You are on page 1of 8

Teknik Relaksasi

Efek Relaksasi:

Relaksasi adalah
kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress .

Frekuensi nadi, frekuensi nafas TD Konsumsi oksigen Ketegangan otot Kecepatan metabolisme Kesadara Perasaan damai dan sejahtera

Kasus: Ibu U mengeluh sering sakit kepala teknik relaksasi dapat mengurangi nyeri kepala

Jenis Teknik Relaksasi

Relaksasi Napas Dalam

Relaksasi Progresif

Guided Imagery

Relaksasi Napas Dalam


Teknik relaksasi napas dalam bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan efesiensi batuk, mengurangi stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan menurunkan kecemasan

Prosedur teknik relaksasi napas dalam:


1. Ciptakan lingkungan yang tenang 2. Usahakan tetap rileks dan tenang 3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan 1,2,3 4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan bawah rileks 5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali 6. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-lahan 7. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks 8. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam 9. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri 10.Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang 11.Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali. 12.Bila nyeri menjadi hebat, seseorang dapat bernafas secara dangkal dan cepat.

Relaksasi Progresif
Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan cara duduk di kursi yang nyaman atau berbaring dengan nyaman di ruangan yang sejuk dan tenang. Mulai bernafas perlahan dan dalam hingga paru-paru terisi penuh kemudian tahan napas selama beberapa detik. Perlahan-lahan keluarkan napas sehingga rongga dada kembali mengendur hingga paru-paru mengempis sempurna. Setelah sekitar 5-10 menit membentuk pola pernapasan, mulai latihan berikutnya yaitu menegangkan setiap bagian tubuh saat menarik napas. Pertahankan ketegangan otot selama 10 detik kemudian kendurkan otot dan keluarkan napas bersamaan. Setelah itu dilanjutkan dengan tahapan berikut: Tekuk kuat jari kaki dan tekan kaki ke bawah Tekan tumit ke bawah dan lekukkan kaki ke atas Tegangkan otot betis Tegangkan otot paha, luruskan lutut dan kakukan tungkai Tegangkan otot bokong Tegangkan perut Tekuk siku dan tegangkan otot lengan Naikkan bahu dan tekan kepala ke bantal Katupkan rahang, kernyitkan alis dan tutuplah mata rapat-rapat Regangkan seluruh otot bersama-sama Tarik napas dalam, relaksasi terjadi jika klien mengalami perasaan yang nyaman dan berat menyebar ke seluruh tubuh

Guided Imagery
Guided imagery adalah proses yang menggunakan kekuatan pikiran dengan mengarahkan tubuh untuk rileks melalui komunikasi dalam tubuh dan melibatkan semua indera (sentuhan, penglihatan dan pendengaran). Teknik guided imagery dilakukan dengan cara berkhayal atau membayangkan sesuatu. Teknik ini dimulai dengan proses relaksasi pada umumnya, yaitu meminta kepada klien untuk perlahan-lahan menutup matanya dan fokus pada nafas mereka, klien didorong untuk relaksasi mengosongkan pikiran dan memenuhi pikiran dengan bayangan untuk membuat damai dan tenang (Smeltzer & Bare, 2002).

Thermotherapy

Superficial thermotherapy atau kompres hangat merupakan salah satu terapi modalitas dengan cara memberikan rasa panas pada permukaan jaringan sekitar kedalaman 1 cm. Kompres hangat pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan jaringan.

Efek terapeutik: Vasodilatasi Viskositas darah Ketegangan otot Metabolisme jaringan Permeabilitas kapiler

Kompres yang digunakan untuk melakukan kompres hangat atau superficial thermotheraphy memiliki beberapa jenis, diantaranya (Knight & Draper, 2008):
Botol air panas Berupa botol yang didalamnya diisi dengan air panas. Kerugiannya adalah panas tidak dapat bertahan lama yaitu kurang dari lima menit. Kenny pack Kompres ini berbahan dasar wol yang diberi uap panas dan dikeringkan, memiliki panas awal yang intens namun mendingin dengan cepat (sekitar 5 menit). Handuk panas Berupa handuk yang dicelupkan ke dalam air yang bersuhu 40-46C, panas bertahan cukup lama, sekitar 5-10 menit. Hydrocolator pack Terbuat dari bahan kanvas yang berisi gel. Gel dapat menyerap sejumlah besar air dan dengan demikian dapat mempertahankan panas untuk jangka waktu yang lama. Panas bisa bertahan hingga 30 menit jika dipanaskan sampai suhu 60-70C, menyediakan suhu sekitar 45C untuk kulit.

Pengkajian sebelum melakukan kompres hangat:

Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat menyebabkan cedera (kaji apakah klien menyadari rasa panas serta dapat membedakan suhu yang terlalu panas) Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien (klien lansia beresiko untuk tidak dapat mentoleransi panas dengan baik) Area yang dikompres dengan memeriksa: Perubahan integritas kulit (edema, memar, kemerahan, lesi terbuka, perdarahan) Status sirkulasi (warna, suhu, dan sensasi). Jaringan yang terasa dingin, berwarna pucat atau kebiruan, dan kurangnya sensasi atau mati rasa mengindikasikan kerusakan sirkulasi. Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah (penting dikaji sebelum tindakan diberikan pada area tubuh yang luas) (Berman et al, 2002)

You might also like