Professional Documents
Culture Documents
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSU Dr. SLAMET GARUT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2012
Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang besar. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup besar, sehingga perlu dilakukan program pembatasan angka kelahiran. Program pembatasan angka kelahiran di Indonesia dikenal dengan program keluarga berencana yang disingkat dengan KB.
Tujuan
Pembatasan kelahiran tersebut bertujuan tidak hanya untuk membatasi angka kelahiran tetapi juga mengurangi angka mortalitas ibu dan anak, terutama ibu dengan usia tua, yang ketika hamil, angka morbiditas dan mortalitas cukup tinggi dan juga kemungkinan anak yang dilahirkan menderita gangguan kromosomal seperti sindrom Down dan sebagainya cukup tinggi.
Definisi
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan setelah hubungan seksual dengan menghambat sperma mencapai ovum matang (metode yang mencegah ovulasi) atau dengan mencegah ovum yang telah dibuahi tertanam pada endometrium (mekanisme yang menyebabkan lingkungan uterus tidak cocok untuk ovum yang telah dibuahi).
Klasifikasi
Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi mengandung kombinasi estrogen dan progesteron sintetik atau hanya progestin.
Kontrasepsi non hormonal
Kontrasepsi Mantap (Sterilisasi)
Cara Kerja
Menekan ovulasi Mengurangi transpor sperma
Manfaat Kegunaan
Memiliki efektifitas yang tinggi (hampir menyerupai
efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan). Risiko terhadap kesehatan sangat kecil. Tidak mengganggu hubungan seksual.
selama perempuan masih ingin menggunakannya. Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause. Mudah dihentikan setiap saat. Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang (mencegah anemia), tidak terjadi nyeri haid.
pengunaan pil dihentikan. Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore, akne.
Disminorhe.
Siklus haid tidak teratur.
pembuluh darah, mata dan saraf. Penyakit tiroid, radang panggual, endometriosis atau tumor ovarium jinak. Menderita TB kecuali yang sedang menggunakan rifampisin. Varises vena.
mmHg. Riwayat gangguan faktor pembekuan darah atau DM > 20th. Kanker payudara atau yang dicurigai kanker payudara. Migrain dan gejala neurologis fokal (epilepsi/ riwayat epilepsi). Tidak dapat menggunakan pil secara teratur setiap hari.
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: microgynon
Komposisi 21 tablet masing-masing mengandung 0.15 mg Levonorgestrel dan 0.03 mg Etinilestradiol serta 7 tablet plasebo.
Cara pemakaian
Satu tablet diminum tiap hari selama 28 hari berturut-turut. Kemasan berikutnya dimulai setelah tablet pada kemasan sebelumnya habis.
Bifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21
tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dalam dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: Climen 28
Komposisi Terdiri dari 16 tablet putih berisi estradiol valerate 2 mg dan 12 tablet pink berisi estradiol valerate 2 mg dan cyproterone acetate 1 mg.
Cara pemakaian Minumkan tablet putih satu kali sehari selama 16 hari dilanjutkan dengan tablet pink satu kali sehari hingga habis.
Trifasik
Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif
estrogen/progestin dalam 3 dosis yang berbeda, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif. Contoh: TRINORDIOL*-28
Komposisi Tiap kemasan Trinordiol*-28 berisi 28 tablet. Tablettablet ini disusun dalam kemasan menurut urutan sebagai berikut: 6 tablet kuning tua dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.05 mg levonorgestrel, 5 tablet putih dari 0.04 mg etinilestradiol dan 0.075 mg levonorgestrel, 10 tablet kuning dari 0.03 mg etinilestradiol dan 0.125 mg levonorgestrel, 7 tablet innert merah dari 31.835 mg laktosa.
Cara Pemakaian
Dianjurkan tablet Trinordiol*-28 diminum setiap hari pada waktu yang sama, sebaiknya setelah makan atau pada waktu mau tidur. Bila pemakai merasa mual, sebaiknya tablet diminum dengan susu.
2. Suntik
Jenis suntikan kombinasi adalah 25 mg Depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi IM sebulan sekali, dan 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM. Sangat efektif 0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan.
Cara Kerja
Secara umum : menekan ovulasi. mengentalkan lendir serviks. atrofi endometrium. Menghambat transportasi ovum lewat tuba.
Komplikasi
Perdarahan haid tidak teratur.
Kembalinya kesuburan terlambat Mual Sakit kepala BB meningkat
dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Tidak membatasi umur Obat KB suntik yang 3 bulan sekali (Progesteron saja) tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu menyusui
pemakaian terjadi mual, pendarahan berupa bercak di antara masa haid, sakit kepala dan nyeri payudara Tidak melindungi dari IMS dan HIV AIDS
Indikasi
Wanita usia 35 tahun yang merokok aktif
Ibu hamil atau diduga hamil Pendarahan vaginal tanpa sebab Penderita jantung, stroke, lever, darah tinggi dan
kencing manis Sedang menyusui kurang dari 6 minggu Penderita kanker payudara
KB suntik 3 bulan
Depo Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif. Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini. Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depo-provera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu laktasi.
350ug noretindron. Kemasan dengan isi 28 pil: 75ug dosegestrel. Ada dua jenis yaitu DMPA 150mg IM 1X/3bulan dan NET 200mg IM 1x/2bulan.
Cara Kerja
Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid
seks di ovarium (tidak begitu kuat). Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit. Mengentalkan lendir serviks. Mengubah motilitas tuba sehingga transportasi ovum terganggu.
Efektivitas
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu-dua tablet karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat-obat mukolitik asetilsistein bersamaan dengan minipil perlu dihindari karena dapat meningkatkan penetrasi sperma. Dalam menggunakan minipil sebaiknya jangan sampai ada tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam yang sama, senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan minipil.
Keuntungan Cocok untuk perempuan menyusui. Sangat efektif jika digunakan secara benar. Tidak mempengaruhi produksi ASI. Nyaman dan mudah digunakan. Kesuburan cepat kembali. Sedikit efek samping. Tidak mengandung estrogen Dapat dipakai sebagai senggama. Mengurangi nyeri haid dan jumlah darah haid. Mencegah kanker endometrium. Sedikit sekali mengganggu metabolisme karbohidrat sehingga relatif aman diberikan pada perempuan DM yang belum mengalami komplikasi.
Kerugian Hampir 30-60% mengalami gangguan haid. Peningkatan/penurunan berat badan. Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama. Bila lupa satu pil saja maka kegagalan menjadi lebih besar. Payudara menjadi tegang, mual, pusing, dermatitis atau jerawat. Efektivitasnya menjadi lebih rendah bila digunakan bersamaan dengan obat OAT (rifampisin) dan obat epilepsi (fenitoin, barbiturat).
4. Kontrasepsi Implan
Jenis jenis kontrasepsi implan : a. Norplant Terdiri dari 6 batang silastik 3,4 cm berisi 36 mg berisi levonogestrel, efektif 7 tahun. b. Implanon Terdiri dari 1 batang silastik 40mm berisi 68 mg 3 keto-desogrestel, efektif selama 3 tahun. c. Jadelle Terdiri dari 2 batang berisi 75mg levonorgestrel, efektif 5 tahun.
Cara Kerja
Mengentalkan lender servik
Mengganggu pembentukan endometrium Mengurangi transportasi sperma.
Efek samping :
Amenorea Infeksi local (daerah
Komplikasi :
Nyeri payudara Mual dan pusing Gelisah Tidak proteksi terhadap
KONTRASEPSI MANTAP
Wanita
Laki laki
: tubektomi : vasektomi
Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI. Paduan Pelayanan Keluaraga Berencana. Jakarta: Dep.Kes, 2006. Kontrasepsi. Dalam: Sukandar EY, etal.editor. Iso farmakoterapi. Jakarta: ISFI.2008. p.43-59. Amenorrhea. www.winkipedia.org/wiki/amenorrhea tanggal 19 Mei 2009