungsi umum sedang
Stadium 4 : Gejala lebih berat, masih dapat berjalan, rigiditas dan bradikinesia
1.
Secara klinis
2.
Kriteria Koller :
saat istirahat atau gangguan refleks postural, rigiditas, bradikinesia yang berlangsung 1 tahun / lebih Respon terhadap terapi levodopa (min 1.000 mg /hari selama 1 bulan)
permulaan asimetris. Gejala kelompok B : instabilitas postural, freezing, halusinasi (3 thn), demensia sebelum gejala motorik (1thn). Diagnosis possible : (-)2 dari gejala A : tremor / bradikinesia, gejala kelompok B (-), gejala <3 tahun Diagnosis probable : (-)3 dari gejala A, gejala kelompok B(-), gejala >3 thn. Diagnosis pasti : kriteria probable (+), histopatologis (+)
1. Terapi Farmakologik : 1. Levodopa : (dikombinasikan dengan karbidopa) Merupakan pengobatan utama untuk Parkinson Diberikan bersama karbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya & mengurangi efek sampingnya Mulai dengan dosis rendah, yg selanjutnya ditingkatkan sampai efek terbesar diperoleh. Setelah beberapa tahun digunakan, efektivitasnya bisa berkurang
awal pengobatan seringkali ditambahkan pada pemberian levodopa untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek samping levodopa menimbulkan masalah baru. Jarang diberikan sendiri
3. Selegilin: Merupakan monoamin oksidase B inhibitor yang terkadang digunakan sebagai tambahan. Meningkatkan respon levodopa.
4. Obat antikolinergik (benztropin & triheksifenidil), obat anti depresi tertentu, antihistamin (difenhidramin): Pada stadium awal penyakit bisa diberikan tanpa levodopa, pada stadium lanjut diberikan bersamaan dengan levodopa, mulai diberikan dalam dosis rendah. Bisa menimbulkan beberapa efek samping
5. COMT Inhibitor
Entacapone
samping diare, fulminant hepatic failure pada Tolcapone. 6. Amantadine Pada pasien dengan gejala ringan tetapi tanpa disabilitas dapat diobati dengan amantadine. Berguna untuk perawatan akinesia, dyskinesia, kekakuan, tremor.
Efek
(Comtan), Tolcapone (Tasmar).Untuk mengontrol fluktuasi motor pada pasien yang menggunakan obat levodopa.
C. Transplantasi
Jaringan medula adrenalis
Obat
: menekan gejala parkinson Hindari total disabilitas Rata-rata harapan hidup pada pasien Parkinson lebih rendah
Parkinson
: Penyakit neurodegenratif, kronis, progresif. Berkurangnya dopamine pada SNc Pengobatan belum ada Penanganan secara kompherensif Hati-hati dengan ESO