You are on page 1of 32

PEDIATRI

Ilmu Kesehatan Anak


Yoseph Agung P.dr

Ilmu Kesehatan Anak


PEDIATRI
Ilmu yang mempelajari tentang tumbuh kembang dan penyakit pada
manusia sejak dilahirkan sampai dengan umur 14 tahun.
Kata pediatri diambil dari dua kata Yunani kuno, paidi () yang
berarti "anak" dan iatros () yang berarti "dokter".
Beberapa literatur menyebutkan 17 tahun.
Anak bukan replika dewasa kecil, tetapi merupakan individu yang integral.
1. Luas permukaan dan proporsi permukaan tubuh berbeda dengan
manusia dewasa dosis obat bisa tidak adekuat maupun
mengakibatkan keracunan
2. Fungsi organ yang belum sempurna atau masih dalam perkembangan
tatalaksana berbeda dengan dewasa
3. Secara psikologis sering mudah terjadi trauma perlu perhatian
khusus.
4. Anamnesa seringkali mengalami kebuntuan.
5. Aspek kedokteran lainnya ikut terpengaruh seperti defek kongenital,
onkologi, dan immunologi.

Divisi Ilmu Kesehatan Anak


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Devisi Gawat Darurat


Neonatologi
Malnutrisi dan penyakit metabolik
Endokrin
Tumbuh kembang
Alergi
Gastroenterologi
Repirologi
Tropik dan menular
Hematologi
Hepatologi
Neuropediatri
Nefrologi
Kardiologi

HIPERPIREXIA
Ilmu Kesehatan Anak
Yoseph Agung P.dr

HIPERPIREXIA
Batasan :
Adalah kenaikan suhu tubuh diatas 41 oC
Merupakan gawat darurat dengan kematian yang tinggi
, khususnya pada bayi yang masih muda dan kelainan
jantung.

Patofisiologi :
Terjadi karena :
1. Produksi panas yang berlebihan
2. Terhambatnya pengeluaran panas
3. Kerusakan termorugulator
Setiap kenaikan 1 oC suhu tubuh, akan menaikan metabolisme + 13 %.
Pada suhu 40,5 oC:
1. Metabolisme akan meningkat 50 %
2. Kosumsi O2 meningkat
3. Metabolisme anaerob
4. Asidosis metabolik
Suhu 41 oC anak akan mengalami kejang
Suhu >42 oC terjadi denaturasi protein dan kerusakan sel secara langsung

Gerald JA, Dinarello CA : Allteration in Body Temperature: 1998

Infection agent
Toxin
Inflamation mediator
Monocyte/macrophage
Endotial cell
Other
Pyrogen cytokines
IL2,TNF,IL 6,IFN 5
Anterior Hipothalamus
PGE
Thermoregulator
set poin
Heat production
Heat convertion
Fever

Akibat yang dapat terjadi pada hiperpirexia


1. Shock/hipovolemik
2. Gangguan fungsi jantung
3. Gangguan fungsi koagulasi
4. Gangguan fungsi ginjal
5. Nekrosis hepatoselluler
6. Hiperventilasi hipoapnea, alkalosis, dan tetani
7. Kerusakan permanen pada otak
TATALAKSANA
1. Antipiretik
a. Paracetamol 10-15 mg/X.KgBB. Dapat diberikan
sampai 6 x perhari
b. Metamizole 10 mg/x.KgBB oral atau IV
c. Ibuprofen 5-10 mg/x.kgBB peroral
2. Pendinginan secara fisik
Merupakan terapi pilihan
Kecepatan > 0,1 oC sampai tercapai suhu 38,5 oC
a. Physical cooling/kompress: air dingi, kipas angin
b. Kumbah lambung
c. Infus dingin
d. Enema air dingin
e. Hunidified O2 dingin

Penurunan suhu tubuh yang terlalu cepat akan menyebabkan :


1. Reflex vasokontriksi
2. Shivering (menggigil)

Kebutuhan O2
Produksi panas yang merugikan tubuh

Dampak ini dapat dikurangi dengan :


1. Diazepam
Antikonvulsi, nonhipotensif, hati-hati gagal nafas
2. Chlorpromazin
EPS

KEJANG DEMAM
Ilmu Kesehatan Anak
Yoseph Agung P.dr

KEJANG DEMAM
Batasan:
Adalah bangkitan kejang yang terjadi karena kenaikan suhu
tubuh (suhu rectal >38oC yang disebabkan oleh proses
extra cranium.
Patofisiologi : belum jelas, mungkin genetik
Gejala Klinis
Terdapat 2 bentuk kejang demam
I. Kejang demam sederhana (Simple Febrile Seizure)
Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Umur 18 bulan sampai dengan 6 tahun
2. Kejang berlangsung singkat, < 1 5 menit
3. Kejang generalisata tonik dan atau klonik
4. Umumnya berhenti sendiri
5. Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam

II. Kejang demam komplikata (complex Febrile Seizure)


Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1. Kejang berlangsung lama, > 15 menit
2. Kejang fokal satu sisi atau kejang generalisata yang didahului kejang parsial
3. Berulang dalam 24 jam

Peningkatan suhu tubuh

Metabolisme basal meningkat

O2 ke Otak

Kejang Demam

Tekanan Intra cranial

Gangguan perfusi
Jaringan Otak

Kejang Demam
Sederhana

Kejang Demam
Komplikata

Resiko tinggi Gangguan


tumbuh kembang

Pemeriksaan dan Diagnosis


1. Anamnesis :
Sering didapatkan riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Pemeriksaan neurologis sering tidak didapatkan kelainan
3. Pemeriksaan laboratorium : Darah tepi, elektrolit dan gula darah
4. Pemeriksaan radiologi :
X Ray kepala, CT Scan kepala, dan MRI
5. Pemeriksaan Cairan Serebrospinal
6. Pemeriksaan Electro Enchephalography (EEG)
Diagnosis banding :
1. Meningitis
2. Encephalitis
3. Abses otak
Tatalaksana
Terdiri atas :
1. Penanganan saat kejang
2. Pencegahan kejang

Penanganan saat kejang


1. Hentikan kejang
Diazepam injeksi : 0,3 -0,5 mg /KgBB IV pelan, atau suposituria : 0,4 0,6
mg/KgBB Sup.
Bila masih kejang dapat diulang 20 menit
2. Resusitatif
Bebaskan jalan nafas
Pemberian O2
Keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Turunkan demam
Kompres air hangat atau air suhu kamar .
Antipiretik : Paracetamol, ibuprofen.
4. Pengobatan penyebab

Pencegahan Kejang
1. Pencegahan berkala
Pemberian diazepam 0,3 mg/x. kgBB PO dan antipiretik setiap anak dengan
riwayat kejang demam.
2. Pencegahan kontinyu : untuk kejang komplikata
Asam Valproat 40 mg/KgBB PO dibagi dalam 2 3 dosis
Prognosis
Baik bila ditangani dengan baik
Komplikasi:
1. Kejang berulang
2. Epilepsi
3. Kelainan motorik
4. Gangguan mental organik dan belajar

SHOCK
Ilmu Kesehatan Anak
Yoseph Agung P.dr

SHOCK
DEFINISI:
Suatu kondisi dimana perfusi ke organ terlalu rendah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
menyebabkan terjadinya metabolisme anaerob

Aliran darah (tekanan darah) dan


pengiriman oksigen dan nutrisi ke tubuh
terlalu rendah

TYPE SHOCK
Shock
Non Pump
Problem

Pump Problem

Cardiogenik

Volume

Distributif

Obstruktif

Hipovolemik

Anafilaktif
Neurogenik

Tension
Pneumothorax

Septik

RESUSITASI
1. Airway (A)
Buka jalan nafas
2. Breathing (B)
Berikan oksigenasi (tambahan oksigen atau nafas buatan)
3. Circulation (C)
Shock potition
IV Line
Bebat tekan bila ada perdarahan
4. Disability (D)
ABC Support
5. Exposure
Buka baju dan cegah hipotermi

PEMASANGAN INFUS INTRA OSEUS

SHOCK HIPOVOLEMIK
Batasan :
Shock yang disebab kan karena berkrangnya voleme intra vascular.
Etiologi :
1. Dehidrasi : Diare, muntah, DHF
2. Perdarahan : trauma
3. Luka bakar : luka bakar api, kimia atau benda panas
Manifestasi klinis
Terdapat 3 fase :
TANDA KLINIS

KOMPENSASI

DEKOMPENSASI

IRREVERSIBLE

Blood Loss (%)

Sampai 25 %

25 40 %

> 40 %

Heart rate

Takikardi

Takikardi

Taki/bradikardia

Tekanan sistolik

Normal

Turun

Tidak teraba

Nadi

Teraba

Kecil

Tidak teraba

Capillary refill

Normal

Meningkat > 3 det

Lambat sekali

Kulit

Dingin, pucat

Dingin/mottled

Dingin/deadly pale

Pernafasan

Takipneu

Takipneu

Sighing respiration

Kesadaran

gelisah

Lethargi

Reaksi nyeri

TATALAKSANA
1. Bebaskan jalan nafas, O2 100 %
2. Infus kristaloid (PZ, RL, RA) : 20 40 cc/x.KgBB dalam 15-30 menit dapat diulang 2-3 x
3. Rujuk

SHOCK ANAFILAKSIS
Batasan :
Suatu reaksi anafilaksis berat yang disertai kegagalan sirkulasi
Patofisiologi
Merupakan reaksi sistemik.
Antigen khusus dengan IgE pada permukaan basophil dan sel mast yang menyebabkan
pengeluaran mediator kuat.
Mediator ini menyebabkan : spasme bronkus, Spasme larinx, Angioodema,
permeabilitas darah meningkat , vasodilatasi

Penyebab tersering :
1. Makanan : kacang telur, susu, ikan laut, buah
2. Allergen pada imunoteraphy
3. Gigitan atau sengatan serangga
4. Obat-obatan : sulfa, penisilin
5. Latex
6. Vaksin
7. dll

TATALAKSANA
1. Bebaskan jalan nafas, O2 100 %
2. Infus kristaloid (PZ, RL, RA) : 20 40 cc/x.KgBB dalam 10-15 menit dapat diulang 2-3 x
3. Adrenalin 1% : 0,01 cc/KgBB IM/IV 3-5 menit
4. Ronchodilator : aminophilin, adrenergic bronchodilator atau nebulizer
5. Kortikosteroid
6. Antihistamin

SINDROMA CROUP
Ilmu Kesehatan Anak
Yoseph Agung P.dr

Sindroma Croups
Laryngotracheobronchitis
Batasan :
Kumpulan gejala klinis yang ditandai dengan :
1. Batuk
2. Suara parau
Obstruksi Jalan nafas atas
3. Stridor inspiratoir
-LarinxPatofisiologi

Infeksi
Mekanis
Alergi

Inflamasi
Spasme
Larinx

Obstruksi
Jalan nafas
atas

Gangguan
gerakan Plica
Vocalis

Suara parau
Stridor
inspirasi

NB
Jaringan lunak relatif besar
Lumen relatif kecil

Etiologi
1. Infeksi : terbanyak adalah infeksi virus
Bakteri : hemophilus influenzae, Corynebacterium diftery
Virus
: parainflenza 1,2,3 ; Influenza virus ; adenovirus ; Enterovirus ; RSV ;
Morbili
Jamur
: Candida albicans
2. Mekanik
Benda asing
Pasca pembedahan
Penekanan masa instrinsik (tumor, abses leher, penyebaran angina ludwig)
3. Alergi : oedema larynx

Gejala Klinis
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Biasanya diawali ISPA atau alergi makanan


Panas badan (+)/(-)
Sesak nafas
Batuk
Stridor inspirasi
Suara parau

Pemeriksaan penunjang
1. Darah rutin didapatkan leukositosis (+)/(-)
2. X Foto penyempitan jalan nafas atas
Tatalaksana
1. O2
2. Nebulizer
3. Injeksi Dexamethason dosis tinggi

You might also like