Professional Documents
Culture Documents
Trauma yang berat, sering disertai dengan kerusakan pada beberapa alat tubuh (multiple organ failure) waktu tiba di IRD, Nampaknya tak ada reaksi hidup walaupun dengan organisasi pelayanan perawatan yang baik sine qua non of success.
Penderita trauma yang masuk ke IRD sadar dengan anamnesa trauma yang berat, Perlu dirawat oleh dokter ahli dengan pertimbangan yang hati hati dan saksama.
=Penderita dengan trauma yang berat, = yang nampaknya gambaran klinik yang ringan, sangat mungkin terjadi kelengahan dan perawatan yang salah.
Urgent Treatment segera dikerjakan = kalau ada kecurigaan dan mencegah atau mengurangi keadaan yang tiba tiba menjadi buruk.
Trauma
tumpul
sering
= menyebabkan multi sistem injury karena itu selalu dicurigai sampai terbukti tidak ada kerusakan pada organ organ tubuh ybs.
Prioritas pemeriksaan dan penanggulangan sama dengan orang dewasa. Walaupun demikian pada anak dengan trauma mempunyai: bentuk dan jenis trauma tertentu.
PERBEDAAN
JENIS TRAUMA TRIASE INITIAL ASSESMENT
Anatomi dan fisiologi yang berbeda dengan orang dewasa akan menyebabkan perbedaan dalam respon terhadap trauma, demikian pula penanggulangannya.
Special Considerations :
Size and shape
Skeleton
Surface area Psychologic status Long-term effects Equipment
Airway Anatomi Craniofacialdispropotion Large occiput cervical flexion Larynx : Anterior caudad angle Trachea : Short
AIRWAY
Management Establish patent airway Suction, oxygenate, ventilate Oral airway insertions Endotracheal intubation Needle cricothyroidotomy
AIRWAY
Ventilation Rate Tidal volume Avoid barotrauma
Airway Management 1. Head : Sniffing position 2. Suction, Oxygenate, Ventilate 3. ORAL AIRWAY 4 Endotracheal intubation 5.Needle cricothyroidotomy
Pengobatan segera didasarkan persepsi adanya emergency condition dan pengetahuan tentang prioritas pada penanggulangan anak dengan multiple injury.
Sesudah satu trauma yang berat, kondisi yang perlu segera diobati adalah gangguan pernapasan yang menyebabkan oxygenisasi terganggu.
Yang dapat dimulai dengan face mask yang dihubungkan dengan resuscitation bag dengan oxygen reservoir dan dengan meningkatkan kadar oxygen.
ALGORITHM 1 RAPID SEQUENCE INTUBATION (RSI) FOR THE PEDIPATRIC PATIENT Preoxygenate Atropine sulfate 0,1 0,5 mg Sedation Hypovolemic Midazolam HCl 0,1 mg/kg (5 mg maximum) Normovolemic Thiopental sodium 4 5 mg/kg
Cricoid Pressure
Intubasi endo tracheal pada anak dilakukan pada : Trauma capitis untuk hyperventilation Anak yang tak dapat mempertahankan/membuka jalan napas Anak dengan hypovolemia yang akan dioperasi
Cara lain (alternatif) untuk melakukan oxygenisasi dan ventilasi adalah transtracheal jet ventilation (needle cricothyrodotomi).
Transtracheal jet ventilation (needle cricothyrodotomi) sangat berguna pada anak dengan : Brain injury oleh karena ketegangan endo tracheal tube menyebabkan venous hipertension yang akan mengakibatkan peningkatan oedema otak. Cervical spine injury, oleh karena sering dengan extensi kepala, akan menyebabkan cervical cord injury. Maxillo facial injury dengan pendarahan yang banyak juga menghalangi fungsi mask untuk mengalirkan oxygen.
Pada prinsipnya resuscitasi dikerjakan simultan. Pada waktu respirasi diresuscitasi, juga cirkulasi dikembalikan, kalau perlu pijat jantung luar juga dikerjakan.
Circulasi dan Shock Peningkatan cadangan fisiologis pada anak menyebabkan tanda vital masih normal walaupun adanya shock yang berat. Tachycardi dan perfusi pada kulit yang buruk merupakan tanda dini adanya shock hypovolemi dan perlu resuscitasi dengan kristaloid.
RESUSCITATION
Stable Patient Bolus 20 ml/kg RL Surgical Consultation Repeat 20 ml/kg RL Hemodynamically Stable (Normal)
Further Evalution
Observe Operation
SHOCK MANAGEMENT
Fluid Resuscitation Normal BV = 80 ml/kg 25% blood loss = shock 80 ml/kg x 25% = 20 ml/kg Initial Infusion : 20 ml/kg x 2 = 40 ml/kg of warmed Ringers lactate
SHOCK MANAGEMENT
Assess Adequacy of Resuscitation CNS Hemodynamics Renal Skin
RESUSCITATION
Unstable Patient Bolus 20 ml/kg RL Surgical Consultation Repeat 20 ml/kg RL Hemodynamically Unstable 10 ml/kg P-RBCs
Stable Further Evalution Operation Unstable Operation
SHOCK MANAGEMENT
Blood Replacement 10 ml/kg P-RBCs Type O, Rh-negative Warmed Remember : Immediated surgical consult!
SHOCK MANAGEMENT
Venous cutdown
Intraosseous infusion
INTRAOSSEOUS INFUSION
Guidelines
6 years of age Uninjured extremity Other access unsuccesful Proximal tibia below tibial tuberosity
SHOCK MANAGEMENT
Thermoregulation
Prone to hypothermia Maintain body temperature
Blanket Overhead heaters Warmed fluids and blood
Hemodynamic normal jika : nadi menurun meningkat tekanan nadi (>20 mmHg) warna kulit menjadi normal ujung jari menjadi hangat kesadaran membaik (GCS score meningkat) tekanan systolic meningkat produksi urine 1 2 ml/kg BB/jam
Tabel
Diagram Resuscitasi Cairan Pada Anak Anak Konsul Ahli Bedah 20 ml/kg BB Ringer Laktat (Bolus) Dapat diulang 1 2 kali
Hemodinamik normal
Hemodinamik abnormal
Thermo regulasi 1. Permukaan tubuh luas 2. Kulit tipis 3. Lemak kurang Sangat mempengaruhi suhu tubuh
HEAD TRAUMA
Management ABCs Appropriate specialists early Prevent secondary brain injury Continuous reassessment
Trauma kepala 1. Anatomic : Fontanelles, suture lines 2. Outcome 3. Extracranial injuries 4. Hypotension 5. Secondary brain injury Management : Same as adult
Spinal Cord Injury 1. Differens a. Interspinous ligament, joint capsules b. Vertebrae, wedged anteriorly c. Flat facets d. Larger head 2. X-ray consedarations 3. Treatment
Trauma Dada 1. Rib Fractures : Severe injuring force 2. Compliant chest wall Lung Contusion 3. Mediastinal mobolity sensitivity to pulmonary injury 4. Thoracotomy : Ussually not needed 5. Other organ system injuries
Trauma Abdomen : 1. Method of assessment 2. Gastric distention 3. Urinary catheter 4. Diagnostic adjuncts: a. CT with contras b. DPL/Ultrasonography
Keputusan para Ahli Bedah
EXTREMITY TRAUMA
Management principles same History important Growth plate frequently involved Blood loss, > in child vs adult Unique fractures
Musculoskeletal Trauma : 1. Management principles same 2. History important 3. Growth plate frequently involved 4. Blood loss proportionately greater 5. Unique fractures
CHILD ABUSE
Suspect If
History vs degree of injury Time of injury to treatment Repeated injury history Inappropriate parental response History Changes
Blunt vs penetrating Parent education School programs Legislative activity Injury-prone child Physician responsibilities
Management principles same Unique anatomic and physiologic differences Involve surgeons early ! Injury awareness and prevention
SUMMARY
TRIMODALDISTRIBUTION OF DEATH
TIGA WAKTU/ TEMPAT
KEMATIAN
Trinodal distribution of death due to injury; 1.seconds to minutes from injury : Laceration of the brain Brain stem High spinal cord Heart Aorta/ large blood vessels
2.Minutes to several hours following injury Subdural / epidural hematomas Ruptured spleen Laceration fracture Pelvic fracture
3.Several days to weeks after initial injury Sepsis Much organ system failure
TERIMA KASIH