You are on page 1of 45

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Gangguan hipertensi pada kehamilan seperti pre-eklampsia dan eklampsia merupakan kasus terbanyak pada kematian ibu hamil dan janin, di samping sepsis dan perdarahan. Keadaan ini ditandai oleh hipertensi, edema, dan proteinuria pada pre-eklampsia, diikuti dengan kejang dan atau koma pada eklampsia. Faktanya, pada negara berkembang seperti Indonesia, masih banyak eklampsia terjadi pada ibu hamil. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan terjadinya eklampsia dan ANC merupakan dasar yang harus diperbaiki. Waktu yang tepat untuk janin dilahirkan bergantung pada beberapa faktor, termasuk usia kehamilan, kematangan paru

janin, dan yang paling penting, beratnya suatu penyakit. Pengelolaan pre-eklampsia dan eklampsia masih
merupakan hal yang kontroversial bahkan sampai sekarang. Beberapa obat dengan regimen yang berbeda-beda banyak tersedia sekarang. Kematian ibu dan janin dapat dikurangi dengan sebagian besar pencegahan eklampsia. Magnesium sulfat adalah antikonvulsan yang kuat bersama dengan antihipertensi aktivitas ringan dengan sedikit efek sampingnya. Makalah ini akan melaporkan pre-eklampsia pada minggu 32 kehamilan dalam bentuk laporan

kasus dan akan membandingkan dengan artikel penelitian terbaru dan teori-teori tentang hal itu.

Kata kunci : Eklampsia, Pre-eklampsia, kejang, hipertensi, magnesium sulfat.

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

PENATALAKSANAAN

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

PENATALAKSANAAN

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

PENATALAKSANAAN

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Identitas Pasien:
Nama : Ny. L M

Umur
Keluhan Utama

: 28 Tahun
: Kejang : Mual Muntah, Sesak nafas

Keluhan Tambahan

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Seorang pasien perempuan G2P1A0 datang dengan keluhan tiba-tiba mengalami kejang 3 menit sesaat masuk rumah sakit. Kejang dirasakan diseluruh tubuh, berupa gelonjotan, mata melirik ke atas. Setelah kejang, pasien kemudian setengah sadar, dan mulai gelisah dan memberontak. Sebelum pasien kejang, 3 jam sebelum masuk rumah sakit,

pasien datang dalam keadaan sesak yang dirasakan terus menerus, dan semakin bertambah
sesaknya. Demam disangkal, BAB dan BAK tidak ada keluhan. Sebelum kejadian diatas, 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien mengeluh

pusing seperti ditimpa beban berat, mual dan muntah serta penglihatannya mulai kabur.
Kemudian pasien berobat ke bidan dan diperiksa tekanan darah 160/100 mmHg, sehingga bidan memberikan obat anti hipertensi (pasien lupa nama obatnya), namun keluhan pasien tidak berkurang. Usia kandungan 32 minggu.
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Riwayat Penyakit Dahulu: disangkal Riwayat Menstruasi : Hari Pertama umur Siklus Menstruasi Siklus Hari pertama haid terakhir Lamanya Banyaknya Taksiran persalinan Nyeri saat Haid

: 14 Tahun : 28 hari/bulan : Teratur : 14 Oktober 2012 : 5 hari : 70 cc : 21 Juli 2013 : disangkal

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Riwayat Perkawinan Sudah menikah 1x dengan lama perkawinan 4 tahun

Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


No 1. 2. Usia kehamilan 38 Minggu Hamil ini 32 minggu Jenis Persalinan BBL Jenis Kelamin Usia sekarang 4 Tahun

Normal 3000 gr Laki-laki pervaginam

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Riwayat Penyakit Keluarga

: Disangkal

Riwayat Operasi

: Disangkal

Metode Keluarga Berencana

: Pil KB tahun 2009 2012

Riwayat antenatal Waktu hamil periksa di puskesmas cawang oleh bidan Keluhan, kelainan, dan masalah :
1x, Kehamilan 0-12 Minggu, Tdk ada masalah 1x, 13-28 Minggu, Puskes Cawang, Tekanan darah tinggi 140/100 mmhg

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Hematologi (darah) Hemoglobin Leukosit Hematokrit Trombosit (H) (H) 14,8 gram/dl 22.300/uL 42,9 % 128.000/uL

Hemostasis Masa Perdarahan Masa Pembekuan Masa protrombin 1 menit 15 menit

Kontrol
Pasien Urinalisa Lengkap Warna Berat Jenis PH Blood Leukosit Esterase Nitrit Protein Bilirubin Aseton Reduksi Urobilinogen Leukosit Eritrosit Epitel Bakteri

13 detik
15 detik

Kimia Klinik Gula darah sewaktu SGOT/AST SGPT/ALT Ureum Kreatinin Elektrolit Natrium (H) 146 mmol/L (H) (H) 117 mg/dl 139 U/L 61 U/L 23 mg/dl 0,80 mg/dl

Kalium
Clorida

(L)

3,4 mmol/L
107 mmol/L

Kuning Tua >1,030 5,0 +3 Negatif Negatif +2 Negatif Negatif Negatif Normal 10-12/LPB 8-10/LPB +2 +1

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Insiden eklampsia menurut penelitian :


Pada wanita nulipara > multipara Kehamilan 30 minggu6,7

Pada pasien tidak sesuai dengan insiden eklampsia:


multipara kehamilan 32 minggu.

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Menurut beberapa penelitian, Beberapa faktor resiko harus diketahui yang memungkinkan pasien mengalami eklampsia : riwayat hipertensi kronis, penyakit ginjal, diabetes, obesitas, lahir di Afrika, umur lebih dari 35 tahun, karakteristik kehamilan seperti kehamilan kembar,

Pada pasien ini : Tidak ada riwayat hipertensi kronis, Tidak ada penyakit ginjal, Tidak ada riwayat diabetes, Tidak obesitas, Tidak lahir di Afrika, umur tidak lebih dari 35 tahun,

Tidak ada karakteristik kehamilan seperti


kehamilan kembar, Tidak ada pre-eklampsia sebelumnya, Tidak ada abnormaltas kongenital fetus,6 status sosial ekonomi yang rendah,

pre-eklampsia sebelumnya,
abnormaltas kongenital fetus,6 status sosialekonomi yang rendah, pada pasien ini tidak terdapat faktor resiko

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Dapat kita lihat beberapa tanda-tanda eklampsia :


riwayat kejang pada seluruh tubuh berupa gerakan tonik klonik2,
hipertensi proteinuria gejala mual muntah, pusing dan, penglihatan kabur.

Pada kasus ini, sesuai dengan yang dialami pasien.

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Keluhan lain :
Laju pernapasan setelah kejang eklampsia biasanya meningkat dan dapat mencapai 50 kali per menit, (63x /menit) Sianosis dapat dijumpai pada kasus yang parah. (Tidak ada) Demam 390 atau lebih 2 (380 C )

dapat disimpulkan bahwa kasus ini belum termasuk kasus yang parah dan

tidak mengalami perdarahan pada susunan saraf pusat.


EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Adanya satu atau lebih tanda-tanda ini, mengindikasikan untuk dilahirkan segera :

Hipertensi berat yang tidak terkontrol, (Ada)


eklampsia, ( Ada) edema paru akut, (Tidak Ada)

abruptio plasenta, (tidak ada)


subscapular hepatic hematoma, atau (Tidak ada) trombositopenia < 50.000/mm3.6 (128.000/mm)

namun pasien tidak dilahirkan segera, karena kondisi pasien yang stabil setelah pengobatan.
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Menurut

rekomendasi dari WHO, pasien

dengan eklampsia tidak direkomendasikan untuk beristirahat di rumah1

Pada kasus ini, pasien diperbolehkan pulang


untuk beristirahat dirumah .
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Menurut Literatur, CT scan otak diperlukan untuk membedakan penyebab organik pusat kejang dengan eklampsia, tapi CT scan bukan pilihan utama untuk

pemeriksaan utama9.

Demikian juga dengan pasien kasus diatas, tidak dilakukan CT scan otak
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Mengenai penatalaksaan eklampsia, menurut beberapa penelitian terkini, obat

pilihan utama untuk mencegah dan mengobati adalah magnesium sulfat. obat itu
harus diberikan secara intravena dan biasanya selama 48 jam, pada pasien yang dirawat dirumah sakit.10

sedangkan pada pasien ini, saat masuk ke UGD, langsung diberikan magnesium sulfat secara bolus dan diberikan secara intravena selama 2 hari selama perawatan

dirumah sakit. Namun, penulis tetap memantau kadar toksisitas magnesium sulfat
dengan memeriksa patellar reflex, laju pernapasan, dan urin output, semuanya dalam batas normal.17
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Memantau kadar toksisitas magnesium sulfat dengan


memeriksa patellar reflex, laju pernapasan, dan

urin output. 17
Pada kasus, semua pemeriksaan ini dilakukan dan dalam

batas normal
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Sedangkan untuk menurunkan tekanan darah :


hydralazine,
Methyldopa labetalol, dan nifedipine ( atau calsium channel bloker lainnya) 12

sasaran tekanan diastoliknya 90-105 mmHg dan tekanan sistolik 140-155 mmHg atau MAP 105-125 mmHg.12

Pada kasus ini, dipilih nifedipine. Namun, tidak cukup kuat untuk menurunkan tekanan darah pasien.
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Komplikasi ibu hamil yang paling umum dalam kasus eklampsia secara keseluruhan adalah kejang berulang disertai defisit neurologi yang persisten.3

Pada pasien ini belum tampak terjadi komplikasi, dilihat

dari pemeriksaan neurologi selama perawatan.


EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Selama episode eklampsia akut, umumnya, bradykardia pada janin biasanya kembali normal spontan dalam 3-5 menit. Kelahiran segera pada janin dengan keadaan bradikardia tidak diperlukan. Namun jika bradikardi bertahan lebih dari 10 menit, perlu dicurigai kearah abruption plasenta.

Pada kasus ini, keadaan denyut jantung janin saat di UGD dalam keadaan stabil dan tidak mengalami bradykardia selama kami observasi.
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

Prognosis untuk eklampsia selalu serius. Penyakit ini adalah salah satu penyakit paling berbahaya yang dapat mengenai wanita hamil dan janinnya2

pada pasien ini, tidak cocok dengan statment

teori diatas.
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

1. World Health Organization. WHO recommendations for prevention and treatment of pre-eclampsia and eclampsia. Geneva: WHO, 2011. Available at http://www.who.int/about/licensing/copyright_form/en/index.html. 2. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gistrap LC III, and Wenstrom KD. Hypertensive disorders in pregnancy. William Obstetrics 22nd ed. London: Prentice Hall International Inc; 2005.p.762-6,793 3. Schenone MH, Miller D, Samson JE, and mari G.(2013). Eclampsia Characteristics and Outcomes: A comparison of two Eras. Journal of Pregnancy. USA.2013: p1-6

4. Mandy J. Bell. (2010). A Historical Overview of Preeclampsia-eclampsia. J Obstet Gynecol Neonatal Nurs. 39. University of
Pittburgh, USA : 510-18. 5. Rajasri G, Yaliwal, PB Jaju, M Vanishree. 2011. Eclampsia and Perinatal Outcome: A retrospective Study in a Teaching Hospital. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 5(5): p1056-9. 6. Uzan J Carbonel M, Piconne O, Asmar R, Ayoubi JM. 2011. Pre-eclampsia: Pathophysiologi, diagnosis, and management. Vascular Healt and Risk management. 7. Departement of gynecology and Obstetrics,Hospital Foch, France: p467-74. 7. Shah H et all. May 2013. Aprospective study on the use of magnesium sulfate in prevention and management of eclampsia with emphasis on adverse drug reactions. International Journal of Research in Medical Sciences. Vol 1. India: p97-100. EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

8.

Coghill AE, Hansen S, Littman AJ. 2011. Risk Factors for eclampsia: a population-based study in Washington State, 1987-2007. American Journal of Obstetrics and Gynecology. 205. USA: p553-5.

9.

John France, Projestine S Muganyizi. 2012. Characteristics of symptoms of imminent eclampsia: A case referent study from tertiary hospital in Tanzania. Open Journal of Obstetrics and Gynecology. 2. Muhimbili University of Health, Tanzania: p311-17

10. Pandey R, Garg R, Darlong V, Punj J, Khanna P. 2011. Recurrent Seizures in Pregnancy-Epilepsy or Eclampsia: A Diagnostic Dilema? A Case Report. American Association of Nurse Anesthetists Journal. 79: p388-90. 11. Rodriguez M, Moreno J, Hasbun J. 2012. RAS in Pregnancy and preeclampsia and Eclampsia.

International Journal of Hypertension.2012. Valparaiso University, Chile: p1-6


12. Turner JA. 2010. Diagnosis and Management of Pre-eclampsia: an update. International Journal of Womens Health. 2. University of California, USA: p 327-37.
EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

13.

Tukur A Jido. 2012. Eclampsia: Maternal and Fetal Outcome. African health Sciences. 12. Bayero University, Nigeria: p148-52.

14.

Agida ET, Adeka BI, Jibril KA. 2010. Pregnancy Outcome in Eclamptics at University of Abuja Teaching hospital, Gwagwalada, Abuja: A 3 Years Review. Nigerian Journal of Clinical Practice. 13(4). University of Abuja Teaching Hospital: 394-98

15.

Belfort MA, Anthony J, Saade GR, Allen JC. 2013. A comparison of Magnesium Sulfate and Nimodipine for the

prevention of eclampsia. The New England Journal of Medicine. 348. University of Utah Health Sciences Center,
USA: p 304-11. 16. Jabeen M, Yakoob MY, Imdad A, Bhutta ZA. 2011. Impact of Interventions to prevent and manage preeclampsia and eclampsia on stillbirths. BMC Public Health. 11(3): p 1-11. 17. Fortner KB, Szymansky LM, Fox HE, Wallach EE. Eclampsia. The John Hopskins Manual of Gynecology and Obstetrics 3rd Ed. 2007: p 186-8. 18. Arthur T Evans, et all. Eclampsia. Manual of Obstetrics 7th Ed. 2007. P184-7.

EKLAMPSIA PADA KEHAMILAN 32 MINGGU

You might also like