You are on page 1of 50

Disusun oleh :

Achmad Nabil
Dewi Ratna Sari
Dita Evita Hersafitri
Fitri Aulia
Lisa Karlina Halim

Marisa Juliani
Mey Mey Sagianti
Refiana Prima Putri
Risa Ahdyani
Zakiah

Pembahasan
memiliki gugus fungsi OH yang
melekat pada rantai alkil
ALKOHOL
Sifat Sifat Alkohol
Kegunaan Alkohol
Analisis Alkohol
Uji Organoleptis

Bau, Bentuk, rasa, warna, kelarutan,
flourensi, dan penerangan
Konfirmasi Identitas

Uji Lucas, Reaksi Diazo, Reaksi
Esterifikasi, dan Reaksi Iodoform.
Konfirmasi Identitas
Uji Lucas
Sampel + Pereaksi Lucas (ZnCl
2
+ HCl)

Jernih Alkohol Primer
Keruh Alkohol Sekunder
Endapan Alkohol Tersier
Reaksi Diazo
Sampel + Diazo A + Diazo B + NaOH

Warna Merah Prambos
Reaksi Iodoform
Sampel + NaOH + Larutan I
2


Ada endapan kuning (mikroskopis)
Bau Iodoform
Konfirmasi identitas



Sampel
+
Asam asetat
+
H2SO4

Bau etil asetat




Sampel
+
Asam benzoat
+
H2SO4

Bau prambos


Sampel
+
Asam Salsilat
+
H2SO4

Bau Metil salsilat
mempunyai dua gugus alkil yang
terikat pada satu atom oksigen
ETER
Rumus Umum : R-O-R'
Sifat-Sifat Eter
Senyawa eter rantai C pendek berupa cair pada
suhu kamar
Titik didihnya naik dengan penambahan unsur C.
Eter rantai C pendek mudah larut dalam air
Eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air
dan larut dalam pelarut organik.
Unsur C yang sama titik didih eter > Titik didih
alkana dan < titik didih alkohol (metil, n-pentil eter
100
o
C, n-heptana 98
o
C, heksil alkohol 157
o
C)

Kegunaan Eter
Pelarut senyawa-senyawa organik.
Zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
MTBE (Metil Tertier Butil Eter)
CH
3
|
CH
3
C O CH
3

|
CH
3

Menaikan angka oktan.

Analisis Eter
Titik didih rendah sehingga mudah menguap
Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa
organik yang tak larut dalam air
Mudah terbakar
Pada umumnya bersifat racun
Bersifat anastetik (membius)
Eter tidak bereaksi dengan logam natrium
Eter terurai oleh asam halida, terutama oleh HI.

mengandung gugus karbonil
(C=O) yang terikat pada sebuah
atau dua buah unsur hidrogen
Aldehida
Rumus Umum :

Sifat-Sifat Aldehida
Sifat Fisik
Berfase cair, kecuali fomaldehid yang berfase gas.
Aldehid suku rendah mempunyai bau yang
menyengat, sedangkan aldehida suku tinggi
mempunyai bau yang enak
Kelarutan aldehid hampir sama dengan alkohol dan
eter.
Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air.
Semua aldehid larut dalam pelarut organik.
Sifat Kimia
Aldehida dapat dioksidasi menjadi asam
karboksilatnya.
Aldehida dapat direduksi dengan gas H
2
membentuk
alkohol primer.
Kegunaan Aldehida
Larutan formaldehida dalam air dengan kadar 40%
dikenal dengan nama formalin. Zat ini banyak
digunakan untuk mengawetkan spesimen biologi
dalam laboratorium musium.
Formaldehida juga banyak digunakan sebagai :
a) Insektisida dan pembasmi kuman
b) Bahan baku pembuatan damar buatan
c) Bahan pembuatan plastik dan damar sintetik seperti
Galatin dan Bakelit.
Asetaldehida dalam kehidupan sehari-hari antara
lain digunakan sebagai :
a) Bahan untuk membuat karet dan damar buatan
b) Bahan untuk membuat asam asetat (As. Cuka)
c) Bahan untuk membuat alkohol
Identifikasi Aldehida
Identifikasi gugus aldehid alifatik
Sampel + Pereaksi Schiff merah-ungu
tidak berlaku untuk kelompok aldehida yang berada didalam bentuk
hidrat dan juga tidak berlaku untuk aldosa.

Identifikasi gugus aldehid sebagai reduktor
Aldehid sangat mudah teroksidasi menjadi asam karboksilat. Hampir
setiap reagensia yang mengoksidasi suatu alkohol juga
mengoksidasi suatu aldehid.

Uji Fehling

Fehling A
+
Fehling B

Larutan biru tua

dipanaskan
+
Aldehid

endapan Cu
2
O
berwarna kuning
dan merah tua.
Uji
Benedict

Benedict
dipanask
an
+
larutan
aldehid asam

karboksilat.



Uji Tollens

Senyawa
Aldehid
+
Pereaksi
tollens
AgNO
3
+ NH
3
dipanask
an
asam
karboksilat

garam amonia

golongan senyawa karbon dengan
gugus fungsi karbonil (C=O)
KETON
Sifat-Sifat Keton
Alkanon dengan jumlah C 1 s/d 5 berupa cairan
tak berwarna
umumnya larut dalam air
Alkanon memiliki sifat yang sama seperti aldehide
dapat direduksi oleh gas H
2
menghasilkan alkohol
sekundernya.

Kegunaan Keton
1. pelarut untuk lilin, plastik, dan sirlak
2. pelarut untuk selulosa asetat dalam
memproduksi rayon.
3. Pembersih pewarna kuteks
4. Pembuat campuran parfum dan alat kosmetik
5. Pembuat gas air mata
6. Sebagai bahan obat bius
Analisis Keton
Larutan fehling
Aldehida + Larutan Fehling endapan merah
bata
Keton + Larutan Fehling TIDAK ADA endapan

Larutan Tollens
Aldehida + Larutan Tollens endapan cermin
perak
Keton + Larutan Tollens TIDAK ADA endapan
senyawa karbon yang mengandung gugus
fungsi karboksil COOH yang terikat ke
suatu gugus alkil R
Asam Karboksilat (Alkanoat)
Rumus Umum : C
n
H
2n
O
2


Penamaan Senyawa Asam
Karboksilat
Rumus
Struktur
Nama
IUPAC
Nama
Trivial
Sumber
HCOOH
Asam Metanoat Asam Format Semut (Formica)
CH3COOH
Asam Etanoat Asam Asetat Cuka (Asetum)
C2H5COOH
Asam Propanoat Asam Propionat Susu (Protospion)
CH3(CH2)COOH
Asam Butanoat Asam Butirat Mentega
(Butyrum)
CH3(CH2)3COOH
Asam Rentanoat Asam Valerat Akar Valerian
(Valere)
CH3(CH2)4COOH
Asam Heksanoat Asam Kaproat Domba (Caper)
Sifat-sifat Asam Karboksilat
C < 5 berbentuk cairan encer dan larut sempurna
dalam air.
5 < C <9 berbentuk cairan kental dan sedikit larut
dalam air.
C >10 berbentuk padatan yang sukar larut dalam air.
Titik didih asam alkanoat lebih tinggi dibandingkan
titik didih alkohol yang memiliki jumlah atom C yang
sama.
Pada umumnya merupakan asam lemah.
Dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam.
Kegunaan Asam Karboksilat

Asam format (asam metanoat) biasanya digunakan
untuk:
menggumpalkan lateks (getah karet)
obat pembasmi hama
Asam asetat (asam etanoat) banyak digunakan
sebagai pengawet makanan, dan penambah rasa
makanan (bakso dan soto).
Asam sitrat biasanya digunakan untuk pengawet
buah dalam kaleng.
Asam stearat digunakan untuk membuat lilin.
Analisis Asam Karboksilat

Reaksi dengan Na-bikarbonat : masukan
larutan na-bikarbonat 5% pada gelas arloji,
tambahkan 1 tetes asam asetat, timbul gas CO
2

menyatakan senyawa asam. Jika terjadi endapan
timbulnya gelembung-gelembung udara, bau
karet, larutan kuning, larutan hijau, keruh dan
berawan.
Asam monokarboksilat dan asam
dikarboksilat : sediakan 2 tabung reaksi,
masing-masing tabung diberi as.monokarboksilat
dan as.dikarboksilat. pada tabung tersebut diberi
3-5 tetes larutan FeSO
4
kemudian tambahkan
larutan KOH atau NaOH sebanyak 4-6 tetes.
Amati hasil yang terjadi.
memiliki atom karbon kurang dari sepuluh,
beraroma harum seperti aroma pada buah-
buahan dan bunga.ester dapat diperoleh dari
ekstrak buah-buahan (ester alami) dan dapat
pula disintesis (ester sintesisi)
Ester
Sifat-Sifat Ester
Ester memiliki bau yang harum
Senyawa ester pada umumnya sedikit larut
dalam air
Ester lebih mudah menguap dibandingkan
dengan asam atau alkohol pembentuknya.
Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis
Kegunaan Ester
Amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut
untuk damar dan lak
Esterifikasi etilen glikol dengan asam bensen 1.4
dikarboksilat menghasilkan poliester yang
digunakan sebagai bahan pembuat kain.
Karena baunya yang sedap maka ester banyak
digunakan sebagai esen pada makanan.
Analisis Ester
Dapat dilakukan dengan mengamati sifat-sifat
ester:
Memiliki bau yang harum
Ester lebih mudah menguap daripada alkohol dan
pembentuknya
Ester dapat mengalami reaksi hidrolisis

Pengujian Ester
Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya ester di
dalam sampel, cara pengujiannya antara lain :
Pengujian Ester dengan GC-MS
Pengujian Kimia

senyawa-senyawa dimana ada satu atau
lebih atom hidrogen pada sebuah alkana
yang digantikan oleh atom-atom halogen
(fluorin, klorin, bromin atau iodin)
Haloalkana
Sifat-Sifat Haloalkana

Titik didih di bawah suhu kamar (sekitar
20C).
Perlu diingat bahwa:
satu-satunya metil halida yang berwujud cair
adalah iodometana;
kloroetana merupakan sebuah gas.
Halogenalkana sangat sedikit larut dalam
air.
Kegunaan Haloalkana
a. Pembuatan Plastik
Kloroetena, CH
2
=CHCl, digunakan untuk membuat
poli(kloroetea) biasa disebut PVC.
Tetrafluoroetena, CF
2
=CF
2
, digunakan untuk
membuat poli (tetrafluoroetena) PTFE.
b. Penggunaan di Laboratorium
senyawa-senyawa halogenalkana ini bereaksi
dengan banyak senyawa lain menghasilkan
bermacam-macam produk organik.






Analisis Haloalkana
Larutan perak nitrat bisa digunakan untuk
menentukan halogen apa yang terdapat pada sebuah
halogenalkana.
Cara yang paling efektif adalah dengan melakukan
sebuah reaksi substitusi yang mengubah halogen
menjadi sebuah ion halida, dan selanjutnya menguji
ion halida tersebut dengan larutan perak nitrat.

Reaksi :
1. Halogenalkana dipanaskan dengan sejumlah
larutan natrium hidroksida dalam sebuah
campuran etanol dengan air. Apapun akan larut
dalam campuran ini sehingga reaksi bisa
berlangsung dengan baik.
2. Atom halogen dilepaskan sebagai ion halida.
3. Reaksi ini tidak harus berlangsung sampai selesai.
Uji dengan perak nitrat cukup sensitif untuk
mendeteksi ion-ion halida dalam konsentrasi yang
cukup kecil.
4. Campuran diasamkan dengan menambahkan
asam nitrat. Penambahan asam nitrat ini akan
mencegah terjadinya reaksi antara ion-ion
hidroksida yang tidak-bereaksi dengan ion-ion
perak yang akan ditambahkan. Selanjutnya larutan
perak nitrat ditambahkan.


Berbagai endapan bisa terbentuk dari reaksi
antara perak dan ion-ion halida:

Ion dalam campuran Endapan yang
terbentuk
Cl
-
Endapan putih

Br
-
Endapan krim pucat
pasi

I
-
Endapan kuning
pucat pasi
terdiri atas suatu atom nitrogen yang terikat
dengan dua atom hidrogen dan dengan
kerangka karbon Gugus amina bertindak
sebagai basa
AMINA
PENGGOLONGAN AMINA
Sifat-sifat Amina
Sifat Fisika
Titik didihnya berada diantara titik didih senyawa
tanpa ikatan hidrogen (alkana/eter) dan senyawa
berikatan hidrogen kuat (alkohol) dengan bobot yang
sama.

Sifat Kimia
Merupakan basa lemah dan bersifat nukleofil, jika
bereaksi dengan asam mineral membentuk garam
ammonium kuarterner yang larut dalam air.
Kegunaan Amina
Amina biasanya sebagai
katalisator.
1) Dimetil amina :
pelarut, absorben gas alam, pencepat
vulkanisasi, membuat sabun, dan lain-lain.
2) Trimetil amina :
suatu penarik serangga.
Analisis Amina
Dapat dilakukan dengan dilakukan
dengan:
mencium baunya: amina mengeluarkan bau yang
khas, contohnya casein berbau khas (anyir),
dengan pemanasan urea yang diberikan kertas
lakmus merah berubah menjadi biru, yang
menghasilkan basa.
mempunyai suatu nitrogen
trivalen yang terikat pada suatu
gugus karbonil
Amida
Sifat-Sifat Amida
Memiliki titik cair dan titik didih yang tinggi
Turunan asam karboksilat yang paling tidak
reaktif
Nitrogen suatu amida tidak bersifat basa maupun
nukleofilik
Nitrogennya mampu melepaskan elektron dan
mampu membentuk sebuah ikatan dengan
karbon karbonil

Kegunaan Amida
Bahan aditif pembuatan sampo, contohnya :
alkanolamida
Pembuatan pembuatan alat listrik contohnya
nomex
Serat untuk produksi tekstil dan contohnya nilon 6
Bahan baku setengah jadi untuk produksi fatty
nitril dan fatty amina, dalam industri obat-obatan
Palmitamida, stearamida dan oleoamida
digunakan sebagai bahan penyerasi pada
penguatan karet alam dengan silika

Analisis Amida
Uji asam Hidroksamat




Terbentuk warna merah sampai violet.

Hidrolisis dengan NaOH


Amida terbentuk ammonia
Amida lakmus berubah biru

senyawa yang gugus OHnya melekat
langsung pada cincin aromatik
Fenol
OH
Kegunaan Fenol
Lignin merupakan bahan dinding sel.
Antosianin sebagai pigmen bunga.
Fenol tumbuhan mendapat perhatian karena
kemampuannya untuk membentuk kompleks
dengan protein dengan ikatan hydrogen.
Ekstraksi senyawa fenol dari tumbuhan dengan
menggunakan alkohol yang mendidih biasanya
mencegah terjadinya oksidasi enzimatik.
Senyawa fenol merupakan senyawa aromatic
karena itu menyerap cahaya pada daerah UV.
Sifat-sifat Fenol
1. Sifat kimia
Dapat dipersamakan dengan alkanol tersier.
Jika direaksikan dengan H
2
SO
4
pekat tidak membentuk
ester.
Dengan HNO
3
pekat dihasilkan nitrofenol dan pada
nitrasi selanjutnya terbentuk 2,4,6 trinitrofenol atau asam
pikrat.
Fenol dapat bereaksi dengan basa dan membentuk
garam fenolat.
2. Sifat Fisika
Berbentuk kristal yang tak berwarna.
Sangat berbau.
Sifat-sifat antiseptik.

Analisa Fenol
Umumnya tidak larut dalam NaHCO
3
,
sedangkan dalam asam karboksilat larut.
Fenol dapat diubah menjadi eter dengan
proses sintesis Wiliamson.
Karena fenol lebih asam daripada alkohol
maka fenol dapat diubah menjadi Natrioum
foroksida, dengan menggunakan Natrium
Hidroksida.

You might also like