You are on page 1of 37

Kejang Pada Anak

Mustarsid
Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fak. Kedokteran Sebelas Maret- RSU Dr Moewardi

2007
Kejang
Kedaruratan
neurologi
15% anak < 16 tahun
pernah mengalami
sekali dalam hidup
nya
Definisi
Kejang adalah manifestasi
klinik khas yang
berlangsung secara
intermiten, dapat berupa
gangguan kesadaran,
tingkah laku, emosi,
motorik, sensorik, dan
atau otonom yang
disebabkan oleh lepasnya
muatan listrik di neuron
otak

Penyebab Tersering Kejang Pada
Anak
Kejang Demam Sederhana
Infeksi
Infeksi intrakranial : meningitis,
ensefalitis
Shigellosis
Keracunan
Alkohol
Teofilin
Kokain
Lain-lain
Ensefalopati hipertensi
Tumor otak
Perdarahan intrakranial
Idiopatik
Gangguan Metabolik
Hipoglikemia
Hiponatremia
Hipoksemia
Gangguan elektrolit / dehidrasi
Defisiensi piridoksin
Gagal ginjal
Gagal hati
Gangguan metabolik bawaan
Penghentian obat epilepsi
Trauma kepala :
Trauma langsung
Luka goncangan
Patofisiologi
Berhubungan dengan PDS (Paroxysmal
Depolarization Shift)
PDS adalah depolarisasi potensial pasca
sinaps yang berlangsung lama (50 ms).
Keadaan ini dapat menyebabkan lepasnya
muatan listrik yang berlebihan pada neuron-
neuron dan mampu secara berurutan
merangsang sel neuron lain secara
bersama-sama melepaskan muatan
listriknya.
...continued Patofisiologi
PDS disebabkan oleh
Kemampuan membran sel sebagai
pacemaker neuron untuk melepaskan
muatan listrik yang berlebihan
Berkurangnya inhibisi oleh GABA
Eksitasi sinaptik transmiter glutamat dan
aspartat secara berulang
Gejala klinik tergantung pada luasnya
sel neuron yang tereksitasi

Diagnosis
Anamnesis
Kejang
Serangan yang
menyebabkan kejang
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Klasifikasi
Kejang Parsial (Fokal,
Lokal)
kejang fokal sederhana
kejang persial kompleks
kejang parsial yang menjadi
umum
Kejang Umum
Absens
Mioklonik
Klonik
Tonik
tonik-klonik
atonik
Tidak Dapat
Diklasifikasikan
Anamnesis
Alloanamnesis
riwayat perjalanan penyakit
faktor pencetus/penyebab
riwayat kejang sebelumnya
kondisi medis yang berhubungan
obat-obatan
Trauma
gejala infeksi
keluhan neurologi
Nyeri
cedera akibat kejang
Pemeriksaan
Fisik
Tanda-tanda vital
Suhu rektal
Tanda-tanda trauma
akut
Kelainan sistemik
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Kadar glukosa darah
Elektrolit
Hitung jenis leukosit
Protrombine time
Kultur darah
Kultur LCS
PCR
...continued Pemeriksaan Penunjang
Lumbal Pungsi
The American Academy of Pediatric
kejang demam pertama kali usia < 12 bulan
lndikasi lumbal pungsi:
kejang dengan status kesadaran
perdarahan kulit
kaku kuduk
kejang lama
gejala infeksi
Paresis
sel darah putih
tidak adanya faktor pencetus yang jelas
...continued Pemeriksaan Penunjang
Elektroensefalografi (EEG)
Sindrom epilepsi kelainan EEG khas
Gambaran EEG abnormal gel
paku, tajam dengan/tanpa gejala
lambat.
Beratnya kelainan EEG tidak
seluruhnya berhubungan dengan
beratnya gambaran klinis.
...continued Pemeriksaan Penunjang
Neuroimaging
Lebih baik daripada CT Scan pada :
lesi epileptogenik
tumor kecik ditemporal
daerah tertutup tulang
Indikasi :
Kejang yang sulit diatasi
Epilepsi lobus temporalis
Perkembangan terlambat tanpa
kelainan CT Scan
Lesi equifokal pada CT Scan

Penatalaksanaan
Umumnya kejang tonik-klonik dapat
berhenti spontan 5 menit SMRS.
Status epileptikus
kegawatan dan mengakibatkan gejala sisa
neurologis.
adalah kejang lama atau kejang berulang
tanpa pulihnya kesadaran selama 30 menit
atau lebih
Kejang tonik-klonik umum > 5 menit
hentikan kejang
cegah status epileptikus
Fase Akut
0-5 menit
aliran udara pernafasan baik
monitoring tanda vital, perfusi, dan
oksigenasi
stabilanamnesis pemeriksaan
umum dan neurologi
cari tanda trauma, kelumpuhan fokal,
tanda infeksi
Fase Akut
5-10 menit
akses intravena
periksa darah rutin
diazepam 0.2-0.5 mg/kgbb IV atau per
rektal 0.5 mg untuk bb<10 kg dan 10 mg
untuk bb>10 kg
dosis diazepam bisa diulang 1-2 kali setelah
5-10 menit
atau lorazepam atau midazolam 0.05-0.1
mg/kg IV, bisa diulang setelah 10 menit
dengan hipoglikemia beri glukosa 25% 2
ml/kg
Fase Akut
10-15 menit
Cenderung menjadi status konvulsi
Fenitoin 15-20 mg/kg IV diencerkan
dengan NaCL 0.9%, kecepatan 25-50
mg/menit
Dapat diberikan dosis ulangan
maksimum 30 mg/kg
Fase Akut
> 30 menit
Anti konvulsi jangka panjang
Fenobarbital bolus 10 mg/kg bb kecepatan
100 mg/menit. Dosis tambahan 5-10 mg/kg
interval 10-15 menit.
Lab : AGD, elektrolit, gula darah.
Lakukan koreksiawasi depresi napas
Kejang berlanjut intubasi kirim ICU
Fenobarbital IV 5-8 mg/kg bb bolus
dilanjutkan drip Fenobarbital 5-8 mg/kgBB
alat bantu napas
0-5 menit
Bagan Pemberantasan Kejang
KEJANG
Diazepam IV:0,3-0,5 mg/kgBB atau
Diazepam rektal BB<10kg 5mg;
BB>10kg10mg
Kejang (-) Kejang (+)
Diulang interval 5 menit
5-10 menit
OAE
Lanjutan....Bagan Pemberantasan Kejang ...
Kejang (+)
Kejang (+)
Fenitoin bolus IV 15-20
mg/kgBB; kecepatan
25mg/menit
Fenobarbital IV/IM 10-20 mg/kgBB
Kejang (+)
Kejang (-)
Fenobarbital IV/IM
12 jam kemudian
3-4 mg/kgBB ICU
Midazolam : 0,2 mg/kgBB
Fenobarbital : 5-10 mg/kgBB
10-15
menit
Pengobatan Jangka Panjang
OAE selama 1 minggu, jika faktor penyebab
diketahui OAE dihentikan
Pasien 3 bulan tanpa pengobatan serangan (-)
kurang terindikasi untuk pengobatan jangka
panjang
Pengobatan monoterapi
dosis dinaikkan
dosis terapi
dosis maksimal kejang
Terkontrol OAE
tidak terkontrol kombinasi tx + OAE lain
Kejang Demam
Kejang Demam Sederhana
kejang yang didahului oleh demam >
38,5 C
bersifat umum
berlangsung <15 menit
hanya sekali dlm 24 jam
tanpa bukti adanya infeksi intrakranial
atau gangguan metabolik berat
terjadi pada anak 6 bln- 5 thn dengan
neurologi normal
Kejang Demam Kompleks
Selain kriteria tersebut di atas
Kejang Demam
Demam faktor pencetus kejang
pencegahan kenaikan suhu pendekatan
utama
FAKTOR2 BERULANGNYA KEJANG
Umur
riwayat kejang demam pada generasi I
suhu tubuh saat kejang
awitan demam dengan kejang
Pengobatan
Antipiretik
Diazepam
rektal
5 mg (BB< 10 kg)
10 mg (BB> 10kg)
oral 0,5 mg/kgbb dlm 3 dosis
Infeksi SSP
Penyebab: virus, bakteri, jamur
Diagnosis:
Anamnesis
Pemeriksaan fisik neurologik
Pungsi lumbal
Pemeriksaan penunjang lain
Tanda infeksi SSP:
Demam
Kejang
Penurunan kesadaran
Defisit Neurologis
Defisiensi Protrombin Didapat
Keadaan yang menyebabkan
perdarahan pada bayi akibat kekurangan
kompleks protrombin
Manifestasi Klinik:
bayi usia 1-3 bulan
kejang fokal tanpa demam
pucat, penurunan kesadaran
apatis-somnolen
ubun2 menonjol
hemiparesis
Defisiensi Protrombin Didapat
Laboratorium :
Anemia
protrombin dan tromboplastin parsial memanjang
CT SCAN : perdarahan intrakranial
Tata Laksana :
vitamin K 1-2 mg IM
fresh frozen plasma selama 3 hari
tranfusi sel darah merah
dexametason, manitol, diuretik
pemberian faktor IX
Epilepsi
adalah kondisi
kronik, ditandai
dengan
berulangnya
kejang
hampir setiap
epilepsi ditandai
dengan > 1
macam tipe
kejang
Epilepsi
Epilepsi Fokal
Fokal sederhana
Parsial kompleks
Fokal menjadi
umum
Epilepsi Umum
Absens
Mioklonik
Atonik
Tonik klonik
Pengobatan
ditujukan pada
tipe epilepsi
bukan pada tipe
kejang
Monoterapi
Pemilihan obat:
jenis kejang dan
sindrom
Usia
Komorbiditas
harga obat
Tipe Epilepsi
umur awitan
frekuensi keluarga
etiologi
EEG
riwayat keluarga
pencitraan otak
R. perjalanan
penyakit
Sindrom
West Lennox
Gastaut
prognosis buruk

Kesimpulan
penanganan kejang dimulai dengan
pemastian adanya kejang
kejang dapat berhenti sendiri/ perlu
pengobatan
penatalaksanaan kejang yang adekuat
mencegah status konvulsivus
kejang berulang tanpa faktor pencetus
pengobatan jangka panjang.

You might also like