You are on page 1of 32

KROMATOGRAFI

ARIF BUDIMAN

KROMATOGRAFI adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase yaitu fase diam (zat padat atau zat cair) dan fase bergerak (zat cair atau gas).

Teknik kromatografi
Sampel yang merupakan campuran dari berbagai macam komponen ditempatkan dalam situasi dinamis dalam sistem yang terdiri dari fase diam dan fase bergerak. Semua pemisahan pada kromatografi tergantung pada gerakan relatif dari masing-masing komponen diantara kedua fase tersebut. Senyawa atau komponen yang tertahan lebih lemah oleh fase diam akan bergerak lebih cepat daripada komponen yang tertahan lebih kuat. Perbedaan gerak antara komponen yang satu dengan yang lainnya disebabkan oleh perbedaan dalam adsorpsi, partisi, kelarutan atau penguapan diantara dua fase. Jika perbedaan-perbedaan ini cukup besar, maka akan terjadi pemisahan secara sempurna.

Jenis kromatografi
Berdasarkan fase gerak, yang berupa zat cair atau gas: 1. Kromatografi Cair 2. Kromatografi Gas Berdasarkan fase diam, yang berupa zat cair atau padat: 1. Kromatografi Partisi 2. Kromatografi Adsorpsi

KROMATOGRAFI CAIR

1. Kromatografi Adsorpsi 2. Kromatografi Partisi 3. Kromatografi Pertukaran Ion 4. Kromatografi Eksklusi Ukuran

Dua jenis teknik kromatografi Cair:


1. Kromatografi fase normal Fase gerak bersifat non polar Fase diam bersifat polar Sampel yang kurang polar akan terelusi lebih awal 2. Kromatografi fase balik Fase gerak bersifat polar Fase diam bersipfat non polar sampel yang sangat polaraakan terelusi lebih awal

KROMATOGRAFI ADSORPSI
Kromatografi adsorpsi didasarkan pada retensi zat terlarut oleh adanya adsorpsi permukaan yang sering digunakan dalam pemisahan senyawa. Fase diam: padat Fase gerak: cair Pemisahan tergantung pada: - Kesetimbangan pada bidang antara muka di antara fase diam dan fase cair yang bergerak - Kelarutan relatif zat terlarut pada fase bergeraknya

Kompetisi antara molekul-molekul zat terlarut dan pelarut untuk teradsorpsi menimbulkan suatu proses dinamik di mana molekul-molekul zat terlarut dan molekul-molekul pelarut secara kontinyu mengadakan kontak dengan permukaan adsorben, tertahan beberapa saat di permukaan dan kemudian masuk kembali pada fase bergerak. Pada saat teradsorpsi, zat terlarut dipaksa untuk berpindah oleh aliran maju fase gerak, akibatnya hanya molekul-molekul dengan afinitas yang lebih besar terhadap adsorben akan secara selektif tertahan.

Kromatografi partisi
Pemisahan : partisi analit dalam dua cairan yang tak bercampur yaitu fase gerak cair dan fase diam cair yang terikat pada penyangga kolom . Kromatografi partisi adalah kromatografi yang didasari oleh hukum partisi. jika suatu zat terlarut dikocok dalam dua pelarut yang tidak bercampur maka zat terlarut akan terdistribusi diantara dua fase dan apabila kesetimbangan tercapai diperoleh koefisien partisi:

Kd = konsentrasi zat terlarut pada pelarut A konsentrasi zat pada pelarut B

KROMATOGRAFI PARTISI CAIR-CAIR Teknik ini terdiri dari suatu kolom yang berisi: Zat padat penunjang halus :selulosa, silika gel, dll. Pelarut sebagai fasa diam: pelarut hidrofilik Pelarut fase bergerak: pelarut hidrofobik Komponen-komponen dari campuran akan terpartisi pada kedua fase akibat adanya perpindahan diantara kedua fase tersebut.

KROMATOGRAFI PERTUKARAN ION


Kromatografi pertukaran ion adalah sebuah teknik analisis yang telah digunakan di banyak bidang pengetahuan sebagai teknik dasar untuk memisahkan dan menentukan anion dan/atau kation.

Fase diam: permukaan yang bermuatan berlawanan dengan muatan dari sampel Fase gerak : larutan elektrolit dalam air (dapar) yang mendukung ionisasi sampel Digunakan untuk sampel yang bersifat ionik atau dapat terionkan.

Rangkaian dasar komponen kromatografi

Eluent : fase gerak yang akan membawa sampel tersebut masuk ke dalam kolom pemisah. Pompa : untuk mendorong eluent dan sampel tersebut masuk ke dalam kolom. Injektor : tempat memasukkan sampel dan kemudian sampel dapat didistribusikan masuk ke dalam kolom. Kolom pemisah ion : untuk memisahkan ion-ion yang ada dalam sampel. Detektor : untuk membaca ion yang lewat ke dalam detektor. Rekorder data : untuk merekam dan mengolah data yang masuk.

KROMATOGRAFI EKSKLUSI UKURAN


Prinsip kromatografi eksklusi adalah pemisahan berbagai konstituen dengan meninjau perbedaan ukuran dan geometri molekul.

Perbedaan ukuran menyebabkan beberapa partikel bergerak lebih cepat dari yang lainnya sehingga menimbulkan perbedaan permukaan migrasi

Kromatografi eksklusi gel merupakan jenis kromatografi eksklusi dimana fase diamnya yang berperan sebagai penyaring molekul terbuat dari gel polimer yang berikatan silang dan berpori heterogen. Kromatografi eksklusi gel dibagi menjadi 2, yaitu : 1. Teknik permeasi gel atau filtrasi gel 2. Eksklusi

MEKANISME PEMISAHAN Suatu kolom yang telah diisi dengan gel yang beperan sebagai fase diam, dialiri fase gerak yang membawa molekul- molekul yang akan dipisahkan. Molekul- molekul yang berukuran lebih besar dari pori- pori terbesar gel akan keluar kolom dengan mudah melalui celah- celah diantara partikel individual gel.

Molekul- molekul yang berukuran sama atau lebih kecil daripada pori- pori terbesar gel akan masuk ke dalam jaringan yang terbuka di dalam gel. Molekul- molekul tersebut akan tertahan pada berbagai tingkatan dan akan terelusi menurut penurunan berat molekulnya. Molekul- molekul yang berukuran besar umumnya juga memiliki berat molekul yang besar dan molekulmolekul yang berukuran kecil umumnya juga memiliki berat molekul yang kecil

Gel filtration
http://www.youtube.com/watch?v=oV5VB5k O3tQ

Kromatografi Gas
Metode yang cepat dan tepat untuk memisahkan campuran yang sangat rumit Senyawa yang akan dianalisis harus dapat menguap atau dapat diubah menjadi senyawa yang dapat menguap Fase gerak: gas inert (He, N2, Ar, H) yang digerakkan dengan tekanan melalui pipa yang berisi fase diam. Fase diam: cair/padat. Teknik: kolom ditempatkan dalam tanur yang suhunya dikendalikan atau diprogram.

Pembagian kromatografi berdasarkan jenis pendukungnya : Jenis Pendukung Tipe Kromatografi


Kertas Kromatografi Kertas (KKt)

Kaca/Lempeng logam Kromatografi Lapis tipis Tipis (KLT) Kolom Kromatografi Kolom

Pada Kromatografi dibedakan istilah: 1. Pengembangan digunakan untuk kromatografi datar yang fasa geraknya berjalan melalui fasa diam tanpa terjadi pengeluaran senyawa dari fasa diamnya (digunakan pada KKt dan KLT) 2. Elusi digunakan pada kromatografi yang fasa geraknya melalui fasa diam sambil membawa senyawa keluar dari fasa diam (digunakan pada Kromatografi Kolom)

KROMATOGRAFI KERTAS
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran kertas berfungsi sebagai pengganti kolom. Kromatografi kertas adalah salah satu pengembangan dari kromatografi partisi yang menggunakan kertas sebagai padatan pendukung fasa diam. Sebagai fasa diam adalah air yang teradsorpsi pada kertas dan sebagai larutan pengembang biasanya pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air.

KROMATOGRAFI KERTAS dan lapis tipis


Kromatografi lapis tipis merupakan salah satu analisis kualitatif dari suatu sampel yang ingin dideteksi dengan memisahkan komponen-komponen sampel berdasarkan perbedaan kepolaran. PRINSIP KERJA Memisahkan sampel berdasarkan perbedaan kepolaran antara sampel dengan pelarut yang digunakan. Teknik ini biasanya menggunakan fase diam dari bentuk plat silika dan fase geraknya disesuaikan dengan jenis sampel yang ingin dipisahkan. Larutan atau campuran larutan yang digunakan dinamakan eluen. Semakin dekat kepolaran antara sampel dengan eluen maka sampel akan semakin terbawa oleh fase gerak tersebut

NILAI RF Rf = Jarak yang ditempuh substansi / Jarak yang ditempuh oleh pelarut

Garis depan

Rf = A / B A Titik awal

Kromatografi kertas
http://www.youtube.com/watch?v=8Sq8k4_Y YTQ

KROMATOGRAFI KOLOM
Kromatografi kolom adalah kromatografi yang menggunakan kolom sebagai alat untuk memisahkan komponen-komponen dalam campuran. Prinsip Kromatografi Kolom Adsorpsi Didasarkan pada absorbsi komponen2 campuran dengan afinitas berbeda terhadap permukaan fase diam. Absorben bertindak sebagai fase diam dan fase geraknya adalah cairan yang mengalir membawa komponen campuran sepanjang kolom. Sampel yang mempunyai afinitas besar terhadap absorben akan secara selektif tertahan dan afinitasnya paling kecil akan mengikuti aliran pelarut.

Teknik pemisahan kromatografi kolom

Contoh Aplikasi dalam Bidang Farmasi


Untuk pemisahan metabolit sekunder dari ekstrak tumbuhan obat KKt, KLT, K.Kolom Analisis kualitatif dan kuantitatif suatu senyawa/zat aktif dalam sediaan farmasi HPLC Analisis urin deteksi senyawa opiat, barbiturat, benzodiazepin, kokain, tetrahidrokanabinol TOXILAB

You might also like