You are on page 1of 42

Cedera yang melibatkan jaringan

kulit,otot,saraf / pembuluh darah


akibat suatu ruda paksa

1.Luka Terbuka
2.Luka Tertutup
1.Luka Lecet
2.Luka sayat / iris
3.Luka Robek
4.Luka Tusuk
5.Avulsi ( sobek )
6.Amputasi

1. Memar
2. Cedera karena himpitan
3. Cedera remuk
bahan yang diletakkan tepat diatas luka.
Jenis : 1. Penutup luka oklusif ( kedap )
2. Penutup luka tebal
Fungsi : 1. Membantu mengendalikan darah
2. Mencegah kontaminasi
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
Bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka.
1. Penekanan untuk membantu menghentikan perdarahan.
2. mempertahankan penutup luka pada tempatnya.
3. Menjadi penopang untuk bagian tubuh yang cedera.
1. Pembalut pita / gulung
2. Pembalut segitiga ( mitella )
3. Pembalut tabung / tubuler
4. Pembalut penekan


Cedera terhadap jaringan kulit, otot,
saraf dan pembuluh darah akibat
suatu ruda paksa
Luka terbuka
Cedera jaringan lunak disertai
kerusakan/terputusnya jaringan kulit yaitu
rusaknya kulit dan bisa disertai jaringan di
bawah kulit
Luka tertutup
Cedera jaringan lunak tanpa
kerusakan/terputusnya jaringan kulit yang
rusak hanya jaringan di bawah kulit
Luka lecet
Terjadi akibat gesekan,
sehinga permukaan kulit
(epidermis) terkelupas,
mungkin tampak titik-titik
perdarahan.
kadang-kadang sangat
nyeri karena ujung saraf
juga cedera karena terbuka.
Tepi luka tidak teratur.
Luka sayat/iris

Terjadi akibat kontak dengan
benda tajam.
Jaringan kulit dan lapisan
dibawahnya terputus sampai
kedalaman yang bervariasi.
Tepi luka teratur.
Luka robek

Akibat benturan keras dengan benda
tumpul.
Karakteristik luka sama seperti luka sayat,
perbedaannya terletak pada tepi luka yang
tidak teratur.
Seperti luka lecet tetapi lebih dalam dari
luka lecet.
Robek/laserasi
Luka Tusuk

Terjadi akibat masuknya benda tajam dan
runcing melalui kulit dalam tubuh.
Ciri khasnya adalah luka relatif lebih dalam
dibandingkan dengan lebarnya
Luka jenis ini sangat berbahaya karena
dapat melibatkan alat-alat dalam tubuh.
Bentuk luka hampir menyerupai benda yang
menusuk dengan dalam luka lebih panjang
dari lebar luka.
Avulsi (sobek)
Sama dengan luka robek tetapi jaringan
tubuh tidak terlepas dan masih menempel
membentuk lembaran gantung.
Amputasi
Luka terbuka dengan jaringan tubuh
terpisah.
amputasi
avulsi
amputasi
1. Memar
Gejala-Tanda:
Nyeri
Bengkak
Warna merah kebiruan (memar)
Nyeri tekan

2. Cedera karena himpitan kuat.
3. Pada keadaan yang hebat dapat terjadi remuk
pada jaringan tulang dan kehancuran jaringan
bawah kulit lainnya.

Penutup luka
Bahan bersifat menyerap
Menutupi seluruh permukaan luka.
Relatif bersih.
Jangan menggunakan bahan atau bagian dari
bahan yang dapat tertinggal pada luka (Tisue,
kapas).
Berfungsi untuk mengendalikan perdarahan,
mencegah kontaminasi, mempercepat
penyembuhan, dan mengurangi rasa nyeri.
Contoh kasa steril.
Penutup oklusif (kedap)
Bahan kedap air dan udara yang dipakai
pada luka untuk mencegah keluar
masuknya udara dan menjaga kelembaban
organ dalam .
Penutup luka tebal / bulky dressing
Setumpuk bahan penutup luka setebal
kurang lebih 2-3 cm.
FUNGSI
1. PENEKANAN MEMBANTU
MENGHENTIKAN PERDARAHAN
2. MEMPERTAHANKAN PENUTUP LUKA
PADA TEMPATANYA
3. MENJADI PENOPANG UNTUK BAGIAN
TUBUH YANG CEDERA
Pemasangan yang baik akan membantu
proses penyembuhan
JENIS PEMBALUT :

PEMBALUT PITA / GULUNG
PEMBALUT SEGITIGA (MITELA)
PEMBALUT TABUNG/TUBULER
PEMBALUT PENEKAN

Penutup luka
Penutup luka harus meliputi seluruh
permukaan luka.
Upayakan permukaan luka sebersih
mungkin sebelum menutup luka.
Penggunaan penutup luka penekan
Tempatkan beberapa penutup luka kasa
steril langsung atas luka dan tekan.
Beri bantalan penutup luka.
Gunakan pembalut rekat, menahan
penutup luka.
Balut.
Periksa denyut nadi ujung bawah daerah
luka (distal).
Jangan memasang pembalut sampai perdarahan
berhenti, kecuali pembalut penekanan untuk
menghentikan perdarahan.
Jangan membalut terlalu kencang atau terlalu
longgar.
Jangan biarkan ujung sisa terurai.
Bila membalut luka yang kecil sebaiknya daerah
yang dibalut agak luas untuk daya tekanan
diperluas sehingga tidak merusak jaringan .
Jangan menutupi ujung jari.
Balut dari arah dasar ke atas mengarah ke arah
jantung khusus untuk anggota gerak.
Lakukan pembalutan dalam posisi yang
diinginkan, misalnya untuk pembalutan sendi
jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut
dalam keadaan lurus.
Kerapihan walau tidak merupakan syarat utama
namun baik untuk menimbulkan kesan
profesional.
Setelah dilakukan pembalutan, Periksa
PSM/GSS
Lakukan penilaian dini, atasi gangguan
yang mengancam nyawa.
Daerah yang luka di paparkan seluas
mungkin sehingga terlihat jelas.
Atasi perdarahan terlebih dahulu.
Cegah kontaminasi lanjut, upayakan
membersihkan luka semampunya, tetapi
jangan berlebihan.
Beri penutup luka dan balut.

Jaga agar penderita dan bagian yang luka
dalam keadaan istirahat.
Tenangkan.
Atasi syok bila terjadi.
Rujuk ke fasilitas kesehatan.

Dengan akronim R I C E

R = Rest (istirahatkan bagian luka)
I = Ice (beri es/kompres dingin)
C = Comprestion (balut penekan)
E = Elevasi (tinggikan)
Benda asing tertanam
Perawatan benda asing tertanam:
Stabilkan benda yang menancap secara manual.
Jangan di cabut.
Bagian yang luka di buka sehingga terlihat
dengan jelas.
Kendalikan perdarahan, hati-hati jangan sampai
menekan benda yang menancap.
Stabilkan benda asing tersebut dengan
menggunakan penutup luka tebal, atau
berbagai variasi misalnya pembuat donat,
pembalut gulung dll.
Atasi syok dan beri oksigen.
Jaga pasien tetap istirahat dan tenang.
Transportasi segera.

Jangan coba bersihkan kulit kepala, bila
ada kemungkinan telah terjadi patah
tulang tengkorak terbuka.
Jangan gunakan tekanan langsung
dengan jari, bila patah tulang tengkorak.
Kendalikan perdarahan dengan beri
penutup luka. Bila curiga ada perdarahan
yang disertai patah tulang tengkorak
terbuka maka gunakan bantalan yang
tebal untuk menghentikan perdarahan.
Pasang penutup luka dan balut.
Tinggikan bila tak ada patah tulang
tengkorak, cedera tulang belakang atau
dada, tetapi jangan posisikan penderita
tidak sadar dengan kepala-bahu tinggi.
Perawatan luka wajah
Awasi jalan napas.
Kendalikan perdarahan.
Beri penutup luka dan balut.
Lihat ke dalam mulut, apakah benda
tertancap menembus dinding pipi.
Jangan mencabut benda yang tertancap
kecuali mengganggu jalan napas.
Bila dianggap perlu untuk mencacbut,
tarik dengan aman ke arah yang paling
memungkinkan.
Bila benda yang menembus dan sulit
dicabut, stabilisasi objek.
Miringkan kepala kecuali ada cedera leher
dan tulang belakang.
Jika benda dicabut, tempatkan penutup
luka di dalam (antara gigi dan pipi).
Beri penutup luka di luar dan balut.
Jangan lakukan tekanan langsung
terutama bila bola mata juga cedera.
Bila di mata ada benda tertancap atau
luka tersayat jangan cuci mata.
Jangan cabut benda tertanam.
Jangan masukkan mata yang ke luar.
Kurangi gerakan mata.
Tutup juga mata yang sehat untuk
mencegah gerakan mata yang sakit.

Gejala dan tanda
Nyeri dan kejang perut.
Nyeri tekan pada dinding perut.
Memar.
Ada luka terbuka.
Muntah darah.
Gejala dan tanda syok.
Penderita memegang dan melindungi
perut.
Penderita berbaring dengan tungkai
tertekuk.
Pada luka terbuka mungkin terlihat
adanya organ dalam perut ke luar
(umumnya usus).
Perawatan luka terbuka pada dinding
perut

Kontrol perdarahan luar bila
memungkinkan.
Terlentangkan dengan tungkai tertekuk.
Atasi syok jika ada dan periksa berkala.
Waspadai muntah.
Jangan sentuh atau coba masukkan organ
yang ke luar.
Organ yang keluar sebaiknya ditutup
dengan penutup luka yang besar atau
dengan kain bersih (steril) yang sudah
dibasahi dengan air suam-suam kuku, lalu
ditutup dengan penutup kedap untuk
mencegah organ tersebut mengering.
Bila perlu selimuti bagian perut untuk
mencegah kehilangan panas.
Jangan cabut benda asing yang menancap.
Beri oksigen sesuai protokol bila ada.
Transportasi dalam posisi, sesegara
mungkin.
Teruskan periksa berkala.

Terlentangkan pasien dengan tungkai tertutup.
Pertahanakan jalan napas tetap terbuka.
Awasi muntahan yang terjadi.
Atasi Syok.
Beri oksigen sesuai protokol bila ada.
Transportasi dalam posisi.

Jangan beri makan dan minuman


?

You might also like