You are on page 1of 10

ANALISA PH DAN GAS DARAH

KIMIA KLINIK

pH darah umumnya tergantung pada jumlah (H+) yang berada dalam darah. Gas darah bergantung pada tekanan partial (p), yaitu pCO2 dan pO2 yang berada dalam darah Untuk pemeriksaan pH dan gas darah, dapat digunakan pH / Gas Analyzer, namun hanya 3 parameter yang terukur yaitu : 1. pH 2. p CO2 (mmHg) 3. p O2 (mmHg) Sedangkan parameter yang lain dapat diketahui dengan jalan kalkulasi berdasarkan hasil yang diperoleh pemeriksaan diatas, parameter yang dikalkulasi antara lain: 1. HCO3- mmol/L 2. Total CO2 mmol/L 3. Base execes mmol/L (+) alkalosis (kelebihan anion)

Hiperkapmia : p CO2 darah naik Hipokapmia : p CO2 darah turun Hipoksemia : p O2 darah turun Hipoksia : P O2 jaringan turun (pada anemia) berhubungan dengan Hb. Dan akan berakibat :
1. 2.

Enjury infark, jika berlangsung pada jantung. Pada hipertensi / sklerosis

Kandungan O2 dalam darah arteri (total O2) = O2 Contents Jumlah oksigen dalam bentuk O2 yang terlarut + O2 yang terikat pada Hb. pH dalam tubuh dipertahankan dala nilai rentang yang sempit dengan banyak reaksi tergantung dari enzim yang bekerja secara maksimal pada pH 7.4 0.05. Jika terjadi deviasi cukup besar (alkalis, asam) maka aktivitas enzim aka tertekan dan kehidupan terhenti. Hasil metabolisme akhir dala tubuh adalah asam contoh: Asam Sulfat : hasil metabolisme asam amino yang

CO2 : Hasil metabolisme karbohidrat, dengan H2O membentuk H2CO3. Satu hari tubuh menghasilkan CO2 15.000 mmol/L oleh tubuh dan harus dikompensasi oleh tubuh sampai normal dengan : 1. Buffer dalam darah 2. Paru paru 3. Ginjal
-

*Mekanisme kompensasi. Bila kadar suatu buffer, baik bikarbonat ( 60%) maupun nonbikarbonat menyimpang dari kadar normal, maka akan terjadi pertumbuhan pada pH tubuh secara refleks tubuh akan berusaha untuk mengembalikan ratio fari kedua komponen (metabolik / respiratorik) kerah normal. Jika ratio bikarbonat asam karbonat 20 : 1, maka pH : 7.4 Bila ratioberubah (naik/turun) maka paru-paru dan ginjal berusaha merubah kadar bikarbonat asam karbonat sehingga ratio dipertahankan 20 : 1. Jika dengan mekanisme kompensasi, pH tidak kembali kenilai normal maka mekanisme kompensasinya tidak sempurna.

Tahapan mekanisme kompensasi yang dilakukan tubuh : 1. Sistem buffer dalam darah (bikarbonat asam karbonat / on bikarbonat asam karbonat). Pada saat tubuh terancam kelebihan H+ maka sistem buffer akan bergeser ke kiri dengan konsekuensi buffer anion akan rendah. 2. Paru paru. CO2 (yang sangat banyak tersebut) agar tidak tertimbun dalam paru-paru, maka paru-paru meningkatkan aktifitasnya dengan melakuakn pernapasan yang cepat dan dalam, kondisi ini dinamakan hyperrespiratoric atau kussmaul compensation. Namun aktivitas tersebut bersifat sementara , jika tidak segera diatasi (>1 hari) paru paru akan kelelahan dan dapat berakibat kematian. 3. Ginjal. Karena kondisi (cth acidosis), maka HCO3diginjal akan menurun jumlahnya, agar (HCO3-) kembali normal, maka sel-sel tubulus ginjal akan mensintesis HCO3-, jika kompensasi / sintesa HCO3sempurna, maka ratio 20 : 1 akan dicapai kembali sekalipun kadarnya berbeda.

Metabolisme acidosis . Suatu keadaan dimana tubuh mengalami kelebihan H+ (ancaman asam dari hasil metabolisme pada bebebrapa penyakit). H+ ini akan mengakibatkan menurunnya HCO3-, sebab H+ tersebut akan mengikat HCO3 H2CO3 terdisosiasi H2O + CO2 (H2O ke ginjal / urine dan CO2 ke Paru-paru) hyper Ventilasi / Cepat dan dalam = respirasi type kussmaul) Penyebab (HCO3-) menurun 1. Penimbunan asam (H+) misal dari asam lactat, asam piruvat, asam aseto asetat, asam fosfat bukan berasal dari nonbikarbonat. H+ + HCO3- H2CO3 H2O + CO2 paru paru Hyperventilasi 2. Diare berat passage usus cepat, Ca pankreas (banyak dibuang) banyak mengandung HCO3-. 3. Pemberian diuretik terutama yang menghambat enzim CAH (HCO3- keluar melalui urine) contoh diamox /

Pemeriksaan Laboratorium. 1. pH menurun 2. (HCO3-) menurun T CO2 menurun 3. P CO2 menurun Kompensasi 1. Paru paru hyperventilasi 2. Ginjal Fase I, II, III aktif HCO3- Meningkat 3. Buffer Buffer defisit bisa s/d -20 Metabolisme Alkalosis Keadaan dimana pH darah meningkat alkalis HCO3sangat meningkat , dapat terjadi karena : 1. Peninggian komponen basa metabolik / (HCO3- sangat meningkat karena pemberian basa berlebih NaHCO3, Na-Laktat, Na-Citrat, Na-Acetat.

2. Tubuh kelebihan basa / kelingan asam kehilangan H+ yang tidak mengaupa (nonvolatil), contoh pada muntah berat/hyperemesis dan isapan cairan lambung secara terus menerus 3. Pemberian anti diuretik terutama golongan chlorothiazide 4. Pemberian steroid, cortison retensi Na+, Sekresi K+, NH4+, H+. Pemeriksaan Laboratorium 1. PH meningkat 4.(HCO3-) meningkat 2. pCO2 meningkat 5. Base exesess (+) 3. T CO2 meningkat 6. Acid (-) Konpensasi tubuh: 1. Paru paru

Pernapasan diperlambat (hypoventilasi)terjadi peningkatan komponen asamkemampuan paruparu terbatas karena hypoventilasitubuh kekurangan O2 sehingga arteri meangasang chemoreceptorpernapasan merangasang pusat pernapasan otakpeningkatan ventilasi alveoler.

2. Ginjal. - menurunkan reabsorpsi HCO3- mengurangi pertukaran Na+ & H+ - mengurangi perrtukaran Na+ dengan NH4+/menurunkan pembentukan NH4+. Respiratory acidosis Meningkatnya komponen respirasi asam, suatu kedaan /penyakit yang menyebabkan retensi CO2dalam darahpCO2 darah meningkatH2CO3 daraah meningkat asidosis Faktor penyebab 1. Obstruksi saluran pernapasan: astma, emfisema pulmonorum, broncho pnemonia 2. Mal fungsi rongga thorax/repsirasi muscleparalyses 3. Depresi pusat pernapasan oelh narkotik

Respiratpry alkalosis Terjadinya penurunan pCO2 atau penurunan H2CO3 Penyebab 1.hypertensi 2. Hipoksi 3. Kerusakan hati yang berat NH3 tidak dapt dirubah menjadi ureum.

You might also like