You are on page 1of 35

Pembimbing : dr. N.

Saelan T, SpKJ
Oleh : Ameru Ulfalian (406117070)
Pendahuluan
Parkinsons disease : salah satu penyakit
neurodegeneratif yang banyak ditemukan saat ini.

Menyebabkan gangguan dalam beraktivitas dan
dapat menyebabkan disabilitas pada lansia.

Menimbulkan beban ekonomi dan psikologi baik
bagi penderita, keluarga, dan negara
Parkinsons Disease
Parkinsons disease (PD) adalah penyakit
neurodegeneratif progresif yang paling sering
ditemukan.

PD terjadi akibat gangguan degeneratif basal ganglia
(corpus striatum, globus palidus, nukleus
subthalamik, dan substansia nigra) termasuk jalur
dopaminergik nigrostriatal parkinsonism
Epidemiologi
PD : salah satu penyebab utama disabilitas neurologis
pada individu diatas usia 60 tahun.

USA : 1 juta individu menderita PD (~1% berusia > 55
tahun).

Puncak onset : awal usia 60an (range 35-85 tahun),

Durasi penyakit berkisar antara 10 hingga 25 tahun

Prevalensi kejadian P : W = sama

Epidemiologi
Genetik berperan dalam terjadinya PD pean
resiko 5 %.

Onset kejadian PD familial terjadi lebih awal (rerata
46 tahun) dengan perkembangan penyakit yang
lebih cepat.

Ditemukan mutasi di kromosom 4q pada gen
pengkode - synuclein, komponen utama badan
Lewy. Mutasi gen yang kini banyak diperhatikan
adalah pada LRRK2 (leucine-rich repeat kinase).
Etiologi
Etiologi
Hilangnya neuron dopaminergik berpigmen di
substansia nigra (SN) pars compacta +
defisiensi dopamin di porsio putamen striatum
Aktivitas motorik direk ;
Aktivitas motorik indirek
Inhibisi di korteks motorik bradikinesia dan
rigiditas
Patofisiologi
Patofisiologi
Aktivitas nukleus
subthalamik
Pengaruhi sistem limbik
Muncul tanda dan gejala
emosional
Kematian neuron nigral disebabkan oleh :
kerentanan genetik (abnormalitas processing -
synuclein),
stres oksidatif
faktor lingkungan

Ditemukan pula badan Lewy (Lewy bodies, LB),
inklusi eosinofilik fibrillar intraselular, dan
konsentrasi tinggi - synuclein, ubiquitin, tau
protein, tuberculin, dan protein lain di substansia
nigra (SN) dan locus coeruleus (LC)
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Gejala klasik PD :
1) Bradikinesia
2) Resting tremor
3) Rigiditas
4) Abnormalitas postural

Onset muncul setelah kehilangan 70% hingga 80%
neuron striatal berpigmen
2 dari 4
Skala Hoehn and Yahr
0 Tak ada gejala yang tampak
1 Gejala unilateral, mungkin ada tremor pada
satu ekstremitas
2 Gejala bilateral, keseimbangan baik
3 Gejala bilateral, gerakan tubuh melambat,
instabilitas postural ringan-sedang, dan
kesulitan berjalan
4 Gejala bilateral dengan instabilitas postural
berat, rigiditas, dan bradikinesia
5 Gejala bilateral dengan ketidakmampuan
berjalan, membutuhkan kursi roda, terdapat
kakeksia
Tremor Parkinsonian
Sifat : asimetris, regular, ritmis, amplitudo rendah (4-6
siklus per detik) menjadi simetris dengan 7-12 siklus
per detik, diawali dengan pill rolling tremor.

Tremor terjadi saat istirahat, berkurang selama
melakukan gerakan volunter.

Lengan lebih terpengaruh daripada tungkai.

Tremor diperberat oleh kegelisahan dan stres

Rigiditas Parkinsonian
Peningkatan resistensi tehd gerakan pasif, diawali
kram otot pada jari kaki dan tangan, atau
ekstremitas terasa kaku, berat, lelah, dan nyeri.

Dapat terjadi cogwheel phenomenon bersamaan
dengan tremor.
Bradikinesia Parkinsonian
Seluruh otot lurik- ekstremitas, tubuh, okular, fasial-
terpengaruh, termasuk otot- otot mastikasi, deglutisi, dan
artikulasi hypophonia dan nada bicara monoton.

Mikrografia

Hipokinesia merupakan salah satu gejala akinetik yang
paling awal terjadi

Bradikinesia dicirikan dengan kesulitan memulai,
melanjutkan, atau mengsinkronisasikan gerakan.
Abnormalitas Postural
Gangguan fiksasi postural : fleksi involunter dari
kepala dan leher.

Stooped posture merupakan ciri khas penderita PD,
dengan punggung fleksi ke depan.

Gangguan keseimbangan merupakan akibat dari
instabilitas postural. Penderita PD tidak dapat
menjaga keseimbangan satu memiringkan tubuh dan
akan jatuh saat mencobanya.
Gejala Otonom & Neuroendokrin
Disfungsi otonom dan neuroendokrin menimbulkan
gejala non- motorik :
diaforesis
retensi gastrik
konstripasi
retensi urin
denervasi simpatetik jantung hipotensi ortostatik.
seborea
Gejala Kognitif- Afektif
Depresi (endogen) terjadi pada 50% penderita PD

Demensia terjadi pada 30% penderita PD

Bradyphrenia : kelambatan berpikir, miskin pikiran
(hilangnya imajinasi dan insight) dan kesulitan
memformulasikan pikiran
Mata melebar,
kedipan
Myerson sign
(+)
Siallorhea
Masked facies
Gejala Awal PD
Tremor 70%
Gangguan berjalan 11%
Kekakuan 10%
Kelambatan 10%
Nyeri otot 8%
Hilangnya ketangkasan 7%
Gangguan menulis 5%
Depresi, gelisah, gangguan psikiatrik lain 4%
Gangguan bicara 3%
Diagnosa Banding
DD Perbedaan
Essential tremor Gejala parkinsonism lain (-), tremor bilateral,
frekuensi 8-10 Hz, abnormalitas postural (-)
Hidrosefalus normotensif Instabilitas postural (+), gx berjalan (+), bradikinesia
(+), tetapi rigiditas (-), tremor (-)
PL memperbaiki kondisi
Progresive supranuclear palsy
(PSP)
Rigiditas dan postur distonik pada leher & bahu,
pandangan mata kosong, cenderung jatuh saat
berjalan
Obat neuroleptik Onset cepat
Penyakit Creutzfeldt- Jacob Onset usia pertengahan, demensia progresif,
mioklonus, gx motorik, perubahan karakteristik pada
EEG
Huntington disease Usia muda, riw. keluarga (+), choreoathetosis,
demensia
Tatalaksana
Tujuan :
mempertahankan fungsi dan QoL
menghindari komplikasi terkait- obat

Bradikinesia, tremor, rigiditas, dan abnormalitas
postur berespons baik terhadap pengobatan tahap
awal.

Gangguan kognitif, hypophonia, disfungsi otonom
dan ketidakseimbangan tidak menunjukkan banyak
perbaikan
Farmakologis
(1) Levodopa
(2) Agonis dopamin
(3) Antagonis glutamat
(4) Antikolinergik
(5) COMT inhibitor
(6) MAO-B inhibitor
Farmakologis
Farmakologis
menstimulasi reseptor dopamin yang
digunakan untuk mengurangi limitasi
pada terapi dengan levodopa
Farmakologis
Merupakan obat antiviral, diduga obat ini
membebaskan sisa dopamin yang ada pada
neuron presinap di jalur nigrostriatal
Farmakologis
Blokade reseptor kolinergik-muskarinik
di striatum, bermanfaat bagi penderita
PD tremor & distonia
Farmakologis
[levodopa di plasma]
bioavailabilitas levodopa ,
waktu on
Farmakologis
Non- Farmakologi
Bedah
Pallidotomy
Thalamotomy
Deep brain stimulation (BSD)

Fisioterapi

Pendekatan Tatalaksana Pada Penderita
Parkinsons Disease
Kesimpulan
Parkinsons disease (PD) : penyakit neurodegeneratif progresif yang
paling banyak ditemukan, onset penyakit dimulai pada usia awal 60
tahun.
PD terjadi akibat defisiensi dopamin nigrostriatal yang
menyebabkan timbulnya gejala parkinsonism.
Manifestasi klinis klasik PD bradikinesia, resting tremor, rigiditas,
dan abnormalitas postural, dapat pula disertai gejala non- motorik.
Tatalaksana PD bertujuan untuk menpertahankan fungsi dan
kualitas hidup serta mencegah timbulnya komplikasi akibat obat.
Terapi medikamentosa berupa pemberian preparat levodopa, agonis
dopamin, antagonis glutamat, antikolinergik, COMT inhibitor dan
MAO-B inhibitor. Tatalaksana non- medikamentosa berupa bedah
pallidotomy dan thalamotomy yang telah jarang dilakukan, Deep
Brain Stimulation (DBS) dan fisioterapi untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup penderita PD.

You might also like