You are on page 1of 17

KERATITIS

HERPES
SIMPLEKS
Khairinnisa Sep Harahap
0710070100153
PEMBIMBING

dr.Syaiful Bahri,Sp.M

PENDAHULUAN

Kelainan mata yang diakibatkan oleh infeksi virus


herpes
simpleks
meliputi
bleparitis,
konjungtivitis, keratitis, uveitis, dan glaukoma
sekunder
Keratitis herpes simpleks merupakan radang
kornea yang disebabkan oleh infeksi virus Herpes
simpleks tipe 1 maupun tipe 2
Di negara-negara barat 90% dari populasi orang
dewasa dilaporkan memiliki antibodi terhadap
herpes simpleks. Namun sebagian besar bersifat
sub-klinis dan tidak terdiagnosis

KORNEA
A. Anatomi Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) dalah
selaput bening mata, bagian selaput mata
yang tembus cahaya, merupakan lapisan
jaringan yang menutup bola mata sebelah
depan dan terdiri atas lapisan :
1. Epitel
2. Membran Bowman
3. Stroma
4. Membran Descement
5. Endotel

B. FISIOLOGI KORNEA

Membran pelindung dan jendela yang


dilalui berkas cahaya menuju retina.
Sifat tembus cahayanya strukturnya yang
uniform, avaskuler, dan deturgesens.
Deturgesens atau keadaan dehidrasi jaringan
kornea, dipertahankan oleh pompa bikarbonat
aktif pada endotel dan oleh fungsi sawar epitel
den endotel
Kerusakan sel sel endotel edema kornea dan
hilangnya sifat transparan.
Cedera epitel edema lokal sesaat stroma yang
akan menghilang bila sel sel epitel itu telah
beregenerasi

Penguapan air dari film air mata prakornea


film air mata menjadi hipertonik, proses itu
dan penguapan langsung adalah faktor
faktor yang menarik air dari stroma kornea
superfisial untuk mempertahankan keadaan
dehidrasi

Epitel adalah sawar yang efisien terhadap


masuknya mikroorganisme ke dalam kornea.
Namun sekali kornea ini cedera, stroma yang
avaskuler dan membran Bowman mudah
terkena infeksi oleh berbagai macam
organisme, seperti bakteri, amuba dan jamur

KERATITIS HERPES SIMPLEKS

Definisi

Keratitis herpes simpleks


merupakan radang kornea yang
disebabkan oleh infeksi virus Herpes
simpleks tipe 1 maupun tipe 2

EPIDEMIOLOGI

Frekuensi keratitis herpes simpleks di


Amerika Serikat sebesar 5% di antara seluruh
kasus kelainan mata.

Di negara - negara berkembang insidens


keratitis herpes simpleks berkisar antara 5,9
- 20,7 per 100.000 orang tiap tahun.

Di Tanzania 35 - 60% ulkus kornea disebabkan


oleh keratitis herpes simpleks

ETIOLOGI

Virus herpes simpleks adalah suatu organisme


yang mengandung DNA yang berbentuk
ikosahedral

Ada 2 tipe virus herpes simpleks


1. Virus herpes simpleks tipe 1 : menimbulkan
kelainan pada kulit, membran , mukosa dan
otak terutama pada orang dewasa
2. Virus herpes simpleks tipe 2 : mengenai
alat kelamin dan terutama mengenai anak
anak

BENTUK INFEKSI
1.

Epitelial
Pembiakan virus intraepitelial kerusakan
sel epitel tukak kornea superfisial

2. Stromal
Reaksi imunologik tubuh terhadap virus
menarik sel radang kedalam stroma
mengeluarkanbahan proteolitik merusak
virus dan jaringan stroma disekitarnya

GAMBARAN KLINIS

Infeksi primer herpes simpleks pada mata


biasanya berupa konjungtivitis folikularis
akuta disertai blefaritis vesikuler yang
ulseratif, serta pembengkakan kelenjar
limfa regional

Gambaran yang khas pada kornea adalah


bentuk dendrit, akan tetapi dapat juga
bentuk lain.

Secara subyektif :
keluhan mungkin karena kelopak yang
sedikit membengkak atau mata berair
yang bila sering diusap menyebabkan
lecet kulit palpebra.

Secara obyektif :
didapatkan iritasi yang ringan, sedikit
merah, berair dan unilateral. Sepintas
tidak terdapat perbedaan lebar
pembukaan kelopak mata yang sakit
dengan yang sehat

Pada serangan yang berulang keratitis


stroma yang dapat disertai dengan uveitis.
Gambarannya adalah lesi disiformis tetapi
dapat juga bentuk bentuk lain keratitis
meta-herpetika

silau, mata berair, penglihatan kabur dan pada


pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtiva
dan silier, penderita menutup matanya karena
silau, dan pada kornea didapatkan infiltrat
stroma yang dapatdisertai uveitis dan hipopion

ADA 5 BENTUK INFEKSI KEKAMBUHAN


1)
2)
3)
4)
5)

Epithelial infection ulcer (dendrit,


geografik, dendro-geografik)
Epithelial trophic ulcer (metaherpes)
Stromal viral interstitial keratitis
Stromal disciform keratitis
Uveitis

DIAGNOSIS

Gambaran spesifik dendrit tidak memerlukan


konfirmasi pemeriksaan yang lain

lesi tidak spesifik gambaran klinis infeksi


kornea yang relatif tenang, dengan tanda
tanda peradangan yang tidak berat serta riwayat
penggunaan obat obatan yang menurunkan
resistensi kornea .

Apabila fasilitas memungkinkan dilakukan kuktur


virus dari jaringan epitel, dan lesi stroma

DIAGNOSIS BANDING
Keratitis

zoster

Vaksinia
Keratitis

stafilokokus

TERAPI
menghentikan replikasi virus
didalam kornea, sambil memperkecil
efek merusak akibat respon radang
1. Debridement
2. Terapi obat
3. Terapi bedah
4. Pengendalian mekanisme pemicu
yang mereaktivasi infeksi HSV

TERIMA KASIH

You might also like