DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014 AUDITORY STEADY-STATE RESPONSE PENDAHULUAN Menurut WHO 360 juta (5,3%) gangguan pendengaran 328 juta (91%) orang dewasa 32 juta (9%) anak-anak Indonesia 4,6% Pemeriksaan skrining pendengaran sangat penting untuk mendeteksi gangguan pendengaran secara dini ANATOMI FISIOLOGI PEMERIKSAAN PENDENGARAN Behavioral Observation Audiometry (BOA) Otoacoustic Emission (OAE) Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA) Timpanometri Auditory Steady-State Response (ASSR) Pure Tone Audiometri (PTA)
Sejarah ASSR Tahun 1981 Galambos Tahun 1991 Cohen Pada tahun 1995 Lins dan Picton Defenisi ASSR ( auditory steady state response ) adalah pemeriksaan elektrofisiologis terhadap respons sistem pendengaran berupa gelombang di otak yang dibangkitkan oleh stimulasi suara.
tes yang bersifat objektif untuk mengukur kemampuan mendengar anak yang masih belum mampu menjalani prosedur tes subjektif Indikasi ASSR ASSR digunakan untuk memperkirakan ambang batas pendengaran bagi penderita yang tidak dapat dilakukan pemeriksaan pendengaran dengan cara subjektif. ASSR juga digunakan pada bayi atau anak untuk tindak lanjut diagnostik penilaian, bayi dalam neonatal unit perawatan intensif (NICU), Cara Kerja ASSR diperoleh dengan mengukur aktivitas otak saat penderita mendengarkan nada frekuensi yang berbeda-beda Aktivitas otak dicatat menggunakan elektroda (merah: mastoid, putih: vertex atau dahi, hitam: pipi).
Audiogram ASSR ASSR vs BERA BERA ASSR Terima Kasih...