You are on page 1of 16

Dipresentasikan Oleh :

Zahrotul Aimah
J500 070 048

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

REFERAT
GANGGUAN GIZI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Dokter Umum
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing:
dr. A. Septiarko SpA
dr. Hj. Elief Rohana Sp.A, M kes


BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan gizi masih merupakan masalah di
Indonesia
Dari 343 kabupaten/kota di Indonesia penderita gizi
buruk sebanyak 169 kabupaten/kota
Pada umur 6 12 tahun ditemukan obesitas sekitar
4%, pada anak remaja 12 18 tahun ditemukan 6,2 %
dan pada umur 17 18 tahun11,4%.
A. Latar
Belakang
Masalah
Penulisan referat ini ditujukan untuk mengetahui
definisi, eiologi, klasifikasi, dampak serta
penatalaksanaan pada gangguan gizi
B. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh
mengalami gangguan dalam penggunaan zat
gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan
aktivitas
Secara umum malnutrisi terbagi atas dua bagian
yaitu undernutrisi dan overnutrisi.
Undernutrisi atau keadaan defisiensi terdiri dari
marasmus, kwashiorkor, serta marasmic
kwashiorkor. Sedangkan overnutrisi atau kelebiahn
nutrisi lebih dikenal dengan obesitas
KLASIFIKASI
Bentuk malnutrisi energi protein yang terutama
disebabkan kekurangan kalori berat dalam jangka
waktu lama
MARASMUS
Sindrom klinis yang diakibatkan dari defisiensi protein
berat dan asupan kalori yang tidak adekuat
KWASHIORKOR
keadaan gizi buruk dengan tanda-tanda gabungan dari
marasmus dan kwashiorkor
MARASMIC-KWASHIORKOR
OBESITAS
Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang umumnya
ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah kulit), sekitar organ tubuh
dan kadang terjadi perluasan ke dalam jaringan organnya
Etiologi
1. Faktor utama
Peranan diet
Peranan penyakit atau infeksi
2. Faktor lain
Peranan sosial ekonomi


PATOFISIOLOGI
Patofisiologi cont
Asupan energi yang
jauh melebihi kebutuhan
tubuh
Pemberian makanan
pendamping ASI yang
terlalu dini
Kelebihan energi yang disimpan
dalam bentuk jaringan lemak.
Ketidak seimbangan kalori
MANIFESTASI KLINIK
Marasmus
8
Kwshiorkor
8
Obesitas
7

Pertumbuhan berkurang
atau berhenti
Terlihat sangat kurus
Penampilan wajah seperti
orangtua
Perubahan mental
Cengeng
Kulit kering, dingin,
mengendor, keriput
Lemak subkutan menghilang
hingga turgor kulit berkurang
Otot atrofi sehingga kontur
tulang terlihat jelas
Vena superfisialis tampak
jelas
Ubun ubun besar cekung
tulang pipi dan dagu
kelihatan menonjol
mata tampak besar dan
dalam
Kadang terdapat bradikardi
Tekanan darah lebih rendah
dibandingkan anak sebaya
Perubahan mental sampai
apatis
Anemia
Perubahan warna dan
tekstur rambut, mudah
dicabut / rontok
Gangguan sistem
gastrointestinal
Pembesaran hati
Perubahan kulit
Atrofi otot
Edema simetris pada kedua
punggung kaki, dapat
sampai seluruh tubuh.
wajah bulat dengan pipi
tembem dan dagu rangkap
leher relatif pendek
dada membusung dengan
payudara membesar
- perut membuncit dan striae
abdomen
- pada anak laki-laki : Burried
penis, gynaecomastia
- pubertas dini
- genu valgum (tungkai
berbentuk X) dengan kedua
pangkal paha bagian dalam
saling menempel dan
bergesekan yang dapat
menyebabkan laserasi kulit
*Manifestasi klinis dari marasmic-kwashiorkor merupakan campuran gejala marasmus dan
kwashiorkor
DIAGNOSIS
Kekurangan Energi Protein (
Marasmus, Kwashiorkor,
marasmic-kwashiorkor)
Obesitas
Ditegakkan dengan berdasarkan
tanda dan gejala klinis serta
pengukuran antropometri.
- BB/TB < -3 SD atau , 70 % dari
median (marasmus)
- Edema pada kedua punggung kaki
sampai seluruh tubuh (kwashiorkor:
BB/TB > - 3 SD atau marasmic
kwashiorkor: BB/TB < -3SD).

Ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
antropometri
-Indeks massa tubuh (IMT).
Obesitas bila IMT P > 95 kurva IMT
berdasarkan umur dan jenis kelamin
dari CDC-WHO.
-Pengukuran lemak subkutan
dengan mengukur skinfold thickness
(tebal lipatan kulit/TLK). Obesitas
bila TLK Triceps P > 85.

PENATALAKSANAAN
1. Tatalaksana umum kekurangan energi protein:
Penanganan umum meliputi 10 langkah dan terbagi
dalam 3 fase yaitu: fase stabilisasi, fase transisi,
fase rehabilitasi dan fase tindak lanjut.

2. Tata laksana Obesitas
- Prinsipnya adalah mengurangi asupan energi serta
meningkatkan keluaran energi, dengan cara
pengaturan diet, peningkatan aktifitas fisik, dan
mengubah/modifikasi pola hidup.
- Terapi intensif
Terapi intensif diterapkan pada anak dengan
obesitas berat dan yang disertai komplikasi yang
tidak memberikan respon pada terapi konvensional,
terdiri dari diet berkalori sangat rendah (very low
calorie diet), farmakoterapi dan terapi bedah
KESIMPULAN
Gangguan gizi atau malnutrisi adalah suatu keadaan
defisiensi, kelebihan atau ketidak seimbangan protein
energi dan nutrien lain yang dapat menyebabkan
gangguan fungsi pada tubuh
Secara umum malnutrisi terbagi atas dua bagian yaitu
undernutrisi dan overnutrisi
Marasmus adalah bentuk malnutrisi energi protein
yang terutama disebabkan kekurangan kalori berat
dalam jangka waktu lama
Kwashiorkor adalah sindrom klinis yang diakibatkan
dari defisiensi protein berat dan asupan kalori yang
tidak adekuat.
Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh, yang
umumnya ditimbun dalam jaringan subkutan (bawah
kulit), sekitar organ tubuh dan kadang terjadi
perluasan ke dalam jaringan organnya

Kesimpulan cont
Malnutrisi primer adalah kejadian KEP akibat kekurangan
asupan nutrisi
Malnutrisi sekunder disebabkan karena adanya penyakit
utama, seperti kelainan bawaan, infeksi kronis ataupun
kelainan pencernaan dan metabolik, yang mengakibatkan
kebutuhan nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang
turun dan/meningkatnya kehilangan nutrisi
Obesitas terjadi karena adanya kelebihan energi yang
disimpan dalam bentuk jaringan lemak
Pengaturan keseimbangan energi diperankan oleh
hipotalamus
Penanganan umum KEP meliputi 10 langkah dan terbagi
dalam 3 fase yaitu: fase stabilisasi, fase transisi, fase
rehabilitasi dan fase tindak lanjut
Penatalaksanaan obesitas prinsipnya adalah mengurangi
asupan energi serta meningkatkan keluaran energi,
dengan cara pengaturan diet, peningkatan aktifitas fisik,
dan mengubah/modifikasi pola hidup

TERIMAKASIH

You might also like