You are on page 1of 15

Tinea Pedis et Manus

OLEH FARIDA MEI SARI HARAHAP

PEMBIMBING Dr. SURYA DHARMA, H. Sp.KK

PENDAHULUAN
Insidens mikosis superficialis cukup tinggi di Indonesia karena menyerang masyarakat luas dan negara kita beriklim tropis dan kelembapannya yang tinggi.Salah satu jenis penyakit yang kita temui adalah tinea manus.Tinea manus jarang muncul sendiri tapi biasanya muncul bersamaan dengan tinea pedis dengan atau tanpa infeksi kuku pada kaki yang biasanya terjadi pada orang dewasa. Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,misalnya stratum korneum pada epidermis,rambut dan kuku yang disebabkan jamur/genus dermatofita yang dibagi menjadi genera Microsporum,Trichophyton dan Epidermophyton.Golongan jamur ini mempunyai sifat mencernakan keratin.

DEFINISI

Tinea pedis adalah infeksi jamur dermatofita pada kaki yang khususnya menyerang sela jari dan telapak kaki,dapat meluas ke lateral maupun punggung kaki. Tinea manus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi dermatofita pada daerah telapak tangan, punggung tangan, jarijari tangan, serta daerah interdigitalis, permukaan palmar dan dorsum manus.

ETIOLOGI Penyebab Tinea Pedis et Manus adalah infeksi jamur dermatofita yaitu Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton rubrum, Epidermophyton floccosum.Yang lebih banyak di daerah tropis dengan iklim yang panas dan lembap.Kadangkadang disebabkan oleh jamur lain seperti Microsporum dan Candida albicans.

EPIDEMIOLOGI
Tinea Pedis dan Tinea Manus terdapat diseluruh dunia, khususnya Negara-negara yang berhubungan dengan daerah tropis yang beriklim panas dan lembap.Tinea Pedis et Manus mengenai semua umur dan menyerang pria dan wanita.Dan lokalisasi yang terdapat pada daerah kulit telapak tangan dan kaki, punggung tangan dan kaki, jari-jari tangan dan kaki, serta daerah interdigital yang sering terlihat pada orang yang bekerja ditempat yang basah, mencuci, disawah, menggunakan sepatu yang sempit dan sebagainya. Untuk tinea pedis dan tinea manus biasanya pada orang dewasa dan jarang muncul pada usia anak-anak.Tinea manus biasanya muncul seketika di telapak tangan pada usia pubertas.

SINONIM
Tinea Pedis disebut juga Athletes foot, Dermatofitosis,

Epidermophytosis dermatomycosis, Ringworm of the foot.Sedangkan Tinea Manus disebut juga Ringworm infections of the hand dan kutu air.

PATOFISIOLOGI

Dermatofita dapat menginfeksi manusia dengan berbagai cara, ada 3 macam cara penularan yaitu: Antrofilik yaitu dari manusia ke manusia. Zoofilik yaitu dari binatang ke manusia. Geofilik yaitu dari tanah ke manusia. Reaksi radang bergantung tempat infeksi, imunitas penderita, rambut halus (vilus) folikelnya sebagai reservoir hingga sering kambuh.Hanya dilapisan keratin oleh karena adanya serum factor penghambat jamur dermatofit memasuki ruang ekstravaskuler yang berfungsi melindungi jaringan sehingga mencegah penetrasi ke lapisan lebih dalam.

1. 2. 3.

GEJALA KLINIK

Ada tiga bentuk klinis tinea pedis dan manus yang sering dijumpai,yaitu:

Bentuk Intertriginosa.
Manifestasi klinisnya berupa maserasi, deskuamasi, dan erosi pada sela jari.Tampak warna keputihan basah dan dapat terjadi fissura yang terasa nyeri bila tersentuh.Infeksi sekunder dapat menyertai fissura tersebut dan lesi dapat meluas sampai ke kuku dan kulit jari.Pada kaki, lesi sering mulai dari sela jari III, IV, dan V.Bentuk klinik ini dapat berlangsung bertahun-tahun tanpa keluhan sama sekali.

Bentuk Vesikular Akut.


Penyakit ini ditandai terbentuknya vesikula-vesikula dan bula yang terletak agak dalam di bawah kulit dan sangat gatal.Lokasi yang tersering adalah telapak kaki di bagian tengahdan kemudian melebar serta vesikulanya memecah.

Bentuk Mocassin Foot.


Pada bentuk ini seluruh kaki dari telapak, tepi sampai punggung kaki terlihat kulit menebal dan berskuama.Eritema biasanya ringan, terutama terlihat pada bagian tepi lesi.Lesi umumnya setempat akan tetapi dapat bergabung sehingga mengenai seluruh kaki dan sering simetris yang disebut Mocassin Foot.Semua bentuk yang terdapat pada tenia pedis dapat pula terjadi pada tenia manus yaitu dermatofitosis yang menyerang tangan.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan

Laboratorium :

Kerokan Kulit + KOH 10% : Hifa positif (+). Biakan agar Sabouraud atau dengan Dermatophyte Test Medium (DTM) : Tumbuh koloni-koloni jamur. Lampu Wood : Fluoresensi positif (+).

DIAGNOSA
Dapat ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan klinis, pemeriksaan sediaan langsung dengan KOH 10-20%, dan kultur pada Sabourauds Dextrose Agar (SDA) atau dengan Dermatophyte Test Medium (DTM).

Pada Tinea Pedis adalah 1. Kandidiasis, 2. Akrodermatitis perstans, dan 3. Pustular-bacterid. Pada Tinea Manus adalah 1.Dermatitis kontak alergika, 2.Dyshidrotic dermatitis, dan 3.Dermatitis numularis.

DIAGNOSIS BANDING

PENATALAKSANAAN

Pengobatan terhadap dermatofitosis dapat dilakukan dengan cara topikal dan sistemik.Keberhasilan suatu pengobatan tergantung dari faktor predisposisi, faktor penderita dan faktor obat : di sini lain perlu diketahui penyakit infeksi jamur sering kambuh dan mengalami infeksi.Pada masa kini terdapat berbagai macam obat untuk pengobatan dermatofitosis, baik dari golongan konvensional dan antifungal terbaru. Untuk memilih obat yang tepat perlu dipertimbangkan mengenai efektifitas obat, cara kerja, spektrum, efek samping dan segi kosmetik.

Obat Topikal Golongan Antifungal Konvensional Obat yang termasuk ini antara lain : -- Salep Whitfield , -- Castelani's paint , -- Asam Undesilinat Kerja obat-obat ini sebagai keratolitik, antifungal dan anti bakteri.Obat-obat ini mempunyai spektrum sempit, dan penggunaannya terbatas hanya untuk infeksi di kulit. Golongan Antifungal Terbaru; antara lain : -- Tolnaftate, -- Haloprogin, -- Cyclopirox olamine, -- Naftifine, -- Imidazole (miconazole, ketokonazole, clortrimazole, econazole,dll). Obat-obat baru ini mempunyai spektrum luas dan kerjanya fungisidal. Cara pemakaian obat-obat topikal ini dilakukan dengan mengoleskan obat tersebut 1 2 kali sehari minimal selama 3 minggu.

Obat Sistemik Golongan Antifungal Konvensional

Griseofulvin. Pemberian pada anak-anak 10 - 20 mg/kg bb sehari, pada orang dewasa 500 - 1000 mg sehari atau 330 mg griseofulvin ultra micronized sekali
sehari. Obat ini diberikan pada waktu makan dengan diet tinggi lemak untuk mempertinggi absorbsi.

Golongan Antifungal Terbaru


Ketoconazole. Pemberian 200 mg sehari pada waktu makan. Lama pemberian

tergantung kepada lokalisasi dermatofitosis tersebut. Dosis anak (di atas usia 2 tahun 3,3 - 6,6 mg/kg BB sehari). Merupakan kontraindikasi untuk wanita hamil, kelainan fungsi hati dan hipersensitivitas terhadap ketoconazole.

Golongan Triazole
Itraconazole. Pemberian 100 mg sehari selama 15 hari, efektif untuk tinea corporis

dan tinea cruris. Sedang untuk infeksi palmoplantar diberikan 100 mg sehari selama 30 hari. Fluconazole. Efektif untuk pengobatan terhadap dermatofitosis di kulit. Terbinafine. Obat ini analog dengan naftifine. Efek samping minimal dibandingkan dengan griseofulvin. Pemberian dengan dosis 2 x 250 mg sehari pada orang dewasa, sedangkan pada anak-anak dengan berat badan 10-20 kg 62,5 mg/hari, 20-40 kg 125 mg/hari

PROGNOSA

Dengan memperhatikan pemilihan, cara pemakaian obat, syarat pengobatan, dan pencegahan yang adekuat serta menghilangkan factor predisposisi maka penyakit ini dapat di berantas dan memberi prognosis yang baik.

You might also like