You are on page 1of 19

FARMAKOLOGI SISTEM REPRODUKSI

DR. LIANA K.

Female Sex

Oral Contraceptives

Hormones Supplemental Estrogen Progesterone (synthetic progestin)

pill Combination of estrogen and progesterone Ovulatory Stimulants Gonatropins Klomifen

The

Ovulatory Stimulants
Infertilitas induksi ovulasi
- Gonadotropin menotropin ovulasi 90 % px 50 % hamil - klomifen : antiestrogen

Drugs for Labor and Delivery


Oxytocics Drugs that increase uterine contraction
Ergot alkaloid Syntocinon (oxitosin) Prostaglandin

Tocolytics Drugs that inhibit uterine contractions


Terbutaline (Brethine) Ritodrine (Yutopar)

Drugs Affecting the Male Reproductive System


Testosterone Used for the treatment of hormone deficiency
Testicular Failure Impotence Delayed Puberty Female Breast Cancer

Methyltestoserone (Metandren)

Drugs that Affect Sexual Behavior


Drugs used to impair libido and sexual

gratification

Interfere with sympathetic nervous stimulation


Antihypertensives Antidepressants

Drugs used to enhance libido and sexual

gratification
Levodopa (L-Dopa) Sildenafil Citrate (Viagra)

Kebutuhan Farmakologi Intranatal, Natal dan Postnatal


Obat : zat yang dibuat bertujuan untuk

mendapatkan efek pengobatan (terapi) bila diberikan pada individu yang sakit atau memerlukan pengobatan. Obat diberikan atas indikasi, perlu menimbang secara rasional, apakah seseorang perlu memperoleh obat.

Saat Hamil :
Terjadi perubahan fisiologis secara dinamis, hal ini

dikarenakan terbentuknya unit fetal-plasentalmaternal. Karena perubahan fisiologis inilah maka farmakokinetika obat baik absorpsi, distribusi, metabolisme maupun ekskresi pun ikut berubah. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut antara lain perubahan fungsi saluran cerna, fungsi saluran nafas, dan peningkatan laju filtrasi glomerulus pada ginjal Penelitian : kebanyakan obat dapat melewati sawar plasenta ( plasenta barrier ) dengan mudah, sehingga janin yang dikandung pun ikut menerima obat.

Functions of the placenta:


Transfer gasses Transport nutrients Excretion of wastes

Hormone production temporary endocrine organ

estrogen and progesterone Formation of a barrier incomplete, nonselective alcohol, steroids, narcotics, anesthetics, some antibiotics and some organisms can cross

Masa kehamilan :
Trisemester I : tahap paling kritis, proses pembentukan

organ-organ penting bayi, janin sangat peka terhadap zat teratogenik (mampu menimbulkan kerusakan / kecacatan ). Contoh : Thalidomide Trisemester II : Organ bayi sudah terbentuk, beberapa obat dapat mempengaruhi perkembangan janin Trisemester III : resiko terbesar adalah kesulitan bernafas, lahir prematur atau calon bayi lebih lama dalam kandungan

Wanita hamil normal adalah individu sehat yang seharusnya hanya memerlukan suplementasi asam folat untuk memenuhi kebutuhan janin. Obat termasuk zat asing yang bila diberikan kepada ibu hamil berpotensi menimbulkan efek samping pada ibu dan janin yang dikandungnya.

Alasan Medis pemberian obat pada ibu hamil / melahirkan :


Makanan yang dikonsumsi tidak mampu memenuhi

kebutuhan ibu hamil Ada infeksi yang harus segera dihilangkan. Ada penyakit yang harus dikendalikan dengan obat : misal penyakit kencing manis, penyakit gondok . Bagian dari standar pelayanan medis (SPM), misalnya :

obat oksitosin pada persalinan normal, bagian dari manajemen aktif kala III (melahirkan plasenta) dalam mencegah perdarahan pasca persalinan. antibiotika pada pasien yang menjalani operasi caesar untuk mencegah terinfeksinya luka operasi atau untuk mengobati infeksi yang sudah terjadi sebelum operasi caesar dilakukan.

Drugs for Labor and Delivery


Oxytocics Drugs that increase uterine contraction
Ergot alkaloid Syntocinon (oxitosin) Prostaglandin

Tocolytics Drugs that inhibit uterine contractions


Terbutaline (Brethine) Ritodrine (Yutopar)

Uterotonika : Oksitosik
obat yang merangsang kontraksi uterus bekerja selektif dan banyak digunakan dalam praktek kebidanan

Contoh : Ergonovin / ergometrin, Metilergonovin, Oksitosin,

Prostaglandin semisintetik Efek samping : toksik akut : sbg abortivum mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah, bingung, tidak sadar Penggunaan klinik oksitosik, indikasi : Induksi (memacu ) partus aterm (telah cukup usia kehamilan) Mengontrol perdarahan pasca persalinan Abortus terapeutik Uji oksitosin (challenge test) fetal distress Menghilangkan pembengkakan mamae

Contoh oksitosik :

Oxytocin / Oksitosin sintetik. Indikasi : induksi persalinan,

penanganan kala III persalinan. Sediaan : Ampul 10 iu/ml, Vial Metilergometrin hidrogen maleat. Indikasi :

Penanganan aktif kala III persalinan, atonia uteri (tidak adanya tegangan atau kekuatan otot) dan perdarahan post partum, perdarahan dalam masa nifas, subinvolusi (mengecilnya kembali rahim sesudah persalinan hampir seperti bentuk asal), lokiometra (pembendungan getah nifas di dalam rongga rahim).

Contoh merk dagang : methergin 0,125 mg. Sediaan : Ampul

1ml (0.2mg), Tablet

Prostaglandin hormon lokal cth :dinoproston PGE2 dan PGF2alphakontrk uterus PGE2 :10xlebih kuat dr PGF2alpha pd trimest 2 dan 3 Abortivum : Hamil muda (2 mg)do besar, efek samping berat Hamil trimest 2hasil baik e/s ringan

TOKOLITIK Penghambat motilitas uterus


Mencegah persalinan prematur Memperlambat atau menghentikan persalinan

sesaat untuk memperoleh terapi yg sesuai fetal distress prolapsus tali pusat sebagian plasenta lepas dulu Cth obat : agonis beta 2 adrenergik : ritodrine, terbutalin, fenoterol

Analgetika ( penghilang rasa nyeri ) Persalinan :


Pethidine : berefek tenang, rileks, malas bergerak dan

terasa agak mengantuk, tetapi tetap sadar . Diberikan pada kala I persalinan ( mulai kontraksi uterus sampai pembukaan lengkap), diberikan pada keadaan kontraksi rahim yang terlalu kuat. Anestesi epidural : berefek ibu tidak merasakan sakit tanpa tidur, disuntikkan pada rongga kosong tipis (epidural) di antara tulang punggung bagian bawah Entonox : campuran oksigen dan nitrous oxida TENS : menggunakan mesin TENS (transcutaneous Electrical Nerves Stimulation) ILA (Intrathecal Labour Analgesia) : hampir mirip dengan epidural

Panduan umum pemberian obat pada kehamilan :


Pertimbangkan mengatasi penyakit tanpa menggunakan obat,

terutama trimester I . Gunakan bila manfaat yang diperoleh ibu lebih besar dibandingkan kemungkinan resiko yang bakal terjadi pada janin. Bila harus, pilihlah obat yang telah dipakai secara luas selama kehamilan (secara empiris / pengalaman pemakaian obat di lapangan relatif aman). Hindarilah penggunaan obat yang baru beredar karena belum cukup waktu untuk mengetahui keamanannya. Sebaiknya hindari penggunaan obat polifarmasi (menelan berbagai jenis obat , 4 atau 5 jenis atau lebih) Cari tahu apakah obat yang akan digunakan aman sesuai kategori dunia pengobatan

You might also like