You are on page 1of 35

ASUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Oleh : Riski Candra Karisma, SST

Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi, psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu mereka memerlukan pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan di sekitarnya, agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, maupun mental dan psikososial.

Ciri-ciri perkembangan remaja


Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Masa remaja awal (10-12 tahun), ciri khasnya : a. Lebih dekat dengan teman sebaya b. Ingin bebas c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak

2. Masa remaja tengah (13-15 tahun), ciri khasnya : a. Mencari identitas dini b. Timbulnya keinginan untuk kencan c. Mempunyai rasa cinta yang mendalam d. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak e. Berkhayal tentang aktivitas seks

3.
Masa remaja akhir (16-19 tahun), ciri khasnya : a. Pengungkapan kebebasan diri b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya c. Mempunyai citra jasmani dirinya d. Dapat mewujudkan rasa cinta e. Mampu berpikir abstrak

Perubahan fisik pada masa remaja


Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi

Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut 1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks : a. Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche) b. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki

2. Tanda-tanda seks sekunder a. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak b. Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis).

erubahan kejiwaan pada masa remaja


Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi : 1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi : a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa) b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.

Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi : a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba. Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara lain kehamilan remaja puteri di luar nikah, abortus, dan PMS termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan Obat-Obatan terlarang

Pengaruh buruk akibat terjadinya hubungan seks pranikah bagi remaja


Kematangan organ seks dapat berpengaruh buruk bila remaja tak mampu mengendalikan ragsangan seksualnya, sehingga tergoda untuk melakukan hubungan seks pranikah. Hal ini akan menimbulkan akibat yang dapat dirasakan bukan saja oleh pasangan, khususnya remaja puteri, tetapi juga orang tua, keluarga, bahkan masyarakat.

Akibat hubungan seks pranikah : 1. Bagi remaja : a. Remaja pria menjadi tidak perjaka, dan remaja wanita tidak perawan b. Menambah risiko tertular penyakit menular seksual (PMS), seperti : gonore (GO), sifilis, herpes simpleks (genitalis), clamidia, kondiloma akuminata, HIV/AIDS c. KTD, Aborsi, infeksi organ-organ reproduksi, anemia, kemandulan dan Kematian d. Trauma kejiwaan (depresi, rendah diri, rasa berdosa, hilang harapan masa depan) e. Kehilangan Kesempatan f. Melahirkan bayi yang kurang atau tidak sehat

2. Bagi keluarga : a. Menimbulkan aib keluarga b. Menambah beban ekonomi keluarga c. Pengaruh kejiwaan bagi anak yang dilahirkan akibat tekanan masyarakat di lingkungannya (ejekan)

3. Bagi masyarakat : a. Meningkatnya remaja putus sekolah, sehingga kualitas masyarakat menurun b. Meningkatnya angka kematian ibu dan bayi c. Menambah beban ekonomi masyarakat, sehingga derajat kesejahteraan masyarakat menurun

Kaitan antara kesehatan remaja dan kesehatan reproduksi remaja


Kesehatan reproduksi remaja sulit dipisahkan dari kesehatan remaja secara keseluruhan, karena gangguan kesehatan remaja akan menimbulkan gangguan pula pada sistem reproduksi.

Masalah gizi, yang meliputi antara lain : a. Anemia dan kurang energi kronis b. Pertumbuhan yang terhambat pada remaja puteri, sehingga mengakibatkan panggul sempit dan risiko untuk melahirkan bayi berta lahir rendah di kemudian hari

Masalah pendidikan, yang meliputi antara lain a. Buta huruf, yang mengakibatkan remaja tidak mempunyai akses terhadap informasi yang dibutuhkannya, serta mungkin kurang mampu mengambil keputusan yang terbaik unutk kesehatan dirinya b. Pendidikan rendah dapat mengakibatkan remaja kurang mampu memenuhi kebutuhan fisik dasar ketika berkeluarga, dan hal ini akan berpengaruh buruk terhadap derajat kesehatan diri dan keluarganya

Masalah lingkungan dan pekerjaan, yang meliputi antara lain : a. Lingkungan dan suasana kerja yang kurang memperhatikan kesehatan remaja yang bekerja akan mengganggu kesehatan remaja b. Lingkungan social yang kurang sehat dapat menghambat, bahkan merusak kesehatan fisik, mental dan emosional remaja

Masalah seks dan seksualitas, yang meliputi antara lain : a. Pengetahuan yang tidak lengkap dan tidak tepat tentang masalah seksualitas, b. Kurangnya bimbingan unutk bersikap positif dalam hal yang berkaitan dengan seksualitas c. Penyalahgunaan dan ketergantungan napza, yag mengarah kepada penularan HIV/AIDS melalui jarum suntik dan melalui hubungan seks bebas. d. Penyalahgunaan seksual e. Kehamilan remaja f. Kehamilan pranikah/di luar ikatan pernikahan

Masalah kesehatan reproduksi remaja a. Ketidakmatangan secara fisik dan mental b. Risiko komplikasi dan kematian ibu dan bayi lebih besar c. Kehilangan kesempatan untuk pengembangan diri remaja d. Risiko bertambah untuk melakukan aborsi yang tidak aman

Pembinaan kesehatan reproduksi remaja


Pembinaan kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan yang berhubungan dengan perilkau hidup sehat bagi remaja, di sampaing mengatasi masalah yang ada. Dengan pengetahuan yang memadai dan adanya motivasi untuk menjalani masa remaja secara sehat, para remaja diharapkan mampu memelihara kesehatan dirinya agar dapat memasuki masa kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat.

Pembekalan pengetahuan yang diperlukan remaja meliputi : 1. Perkembangan fisik, kejiwaan dan kematangan seksual remaja 2. Proses reproduksi yang bertanggung jawab 3. Pergaulan yang sehat antara remaja laki-laki dan perempuan, 4. Persiapan pranikah 5. Kehamilan dan persalinan, serta cara pencegahanny.

You might also like