Professional Documents
Culture Documents
FISIOLOGI HAID
Siklus Haid
Perdarahan haid : darah yang keluar dari uterus perempuan sehat, lamanya 3-6 hari, warnanya kecoklatan, ganti pembalut 2-5 pembalut perhari dan terjadi akibat penurunan kadar progesteron yaitu pada suatu siklus haid yang berovulasi. Siklus : 21-35 hari
Hipothalamus
Releasing hormones
FSH-RH (follicle stimulating hormone releasing hormone ): merangsang hipofise mengeluarkan FSH LH-RH ( luteinizing hormone releasing hormone ) : merangsang hipofisis mengeluarkan LH
1.
2.
Hipothalamus
3. PIH ( prolactine inhibiting hormone) menghambat hipofise mengeluarkan prolaktin 4. TSH ( thyroid stimulating hormon ), ACTH (adrenocorticotrophic hormone )
Siklus haid
1.
2.
3.
Masa Haid : 2-8 hari, endometrium lepas, pengeluaran hormon ovarium minimum Masa Proliferasi : sampai hari ke 14, endometrium tumbuh/proliferasi. Hari 12-14 : ovulasi Masa Sekresi : korpus rubrum menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron
Siklus Haid
Fase Proliferasi
Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) memicu hipofisis anterior mengeluarkan hormon FSH. FSH memicu pematangan folikel di ovarium menjadi folikel dominan, sehingga terjadi sintesis estrogen dalam jumlah besar. Estrogen menyebabkan terjadinya proliferasi sel-sel endometrium, Estrogen yang tinggi ini memberi tanda kepada hipofisis untuk mengeluarkan hormon LH. Pengeluaran LH (LH Surge ) ini menyebabkan terjadinya ovulasi dan memicu korpus luteum untuk mensintesis progesteron.
Fase Proliferasi
Fase proliferasi mempunyai ciri berupa pertumbuhan mitosis yang progresif dari endometrium sebagai persiapan inplantasi embryo. Gambaran histologinya berupa pertumbuhan kelenjar yang pendek, padat, dan kurus.
Folikulogenesis
Graaf Folikel
1. Theca interna and externa 2. Basal membrane between thecaand granulosa 3. Granulosa 4. Graafian follicle with follicle fluid 5. Primary oocyte 6. Cumulus oophorus 7. Ovarian tissue 8. Tunica albuginea of the ovary 9. Abdominal space
Oosit primer
10. Pellucid zone 11. Nucleus in the diakinesis stage 12. Granulosa cells 13. Processus of the Granulosa cells 14. Microvilli of the oocyte surface
Stigma ovulasi
Ovarium Folikel
Tuba
Stigma Ovulasi
Fimbrie
Dalam 48-72 jam sesudah ovulasi, progesteron yang meningkat tinggi menyebabkan terjadinya perubahan sekretorik pada endometrium
gambaran histologi berupa perubahan kelenjar dengan vakuola yang kaya dengan glikogen, kelenjar semakin berkelok-kelok dan memanjang dengan stroma udema untuk mempersiapkan lapisan endometrium menjadi desidua
Fase Sekresi
dapat
Masa Haid
Dengan tiadanya inplantasi, terjadi kerusakan korpus luteum yang mengakibatkan progesteron dan estrogen menurun.
Arteri
spiralis mengalami dilatasi dan stasis diikuti spasme dan iskemi. terjadi perdarahan dan pelepasan lapisan endometrium nekrotik yang dinamakan menses.
Bila ada pembuahan, korpus luteum dipertahankan, bahkan berkembang menjadi korpus luteum graviditas.
Ovulasi
Ovum dilepas dari ovarium Apakah ada ovulasi ?
Biopsi endometrium Suhu basal Sitologi vaginal Getah serviks Kadar Progesteron D 22
Ovulasi
Biopsi endometrium : fase sekresi Suhu Basal : pagi bangun tidur sebelum
aktifitas . Turun saat ovulasi kemudian naik lagi sekitar 37C sampai siklus selanjutnya Sitologi vagina : perbandingan sel superfisial (35%) dan intermedier (65%)
Ovulasi
Getah serviks :
Hari ke 9-15 menstruasi, panjang 10-20 cm ( Spinnbarkeit ), diobjek glass : gambaran daun pakis Progesteron darah : > 10 ng/ml
Gangguan Haid
o -
Jumlah Hipo menore : < N Hiper menore : > N, menoragia Lama Siklus: Oligomenore : siklus > 35 hr Polimenore : siklus < 21 hari