You are on page 1of 44

ANSIETAS

-Woro Harjaningsih-

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi :
gangguan ansietas umum (GAD = Generalized Anxiety
Disorders) : 5.1%
Gangguan panik (panic disorders) : 3.5%
Gangguan stress post traumatik ( PTSD = post traumatic
stress disorders) : 7.8%
Yang paling umum : gangguan ansietas sosial (Social
anxiety disorders) dg prevalensi 13.3% dan kecepatan
12 bulan : 7.9%

Epidemiologi

Jml yg mengalami kecemasan akut dan


kronik : 5% dari jumlah penduduk
Wanita : pria = 2 :1
Diperkirakan antara 2 4% di antara
penduduk di suatu saat dalam kehidupannya
pernah mengalami gangguan kecemasan
(PPDGJ-II, Rev 1983)

Dampak ekonomi ??
Dari beberapa data menunjukkan adanya
biaya kesehatan yg tinggi, hal ini kemungkinan:
Biaya obat-obat anti ansietas mahal
Lamanya terapi
Penurunan produktivitas kerja

TAKRIF/PENGERTIAN
Kondisi emosional yang
biasanya disebabkan oleh
persepsi yang berbahaya /
mengancam keamanan
individu.

ETIOLOGI
Kondisi medis yg berhub dg ansietas
(palpitasi, takikardia, nyeri dada, perpendekan nafas dan
hiperventilasi)
Gangguan psikiatrik yang berhub dg ansietas
Ansietas dapat merupakan gejala beberapa gangguan
psikiatrik mayor misalnya : gangguan mood,
schizoprenia, delirium, dementia, dan gangguan
penyalahgunaan obat
Obat yg menginduksi ansietas
CNS stimulan dan depresan

PATOFISIOLOGI

Ansietas berhubungan dg multiple struktur otak dan


fungsi abnormal dari sistem beberapa neurotransmiter :
Nor Epinefrin /NE, -aminobutyric acid / GABA, dan
serotonin (5-HT)
Ada beberapa TEORI NEUROKIMIA
(NEUROCHEMICAL THEORIES) :
MODEL NOR ADRENERCIC
MODEL RESEPTOR BENZODIAZEPINE
MODEL SEROTONIN

MODEL NOR ADRENERGIK

Teori ini menyatakan bahwa sistem saraf autonom penderita


ansietas bersifat hipersensitif dan mempunyai reaksi yang
berlebihan thdp berbagai jenis stimulus / rangsangan.
Sbg respon thdp stimulus yg mengancam/berbahaya, maka LC
(locus ceruleus) sbg pusat alarm, akan mengaktivasi release NE
dan menstimulasi sistem saraf simpatik & parasimpatik
Obat2 anxiogenik (misal yohimbin & isoproterenol) akan
menstimulasi LC dan meningkatkan aktivitas NE memicu
gangguan ansietas & panik
Sebaliknya obat2 anxiolytic atau antipanic (misal BZs, antidepresan,
klonidin) akan menghambat LC, menurunkan aktivitas NE dan
menghambat efek obat2 anxiogenik.

MODEL RESEPTOR BENZODIASEPIN

Scr fungsional & struktural, reseptor BZ berhub dg reseptor GABA


tipe A (GABAA) dan chanel ion Cl yg dikenal sbg GABA BZ
receptor complex.
GABA sbg neurotransmiter inhibitori mayor dlm CNS, mempunyai
kekuatan sbg pengatur atau penghambat pada sistem 5 HT, NE,
dan DA.
Pada waktu GABA terikat pada masing2 reseptor tsb, maka chanel
ion Cl membuka & menyebabkan influks ion muatan negatif Cl shg
menyebabkan hiperpolarisasi membran sel dan menyebabkan
penurunan eksitabilitas sel saraf

MODEL SEROTONIN

Ansietas berhub dg abnormalitas fungsi 5 HT.


5 HT sbg neurotransmiter inhibitori mempunyai aksi yang diatur
oleh minimal 13 sub tipe reseptor yg berbeda.
Aktivitas 5 HT yang lebih besar akan mengurangi aktivitas NE
dalam LC, menghambat pertahanan / hilangnya respon melalui
daerah abu2 periaqueductal dan mengurangi release CRF dari
hipotalamus. (obat2 SSRIs selektif akan menghambat manifestasi
panik)
Aktivitas 5 HT yang rendah akan menyebabkan disregulasi
neurotransmiter lain.
NE mempunyai aksi pada terminal 5 HT presinaptik shg
menurunkan release 5 HT, sebaliknya aktivitasnya pada reseptor
postsinaptik akan meningkatkan release 5 - HT

Bukti lainnya..
Menurut Christiane Northrup (2001) dlm buku : The
Wisdom of Menopause menyatakan bahwa :
Terdapat bukti ilmiah yang kuat dari perubahan otak
yang mulai terjadi pada perimenopause
Perubahan dlm tingkat relatif estrogen dan
progesteron mempengaruhi lobus temporal dan
bagian otak dan mungkin menjadikan seseorang
mudah tersinggung, cemas, dan tidak stabil secara
emosional

Tipe kepribadian pencemas

Cemas, khawatir, tidak tenang, ragu dan bimbang


Memandang masa depan dg rasa was-was
(khawatir)
Kurang percaya diri, gugup apabila tampil di depan
umum (demam panggung)
Sering merasa tdk bersalah, menyalahkan orang
lain
Tidak mudah mengalah, suka ngotot
Gerakan sering serba salah, tidak tenang bila
duduk, gelisah

Lanjutan

Seringkali mengeluh ini dan itu (keluhan-keluhan


somatik), khawatir berlebihan thdp penyakit
Mudah tersinggung, suka membesar2kan masalah
yg kecil (dramatisasi)
Dalam mengambil keputusan sering diliputi rasa
bimbang dan ragu
Bila mengemukakan sesuatu atau bertanya sering
diulang2
Kalau sedang emosi seringkali bertindak histeris

GEJALA KLINIK
Kecemasan yg berlebihan
Tidak dapat mengendalikan kecemasan.
Kecemasan berhub dg 3 atau lebih dari 6 gejala berikut :
1. Merasa gelisah
2. Mudah lelah
3. Sulit berkonsentrasi atau pikiran kosong
4. Iritabilitas
5. Terjadi tegangan pada otot
6. Gangguan tidur

Buku : American Psychiatric association : Diagnostic and Statistical Manual


of mental Disorders, Fourth Ed, Text Revision :
Serangan panik disertai dg 4 atau lebih perasaan fisik dan reaksi psikologis
berikut :
1.
palpitasi, jantung berdebar2 atau denyut jantung semakin cepat
2.
Berkeringat
3.
Tubuh gemetar / goyah
4.
Serasa kehabisan nafas atau sesak
5.
Merasa tercekik
6.
Dada sakit atau perasaan tidak nyaman
7.
Mual atau sakit perut
8.
Merasa pusing, tidak stabil, kepala ringan atau pingsan
9.
Derealisasi (perasaan tidak nyata) atau depersonalisasi (merasa
berjarak dengan diri sendiri)
10.
Takut kehilangan kendali atau menjadi gila
11.
Takut mati
12.
Parestesias (rasa bebal atau rasa kesemutan)
13.
Serangan rasa dingin atau panas

Klasifikasi
A. Generalized anxiety disorder (GAD)
B. Panic disorder
with agoraphobia
without agoraphobia
C. Agoraphobia without a history of panic disorder
D. Phobic disorders
Social phobia (social anxiety disorder)
Specific phobia
E. Obsessive-compulsive disorder
F. Posttraumatic stress disorder
G. Acute stress disorder

Sasaran terapi
Jangka pendek :
Menurunkan keparahan dan durasi keluhan
ansietas dan memperbaiki semua fungsi organ
yg terlibat

Jangka panjang :
Meremisi dg meminimalkan/menghilangkan
keluhan ansietas dan kerusakan organ non fungsional

TERAPI

Non farmakologi
-psikoedukasi,konseling jangka pendek,
manajemen stress, psikoterapi, meditasi,
latihan

Terapi non farmakologi /Cognitive


Behavioral Therapy (CBT)

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.

8.

Linda Manassee Buell, MCC dalam bukunya


PANIC, 121 Kiat Praktis Mengatasi Rasa Cemas
Key words :
Mencari bantuan profesional
Pikiran dan tubuh anda saling berhubungan
Pernapasan
Memusatkan pikiran pada diri
Desensitisasi sistematis
Teknik pengalihan perhatian
Menerima diri sendiri
Kiat untuk mendukung penderita

PILIHAN TERAPI FARMAKOLOGI ANSIETAS


Anxiety
disorders

First- line drugs

Second-line
drugs

Alternative

Generalized
anxiety

Venlafaxine XR
Paroxetine
Escitalopram

Benzodiazepines
Imipramine
Buspirone

Hydroxyzine

Panic disorder

SSRIs

Imipramine
Clomipramine
Alprazolam
Clonazepam

Phenelzine

Social anxiety
disorder

Paroxetine
Sertraline
Venlafaxine XR

Citalopram
Escitalopram
Fluvoxamine
Clonazepam

Buspirone
Gabapentin
Phenelzine

BENZODIAZEPIN

- Paling efektif, aman, biasa digunakan utk


mengembalikan secara cepat keluhan anxietas
akut, juga dapat digunakan pada GAD
-Semua bensodizepin memiliki keefektifan yg
sebanding sbg ansiolitik dan memerlukan
pertimbangan parameter farmakokinetik & kondisi
klinik pasien perlu monitoring sesudah 2 4
minggu awal pemberian

Penghentian benzodiazepin
Penghentian secara mendadak
menyebabkan rebound anxietas,
kekambuhan (kira2 50%)
withdrawal dan perburukan keluhan
(ansietas, insomnia, ketegangan otot, dan
iritabilitas), frekuensi yg lbh sedikit : nausea,
malaise, coryza, penglihatan kabur,
diaforesis, mimpi buruk di malam hari dll
Pada dosis tinggi seizure

Antidepresan trisiklik
Efikasi
Efektif menghambat serangan panik dlm 4
minggu terapi, tetapi perbaikan maksimal
(respon antifobia) tdk tjd selama 8 12
minggu terapi
Efek samping
40 % pasien menunjukkan efek menyerupai
stimulant (ansietas, insomnia, dan iritabilitas)

SSRIs (Selective Serotonin


Reuptake Inhibitors)
Efikasi
-studi klinik menunjukkan bahwa semua SSRIs
efektif pada gangguan panik (60 80%)
-efek antipanik tertunda selama minimal 4
minggu
- Efek samping : insomnia, agitasi, gangguan
pencernaan, sakit kepala, disfungsi seksual

Monoamine oxidase inhibitors

Meskipun efektif pada 77%, phenelzine


merupakan pilihan kedua utk terapi
gangguan ansietas sosial karena tolerabilitas
dan keamanannya.
Selegiline dosis rendah (10
mg/hari),merupakan monoamin oksidase B
inhibitor spesifik dg efek samping minimal,
penurunan keluhan gangguan ansietas sosial
pada 32% pasien

Antidepresan lain

Sesudah 2 bulan terapi, imipramin menunjukkan


hanya 20% RR (respon rate). Sebagian besar
menunjukkan efek samping (misal rash, sedasi)
Pada terapi nefazodon selama 12 minggu, 70%
pasien memiliki perbaikan sedang atau nyata pada
gangguan sosial, depresi dan fungsi sosial.
Mayoritas pasien mengalami efek samping : lelah yg
berlebihan atau sedasi.
Venlafaxine juga efektif pada pasien yg gagal atau
tdk mentoleransi thdp terapi SSRIs.

bloker

Banyak problem somatik yg berhub dg


gangguan ansietas sosial (misal denyut
jantung yg cepat, berkeringat, tremor)
diperantarai oleh sistem adrenergik.
bloker sering digunakan utk menurunkan
keluhan ansietas.
Atenolol tdk lebih efektif daripada plasebo
dlm perbaikan keluhan gangguan ansietas
sosial lebih dari 3 bulan.

Agen adrenergik

Klonidin, guanfacine, propranolol, dan


prazosin dapat menurunkan nightmares dan
startle response yg berhubungan dg
gangguan stess posttraumatik dg
menurunkan transmisi noradrenergik

Buspirone

Memperbaiki semua keluhan gangguan


stress posttraumatik, dg sebagian besar
keuntungan pada keluhan hyperarousal.
Buspirone juga efektif pada perbaikan
ansietas yg memiliki respon yg tdk sempurna
pada terapi antidepresan.

Penggunaan pada populasi


khusus

Pada ibu hamil penggunaan SSRIs atau


TCAs menyebabkan komplikasi neonatal dan
prematuritas
Penggunaan bensodiazepin menyebabkan
kecacatan pada bibir, mulut, dan efek
teratogenik lain hindari pada trimester 1
Diasepam sebaiknya tdk digunakan pada ibu
menyusui karena bayi dapat mengalami
sedasi, letargi, dan penurunan BB

Pada orang tua tjd penurunan kapasitas


oksidasi & pengubahan vol distribusi
akumulasi obat
di samping itu juga krn lbh sensitif thdp efek
samping CNS benzodisepin (risiko jatuh &
fraktur tulang belakang
Pada gangguan hepar juga meningkatkan risiko
akumulasi obat dan komplikasi
pada kedua kondisi tsb dianjurkan penggunaan
intermediate atau short acting tanpa metabolit
aktif terutama utk penggunaan jangka panjang

Algoritme penatalaksanaan GAD

Algoritme penatalaksanaan
gangguan panik

Algoritme penatalaksanaan
gangguan ansietas sosial

Penatalaksanaan gangguan
stress posttraumatik

Anxiety disorders
are real serious
and
treatable

THE END.
Any questions ???

You might also like