You are on page 1of 39

REFERAT

Parkinsons Disease
Pembimbing : dr. Susanto, Sp.S

Oleh : Siti Heriah 2007730117

STASE NEUROLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B CIANJUR 2013

PENDAHULUAN

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi gejala yang sangat luas sehingga baik langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Penyakit Parkinson pertama kali diuraikan dalam sebuah monograf oleh James Parkinson seorang dokter di London, Inggris, pada tahun 1817. Di dalam tulisannya, James Parkinson mengatakan bahwa penyakit (yang akhirnya dinamakan sesuai dengan namanya) tersebut memiliki karakteristik yang khas yakni tremor, kekakuan dan gangguan dalam cara berjalan

DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Penyakit Parkinson Merupakan bagian dari parkinsonisme yang secara patologis ditandai dengan degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNc) yang disertai dengan adanya inklusi sitoplasmik eosinofilik (lewy bodies). Disebut juga Parkinsonisme idiopatik atau primer. Parkinsonisme Adalah sindrom yang ditandai dengan adanya tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine oleh berbagai macam sebab. Disebut juga dengan sindrom Parkinson.

PENDAHULUAN
DEFINISI

EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI KLASIFIKASI

PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIK DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI


PROGNOSIS

di seluruh dunia. 5 10 % AMERIKA SERIKAT orang yang terjangkit 500.000 penduduk penyakit parkinson, gejala menderita awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata parkinson menyerang penderita pada usia 65 tahun. EROPA Perbandingan laki-laki dan 0,6 % pada usia 60 64 wanita 3:2

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

tahun 3,5 % pada usia 85 89 tahun

INDONESIA
dengan jumlah penduduk 210 juta orang, diperkirakan ada sekitar 200.000-400.000 penderita

Rata-rata usia penderita di atas 50 tahun

PENDAHULUAN

Hal ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit Usia parkinson. Faktor resiko yang mempengaruhi perbedaan angka secara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap Geografi penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan. Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan hasil pemaparan lingkungan yang Periode episodik, misalnya proses infeksi, industrialisasi ataupun gaya hidup

DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN

Genetik

Faktor Lingkungan

Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada penyakit Parkinson yaitu mutasi pada gen a-sinuklein pada lengan panjang kromosom 4 (PARK1) pada pasien dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen parkin (PARK2) di kromosom 6. Xenobiotik, pekerjaan, infeksi, diet, trauma kepala, stres dan depresi

DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI

Defisit primer : terjadi kehilangan neuron di substansia nigra pars kompakta yang menghasilkan dopamine ke striatum (caudatus dan putamen). Manifestasi klinis terjadi bila penurunan lebih dari 80% dopamine di striatum. Gejala motorik timbul karena gangguan dalam sirkuit motorik ganglia basalistalamokortikal

EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Dua teori kelainan pada ganglia basalis untuk terjadinya Parkinson: a. Teori ketidakseimbangan saraf dopaminergik dengan saraf kolinergik - Pengaruh dopaminergik dominan hiperkinesia - Pengaruh kolinergik dominan gejala hipokinesia

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

b. Teori ketidakseimbangan jalur langsung dan tidak langsung Hipereaktifitas jalur langsung atau hipoaktifitas jalur tidak langsung output dari Globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars retikularis ke talamokorteks menurun gerakan hiperkinesia Hipoaktifitas jalur langsung dan hipereaktifitas jalur tidak langsung Output dari globus palidus segmen internal dan substansia nigra pars reticular meningkat gerakan hipokinesia

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

TRIAS PARKINSON
Tremor
Salah satu ciri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor (bergetar) jika sedang beristirahat. Namun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. Itu yang disebut resting tremor, yang hilang juga sewaktu tidur. Tremor dapat terjadi pada jarijari tangan, Pada sendi tangan fleksi-ekstensi atau pronasisupinasi pada kaki fleksi-ekstensi, kepala fleksi-ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur-tertarik. Tremor ini menghilang waktu istirahat dan menghebat waktu emosi terangsang (resting/ alternating tremor).

GEJALA KLINIK

Rigiditas
Tanda yang lain adalah kekakuan (rigiditas). Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan (oleh orang lain) secara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti melewati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi terpatah-patah/putus-putus. Selain di tangan maupun di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti break-dance. Gerakan yang kaku membuat penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Untuk mempertahankan pusat gravitasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi cepat tetapi pendek-pendek

Bradikinesia
Gerakan volunter menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbicara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. Bradikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya wajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.

Gejala motorik lain


Tiba-tiba Berhenti Melangkah atau Ragu-ragu untuk

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah, sedang berjalan, atau berputar balik; dan start hesitation, yaitu ragu-ragu untuk mulai melangkah. Bisa juga terjadi sering kencing, dan sembelit. Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi.

Mikrografia
Tulisan tangan secara gradual menjadi kecil dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.

Langkah dan gaya jalan (sikap Parkinson)


Berjalan dengan langkah kecil menggeser dan makin menjadi cepat (marche a petit pas), stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membungkuk ke depan, punggung melengkung bila berjalan.

Gejala motorik lain


Demensia Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan defisit kognitif. Gangguan behavioral Lambat-laun menjadi dependen ( tergantung kepada orang lain ), mudah takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat (bradifrenia) biasanya masih dapat memberikan jawaban yang betul, asal diberi waktu yang cukup. Gejala Lain Kedua mata berkedip-kedip dengan gencar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya (tanda

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Gejala nonmotorik Disfungsi otonom Gangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi Ganguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat Gangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur (insomnia) Gangguan sensasi

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Skala Hoehn dan Yahrn


Stadium 1 Gejala dan keluhan pada satu sisi Gejala ringan Gejala tidak nyaman namun tidak menyebabkan kecacatan Gejala muncul tremor pada satu sisi Orang sekitar melihat perubahan postur,lokomotor dan perubahan wajah Stadium 2 Gejala bilateral Kecacatan minimal Postur dan Gait nya sudah normal

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Skala hoehn dan yahrn


Stadium 3 Terdapat perlambatan gerak tubuh Ganggaun keseimbangan awal terutama pada saat berjalan dan berdiri Disfungsi umum yang agak parah Stadium 5 Kakeksia Invalid Tidak dapat berdiri atau berjalan Membutuhkan perawatan

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Stadium 4 Gejala berat Masih bisa berjalan namun langkahnya terbatas Rigiditas dan bradikinesia

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Beberapa tanda klinis yang dapat ETIOLOGI membantu untuk menegakkan diagnosis KLASIFIKASI Parkinson adalah reduksi dari refleks berkedip, Myerson-glabela sign, berkurangnya gerak PATOFISIOLOGI lambaian. Kesulitan utama dalam diagnosis adalah GEJALA KLINIK membedakan antara penyakit Parkinson dengan DIAGNOSIS sindrom Parkinson. Namun untuk membedakannya adalah adanya resting tumor PEMERIKSAAN PENUNJANG pada penyakit Parkinson.
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI Pemeriksaan penunjang meliputi : ETIOLOGI MRI dan CT-scan untuk menyingkirkan diagnosa banding seperti stoke cardioemboli, KLASIFIKASI hidrosefalus dan Wilson Disease PATOFISIOLOGI EEG (biasanya terjadi perlambatan yang GEJALA KLINIK progresif) DIAGNOSIS PET (Positron Emission Tomography) dan SPECT (Single Photon Emission Computed PEMERIKSAAN Tomography). Didapatkan gambaran penurunan PENUNJANG uptake 18-F dopa pada putamen kontralateral DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI

Degener asi kortiko basal Vaskular parkinso nisme Progresif supranuc lear palsy

EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Demensi a dengan lewy body

Multiple system atropi

PENDAHULUAN DEFINISI

Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul. Pengobatan penyakit parkinson bersifat individual dan simtomatik, obat-obatan yang biasa diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slowness. Perawatan pada penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan

EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Obatobatan
Antikolinergik Seperti Benzotropine ( Cogentin), trihexyphenidyl ( Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk menghaluskan pergerakan. Carbidopa/levodopa Levodopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine. L-dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron dopaminergik oleh L-aromatik asam amino dekarboksilase (dopa dekarboksilase). Levodopa mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Obatobatan

PENDAHULUAN DEFINISI

Efek samping levodopa EPIDEMIOLOGI Neusea, muntah, distress abdominal ETIOLOGI Hipotensi postural KLASIFIKASI Sesekali akan didapatkan aritmia jantung, PATOFISIOLOGI terutama pada penderita yang berusia lanjut Diskinesia GEJALA KLINIK Abnormalitas laboratorium DIAGNOSIS COMT Inhibitors Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Untuk mengontrol fluktuasi motor pada pasien yang menggunakan obat levodopa. Tolcapone adalah penghambat enzim COMT, memperpanjang efek LDopa. Tapi karena efek samping yang berlebihan
PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Obatobatan
Agonis dopamin seperti bromokriptin (Parlodel), pergolid (Permax), pramipexol (Mirapex), ropinirol, kabergolin, apomorfin dan lisurid dianggap cukup efektif untuk mengobati gejala Parkinson. Obat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, akan tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan reseptor dopamin secara progresif yang selanjutnya akan menimbulkan peningkatan gejala Parkinson. obat ini dapat berguna untuk mengobati pasien yang pernah mengalami serangan yang berfluktuasi dan diskinesia sebagai

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Obatobatan
MAO-B inhibitors Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Inhibitor MAO diduga berguna pada penyakit Parkinson karena neuotransmisi dopamine dapat ditingkatkan dengan mencegah perusakannya. Selegiline dapat pula memperlambat memburuknya sindrom Parkinson, dengan demikian terapi levodopa dapat ditangguhkan selama beberapa waktu. Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Yaitu untuk mengaluskan pergerakan.

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Obatobatan
Amantadine (Symmetrel) Berguna untuk perawatan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran. Inhibitor dopa dekarboksilasi dan levodopa Untuk mencegah agar levodopa tidak diubah menjadi dopamin di luar otak, maka levodopa dikombinasikan dengan inhibitor enzim dopa dekarboksilase. Untuk maksud ini dapat digunakan karbidopa atau benserazide ( madopar ). Dopamin dan karbidopa tidak dapat menembus sawar-otak-darah. Dengan demikian lebih banyak levodopa yang dapat menembus sawar-otak-darah, untuk kemudian dikonversi

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Deep Brain Stimulation (DBS)


DBS adalah tindakan minimal invasif yang dioperasikan melalui panduan komputer dengan tingkat kerusakan minimal untuk mencangkokkan alat medis yang disebut neurostimulator untuk menghasilkan stimulasi elektrik pada wilayah target di dalam otak yang terlibat dalam pengendalian gerakan. Terapi ini memberikan stimulasi elektrik rendah pada thalamus. Stimulasi ini digerakkan oleh alat medis implant yang menekan tremor. Terapi ini memberikan kemungkinan penekanan pada semua gejala dan efek samping, dokter menargetkan

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi fisik

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Program terapi fisik pada penyakit Parkinson merupakan program jangka panjang dan jenis terapi disesuaikan dengan perkembangan atau perburukan penyakit, misalnya perubahan pada rigiditas, tremor dan hambatan lainnya. Latihan fisik yang teratur, termasuk yoga, taichi, ataupun tari dapat bermanfaat dalam menjaga dan meningkatkan mobilitas, fleksibilitas, keseimbangan, dan range of motion. Latihan dasar selalu dianjurkan, seperti membawa tas, memakai dasi, mengunyah keras, dan memindahkan makanan di dalam mulut

ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Suara

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Perawatan yang paling besar untuk kekacauan suara yang diakibatkan oleh penyakit Parkinson adalah dengan Lee Silverman Voice Treatment ( LSVT ). LSVT fokus untuk meningkatkan volume suara. Suatu studi menemukan bahwa alat elektronik yang menyediakan umpan balik indera pendengar atau frequency auditory feedback (FAF) untuk meningkatkan kejernihan suara.

ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Terapi Gen

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Pada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen yang melibatkan penggunaan virus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian otak yang disebut subthalamic nucleus (STN). Gen yang digunakan memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut glutamic acid decarboxylase (GAD) yang mempercepat produksi neurotransmitter (GABA). GABA bertindak sebagai penghambat langsung sel yang terlalu aktif di STN.

ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI

Pencangkokan syaraf Operasi Terapi Neuroprotektif Nutrisi

ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

Sebelum penggunaan levodopa, penyakit Parkinson menyebabkan kecacatan berat atau kematian sekitar 25% dalam waktu 5 tahun dari onset, 65% dalam waktu 10 tahun, dan 89% dalam waktu 15 tahun. Dengan diperkenalkannya levodopa, angka kematian menurun sekitar 50%. Hal ini diduga disebabkan oleh efek gejala levodopa. Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. Tanpa perawatan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. PD sendiri tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan dengan waktu. Rata-rata

PENDAHULUAN DEFINISI EPIDEMIOLOGI ETIOLOGI KLASIFIKASI PATOFISIOLOGI GEJALA KLINIK DIAGNOSIS PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAGNOSIS BANDING TERAPI PROGNOSIS

TERIMA KASIH

You might also like