You are on page 1of 37

Askariasis/ankilostomiasis

Robert Christeven

Anamnesa
Gejala awal ascariasis, selama migrasi paru awal
batuk, dyspnea, mengi, dan nyeri dada. Nyeri perut, distensi, kolik, mual, anoreksia, dan diare intermiten. Jaundice, mual, muntah, demam, dan nyeri perut mungkin menyarankan kolangitis, pankreatitis, atau apendisitis.

Pemeriksaan Fisik
Suara napas Ronkhi, wheezing, takipnea, dapat muncul pada migrasi pulmonal Demam dan Urtikaria juga dapat ditemukan Nyeri perut, terutama di kuadran kanan atas, hypogastrium, atau kuadran kanan bawah, mungkin menunjukkan komplikasi ascariasis.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pada fase pulmonal ditemukan peningkatan eosinofil 30-50% dan menetap selama sebulan Larva sputum dapat ditemukan pada fase pulmonal Fase intestinaldiagnosa berdasarkan ditemukannya telur pada feses. Tes serologi tidak berguna

Pemeriksaan Radiologi
Foto Toraks: infiltrasi dengan batas tidak tegas Foto polos abdomen: Ditemukan cacing Cacing pada saluran pankreatobilier dapat terdeteksi dengan USG dan ERCP

Diagnosis
Ditemukan telur dalam feses, dihitung dengan metode hapus tebal kato Infeksi biseksualtelur matang Cacing dewasa keluar sendiri melalui mulut, hidung karena muntah maupun keluar bersama tinja. Diagnosis askariasi paru berdasarkan klinis dan indeks kecurigaan tinggi

Diagnosa Banding
Appendisitis akut Kolangitis Asma Kolestitis Ileus baik obestruktif karena penyebab lain maupun paralitik

Etiologi
Stadium infektif Ascaris lumbricoides adalah telur yang berisi larva matang Telur berbentuk oval, lebar, mempunyai kulit yang tebal dengan penutup sebelah luar Telur lewat bersama tinja dan matang dalam 5-10 hari Telur matang dapat bertahan selama berbulan-bulan dan pada cuaca dingin 5-100 selama 2 tahun.

Epidemiologi
Tersebar luas di daerah trops dan subtropis Penularan melalui tanah Transimisi melalui kontaminasi fekal Dengan transmisi tangan-mulut, pada daerah pedesaan dan kelas sosioekonomi rendah anak-anak yang paling banyak terinfeksi

Patofisiologi
Gejala klini disebabkan oleh:
Migrasi larva di paru Aktivitas cang dewasa di intestinum

Siklus Hidup

Sesudah tertelan hospes manusia, larva dilepaskan dari telur dan menembus dinding usus sebelum bermigrasi ke paru-paru melalui sirkulasi vena. Mereka kemudian memcah jaringan paru masuk ke ruang alveolus, naik cabang-cabng bronkus dan trakea, dan ditelan kembali. Sesudah sampai di usus haluscacing dewasa.

Patofisiologi
Fase paru fenomena hipersensitivitas Fase intestinum menyumbat usus dan cabang-cabang saluran empedu dan mempengaruhi nutrisi hospes.

Manifestasi klinis
Inkubasi 9-12 hari Fase paru: batuk, rasa panas substernal,diperburuk ketika batuk dan inspirasi dalam Dyspnea dan darah pada sputum lebih jarang Demam dengan suhu sekitar 38,30 C Ditemukan pneumonitis eosinofilik pada foto toraks(Sindrome Loeffler)

Fase intestin insiden puncak pada usia (1-6 tahun)


Nyeri perut, kembung,diare, nyeri kolik perut berat, muntah Obstruksi, perforasi,intussusepsi, volvulus, obstruksi saluran bilier,demam, steatore

Migrasi cacng dewasa ke esofagus dapat menyebabkan batuk dan ekspulsi oral

Pneumonitis askariasis
Demam Batuk Sesak napas Mengi Urtikaria Nyeri dada Siaosis hemoptisis

Tatalaksana
Piperazin diberikan oral dengan dosis harian 50-75mg/kgBB selama 2 haripilihan untuk obstruksi usus dan bilier. Dosis tunggal lebih efektif daripada regimen 2 dalam mengurangi beban cacing pada anak terinfeksi. Mebendazol 100 mg dua kali sehari selama 3 hari askariasis non komplikasi

Resiko reinfeksi tinggi terapi diulang dengan interval 3 sampai 6 bulan. sanitasi

Gejala Pulmonal: kortikosteroid inhalasi atau bronkodilator Penaganan Bedah

Komplikasi
Cacing dewasa dapat masuk ke saluran bilier dan menyebabkan
Kolik bilier Kolesistitits Kolangitis Pankreatitis Abses intrahepatik

Prognosis
Pada umumnya askaris mempunyai prognosis yang baik. Tanpa pengobatan penyakit sembuh sendiri dalam waktu 1,5 tahun. Dengan pengobatan, angka kesembuhan 7099%.

Ankilostomiasis

Anamnesis
Gatal Batuk , asma, demam,sputum disertai darah Hilang nafsu makan, diare, rasa tidak nyaman pada perut. Cepat lelah, pucat, susah,sesak napas

Pemeriksaan Fisik
Bisa ditemukan anda-tanda anemia kekurangan zat besi. Pada kasus berat, pasien mungkin menunjukkan pucat, takikardia, cepat lelah. Tekstur kulit buruk, edema, dan kerentanan terhadap infeksi kulit mungkin menunjukkan kekurangan gizi.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan feses untuk menemukan telur cacing Ancylostoma Anemia mikrositik hipokrom Eosinofilia dan hipoalbuminemia

Diagnosis
Ditemukannya telur ancylostoma di feses segar Untuk membedakan Ancylostoma duodenale dan Necator americanus dapat dilakukan biakan dengan cara Harada-Mori

Diagnosa Banding
Anemia perdarahan Kronis/defisiensi besi

Etiologi
Ancylostoma duodeale dan Necator americanus Cacing dewasa berkembang dalam 2-4minggu, warna putih keabu-abuan, sedikit lengkung serta berukuran 5-13mm. Rata-rata umur cacing tambang 1-3 tahun, bisa juga sampai 9 tahun

Epidemiologi
Terutama di daerah tropis Prevalensi di Indonesia tinggi terutama di daerah pedesaan sekitar 40% Kebiasaan defekasi di tanah dan pemakaian tinja sebagai pupuk kebun penting dalam penyebaran infeksi Endemisitas di daerah tinggi terutama pada anak-anak. Setengah dari anak terinfeksi sebelum 5 tahun, 90 % terinfeksi pada usia 9 tahun. Intensitas infeksi bertambah samapi umur 6-7 tahun, kemudian stabil

Siklus hidup

Larva bermigrasi dari dermis atau dinding usus ke sirkulsi vena dan dibawa ke paru masuk ke dalam ruang alveolar, bermigrasi ke atas dan kemudian tertelanusus halus.

Patologi dan Gejala Klinis


Faktor yang mempengaruhi:
Beban cacing, diet, ras, dan operkembangan imunitas pada individu yang terinfeksi secara kronis.

Lesi paru ringan yang serupa dengan ascaris dapat terjadi pada larva stadium migrasi larva ke paru. Keparahan anemia cacing tambang intensitas infeksi dan zat besi dalam badan

Patologi dan Gejala Klinis


Stadium Larva
Larva filariform menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut ground itch. Lesi papuloeritomatosa pada pemajanan primer yang menghilang dalam 1 minggu Vesikulasi dan edema menyeluruh pada infeksi selanjutnya yang berakhir 1-3 minggu

Stadium dewasa Gejala tergantung pada spesies dan jumlah cacing dan keadaan gizi penderita. Pada infeksi kronik terjadi anemia mikrositik hipokrom.Cacing tambang biasa tidak menyebabkan kematian

Tatalaksana
Pada adank dengan anemia berat (hb<5 gr/dl) terapi besi diberikan sebelum antihelmintik Besi diberikan secara oral 2 mg/kgBB 3 kali sehari sampai anemia teroreksi Pada anemia yang mengancam jiwa dengan tanda-tanda gejala gagal jantung, diuretik disertai packed red cell mungkin terindikasi.

Mebendazol 100 mg secara oral dua kali sehari selama 3 hari atau 300 mg sebagai dosis tunggal Pirantel Pamoat 11 mg/ kg sampai 1 gr sebagai dosis tunggal)

Prognosis
Pada umumnya prognosis baik

You might also like