Professional Documents
Culture Documents
BAJA
Klasifikasi baja : 1) Menurut kekuatannya : St37, St42, St50, dst.
Standar DIN (Jerman)
St X X
Steel (baja)
2) Menurut komposisi kimia : baja karbon rendah (low carbon steel) : C ~ 0,25 %, baja karbon menengah (medium carbon steel) : C = 0,25 % - 0,55 %, baja karbon tinggi (high carbon steel) : C > 0,55 %, baja paduan rendah (low alloy steel) : unsur paduan < 10 %, baja paduan tinggi (high alloy steel) : unsur paduan > 10 %.
3) Menurut mikrostrukturnya : baja hipoeutektoid : ferit dan perlit, baja eutektoid : perlit, baja hipereutektoid : sementit dan perlit, baja bainit, baja martensit. 4) Menurut cara pembuatannya : baja Bessemer, baja Siemen Martin, baja listrik, dan lain-lainnya.
5) Menurut penggunannya : baja konstruksi, baja mesin, baja pegas, baja ketel, baja perkakas, dll. 6) Menurut bentuknya : baja pelat, baja strip, baja sheet, baja pipa, baja batang profil, dll.
Pengaruh kadar karbon terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik utama dari baja karbon :
Kadar karbon terhadap mikrostruktur : Dead mild steel (0< %C < 0,1) : seluruhnya ferit; Mild steel / baja lunak (0,15 < %C < 0,3) : ferit + perlit (ferit > perlit); Medium carbon steel (0,3 < %C < 0,7) : ferit + perlit (ferit < perlit); High carbon steel (0,7 < %C < 2) :
0,7 < %C < 0,8 : ferit + perlit %C = 0,8 : perlit; 0,8 < %C < 2 : perlit + sementit (network).
Pengaruh kadar karbon terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik utama dari baja karbon :
Kadar karbon terhadap sifat mekanik : Kekerasan: makin banyak karbon kekerasan makin meningkat; Kekuatan :
%C s/d 0,8 : kekuatan meningkat; C > 0,8% : kekuatan menurun.
Pengaruh kadar karbon terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik utama dari baja karbon :
Sebenarnya yang mempengaruhi sifat mekanik adalah mikrostruktur : Kekerasan: ferit < perlit < sementit; Kekuatan : ferit < sementit < perlit; Keuletan : sementit < perlit < ferit.
Pengaruh kadar karbon terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik utama dari baja karbon :
Penggunaan baja karbon : Dead mild steel : jarang dipakai karena terlalu lunak; Antara dead mild steel mild steel : batang (rod), sheet; Mild steel : bahan baku proses tempa (forging); Medium carbon steel :
0,3 < %C < 0,5 : poros (axles), gear, drop forgings; 0,5 < %C < 0,7 : roda (tyres), pegas (springs).
Pengaruh kadar karbon terhadap mikrostruktur dan sifat mekanik utama dari baja karbon :
Penggunaan baja karbon : High carbon steel :
0,7 < %C < 0,9 : pegas, shears; 0,9 < %C < 1,1 : press dies, drills, milling, cutters, taps; 1,1 < %C < 1,2 : perkakas mesin bubut (lathe tools), kikir (files).
BESI TUANG
Besi tuang adalah paduan besi dan karbon dengan kadar karbon lebih dari 2 %; Besi tuang yang banyak dipakai biasanya antara 2,5 % - 4 % C. Jenis besi tuang : besi tuang putih (white cast iron), besi tuang mampu tempa (malleable cast iron), besi tuang kelabu (gray cast iron), besi tuang nodular (nodular cast iron).
Besi tuang mampu tempa : Dibuat dengan memanaskan kembali besi tuang putih dampai temperatur kritis bawah atau sedikit di bawahnya, dan membiarkan pada temperatur tersebut dalam wasktu yang cukup lama, sehingga sementit terurai menjadi ferit dan bola-bola grafit (lihat gambar); Sifat mekaniknya mirip baja; Penggunaan : pipe fitting, camshaft, crankshaft, dan lain-lain.
Besi tuang kelabu banyak dipakai karena mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan : mudah dituang menjadi bentuk yang rumit, mudah di machining, tahan aus / gesekan, dapat meredam getaran, kekuatan tekan tinggi, sifat tahan korosi lebih baik daripada baja konstruksi biasa, Harganya murah, paling murah diantara paduan besi karbon yang lain. Penggunaan : bantalan mesin, blok mesin, rumah pompa.
Bila besi tuang ini diberi perlakuan panas austemper, sifat mekaniknya bisa menyamai sifat mekanik baja; Besi tuang nodular yang telah di austemper disebut Austemper Ductile Iron (ADI); Penggunaan : sama dengan penggunaan besi tuang kelabu (bila tanpa di austemper), crankshaft dan camshaft (ADI).