You are on page 1of 13

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGUE HEMORHAGIK FEVER


Ns.I Ketut Labir, SST., S.Kep.,M.Kes

11/11/2014

DHF_Labir

Pendahuluan
Dengue Haemorragic Faver (DHF) atau Demam Berdarah
Dengue (DBD).

Adalah suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh


virus dengue yang termasuk golongan Arthtropod Boon
Virus Grup B yang ditularkan oleh nyamuk aedes
aegypti.

THE SECONDARY INFECTION


DHF terjadi jika seseorang telah mendapat infeksi virus
dengue pertama mendapat infeksi berulang dengan
tipe virus berlainan dalam jangka waktu tertentu.
11/11/2014

DHF_Labiri

Data Angka Kejadian di Indonesia


Sebelumnya
Tahun 2005 Jumlah Kab/Kota yang terjangkit
DBD/DHF (330 /75%)
Tahun 2004 angka kejadian 0,43 %
Tahun 2005 angka kejadian 0,34 %
Thun 2007 angka kejadian ?

11/11/2014

DHF_Labir

Perhatian Khusus Bali


Kasus DBD Mewabah dari Bulan Januari
Maret 2014 2572 Kasus
IR 62, 67 / 100.000 penduduk
Kematian 0,08 %
Kasus tertinggi Buleleng, Badung, Denpasar,
Gianyar, Tabanan, K Asem, Bangli, Klungkung,
Jembrana

11/11/2014

DHF_Sunardi

Patofisiologi

11/11/2014

DHF_labir

Manifestasi Klinis
1. Demam mendadak disertai gejala klinik yang tidak spesifik : anoreksia, nyeri
punggung, nyeri perut (karena pembesaran hati), nyeri sendi, nyeri kepala. Demam
terjadi 2 - 7 hari.
2. Manifestasi perdarahan muncul pada hari ke 2 atau ke 3.
- Uji torniqet (+).
- Petechie.
- Epitaksis, perdarahan gusi.
- Hematomisis, melena.
3. Hepatomegali.
4. Trombocytopeni nilai trombosit < 100.000/mm
5. Kenaikan nilai hematrokit 20%.
6. Manifestasi lain : nyeri epigastrium dan muntah.
7. Renjatan berat (DSS).
- nadi lemah dan cepat.
- TD menurun.
- Kulit teraba dingin dan lembab ujung hidung, jari tangan dan kaki
- Gelisah kesadaran menurun.
- Sianosis disekitar mulut.
- Oliguri sampai anuri.
11/11/2014

DHF_Labir

Derajat DHF
Ada 4 bagian yaitu :
1. Derajat Ringan : Demam mendadak 2 - 7 hari dengan
gejala klinis lain dan manifestasi perdarahan jaringan,
Test Torniquet (+).
2. Derajat Sedang : Lebih berat dari golongan 1, gejala
perdarahan kulit, manifestasi perdarahan lain
(perdarahan gusi, epitaksis, hematemisis, melena).
3. Derajat Berat: Pasien mengalami renjatan dengan
kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah, tekanan
darah menurun, gelisah, kulit dingin.
4. Derajat sangat berat: Gejala tersebut diatas ditambah
renjatan yang dalam dengan tekanan darah tidak
teratur,nadi tidak teraba.
11/11/2014

DHF_Labir

Komplikasi yang sering terjadi


Ensepalopati.
Demam tinggi.
Gangguan kesadaran disertai atau tanpa
kejang.
Disorientasi Prognosanya buruk.
Renjatan / Syok Hipovolemik

11/11/2014

DHF_labir

Asuhan keperawatan
1. Riwayat penyakit,
2. Pemeriksaan fisik.
- Tingkat kesadaran.
- TTV : suhu, nadi, RR, Td.
- Tes rumple leede.
- Palpasi nyeri tekan dan pembesaran hepar.
- Perdarahan : kulit, gusi, hematemisis, melena.
3. Pemeriksaan Penunjang :
- Laboratorium : Hb, Ht, Leukosit, trombosit.
- Foto Thorax.
4. Faktor psikososial dan perkembangan.
5. Tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
11/11/2014

DHF_Labir

Lingkup Masalah Keperawatan


1. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri.
3. Keterbatasan aktifitas.
4. Kecemasan anak dan orang tua.
5. Self care deficit.
6. Potensial terjadi syok

Jika terjadi syok :


1. Gangguan pemenuhan kebutuhan O2
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
11/11/2014

DHF_Labir

10

Rencana Keperawatan
Dx: Gangguan keseimbangan cairan tubuh: kurang dari kebutuhan
b.d peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah yang
mengakibatkan keluarnya plasma dari pembuluh darah.
Tujuan: Gangguan keseimbangan cairan dapat diatasi
Kriteria evaluasi:
Turgor baik, rasa haus hilang, Tronbosit Normal(200.000
300.000/mm)
TD 100/70 140/90 mmHg, Nadi 60 100x/Mt, Respirasi 16-24
x/mt, Produksi urine 30-50 cc/jam

11/11/2014

DHF_Labir

11

Intervensi Keperawatan.
Pada pasien tampak perdarahan/tanpa syok.
Penggantian cairan beri pasien minum sebanyak 1 - 2 liter/24 jam.
Indikasi pemasangan infus :
Jika pasien muntah terus menerus.
Hematokrit terus meningkat.
Observasi tanda-tanda perdarahan dan tanda-tanda syok.
Observasi tanda-tanda vital setiap jam.
Kompres dingin sesuai suhu tubuh.
Catat intake dan out-put.
Periksa Hb, Ht, L, Tromb setiap 4 - 6 jam.
Pada Pasien dengan syok.
Infus Rl/kg BB/jam.
Pemberian O2 2liter/menit.
Observasi tanda-tanda vital tiap lima belas menit.
Jika syok belum teratas Rawat diruang ICU
11/11/2014

DHF_Labir

12

PENGENDALIAN LINGKUNGAN
Upaya pemberantasan demam berdarah.
Pemberantasan nyamuk aedesaegypti dilaksanakan
terhadap nyamuk dewasa atau jentiknya.
Cara Pemberantasan.
Nyamuk dengan insektisida (fogging)

Jentik Dengan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)


Kimia abatisasi larvasida.
Biologi : Memelihara ikan pemakan jentik.
Fisik 3M : Menguras, Menutup dan Mengubur
DHF_labir
11/11/2014

13

You might also like