Professional Documents
Culture Documents
Parkinsons Disease
Pembimbing : dr. Susanto, Sp.S
STASE NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B CIANJUR 2013
PENDAHULUAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Penyakit Parkinson Merupakan bagian dari parkinsonisme yang secara patologis ditandai dengan degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNc) yang disertai dengan adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies). Disebut juga Parkinsonisme idiopatik atau primer. Parkinsonisme Adalah sindrom yang ditandai dengan adanya tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine oleh berbagai macam sebab. Disebut juga dengan sindrom Parkinson.
PENDAHULUAN
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI KLASIFIKASI
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIK DIAGNOSIS
di seluruh dunia. 5 10 % AMERIKA SERIKAT orang yang terjangkit 500.000 penduduk penyakit parkinson, gejala menderita awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata parkinson menyerang penderita pada usia 65 tahun. EROPA Perbandingan laki-laki dan 0,6 % pada usia 60 64 wanita 3:2
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
INDONESIA
dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita
PENDAHULUAN
Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit Usia parkinson. Faktor resiko yang mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap Geografi penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan. Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan hasil pemaparan lingkungan yang Periode episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi ataupun gaya hidup
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN
Genetik
Faktor Lingkungan
Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada penyakit Parkinson yaitu mutasi pada gen a-sinuklein pada lengan panjang kromosom 4 (PARK1) pada pasien dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen parkin (PARK2) di kromosom 6. Xenobiotik, pekerjaan, infeksi, diet, trauma kepala, stres dan depresi
DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI
Defisit primer : terjadi kehilangan neuron di substansia nigra pars kompakta yang menghasilkan dopamine ke striatum (caudatus dan putamen). Manifestasi klinis terjadi bila penurunan lebih dari 80% dopamine di striatum. Gejala motorik timbul karena gangguan dalam sirkuit motorik ganglia basalistalamokortikal
EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Dua teori kelainan pada ganglia basalis untuk terjadinya Parkinson: a. Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dengan saraf kolinergik - Pengaruh dopaminergik dominan hiperkinesia - Pengaruh kolinergik dominan gejala hipokinesia
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
b. Teori ketidakseimbangan jalur langsung dan tidak langsung Hipereaktifitas jalur langsung atau hipoaktifitas jalur tidak langsung output dari Globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars retikularis ke talamokorteks menurun gerakan hiperkinesia Hipoaktifitas jalur langsung dan hipereaktifitas jalur tidak langsung Output dari globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars reticular meningkat gerakan hipokinesia
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
TRIAS PARKINSON
Tremor
Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur. Tremor dapat terjadi pada jarijari tangan, Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasisupinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor).
GEJALA KLINIK
Rigiditas
Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk mempertahankan pusat gravitasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek-pendek
Bradikinesia
Gerakan volunter menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah, sedang berjalan, atau berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-ragu untuk mulai melangkah. Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit. Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi.
Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Gejala nonmotorik Disfungsi otonom Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia) Gangguan sensasi
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Stadium 4 Gejala berat Masih bisa berjalan namun langkahnya terbatas Rigiditas dan bradikinesia
Beberapa tanda klinis yang dapat ETIOLOGI membantu untuk menegakkan diagnosis KLASIFIKASI Parkinson adalah reduksi dari refleks berkedip, Myerson-glabela sign, berkurangnya gerak PATOFISIOLOGI lambaian. Kesulitan utama dalam diagnosis adalah GEJALA KLINIK membedakan antara penyakit Parkinson dengan DIAGNOSIS sindrom Parkinson. Namun untuk membedakannya adalah adanya resting tumor PEMERIKSAAN PENUNJANG pada penyakit Parkinson.
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI Pemeriksaan penunjang meliputi : ETIOLOGI MRI dan CT-scan untuk menyingkirkan diagnosa banding seperti stoke cardioemboli, KLASIFIKASI hidrosefalus dan Wilson Disease PATOFISIOLOGI EEG (biasanya terjadi perlambatan yang GEJALA KLINIK progresif) DIAGNOSIS PET (Positron Emission Tomography) dan SPECT (Single Photon Emission Computed PEMERIKSAAN Tomography). Didapatkan gambaran penurunan PENUNJANG uptake 18-F dopa pada putamen kontralateral DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI
Degener asi kortiko basal Vaskular parkinso nisme Progresif supranuc lear palsy
EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul. Pengobatan penyakit parkinson bersifat individual dan simtomatik, obat-obatan yang biasa diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness. Perawatan pada penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan
EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Obatobatan
Antikolinergik Seperti Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk menghaluskan pergerakan. Carbidopa/levodopa Levodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine. L-dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron dopaminergik oleh L-aromatik asam amino dekarboksilase (dopa dekarboksilase). Levodopa mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Obatobatan
PENDAHULUAN DEFINISI
Efek samping levodopa EPIDEMIOLOGI Neusea, muntah, distress abdominal ETIOLOGI Hipotensi postural KLASIFIKASI Sesekali akan didapatkan aritmia jantung, PATOFISIOLOGI terutama pada penderita yang berusia lanjut Diskinesia GEJALA KLINIK Abnormalitas laboratorium DIAGNOSIS COMT Inhibitors Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Untuk mengontrol fluktuasi motor pada pasien yang menggunakan obat levodopa. Tolcapone adalah penghambat enzim COMT, memperpanjang efek LDopa. Tapi karena efek samping yang berlebihan
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Obatobatan
Agonis dopamin seperti bromokriptin (Parlodel), pergolid (Permax), pramipexol (Mirapex), ropinirol, kabergolin, apomorfin dan lisurid dianggap cukup efektif untuk mengobati gejala Parkinson. Obat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, akan tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan reseptor dopamin secara progresif yang selanjutnya akan menimbulkan peningkatan gejala Parkinson. obat ini dapat berguna untuk mengobati pasien yang pernah mengalami serangan yang berfluktuasi dan diskinesia sebagai
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Obatobatan
MAO-B inhibitors Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Inhibitor MAO diduga berguna pada penyakit Parkinson karena neuotransmisi dopamine dapat ditingkatkan dengan mencegah perusakannya. Selegiline dapat pula memperlambat memburuknya sindrom Parkinson, dengan demikian terapi levodopa dapat ditangguhkan selama beberapa waktu. Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Yaitu untuk mengaluskan pergerakan.
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Obatobatan
Amantadine (Symmetrel) Berguna untuk perawatan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran. Inhibitor dopa dekarboksilasi dan levodopa Untuk mencegah agar levodopa tidak diubah menjadi dopamin di luar otak, maka levodopa dikombinasikan dengan inhibitor enzim dopa dekarboksilase. Untuk maksud ini dapat digunakan karbidopa atau benserazide ( madopar ). Dopamin dan karbidopa tidak dapat menembus sawar-otak-darah. Dengan demikian lebih banyak levodopa yang dapat menembus sawar-otak-darah, untuk kemudian dikonversi
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi fisik
Program terapi fisik pada penyakit Parkinson merupakan program jangka panjang dan jenis terapi disesuaikan dengan perkembangan atau perburukan penyakit, misalnya perubahan pada rigiditas, tremor dan hambatan lainnya. Latihan fisik yang teratur, termasuk yoga, taichi, ataupun tari dapat bermanfaat dalam menjaga dan meningkatkan mobilitas, fleksibilitas, keseimbangan, dan range of motion. Latihan dasar selalu dianjurkan, seperti membawa tas, memakai dasi, mengunyah keras, dan memindahkan makanan di dalam mulut
ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Suara
Perawatan yang paling besar untuk kekacauan suara yang diakibatkan oleh penyakit Parkinson adalah dengan Lee Silverman Voice Treatment ( LSVT ). LSVT fokus untuk meningkatkan volume suara. Suatu studi menemukan bahwa alat elektronik yang menyediakan umpan balik indera pendengar atau frequency auditory feedback (FAF) untuk meningkatkan kejernihan suara.
ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Terapi Gen
Pada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen yang melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian otak yang disebut subthalamic nucleus (STN). Gen yang digunakan memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD) yang mempercepat produksi neurotransmitter (GABA). GABA bertindak sebagai penghambat langsung sel yang terlalu aktif di STN.
ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
Sebelum penggunaan levodopa, penyakit Parkinson menyebabkan kecacatan berat atau kematian sekitar 25% dalam waktu 5 tahun dari onset, 65% dalam waktu 10 tahun, dan 89% dalam waktu 15 tahun. Dengan diperkenalkannya levodopa, angka kematian menurun sekitar 50%. Hal ini diduga disebabkan oleh efek gejala levodopa. Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. PD sendiri tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan dengan waktu. Rata-rata
PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS
TERIMA KASIH