Professional Documents
Culture Documents
TOKSIKOKINETIK
IndahPurwaningsih,M.Farm,Apt
DEFINISI
Toksikokinetika adalah studi tentang nasib zat
FASE FARMASETIK
Fase pertama dari kerja xenobiotik
TABLET
DISINTEGRASI
DISOLUSI
LIBERASI
a. ABSORPSI
Absorbsi adalah perpindahan zat beracun dari
tempat pemberian (aplikasi) kedalam sirkulasi
sistemik (peredaran darah).
Untuk dapat menimbulkan efek toksik yang
sistemik zat beracun harus dapat menembus
sel tempat absorpsi (membran sel) dan masuk
ke sirkulasi sistemik.
Sedangkan, untuk dapat menimbulkan efek
toksik lokal suatu zat beracun tidak perlu di
absorpsi terlebih dahulu.
MembranSel
PengaruhkelarutanZat
beracundalamlipid/lemak
Membran sel terdiri atas 2 lapisan lipid/lemak (lipid
bilayer).
Zat beracun yang larut dalam lemak /lipofil mudah
menembus membran sel dibandingkan dengan yang
larut dalam air / hidrofil.
Zat beracun yg tidak larut dalam lipid dan mempunyai
BM > 200 sukar melewati membran sel.
Tempatabsorpsi
Bukal
Sublingual
Gastrointestinal
Kutan
Muskular
Peritoneal
Okular
Nasal
Pulmonal
Rektal
: Pipi
: Bawah lidah
: Saluran cerna
: Kulit
: Otot
: Rongga perut
: Mata
: Hidung
: Paru
: Anus
TempatAbsorpsiUtama
Lambung
Usus Halus
FAKTORYANGMEMPENGARUHI
ABSORPSI:
Rute pemberian / Jalur paparan.
Konsentrasi dan lamanya kontak dengan
tempat absorpsi.
Sifat fisika dan kimia dari zat beracun.
1.Rutepemberian
1. ENTERAL
Melalui saluran
cerna, atau dari
rongga mulut
sampai rektum
- Oral / P.O
- Sublingual
- Bukal
2. PARENTERAL
Diluar saluran cerna
- Topikal /
Transdermal
- Suntikan
- Inhalasi
- Rektal
10
2.Konsentrasidanlamanyakontak
dengantempatabsorpsi
Kecepatan absorpsi zat beracun tergantung
pada :
1. Konsentrasi senyawa zat beracun
2. Lamanya kontak zat beracun dengan
tempat absorpsi
3. Aliran darah ke tempat absorpsi
4. Luas permukaan absorpsi
14
15
3.Sifatfisikakimiazatberacun
Kecepatan Disolusi (Pelarutan) semakin cepat
larut, semakin cepat di absorpsi
Ukuran Partikel ukuran partikel kecil lebih
mudah di absorpsi
Kelarutan dalam lipid / air senyawa yang larut
lipid lebih mudah di absorpsi
Ionisasi bentuk senyawa tidak terionisasi
lebih mudah di absorpsi
kesimpulan : absorpsi
Suatu zat yang sangat toksik jika tidak
dapat diabsorpsi mungkin lebih tidak
berbahaya jika dibandingkan dengan zat
yang kurang toksik tapi sangat mudah di
absorpsi
B.DISTRIBUSI
Setelahmolekul xenobiotik/racun masuk
kedalam peredaran darah, maka selanjutnya
xenobiotik/racun tersebut akan disebarkan
keseluruh bagian tubuh.
Distribusi adalah perpindahan zat beracun
yang terabsorpsi dari sirkulasi sistemik
(peredaran darah) ke suatu tempat didalam
Reseptor
Aseptor
ASEPTOR/DEPOTPENYIMPAN
PROTEIN PLASMA
HATI
GINJAL
TULANG
LEMAK
SAWAR DARAHOTAK
SAWAR PLASENTA
RESEPTOR
Reseptor adalahsetiapmolekultargetyangharusdiikat
olehobat/zatberacunsupayadapatmenghasilkan
efeknyayangspesifikataudengankatalainreseptor
adalahtempatkerjaobat(siteofaction).
MekanismeKunci danGembok
21
IKATANOBAT/ZATBERACUN
DENGANPROTEINPLASMA
Padasaatobat/zat beracunmasukkedalam
sirkulasisistemik,makasebagianbesarakan
terikatdenganproteinplasma,terutamaalbumin
yang disebutOBATTERIKAT.
Sedangkansisanyayang tidak terikatdengan
proteinplasmadisebutOBAT BEBAS.
24
KOMPETISIOBAT
Jumlahataubesarnyaobatyang terikat olehprotein
plasmaumumnyadinyatakan dalampersen(%).
Contoh: Propanololdalam sirkulasi sistemik, 90% terikat
danyangbebas 10%.
Toksisitas dapatterjadi jika keseimbangan antaraobat
bebas dengan yang terikatterganggu.
Gangguandapatterjadi jika 2obat ataulebih yangsamasamamempunyaiikatan kuatdenganprotein plasma
diberikan secarabersamaan obat-obat ini akanbersaing
untukmengikattempat yangtersedia terjadi
peningkatan obatbebasdalam plasma darisalah satu
obat.
Contoh :
Jika seorangpenderitayang sedangminum suatu
obatTolbutamiddiberikanbersamaandengansuatu
antibiotikaSulfonamid.
Tolbutamidbiasanyaterikat95% danhanya 5%
bebas sebagianbesarterikatalbumin tidak
aktif.
Jika suatu sulfonamiddiberikan akan
menggantikantolbutamidyang terikatalbumin
terjadipeningkatankonsentrasi tolbutamidbebas
dalamplasma, karenahampir100% bebas
dibandingkan dengan5% awal.
VOLUMEDISTRIBUSI(VD)
Volumedistribusi(Vd)suatuzatadalahvolumeyang
menggambarkanbesarnyavolumedistribusisuatuobat/ zat
beracundalam tubuh.
Tempatdistribusiobat / zatberacun terbagi menjadi4yaitu:
1.
2.
3.
4.
HUBUNGANPEMINDAHANOBAT
DENGANVolumedistribusi
Pengaruh pemindahan obatdari albumin tergantungpadaVd
FAKTOR-FAKTORYANGMEMPENGARUHI
KECEPATANDISTRIBUSI
Sifat fisika kimia obatseperti :Berat molekul,Ukuran partikel,
C.METABOLISME
Metabolismeadalahreaksiperubahansuatu senyawa
kimia/xenobiotikdalamjaringan biologiyang
dikatalisisolehenzim menjadimetabolitnya.
PROSES
(Metabolisme)
MASUKAN
LUARAN
Enzim
(Reaksikimia)
Senyawa Kimia
Metabolit
ORGANPEMETABOLISME
Hati(Hepar)merupakan
organutamatempat
metabolisme.
Organpemetabolismelain:
- Ginjal
- Paru
- Usus
- Kulit
- Testis
EFEKMETABOLISME
Membuatsenyawa induk (obat/ zatberacun) menjadi
lebihpolar/hidrofilsehinggamudahdiekskresikanoleh
ginjalkeluartubuh karenametabolityangkurang larut
lemaktidak mudahdireabsorpsidalamtubulus ginjal.
Membuatsenyawaindukmenjadikurang toksikatau
kurang aktif Metabolismedisebutjuga
BIODETOKSIFIKASI.Namun,ada beberapasenyawa
tertentuyang setelahmengalamimetabolisme
berubahmenjadimetabolityang samaaktifnyaatau
lebihaktif dari senyawa induknya BIOAKTIVASI.
PENGARUHPOLARITASMETABOLIT
TERHADAPTOKSISITASNYA
ZB -Induk
Enzim
Metabolit
Aktif(Toksik)
Inaktif(TakToksik)
>NonPolar
> Polar
Resirkulasi/
Redistribusi
SelSasaran
TOKSISITAS
ekskresi
PENGARUHMETABOLISME
TERHADAPTOKSISITAS
PERCEPATANMETABOLISME
PENGHAMBATAN METABOLISME
Terjadi jikaadasuatuzatyang
dapatmenurunkan jumlah
enzimataumenurunkankan
aktivitasenzim
pemetabolismenya(Induksi
enzim)
Contoh:
Rifampisinmeningkatkan
metabolisme warfarindan
hormonkontrasepsi
Contoh:
Simetidinmenghambat
metabolismeFenitoin,warfarin
danteofilin
PERCEPATANMETABOLISME
ZB -Induk
Enzim
Metabolit >>>
ZatLain
(Pemacu)
Sifat
Toksik
( )
TakToksik
( )
Toksisitas
( )
Toksisitas
( )
PENGHAMBATANMETABOLISME
ZB -Induk
Enzim
Metabolit <<<
ZatLain
(Penghambat)
Sifat
Toksik
( )
TakToksik
( )
Toksisitas
( )
Toksisitas
( )
FAKTOR-FAKTORYANG
MEMPENGARUHIMETABOLISME
INDUKSIENZIM(Percepatan metabolisme)
INHIBISIENZIM(Penghambatanmetabolisme)
PERBEDAAN INDIVIDU karena adanya genetic
polymorphisms, seseorangmungkinmemiliki
kecepatanmetabolismeberbedauntuk obatyang
sama.
USIAbayidan lansia.
KOMPETISI : terjadipadaobat/racun yang
dimetabolisirolehsistemenzim yang sama(contoh:
alcoholdanbarbiturates).
kesimpulan : METABOLISME
Dua zat yang toksisitas dan absorpsinya
sama akan berbeda bahayanya tergantung
dari proses metabolisme. Zat yang akan
mengalami bioaktivasi akan lebih toksik
dibandingkan dengan zat yang mengalami
bioinaktivasi
D.EKSKRESI
Ekskresiadalah perpindahanxenobiotik/racundari
sirkulasidarah (sistemik)keorganekskresi.
MAKNA EKSKRESI
PENGURANGANKADARXENOBIOTIK/RACUNDARI DALAMTUBUH
PENENTU KETOKSIKAN
TEMPATEKSKRESI
Ginjalmerupakanorgan
utamaekskresiurin
Tempatekskresilain:
- Empedu feses
- Paru
- Saliva (Air Liur)
- ASI
- Keringat
FUNGSIEKSKRESI
Pembuangan senyawayangsudah tidakdibutuhkan
lagi olehtubuh
Bilaterjadidisfungsiorgan ekskresi,akan
hubunganEKSKRESIdantoksisitas
Ekskresizat merupakanfaktorpenentusuatu
ketoksikan.
Jikasuatu zat atau metabolitnyadengancepat
diekskresidaritubuh, maka zat tersebutrelatiftidak
toksik karenazat yangmudah diekskresikanakan
sulitmencapaiKadar EfekToksikMinimal(KET)dan
kemungkinanakan terjadiakumulasi lebihkecil
PenentuKetoksikanadalah sampainyasuatuzatdisel
sasarandengankadar mencapaiKET-nya.
Strategidalammengurangitoksisitassuatu zat adalah
denganPenghambatanAbsorpsiatau Percepatan
Ekskresi.
KECEPATANekskresi
Kecepatanekskresi suatuzatdapatdilihat darinilai waktu
paruhnya(t).
t adalah waktuyang diperlukan sehingga kadar
obat/racundalamdarahataujumlahobat/racundalam
tubuhtinggal separuhnya.
Catatan :
Obatyangt-nya panjang, umumnyafrekuensi
pemakaiannyarelatif jarang,karenadurasi obat relatif
panjang.
Perlambatan eliminasi obat dapatdisebabkan karena
gangguan heparatauginjalsehingga memperpanjang
waktuparuhnyapenyesuaian dosis.
PROSESEKSKRESI
1.
FiltrasiGlomerulus
Obatatau metabolit polardiekskresi lebih cepatdaripada
obat larut lemak.
Obatyangtidak terikat proteinplasma(bebas) akan
mengalami filtrasi glomerulusmasukkedalam tubulus.
2.
ReabsorpsiTubulus
Setelah obat sampaiditubulus, bila obatbersifatlarut
lemak(non polar)dan tidak bermuatan,makaobatini
dapat direabsorpsi dalam tubulusginjal melalui difusi
pasif sirkulasi sistemik.
Untuk mengurangireabsorpsitubulus dilakukan
Manipulasi pH urin.
obatbisa digunakanuntukmengurangijumlahobat
yang berdifusi kembalike sirkulasi sistemik dan
karenanyameningkatkan bersihan obatyangtidak
diinginkan.
Contoh: overdosis obat basa lemahdilakukan
SekresiTubulus
Filtrasi glomerulihanyamampumengekskresikan20%
obat, sedangkansisanya 80% akandikeluarkanmelalui
sekresitubulus.
Sekresitubulusmerupakanmekanisme eliminasi obat
kesimpulan : EKSKRESI
Zat yang toksisitasnya sama akan
menimbulkan keberbahayaan yang
berbeda jika salah satunya mudah
diekskresikan tetapi yang lainnya tidak
mudah diekskresikan atau terakumulasi
TERIMAKASIH
47