You are on page 1of 28

Dermatitis Seboroik

Catherina Yanita Wibowo


406138036
Tugas Referat Ilmu Penyakit Kulit & Kelamin
RS Sumber Waras

Definisi
Dermatitis Seboroik adalah
proses peradangan yang
dangkal dan kronik, yang
mengenai bagian tubuh
yang berambut, terutama
skalp, alis, dan wajah.

Reaksi
peradangan
terhadap ragi
Pityrosporum
ovale

Epidemiologi

Etiopatogenesis
Penyebab dari dermatitis
seboroik belum diketahui
Beberapa literatur menyatakan
terdapatnya peranan ragi lipofilik
Pityrosporum ovale
Ragi lipofilik ini secara normal ditemukan
pada regio seboroik di kulit, dan
proliferasinya memainkan peranan untuk
timbulnya dermatitis seboroik

Malassezia juga memiliki peran


dalam patogenesis : ditemukan respon
imun yang abnormal terhadap ragi
Beberapa obat dapat mencetuskan
dermatitis seboroik seperti senyawa
yang mengandung emas, fenotiazin,
litium, metildopa, griseovulvin,
psoralens, stanozolol, dan
interferon alfa

Distribusi Lesi
Kulit kepala & wajah :
Lesi muncul di daerah kening, alis,
bulu mata, pipi, jenggot, dan lipatan
nasolabial
Telinga
Lesi muncul di belakang telinga dan
di liang telinga eksterna

Lipatan tubuh :
Lipatan tubuh dan area anogenital
area inframammae, axila, lipatan
inguinal, intragluteal, perianal, dan
umbilikus. Pada area ini dermatitis
seboroik sulit dibedakan dengan tinea
cruris dan psoriasis inversa.
Lesi presternal :
Jarang, bersisik atau berwujud papul

Manifestasi Klinis
Lesi kulit : kuning, eritem ringan sampai
berat, infiltrat radang ringan, berminyak,
sisik-sisik yang tebal dan krusta-krusta.
(pitiriasis steatoida)
Gatal
Pada kulit kepala :
Ditemukan sisik dan gatal berupa ketombe
yang merupakan deskuamasi skalp, yang
sering jatuh ke pakaian.
Skalp dapat menjadi radang dan tertutup
dengan sisik yang berminyak

Pada area yang kaya akan kelenjar


sebasea (pertengahan alis, glabella,
pinggir bibir, sulkus nasolabialis, dan
sekitar bulu mata):
Plak berwarna merah kekuningan,
berbatas tegas, tidak gatal, tertutupi
dengan sisik berminyak

Dermatitis seboroik fasial biasanya


semakin parah di musim dingin dan
membaik di musim panas.
Banyak pasien yang melaporkan adanya
provokasi setelah paparan sinar matahari
Saat terbentuk fisura pada lipatan tubuh
dan umbilikus, dapat ditemukan gejala
seperti panas, gatal, demek, dan nyeri

Pada anak-anak :
Terdapat hiperkeratosis pada skalp yang
dikenal sebagai cradle cap yang paling
sering dijumpai
Sedangkan napkin dermatitis adalah
kedua yang paling sering
Lesi primer berupa plak dengan sisik kering
atau berwarna kuning kecoklatan, krusta
berminyak dengan eritem bervariasi.

Manifestasi Klinis pada


pasien HIV-AIDS
Sebanyak 85% dari orang yang
terinfeksi HIV-AIDS mengalami
dermatitis seboroik
Dapat menjadi suatu pertanda awal
dari infeksi HIV
Perjalanan penyakitnya dapat
menjadi kronik dan sering berulang,
serta lebih sulit untuk diterapi

Diagnosis
Diagnosis dari dermatitis seboroik
dapat ditentukan berdasarkan :
Tempat predileksi yang khas dan
tipikal dari lesi
Morfologi lesi dan gejala klinis yang
khas (papul folikular, dengan skuama
kuning berminyak)

Pemeriksaan Penunjang
Bila perlu dapat dilakukan :
Pemeriksaan histopatologis
Didapatkan gambaran dermatitis kronis
dan spongiosis yang lebih jelas

Pemeriksaan KOH 10-20%


Didapatkan spora atau blastokonidia,
tidak ada hifa

Pemeriksaan lampu wood


Hasil fluoresen negative (warna violet)

Terapi
Tujuan dari terapi dermatitis seboroik
adalah :
Membersihkan sisik dan krusta
Mencegah kolonisasi jamur
Mencegah dan mengontrol infeksi
sekunder
Mengurangi gejala-gejala yang
timbul

Nonmedikamentosa
Hindari faktor pencetus dan faktor
yang memperberat
Perbaiki pola hidup, terutama
makanan berlemak/pedas, hidup
seimbang

Medikamentosa
Dewasa
Skalp :
Sampo selenium sulfida 1,0-2,5%
Imidazol (ketokonazol 2%)

Wajah dan badan :


Hidrokostison 1% salap/krim

Otitis eksterna seboroik :


Glukokortikoid potensi lemah krim/salap
Pemeliharaan : solusio aluminium asetat
Pimekrolimus

Blefaritis seboroik :
Kompres hangat
Sampo bayi satu atau beberapa hari
sekali
AB topikal : natrium sulfacetamide
ophtalmic ointment

Pada keadaan yang berat atau


eritroderma :
Kortikosteroid sistemik

Bayi
Skalp : untuk menganggkat krusta
Dipakai asam salisilat 3%
Aplikasi steroid potensi lemah
(hidrokortison 1%) krim atau losion
selama beberapa hari
Sampo imidazol
Perawatan kulit umum dengan emolien,
krim, atau pasta lunak

Untuk area intertriginosa :


0,2-0,5% Clioquinol dalam lotion zinc
atau zinc oil
Pada kasus yang disertai dengan
kandidiasis dapat diberikan krim atau
losion nystatin atau amfoterisin B
Preparat imidazol, seperti 2%
ketokonazol dalam krim atau lotion
dapat juga efektif

Diagnosa Banding
Kulit kepala dan telinga luar :
Psoriasis
Dermatitis eksematosa
Tinea capitis

Wajah :
Rosasea
Systemic lupus eritomatosus
Tinea fasialis

Lipatan tubuh dan genitalia :


Psoriasis inversa
Pityriasis rosea
Erupsi obat
Tinea cruris
Kandidiasis

Komplikasi
Furunkulosis
Dan pada daerah intertriginosa,
infeksi sekunder oleh Kandida adalah
sering

THANK
YOU

You might also like