Professional Documents
Culture Documents
Kejang Demam
Bangkitan kejang terkait dengan demam dan umur, serta tidak didapatkan infeksi ataupun kelainan intrakranial. Terjadi pada umur 3 bulan sampai 5 tahun, dan terbanyak pada umur 14-18 bulan. Kelainan tersering pada anak. Prognosis baik.
kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
- Konsensus Kejang Demam, 2006 -
Bangkitan
Kejang Demam
Status Epileptikus
Jika kejang yang disertai demam terjadi selama lebih dari 30 menit baik satu kali atau multipel tanpa kesadaran penuh diantara kejang maka diklasifikasikan sebagai status epileptikus yang diprovokasi demam Kejadian ini berkisar 5 % dari keseluruhan kejang yang disertai demam.
Perinatal.
Umur,
Prenatal
Genetik,
Demam sering disebabkan : Infeksi saluran pernapasan atas, Otitis media, Pneumonia, Gastroenteritis Infeksi saluran kemih.
Kejang Demam
Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang paling tinggi, terkadang kejang terjadi pada demam yang tidak begitu tinggi. Bila hal ini terjadi maka anak tersebut memiliki resiko tinggi untuk berulangnya kejang.
Epidemiologi
The American of Pediatrics (AAP) usia termuda bangkitan kejang demam 6 bulan. Insiden bangkitan kejang demam tertinggi terjadi pada usia 18 bulan. Biasanya setelah berumur 6 tahun pasien tidak kejang demam lagi/ namun, beberapa pasien masih dapat mengalami kejang demam sampai umur lebih dari 5-6 tahun.
Faktor Resiko
Demam, Usia, Riwayat keluarga, Faktor prenatal, Faktor perinatal, Faktor pascanatal.
Manifestasi Klinis
Diagnosis
Menyingkirkan penyebab kejang lainnya seperti meningitis, ensefalitis, trauma kepala, ketidakseimbangan elektrolit, dan penyebab kejang akut lainnya
Anamnesis
Adanya kejang, jenis kejang, kesadaran, lama kejang Suhu sebelum/saat kejang, frekuensi dalam 24 jam, interval, keadaan anak pasca kejang Penyebab demam di luar infeksi susunan saraf Riwayat perkembangan, riwayat kejang demam dan epilepsi dalam keluarga Menyingkirkan penyebab kejang lain
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : apakah terdapat penurunan kesadaran Suhu tubuh: apakah terdapat demam Tanda rangsang meningeal Tanda peningkatan tekanan intrakranial Tanda infeksi di luar susunan saraf pusat Pemeriksaan neurologi: tonus, motorik, reflex fisiologis, reflex patologis11
Pemeriksaan Penunjang
EEG Cairan serebrospinal MRI
Penatalaksanaan
Pada tatalaksana kejang demam ada 3 hal yang perlu diperhatikan yaitu : Pengobatan fase akut Mencari dan mengobati penyebab Pengobatan profilaksis terhadap berulangnya kejang demam
Penanganan Awal
1. Membuka pakaian yang ketat 2. Posisi pasien dimiringkan apabila muntah untuk mencegah aspirasi. 3. Jalan napas harus bebas agar oksigenasi terjamin. 4. Pengisapan lendir dilakukan secara teratur, diberikan terapi oksigen dan jika perlu dilakukan intubasi. 5. Awasi keadaan vital
Antipiretik
Tidak ditemukan bukti bahwa penggunaan antipiretik mengurangi resiko terjadinya kejang demam, namun para ahli di Indonesia sepakat bahwa antipiretik tetap dapat diberikan ketika anak demam (> 38,5oC).
Antipiretik
Dosis parasetamol yang digunakan ialah 10-15 mg/kgBB/kali diberikan 4 kali sehari dan tidak lebih dari 5 kali. Dosis ibuprofen 5-10 mg/kgBB/kali diberikan 3-4 kali sehari.2
Diazepam
Obat yang paling cepat untuk menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan secara intravena atau intrarektal. Kadar diazepam tertinggi dalam darah akan tercapai dalam waktu 1-3 menit apabila diazepam diberikan secara intravena dan dalam waktu 5 menit apabila diberikan secara intrarektal.
Diazepam
Dosis diazepam intravena 0,3-0,5 mg/kgBB, diberikan perlahan-lahan dengan kecepatan 1-2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit dengan dosis maksimal 20 mg.
Diazepam
Untuk memudahkan orangtua di rumah dapat diberikan diazepam rektal dengan dosis: 5 mg pada anak dengan berat badan < 10 kg 10 mg untuk berat badan anak > 10 kg
Buccal midazolam (0.5 mg/kg; dosis maximal 10 mg) dikatakan lebih efektif daripada diazepam per rektal pada anak.
TERIMA KASIH