Professional Documents
Culture Documents
Asep Setiawan
Caswati
1. Pencegahan
Disarankan agar banyak mengkonsumsi buahbuahan yang banyak mengandung vit. C ,vit. B2, vit. A dan vit. E.
Selain itu, untuk mengurangi pajanan sinar matahari (sinar UV) s
ecara berlebih, lebih baik menggunakan kacamata hitam dan top
i saat keluar pada siang hari.
2. Penatalaksanaan medis
Ada dua macam teknik yang tersedia untuk pengangkatan katara
k:
a. Ekstraksi katarak ekstrakapsuler
Merupakan tehnik yang lebih disukai dan mencapai sampai 98%
pembedahan katarak. Mikroskop digunakan untuk melihat struk
tur mata selama pembedahan
b. Ekstraksi katarak intrakapsuler
Pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan. Setelah zonu
la dipisahkan lensa diangkat dengan cryoprobe, yang diletakkan
secara langsung pada kapsula lentis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Glaucoma
Uveitis
Kerusakan endotel kornea
Sumbatan pupil
Edema macula sistosoid
Endoftalmitis
Fistula luka operasi
Pelepasan koroid
Bleeding
PENGKAJIAN.KEPERAWATAN
Aktifitas Istirahat
Perubahan aktifitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan
penglihatan.
Neurosensori
Gangguan penglihatan kabur/tak jelas, sinar terang menyababkan silau
dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan
memfokuskan kerja dengan dekat/merasa diruang gelap. Penglihatan
berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi di sekitar sinar,
perubahan kacamata, pengobatan tidak memperbaiki penglihatan,
fotofobia ( glukoma akut ).
Tanda : Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak), pupil
menyempit dan merah/mata keras dan kornea berawan (glukoma
darurat, peningkatan air mata.
Nyeri / Kenyamanan
Ketidaknyamanan ringan / mata berair. Nyeri tiba-tiba / berat menetap
atau tekanan pada atau sekitar mata, sakit kepala
Diagnosa Keperawatan
Pre operasi
1. Gangguan persepsi sensoriperseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/statu
s organ indera.
2. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihata
n kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler.
3. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan den
gan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan/mengingat, keterbatasan
kognitif.
4. Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan / tindakan pembedahan.
5. Defisit perawatan diri yang berhubungan dengan gangguan penglihatan.
Post operasi
1. Nyeri berhubungan dengan trauma insisi.
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif insisi jaringa
n tubuh.
2. Gangguan persepsi sensoriperseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/statu
s organ indera.
3. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan kerusakan fungsi sensori penglihata
n kehilangan vitreus, pandangan kabur, perdarahan intraokuler.