You are on page 1of 40

Maisarah Bakari 03007297

Skin graft?
Pemindahan sebagian / seluruh tebalnya kulit dari

donor tanpa disertai vaskularisasinya ke resipien untuk menutupi suatu defek. Kasus:
luka luas
luka bakar derajat 3 luka yang tidak sembuh (ulkus diabetik, ulkus

pembuluh darah)

Fungsi : mencegah kehilangan cairan, mencegah

infeksi, mencegah perluasan lebih lanjut dari luka tersebut

Teknik skin graft pertama kali diperkenalkan sekitar

2500-3000 tahun yang lalu oleh kasta hindu Tilemaker, digunakan untuk rekonstruksi hidung setelah suatu tindakan amputasi sebagai hukuman pengadilan Reverdin , 1869 Eksisi kulit kecil & tipis, diletakkan pada jaringan granulasi. Olliver dan Thiersch, 1872 & 1886 Teknik splitthickness Wolfe dan Krause, 1875 & 1893 Teknik full- thickness graft

Anatomi Kulit

Epidermis
Epitel squamos, terutama keratinosit Tidak memiliki pembuluh darah

Dermis
Terdiri dari jaringan elastic dan fibrosa (elemen selular, kelenjar dan rambut sebagai adneksa kulit) 2 bagian: pars papilaris dan pars retikularis. Subkutis Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak.

Epidermis
Stratum Korneum Stratum lusidum Stratum granulosum
Lapisan paling luar Sel-sel gepeng yang mati, tidak berinti Protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)

Sel-sel gepeng tidak berinti Protoplasma berubah menjadi protein eleidin

2-3 lapis sel gepeng Sitoplasma kasar terdiri dari keratohialin dan inti diantaranya

Stratum spinosum

Paling tebal, sel polygonal Protoplasma jernih, byk glikogen, inti tengah Intecelluler bridges(protoplasma & tonofibril) Perlekatan antar jembatan membentuk nodulus Bizzozero sel langerhans respon antigen kutaneus

Stratum basale

Dasar epidermis berproduksi secara mitosis. 2 jenis sel : sel kolumnar dan melanosit.

Autograft

Skin graft
Xenograft Allograft

Skin Graft
Split thickness skin graft Full thickness skin graft

Thin
Epidermis + dermis

Intermedict (medium)
Epidermis + dermis

Thick
Epidermis + 2/3 dermis

Split Thickness Skin Graft (STSG)


Tindakan menutup defek permanen / sementara

sambil menunggu tindakan yang definitif untuk mengontrol serta mengurangi risiko infeksi dan menutup struktur vital tubuh.
Indikasi : Tutup defek luas dan tidak ada

pertimbangan kosmetik
Kontraindikasi : di daerah wajah atau leher

STSG

Keuntungan

Kerugian

Thin STSG
Keuntungan
Vaskularisasi mudah terjadi, transplantasi tahan lama. Penyembuhan lebih cepat (7-10 hr)

Kerugian

Cenderung terjadi kontraksi

Perbedaan warna kulit

Thick STSG
Keuntungan
< terjadi kontraksi, > tahan terhadap trauma

Kerugian

Vaskularisasi lebih sedikit

Lebih menyamai seperti kulit normal

Penyembuhan daerah donor lebih lambat (10-18hr)

STSG
Untuk mengambil STSG dari tempat donor dilakukan dengan menggunakan :
Pisau/Blade : semua pisau yang tajam, tipis dan rata Pisau khusus : ketebalan graft yang diambil dapat diatur

dan merata (Humby, Braithwaite, Bodenham, Watson ) Dermatome : Dermatome tangan, dermatome listrik dan tekanan udara

Full Thickness Skin Graft (FTSG)


Untuk rekonstruksi kulit wajah Kecenderungan kontraksi lebih kecil, resistensi terhadap

trauma lebih tinggi Jumlah dan ukuran donor sangat terbatas Daerah donor :
Kepala Leher Retroaurikuler

Supraklavikuler
Abdomen Paha

Indikasi : defek yg jaringan disebelahnya tidak bebas Jaringan disebelahnya memiliki lesi premaligna atau maligna dan menghalangi penggunaan flap Lokasi yang sering dilakukan FTSG : Ujung hidung Dahi Kelopak mata Kantus medial Konka Jari.

FTSG
Keuntungan
Kecendrungan untuk terjadinya kontraksi, berubah warna, permukaan kulit mengkilat lebih kecil Secara estetik lebih baik dari STSG

Kerugian

Kemungkinan take lebih kecil dibanding dengan STSG Hanya dapat menutup defek yang tidak terlalu luas Donor harus dijahit atau ditutup oleh STSG bila luka donor agak luas sehingga tidak dapat ditutup primer Donor erbatas

Teknik STSG
Ukur lesi dengan tepat, dpt dilakukan sutura utk meminimal lesi
Area donor : anterior-lateral atau medial paha, pantat, atau aspek medial dari tangan. Permukaan rata. Daerah donor dianestesi lokal dengan/ tanpa epinefrin, bisa dikembungkan untuk pengangkatan

Alat-alat : Freehand dermatom, powered dermatom, razor blade, pisau bedah biasa (no.22) atau pisau humby.

Pilih alat yang tepat, lokasi donor dibersihkan


Kulit donor diambil dengan menggunakan dermatom, arah sudut 300- 45o

Graft diletakkan diatas defek, dijahit.

Graft ditutup dengan dressing steril nonadherent 5-7 hari , ditekan.

STSG

Teknik FTSG
Ukur lokasi dengan tepat, dilakukan sutura utk meminimal lesi
Area donor : bebas dari lesi malignant / pre malignant, warna, tekstur,kualiti sebasea mirip dengan area defek. Eksisi daerah donor sesuai pola yang digambar dengan ketebalan tepat diatas jaringan lemak didaerah dermal subdermal junction

Lemak yang ikut terangkat dibuang

Tutup defek secara primer tanpa ketegangan setelah dilakukan prosedur hemostatis sempurna

Jahit matras untuk lebih menjamin kontak skin graft dengan resipen

Sayatan kecil multiple dibuat pada skin graft untuk mencegah hematoma/seroma

Graft yang ditempel dijahit, ditutup dengan kasa tebal dan dilakukan tie over

Setelah dibalut, dipasang perban elastic

Alat-alat Skin Graft


Operated Padgett dermatome
Weck knives

Graft meshing machine

Davol dermatome

Skin Graft (Humbly) knife

Luka luas

Kosmetik,
pembedahan rekonstruksi Luka bakar

indikasi

Area yang pernah terinfeksi + skin loss

penyembuhan

Fase Penyembuhan
1. Imbibisi plasmic
24-48 jam pertama setelah graft Jaringan donor mendapatkan nutrisi melalui

penyerapan plasma dari kulit dibawahnya melalui kapiler-kapiler Memiliki kemungkinan berhasil yang lebih besar karena cairan plasma yang diserap lebih efektif

2. Inokulasi / Penyembuhan
Kelenjar limfe terbentuk 1 mg dan reinervasi graft

akan mulai pada minggu-minggu pertama. Proses revaskularisasi skin graft :

a. Hubungan anastomose langsung antara graft dengan pembuluh darah resipen (autoinokulasi) b. Pertumbuhan dari pembuluh darah resipien ke dalam saluran endothelial graft. c. Penetrasi pembuluh darah baru ke dalam dermis graft.

Faktor yg mempengaruhi Skin Graft (beresiko komplikasi)


Usia lanjut ( > 60 tahun ) atau bayi baru lahir Merokok

Penderita penyakit kronis

Menggunakan obat hipertensi, insulin, relaksan otot

Faktor kegagalan Skin Graft


Hematoma Mekanik Salah teknik

Infeksi

Faktor keberhasilan Skin Graft


Vaskularisasi adekuat Kontak baik graft-resipien

Tidak infeksi

Perawatan Skin Graft


Daerah resipen (STSG) : Hemostatis & fiksasi skin graft dilakukan dgn baik balutan dibuka hari ke-5 Evaluasi hasil skin graft benang fiksasi/jahitan dicabut. Perawatan tiap 2-3 hari Skin graft diekstremitas tetap pakai pembalut elastic sampai pematangan graft 3-6 bulan Diduga hematoma pengamatan graft dibuka balutan insisi kecil di atas hematom dibalut lagi perawatan & penggantian dilakukan tiap hari

Daerah donor (STSG) : Balutan luka dibuka setelah proses epitelisasi Penyembuhan / epitelialisasi
thin : 7- 9 hari Intermediate : 10 14 hari thick: 14 hari atau lebih.

Perawatan : Balutan dibiarkan, jika kotor ganti balutan luar. Balutan biasanya melekat dengan kulit Hati-hati saat melepas balut/tulle Bila balutan masih melekat erat tidak diangkat biarkan sampai dapat terlepas spontan karena telah terjadi epitelisasi Jika dipaksa berdarah + nyeri, merusak proses epitelisasi dan penyembuhan akan bertambah lama.

Donor FTSG : Hari ke-3 kontrol luka Hari ke-7 jahitan dapat diangkat Pada donor FTSG yang tidak dapat ditutup primer, dilakukan penutupan dengan split thickness skin graft, perawatannya seperti perawatan luka split thickness graft.

komplikasi
Perdarahan Infeksi
Hematoma atau seroma

Kontraktur

Penyembuhan yang tidak sesuai dengan tekstur, warna atau topografi

Terima Kasih

You might also like