You are on page 1of 41

Retinopati Diabetik

Oleh :
Amanda Samurti Pertiwi
Pembimbing:
dr. M. Yusran, M.Sc., Sp.M.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata
Rsud Abdul Moeloek
Bandar Lampung
2015

Pendahuluan

Diabetik retinopati merupakan penyebab


kebutaan paling sering ditemukan pada usia
dewasa antara 20 sampai 74 tahun
Pada diabetes tipe 2 ketika diagnosis
ditegakkan, sekitar 25% sudah menderita
retinopati diabetik nonproliferatif. Setelah 20
tahun prevalensi retinopati diabetik
meningkat menjadi lebih dari 60% dalam
berbagai derajat.
Pada negara berkembang, setidaknya 12%
kasus kebutaan disebabkan oleh diabetes

Anatomi Mata

Retina

definisi

Definisi
Retinopati diabetik adalah suatu
mikroangiopati progresif yang
ditandai oleh kerusakan dan
sumbatan pembuluh darah halus
yang meliputi arteriol prekapiler
retina, kapiler-kapiler dan vena-vena

Definisi
Gambaran retinopati disebabkan
perubahan mikrovaskular retina.
Hiperglikemia mengakibatkan
kematian perisit intra mural dan
penebalan membran basalis
mengakibatkan dinding pembuluh
darah lemah. Penimbunan glukosa
dan fruktosa merusak pembuluh
darah halus pada retina.

Definisi

etiologi

Etiologi

Perubahan anatomis
Capilaripathy
Sumbatan mikrovaskular

Perubahan hematologi
Peningkatan sifat agregasi trombosit dan eritrosit
Abnormalitas lipid serum
Fibrinolisis yang tidak sempurna
Abnormalitas dari sekresi growth hormone

Perubahan biokimia
Jalur poliol
Glikasi nonenzimatik
Protein kinase C

patofisiologi

Patofisiologi

Dinding kapiler
retina terdiri dari
tiga lapisan dari
luar ke dalam
yaitu sel perisit,
membrane
basalis dan sel
endotel

Patofisiologi
Patofisiologi DR melibatkan 5 proses dasar
yang terjadi di tingkat kapiler:

Pembentukan microaneurisma
Peningkatan permeabilitas pembuluh darah
Penyumbatan pembuluh darah
Proliferasi pembuluh darah baru
(neovasularisasi) dan jaringan fibrosa di
retina
Kontraksi dan jaringan fibrosis kapiler dan
jaringan vitreus.

Patofisiologi
Kebutaan akibat DR dapat terjadi melalui beberapa
mekanisme berikut

Edema macula atau nonperfusi kapiler


Pembentukan pembuluh darah baru pada DR
proliferative dan kontraksi jaringan fibrosis yang
menyebabkan ablation retina (retinal detachment)
Pembuluh darah baru yang terbentuk
menimbulkan perdarahan preretina dan vitreus
Pembentukan pembuluh darah baru dapat
menimbulkan glaucoma

klasifikasi

Klasifikasi
Non
proliferatif

1. Retinopati Diabetik Non / Background Diabetik


Retinopathy. Ditandai dengan: mikroaneurisma,
perdarahan retina, eksudat, IRMA, dan kelainan
vena
Minimal
Terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena,
Mikroaneurisma
perdarahan intraretina yang kecil atau eksudat keras
Ringan-sedang
terdapat 1 tanda berupa dilatasi vena derajat ringan,
perdarahan,
eksudat keras, cotton wool spots
IRMA
Berat
terdapat 1 tanda berupa perdarahan dan mikroaneurisma
pada 4 kuadran retina
dilatasi vena pada 2 quadran
IRMA pada 1 quadran
Sangat berat:
ditamukan 2 tanda pada derajat berat

2. Retinopati Diabetik Proliferatif. Ditandai


dengan neovaskularisasi.
Ringan (tanpa resiko tinggi):
ditemukan minimal adanya neovaskular pada discus
(NVD) yang mencakup < dari daerah diskus tanpa
disertai perdarahan preretina atau vitreus, atau
neovaskularisasi dimana saja diretina (NVE) tanpa
disertai perdarahan preretina atau vitreus.
Berat (resiko tinggi): apabila ditemukan 3 atau 4

dari faktor resiko sebagai berikut


Ditemukan NVE
Ditemukan NVD
Pembuluh darah baru yang tergolong sedang atau
berat yang mencakup > daerah diskus
Perdarahan vitreus

Klasifikasi Voughan
I

Pemeriksaan

Pemeriksaan klinis

Gejala subjektif

Kesulitan membaca
Penglihatan kabur
Penglihatan tiba-tiba menurun pada
satu mata
Melihat lingkaran cahaya
Melihat bintik gelap dan kelap-kelip

Gejala objektif

Mikroaneurisma
Perdarahan dapat dalam bentuk titik,
daris dan becak yang biasanya terletak
dekat mikroaneurisma di polus posterior.
Dilatasi pembuluh darah dengan lumen
yang ireguler dan berkelok-kelok
Hard exudates
Soft exudates (cotton wool patches)
Neovaskularisasi di permukaan jaringan
Edema retina

Pemeriksaan oftalmologi
Temuan pemeriksaan oftalmologi pada
retinopathy DM dapat dibagi
menurut Diabetik Retinopathy
Severity Scale :
Tidak tampak adanya tanda-tanda
retinopathy
Nonproliferative retinopathy
Proliferative Retinopathy
Diabetik maculopathy dan Diabetik
macular edema (DME)

Pemeriksaan oftalmologi

Moderate nonproliferative diabetik retinopathy


dengan mikroaneurisma dan cotton-wool spots

Pemeriksaan oftalmologi

Proliferative Diabetik Retinopathy dengan


neovaskularisasi dan scattered microaneurysm

Pemeriksaan oftalmologi

Proliferative Diabetik Retinopathy dengan


neovaskularisasi pada diskus optikus

Pemeriksaan oftalmologi

Nonproliferative Diabetik Retinopathy dengan


edema macula signifikan

Pemeriksaan oftalmologi

Gambaran edema makula

Pemeriksaan penunjang lainnya


Laboratoriu
m
FFA
OCT

FFA (Fundus Fluorescein


Angiography)

OCT (optical coherence


tomography)

Tatalaksana

Terapi medikamentosa

Pengendalian :
Glukosa darah
Tensi
Kolesterol

antibodi VEGF

Terapi bedah

Fotokoagulasi

Daftar pustaka

Bhavsar AR., Drouilhet JH. 2009. Background Retinopathy


Diabetik. Diunduh dari: www.e-medicine.com.
Bhavsar AR., Drouilhet JH. 2009. Proliferative Retinopathy
Diabetik. Diunduh dari: www.e-medicine.com.
Crick RP., Khaw PT. 2003. A Text Book of Clinical Ophtalmology.
3rd edition. Singapore: World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.
Ehlers JP., Shah CP. 2008. Wills Eye Manual, The: Office and
Emergency Room Diagnosis and Treatment of Eye Disease. 5th
Edition. New York: Lippincott Williams & Wilkins.
Eva PR., Whitcher JP. 2008. Vaughan & Asbury's General
Ophthalmology. 17th Edition. New York: The McGraw-Hill
Companies.
Ilyas S., Yulianti SR. 2014. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kelima.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

You might also like